Terapi Psikososial Psikoterapi Konseling Rehabilitasi Psikiatrik

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS

Intervensi Psikososial

PARADIGMA KEPERAWATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

RELEVANSI ILMU PSIKOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM HR. Riza Sarasvita, PhD Kemenkes RI

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)

Dalam penanganan pasien perlu memperhatikan dua aspek: raga dan jiwa atau jasmani dan rohani

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K ) RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sunardi, plb fip upi

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB II TINJAUAN TEORETIS

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

Jahoda (Ihrom, 2008), batasan lebih luas Kesehatan mental mencakup : 1) sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri, kemampuan mengenali diri

Modul intervensi merupakan tindak lanjut dari hasil assesment. Modul intervensi seyogyanya tailor made, rasional dan mampu laksana

TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

Culture and Treatment of Abnormal Behavior

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

Konseling Kelompok. Pertemuan ke-13

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya sejak manusia menyadari dan menghawatirkan hidupnya

Berikut adalah analisis dari hasil penelitian yang didapat dari wawancara dengan

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

PERILAKU MENCARI BANTUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

3. Model System Henderson Keperawatan menurut Henderson di deinisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan

PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

Psikoterapi Singkat Pada Pasien Dengan Kondisi Medis Umum

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah yaitu: 1. Apa pengertian dari keperawatan keluarga?

Psikologi Konseling Gestalt Therapy and Behavior Therapy

Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok atau masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)

Psikologi Konseling Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORISTIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

Metode Penugasan. Sumijatun Maret 2008

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasien di ruang ICU (Intensive Care Unit) adalah pasien dalam keadaan

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

Sebagai pengalaman baru

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA

2 ODGJ terhadap layanan kesehatan. Sedangkan secara hukum, peraturan perundang-undangan yang ada belum komprehensif sehingga menghambat pemenuhan hak

PERSPEKTIF DAN MAKNA PENDEKATAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB II TINJAUAN TEORI

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

MENTAL HEALTH, PSYCHIATRY and COMPREHENSIVE HOLISTIC APPROACH

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

I. UMUM. menjadi...

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius. Kesehatan jiwa

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

PERAN KELUARGA PADA PEMULIHAN KESEHATAN JIWA

Transkripsi:

Terapi Psikososial Psikoterapi Konseling Rehabilitasi Psikiatrik

Adalah terapi untuk menyembuhkan pasien gangguan jiwa dengan menggunakan berbagai pendekatan psikologi dan sosial Semua modalitas dalam bidang psikososial yang mempunyai metode baku dan bertujuan untuk penyembuhan mental Termasuk didalamnya adalah; Psikoterapi, terapi okupasi, terapi musik, terapi rekreasi, terapi aktivitas kelompok, konseling, rehabilitasi psikososial, dsb. Secara praktis hampir semua pasien membutuhkan intervensi psikososial dalam upaya pemulihan kesehatannya

Berdasarkan lamanya terapi dibedakan menjadi long term psychotherapy dan brief psychoterapy (psikoterapi singkat). Psikoterapi singkat (Brief Psychoterapy); adalah suatu metode psikoterapi berjangka singkat (=limited psychoterapy) untuk membantu pasien menghadapi masalah aktual dan situasi krisis (=crisis intervention) Terapi ini merupakan derivat dari psikoterapi psikoanalitik. Untuk ikut dalam terapi ini perlu krioteria seleksi tertentu, al: Motivasi tinggi, tanggap terhadap interpretasi, dan memiliki aliansi terapeutik yang baik.

Berdasarkan tujuannya dibedakan: 1. Psikoterapi suportif 2. Psikoterapi re-edukatif 3. Psikoterapi berorientasi tilikan

Tujuan dari terapi ini adalah untuk mendukung fungsi ego pasien (memperbaiki dan memperkuat mekanisme defensi dan integrasi ego pasien) dan membuat pasien merasa lebih nyaman dengan situasi dan kondisinya Psikoterapi suportif menyediakan dukungan figur otoritas untuk mendampingi pasien berhadapan dengan masa masa sulitnya Ekspresi emosi dan verbalisasi dari emosi yang tersembunyi merupakan bagian penting dari proses terapi

Prinsip dasarnya adalah teori pembelajaran Terapis berperan memberikan edukasi pada pasien tentang bagaimana membangun paradigma baru dalam berpikir, merasakan dan berperilaku, berhadapan dengan situasi/masalah tertentu Contoh psikoterapi re-edukatif; Terapi Kognitif Perilaku (Cognitive Behavior Therapy), terapi desensitisasi, relaksasi,

Tujuan dari terapi ini adalah, pasien mendapatkan tilikan akan kondisi kejiwaannya, memahami gejala gejala, dan faktor faktor yang melatarbelakangi. Biasanya terapis memakai pendekatan psikoanalisis yang membutuhkan waktu lebih panjang dibandingkan dengan psikoterapi singkat (Brief Psychoterapy) Terapis mengajak pasien untuk mengenali proses bawah sadar (unconscious processes) yang melatarbelakangi gejala gejala gangguan jiwa pasien, melalui analisis sistematik terhadap perlaku pasien, termasuk mekanisme defensi, tranferensi dan kontra-transferensi

Tujuan terapi terutama untuk mengatasi situasi krisis yang menyebabkan pasien datang meminta pertolongan Meskipun demikian krisis intervensi tidak hanya menekankan pada penyelesaian segera untuk jangka pendek tetapi juga mengembangkan kemampuan adaptasi jangka panjang terhadap masalah masalah psikososial di masa mendatang

Orang yang sehat jiwa / mentalnya: merasa sehat dan bahagia mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dapat menerima orang lain sebagaimana adanya bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain

God, grant me The Serenity to accept the things I cannot change The Courage to change the things I can The Wisdom to see the difference

Hubungan antara dua orang (konselor dan klien) yang bersifat saling membantu, untuk menyelesaikan masalah tertentu Merupakan proses kolaborasi yang bertujuan memberdayakan klien dalam menanggapi masalah kehidupan Mengembangkan mekanisme koping yang efektif dalam menghadapi masalah kehidupan

KONSELING Adalah: proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalahnya, a.l masalah interpersonal, emosional dan memutuskan hal tertentu. Tujuan: Membantu kemampuan klien untuk mengambil keputusan yang rasional dan realistik. Memberikan informasi dan edukasi PSIKOTERAPI Adalah: terapi atau pengobatan yang menggunakan cara cara psikologik, dilakukan oleh seorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan profesional dengan pasien, Tujuan : menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala dan penderitaan akibat gangguan jiwa.

KONSELING ` Rahasia Biasanya bertatap muka 1-1 Bangkitkan emosi kuat (klien & konselor) Terfokus, spesifik capai tujuan Informasi untuk ubah sikap & memotivasi perubahan perilaku Orientasi : masalah Berbasis kebutuhan klien PENYULUHAN Tak atau tak terlalu rahasia Kelompok kecil atau besar Mengandung muatan emosi netral Umum Informasi untuk meningkatkan pengetahuan Orientasi: isi pesan Berbasis kebutuhan kesehatan masyarakat

Fokus pada masalah klien Percakapan dua arah. Terstruktur: menyambut, membahas, membantu menetapkan pilihan, mengingatkan. Bertujuan membantu klien untuk mengenal dirinya, memahami permasalahannya, melihat peluang dan mencari alternatif penyelesaiannya. Memerlukan kemampuan melakukan komunikasi interpersonal. Dilakukan dalam suasana yang menjamin rasa aman dan nyaman.

Memberi informasi, pengetahuan, keterampilan dan akses pada pelbagai sumber daya, Membantu klien menanggapi dan menyelesaikan masalahnya Mengurangi kekuatiran, penderitaan dan disfungsinya Meningkatkan fungsi klien

Pendekatan humanistik : Keyakinan bahwa seseorang Mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk menentukan bagi dirinya Mempunyai potensi untuk berkembang yang pada dasarnya baik Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendorong diwujudkannya potensi yang baik itu, dan ia menghargai klien sebagai individu yang unik dan bebas serta bertanggung jawab

Dapat berupa: masalah kehidupan, kesehatan, penyakit, tindak kekerasan, pekerjaan, sekolah, perkawinan, keluarga, hubungan interpersonal, karier, pribadi, lingkungan hidup Hal-itu menjadi sumber konflik, sukar diselesaikan, lebih lebih bila disertai rasa takut atau adanya halangan

Membantu klien agar ia dapat melihat situasinya sekarang secara lebih jelas (walaupun asal usulnya terjadi di masa lampau Perhatian ditujukan kepada Here and Now Membantu klien lebih mengenal dirinya serta perasaan takut atau perasaan mendua ( ya atau tidak) yang menyertai / melatarbelakangi problemnya Membantu klien mengeksplorasi pelbagai macam alternatif penyelesaian, membina harga diri dan

membantu klien agar berani untuk memilih lalu mengambil keputusan alternatif penyelesaian mana yang cocok bagi diri klien. membantu agar pilihan yang diambil klien adalah realistis dan dapat dilaksanakan klien sesuai dengan prinsip: counseling is the art of the possible, dengan merangkul baik aspek positif dan aspek negatif dari pilihannya itu.

Bantu klien : mengenal rasa takut dan ambivalensinya melihat situasinya sekarang secara lebih jelas mengeksplorasi pelbagai macam alternatif penyelesaian berdasarkan prinsip the art of the possible Mengambil keputusan penyelesaian yang realistis dan dapat dilaksanakan klien,atas dasar kemampuannya yang matur, bebas & bertanggung jawab; dan merangkul aspek positif dan negatif dari

Bantu klien membentuk perilaku baru Perilaku baru akan terbentuk bila klien merasa ia dapat mengendalikan ( sedikit atau banyak ) sebagian dari kehidupannya atau persoalannya

Sumber kekuatan klien adalah keputusannya yang bebas, bertanggung jawab serta matur untuk menjalankan suatu pengalaman baru (walaupun hanya sebentar) Suatu paradigma psikologi humanistik: perilaku matur (walaupun kecil) biasanya akan disertai oleh suatu perasaan baik (feeling good)

Intervensi krisis Penyelesaian masalah dalam jangka panjang Mendukung suatu perubahan perilaku untuk jangka panjang (mis. konseling HIV)

Perlu sekali klien sendiri yang menjalankan proses perubahan dengan cara menjalani suatu pengalaman baru: Merubah persepsi klien bahwa dirinya tidak layak / tidak mungkin mencapai kebahagiaan Melatih diri klien agar dapat bersifat lebih fleksibel dan adaptif / menyesuaikan diri dengan persoalan kehidupannya ( ingat: Counseling is the art of the possible ) Merubah pikiran buruk atau pesimistik

Memperbaiki hubungan pasien dengan orang lain (pasangan hidup, teman, keluarga) serta melatih untuk belajar berempati, berkomunikasi dengan lebih baik dengan orang lain dan menerima orang lain sebagaimana adanya Belajar untuk bersikap positif dan feel good untuk hal-hal kecilpun yang dapat diselesaikannya dengan baik. Bila gejala atau keluhan tidak dapat dihilangkan samasekali, setidaknya terapis membantu klien untuk mengendalikan / mengontrol gejalanya sehingga kehidupannya tidak lagi dikontrol oleh

Konselor perlu membina dan memiliki hal-hal ini melalui proses pelatihan: Kemauan untuk belajar dari pengalaman Kemauan untuk berempati dan menerima orang lain sebagaimana adanya Kemauan untuk melakukan pendekatan secara fenomenologis

Mampu menjadi pendengar yang baik dan pendengar aktif Sanggup menghadapi prasangka terhadap klien, termasuk perasaan tidak menyukai klien Tidak sebarang memotong pembicaraan klien Dapat mengidentifikasi hal yang bermakna dari problem klien Dapat menginterpretasi perasaan dan emosi klien Bersikap wajar Dapat mengenal yang tersurat dan yang tersirat dari pembicaraan klien Dapat berbicara secara nyaman dan sensitif tentang soal yang sangat pribadi / intim (mis. kehidupan seks) dari klien

Mampu dan ingin menguji asumsi/hipotesisnya Bersifat optimis Tidak menghakimi, mampu dan trampil membantu orang mengambil keputusan Mampu dan trampil memberi dukungan Mampu membina hubungan saling percaya Mampu memberi informasi Mampu mengerti / menghayati perasaan / keprihatinan orang lain Mengetahui keterbatasan diri sendiri

Mempertinggi Taraf Kesehatan Jiwa, yaitu: Orang yang sehat jiwanya : Merasa sehat dan bahagia Dapat menghadapi tantangan hidup Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya Bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain

Pengertian Rehabilitasi Konsep Dasar Upaya Rehabilitasi Tujuan Upaya Rehabilitasi Pelaksanaan Upaya Rehabilitasi

Rehabilitasi segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha utk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maksimal dan utk mempersiapkan pasien secara fisik, mental, sosial, dan vokasional utk suatu kehidupan penuh sesuai dgn kemampuan dan ketidakmampuannya.

Rehabilitasi usaha utk mengembalikan pasien ke masyarakat utk menjadikannya sebagai warga yang swasembada dan berguna (Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa). Upaya rehabilitasi dibagi dalam tiga tahap: - Tahap Persiapan - Tahap Penyaluran/Penempatan - Tahap Pengawasan

Masing-masing tahap mempunyai macam-macam kegiatan yang merupakan rangkaian usaha dalam proses rehabilitasi pasien mental agar mencapai kelancaran penyaluran pasien ke dalam masyarakat.

1. 3. 4. Tri Upaya Bina Jiwa UU No.3 Thn 1996 usaha kesehatan jiwa adalah (1) pencegahan (prevensi) gangguan jiwa dan peningkatan kesehatan jiwa (promosi), (2) perawatan dan pengobatan (kuratif), (3) rehabilitasi pasien mental. Rehabilitasi Kontinuum Upaya rehabilitasi medis adalah merupakan subsistem dari upaya kesehatan.

1. 4. Upaya rehabilitasi medis (psikiatrik) adalah merupakan satu aspek dari upaya rehabilitasi - Pendekatan yang bersifat eklektif holistik - Kerjasama dan rujukan lintas sektoral Rehabilitasi adalah merupakan salah satu upaya yg pokok dlm penanggulangan masalah kecacatan.

Falsafah Upaya rehabilitasi dijalankan berdasarkan pemberian hak azasi sebagai manusia seutuhnya. Motivasi - Ggn mental tdk pernah merusak seluruh kepribadian manusia atau tingkah lakunya. - Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan atau dibina kepada jurusan yg mengandung sejumlah reaksi/ respon yang baru

- Rehabilitasi adalah proses transisi dan proses persiapan ke arah pengembalian pasien mental ke masyarakat dan oleh sebab itu masyarakat perlu menghayati pentingnya peranan yang dipegangnya dlm proses rehabilitasi tsb.

Rehabilitasi serangkaian usaha yg terkoordinasi yg terdiri dari upaya medis, sosial, edukasional dan vokasional, untuk melatih kembali seseorang yg handicap utk dpt mencapai kemampuan fungsional pada taraf setinggi mungkin (WHO Expert Committee on Medical Rehabilitation)

Tujuan rehabilitasi Psikiatrik : - Mencapai perbaikan fisik dan mental sebesarbesarnya. - Penyaluran dalam pekerjaan dgn kapasitas maksimal. - Penyesuaian diri dalam hub perseorangan dan sosial shg bisa berfungsi sebagai anggota masyarakat yg mandiri dan berguna.

KEDUDUKAN UPAYA REHABILITASI DALAM UPAYA KESEHATAN

Aspek-Aspek Rehabilitasi Bidang Medis Bidang Psikologi Bidang Sosial-kultural Bidang Pendidikan Bidang Vokasional Bidang Ekonomi, dll

1. Proses Rehabilitasi Tahap Persiapan- pasien bisa disalurkan ke masyarakat, melalui: - Seleksi, Evaluasi, dan Uji Kerja (Work Assesment) - Terapi Kerja - Latihan Kerja Tahap Penempatan(tujuan akhir rehabilitasi) - Penyaluran ke Keluarga atau Masyarakat - Penyaluran ke Bengkel Kerja Terlindung

Tahap Pengawasan - Kunjungan rumah (home visit) - Rawat Lanjutan (After Care) - Rawat Siang/ Rawat Malam (Day Care/ Night Care) 2. Kegiatan Sosioterapi - Mempercepat proses rehabilitasi - Meyakinkan pada rehabilitan maupun lingkungan bahwa mereka mampu - Meningkatkan harga diri

Latihan Vokasional: Melatihkan ketrampilan kerja Melatih mencari kerja Melatih ketrampilan berkompetisi Latihan Ketrampilan Sosial: Melatih ketrampilan asertif Melatih ketrampilan hubungan interpersonal Latihan Ketrampilan Kognitif: Melatih memecahkan masalah

Perilaku ekspresif Isi pembicaraan Fitur2 paralinguistik Perhatian & interpretasi terhadap petunjuk2 yg relevan Pengenalan emosi ` Vol suara Kecepatan bicara Nada Intonasi Receptive skills Processing skills Analisis tuntutan situasi Inkorporasi informasi kontekstual yg relevan Penyelesaian masalah sosial Perilaku nonverbal Kontak mata Postur Ekspresi wajah Perilaku interaktif Saat respons Penggunaan bantuan sosial Giliran bicara Faktor2 situasional Intelegensi sosial