DUA TAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ACEH DAN NIAS PASCA-TSUNAMI : EVALUASI PUBLIK Temuan Survei Opini Publik NAD dan Pulau Nias Desember 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta
Masalah dan Fokus Survei Kejadian musibah Tsunami di Aceh dan Nias sudah hampir 2 tahun. Pemerintah, masyarakat Indonesia, masyarakat internasional, dan pemerintah negara-negara lain memberikan perhatian besar terhadap musibah tersebut. Upaya-upaya pemulihan Aceh dan Nias akibat Tsunami tersebut sedang dilakukan. Evaluasi atas kemajuan yang dicapai untuk pemulihan itu juga sudah banyak dilakukan. Tapi belum ada evaluasi sistematik yang dilakukan oleh warga Aceh dan warga Nias sendiri atas upaya-upaya pemulihan tersebut. Bagaimanapun warga biasa itu yang merasakan langsung dari musibah dan upaya-upaya untuk pemulihannya. Karena itu apa yang mereka rasakan, persepsikan, dan alami harus didengar, dan harus menjadi ukuran dari progres yang dicapai untuk pemulihan dua wilayah Indonesia itu. Untuk itu survei opini publik secara sistematik atas warga NAD dan Nias dilakukan. Apa implikasi dari evaluasi warga tersebut terutama terhadap pilihan politik dalam Pilkada dan rasa kebangsaan atau keindonesiaan warga Aceh?
Populasi, sampel, dan metode Populasi survei provinsi Aceh adalah warga provinsi NAD yang berumur 17 tahun atau lebih; dan survei kepulauan Nias adalah warga kepuluan Nias yang berumur 17 tahun atau lebih. Sampel: 809 sampel pada 12-18 Desember 2006 di provinsi Aceh. Di Pulau Nias pada Desember 12-18 2006 sebanyak 419 sampel. Metode: Sampel di tiap survei dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel proporsional di masing-masing kabupaten untuk survei di provinsi NAD dan kecamatan di Kepuluan Nias. Primary sampling unit (PSU) adalah desa/kelurahan atau yang setara dengannya. Di masing-masing desa/kelurahan terpilih secara random kemudian dipilih 10 responden secara random untuk diwawancarai dengan terlebih dahulu memilih secara random 5 RT atau yang setara, dan di masing-masing RT terpilih kemudian dipilih secara random 2 Keluarga, dan di masingmasing Keluarga terpilih dipilih secara random 1 orang laki-laki atau perempuan untuk diwawancarai. Margin of error: Aceh +/- 3,5, dan Nias +/-4,9. Masing-masing pada tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan dengan tatap muka oleh pewawancara yang telah terlatih. Seorang pewawancara bertugas mewawancarai 10 responden. quality control dilakukan dengan melakukan spot check sebanyak 20% dari total responden yang dipilih secara random, dan tidak ditemukan kesalahan yang berarti.
Multistage Random Sampling Populasi desa/kelurahan tingkat provinsi Kab 1 Ds 1 Ds n Kab k Ds 1 Ds m Desa/kelurahan di tingkat Kabubapten/kota dipilihsecara random dengan jumlah proporsional RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT/lingkungan dipilih secara random sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih KK1 KK2 Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
Profil demografi responden SENSUS BPS LSI (N=830) SENSUS BPS LSI (N=430) ACEH 63.8 80.4 NIAS 95.3 96.3 JAWA 15.9 7.5 BATAK 0.3 1 GAYO LOR 6.8 6.8 JAWA 0.1 0.2 BATAK 2.3 0.7 MELAYU 0.1 0.2 LAINNYA 11.2 4.6 LAINNYA 4.2 2.3 ISLAM 97.3 99.5 ISLAM 4.4 5.4 PROTESTAN 1.9 0.2 PROTESTAN 81.2 81.3 KATOLIK 0.4 0.2 KATOLIK 14.1 13.1 HINDU - - HINDU - - BUDHA - 0.1 BUDHA 0.1 - SD 61.9* 40.9 SD 83.8* 57.2 SLTP 17.6 24.3 SLTP 9.5 25.1 SLTA 17.5 26.5 SLTA 5.9 13.3 KULIAH 2.9 4 KULIAH 0.8 4.4 19 ke bawah 16.4* 6.5 20 29 Tahun 26.6 26.3 30 39 Tahun 21.5 29.9 40 49 Tahun 16.5 19.8 50 Tahun + 19 17.6 * Termasuk anak yang belum punya hak pilih
Temuan
Persepsi warga Aceh: Cukup banyak bantuan dari untuk pemulihan Aceh akibat Tsunami, Juni dan Desember 05-06 (%) 70 60 50 40 68 64 53 46 65 56 50 43 59 57 45 44 40 Kelompok relawan luar negeri Pemerintah negara- negara lain Kelompok relawan dalam negeri Masyarakat Indonesia 30 34 35 32 34 Pemerintah pusat 27 Pemerintah NAD 20 Juni Des' 05 Des'06
Persepsi warga Aceh: Cukup banyak bantuan dari untuk pemulihan Aceh akibat Tsunami, Juni dan Desember 05-06 (%) 40 40 35 Umum 30 29 28 Korban 20 Des' 05 Des'06
Perkembangan bantuan Dibanding tahun lalu setelah dua tahun tsunami di Aceh (Desember 2004), sekarang lebih sedikit masyarakat Aceh pada umumnya yang merasakan bahwa bantuan dari masyarakat atau LSM dalam dan luar negeri banyak atau cukup banyak. Tapi tahun ini dibanding tahun lalu, lebih banyak dari publik Aceh yang merasakan banyak atau cukup banyak bantuan dari pemerintah untuk penanggulangan pasca Tsunami, meskipun kenaikan ini belum mencapai mayoritas warga. Bagi warga yang terkena musibah tsunami, kenaikan jumlah yang mempersepsikan bahwa pemerintah banyak atau cukup banyak membantu korban tsunami tidak mengalami perubahan. Pada umumnya masih merasakan bahwa bantuan pemerintah untuk korban tsunami sedikit atau sangat sedikit.
Ada kemajuan dalam membangun kembali menurut warga Aceh, Des 05-06 (%) 39 43 47 33 24 27 26 25 2005 2006 Jalan raya Kantor-kantor Perumahan Sarana air bersih
Ada kemajuan dalam membangun kembali menurut warga Aceh dan Nias, Des 05-06 (%) 55 55 42 34 34 34 2005 2006 Rumah sakit Sarana pendidikan Rumah ibadah
Ada kemajuan dalam bagi korban tsunami menurut warga Aceh, Des 05-06 (%) 49 32 36 2005 2006 20 23 20 24 27 16 10 Penyediaan lapangan kerja Penyediaan kebutuhan pokok Pendaftaran ulang hak milik tanah Penyediaan obat-obatan Pernyediaan latihan keterampilan
Kemajuan perbaikan Dibanding evaluasi tahun lalu (Desember 2005), ada peningkatan yang cukup berarti dari warga Aceh pada umumnya yang merasakan terjadinya perbaikan infrastruktur pasca tsunami, seperti pembangunan kembali jalan-jalan, gedung-gedung pemerintah, sekolahsekolah, sarana ibadah, dan perumahan warga. Hanya terhadap pembangunan sarana air bersih yang tidak mengalami kenaikan persepsi positif tersebut, bahkan sebaliknya mengalami penurunan. Kenaikan jumlah yang punya persepsi positif juga berkaitan dengan hal-hal yang secara lebih langsung berkaitan dengan korban tsunami seperti lapangan kerja, sembako, dan pelatihan. Yang belum ada kenaikan berarti adalah persepsi positif berkaitan dengan pengaturan kembali kepemilikan tanah.
Ada kemajuan dalam membangun kembali menurut warga Aceh yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%) 36 42 45 40 24 25 28 28 2005 2006 Jalan raya Kantor-kantor Perumahan Sarana air bersih
Ada kemajuan dalam membangun kembali menurut warga Aceh yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%) 53 52 38 40 41 32 2005 2006 Rumah sakit Sarana pendidikan Rumah ibadah
Ada kemajuan dalam bagi korban tsunami menurut warga Aceh yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%) 49 39 2005 2006 19 26 30 30 29 23 32 11 Penyediaan lapangan kerja Penyediaan kebutuhan pokok Pendaftaran ulang hak milik tanah Penyediaan obat-obatan Pernyediaan latihan keterampilan
Kemajuan perbaikan bagi korban Kalau analisis difokuskan pada warga yang menjadi korban atau yang keluarganya ada yang menjadi korban, secara umum ada kenaikan jumlah yang mempersepsikan ada kemajuan yang dibuat dalam pembangunan insfrastrukur seperti perumahan, jalan-jalan raya, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah. Namun demikian persepsi yang positif ini secara umum masih belum mencakup mayoritas warga yang kena korban tsunami. Secara lebih khusus, tidak ada perubahan jumlah secara berarti dari korban yang berkaitan dengan persepsi tentang pendaftaran ulang hak milik tanah. Secara umum, ada kenaikan jumlah korban yang mempersepsikan secara positif atas perbaikan keadaan di Aceh setelah dua tahun tsunami, tapi belum dirasakan oleh mayoritas korban.
Ada kemajuan dalam membangun kembali menurut warga Nias, Des 05-06 (%) 21 15 15 2005 2006 6 7 7 9 2 Jalan raya Kantor-kantor Perumahan Sarana air bersih
Ada kemajuan dalam bagi korban tsunami menurut warga Aceh, Des 05-06 (%) 49 32 36 2005 2006 20 23 20 24 27 16 10 Penyediaan lapangan kerja Penyediaan kebutuhan pokok Pendaftaran ulang hak milik tanah Penyediaan obat-obatan Pernyediaan latihan keterampilan
Ada kemajuan dalam membangun kembali menurut warga Nias, Des 05-06 (%) 16 13 14 9 9 6 2005 2006 Rumah sakit Sarana pendidikan Rumah ibadah
Ada kemajuan dalam bagi korban tsunami menurut warga Nias, Des 05-6 (%) 22 2005 2006 11 13 12 6 4 4 2 2 2 Penyediaan lapangan kerja Penyediaan kebutuhan pokok Pendaftaran ulang hak milik tanah Penyediaan obat-obatan Pernyediaan latihan keterampilan
Perbaikan di Nias Seperti halnya di Aceh, di Nias jumlah warga yang mempersepsikan adanya perbaikan dalam penanggulangan pasca gempa mengalami peningkatan. Namundemikiankenaikaninimasihjauhdariangkamayoritas. Kalau dilihat dari persepsi publik Nias, ada kesan Nias kurang mendapat perhatian dibanding Aceh dalam penanggulangan kehancuran pasca gempa. Keadaan ini terlihat sejak tahun lalu di mana secara umum sangat sedikit yang merasakan adanya kemajuan dalam perbaikan kerhancuran setelah hampir satu tahun.
Banyak Kemajuan yang dilakukan pemerintah pusat untuk pemulihan Aceh dan Nias akibat Tsunami, menurut opini warga Aceh dan Nias, 2005-2006 (%) 43 Aceh 24 27 Nias 18 13 Juni Des'05 Des'06
Ada kemajuan di Aceh, tapi penurunan di Nias Jumlah warga yang mempersepsikan bahwa pemerintah pusat telah banyak melakukan kemajuan dalam penanggulangan pasca tsunami meningkat di Aceh dari 27% Desember 2005, menjadi 43% Desember 2006. Sebaliknya, di Nias terjadi sedikit penurunan dari 18% ke 13% dalam waktu yang sama. Lepas dari perbedaan itu, adanya kemajuan yang dilakukan pemerintah pusat dalam pemulihan pasca bencana tsunami belum dirasakan oleh mayoritas warga Aceh maupun Nias.
Kinerja BRR menurut warga Aceh dan Nias, Desember 2006 (%) 60 Aceh 34 35 31 Nias 15 10 Secara umum BRR telah bekerja dengan baik BRR bekerja dengan cepat Pengelolaan BRR transparan/terbuka kepada masyarakat
Kinerja BRR menurut warga Aceh secara umum, Des 05-06 (%) 60 BRR bekerja dengan baik 38 20 18 35 31 BRR bekerja dengan cepat BRR bekerja dengan transparan Des' 05 Des' 06
Kinerja BRR menurut warga Aceh yang jadi korban tsunami, Des 05-06 (%) 59 43 23 24 28 BRR bekerja dengan baik BRR bekerja dengan cepat BRR bekerja dengan transparan Des' 05 Des' 06
BRR bekerja dengan baik menurut warga Aceh secara umum dan korban tsunami, Des 05-06 (%) 60 59 43 38 Des' 05 Des' 06 Umum Korban
BRR bekerja dengan cepat menurut warga Aceh secara umum dan yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%) 35 23 20 28 Des' 05 Des' 06 Umum Korban
BRR bekerja dengan transparan menurut warga Aceh secara umum dan yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%) 24 31 28 18 Des' 05 Des' 06 Umum Korban
Kepuasan terhadap kerja BRR sejauh ini menurut warga Aceh, Desember 2006 (%) 42 42 16 Puas Tidak puas Tidak tahu
Kepuasan terhadap kerja BRR sejauh ini menurut warga Nias, 2006 (%) 78 18 4 Puas Tidak puas Tidak tahu
Kinerja BRR Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) telah hadir setidaknya lebih dari satu tahun di Aceh dan Nias. Persepsi positif atas kinerja BRR secara umum mengalami kenaikan yang berarti dibanding tahun lalu. Di Aceh, baik bagi warga umum maupun bagi korban, BRR dipersepsikan telah bekerja baik oleh mayoritas warga. Terjadi kenaikan persepsi positif pada warga Aceh pada umumnya dari 39% 2005 ke 60% tahun 2006, dan kenaikan yang kurang lebih sama pada korban atau keluarga korban. Secara lebih spesifik, terjadi kenaikan jumlah warga yang memersepsikan bahwa BRR telah bekerja dengan cepat, dari 20% pada 2005 ke 35% pada 2006. Kenaikan juga terjadi dari persepsi warga tentang transparansi BRR dalam melaksanakan tugasnya di Aceh. Pada Desember 2005 jumlah warga yang mempersepsikan demikian sebanyak 18%, dan kemudian meningkat menjadi 34% pada Desember 2006. Kenaikan jumlah yang mempersepsikan kecepatan dan transparansi BRR secara positif tersebut terjadi pada warga Aceh secara umum dan warga Aceh yang terkait dengan korban tsunami. Namun demikian perbaikan ini belum dirasakan oleh mayoritas warga. Sementara di Nias jumlah yang mempersepsikan adanya perbaikan kinerja BRR lebih rendah di banding di Aceh, meskipun sama-sama ada peningkatan dalam setahun terakhir. Secara umum kepuasan publik Aceh atas kinerja BRR terbelah. Sebagian merasa puas, dan sebagian lagi merasa tidak puas. Sementara di Nias hampir semua warga tidak merasa puas dengan kinerja BRR.
Indeks kinerja pembangunan kembali Aceh dan Nias Pasca-Tsunami 2005-2006 (1 = sangat banyak kemajuan, 4 = Tidak ada kemajuan sama sekali) 2005 2006 Aceh 2.782 2.690 Nias 3.410 3.330
Temuan umum Indeks kienrja pemerintah dalam pemulihan Aceh dan Nias pasca-tsunami adalah skor ratarata dari total skor item-item persepsi atas kinerja pemerintah dalam pembangunan kembali Aceh dan Pulau Nias Pasca Tsunami dan gempa. Indeks dengan skor 1-1.5 = sangat banyak kemajuan, 1.5-2.49 = Cukup banyak kemajuan, 2.5-3.49 = sedikit kemajuan, dan 3.5-4 = tidak ada kemajuan. Atas dasar indeks itu, dalam dua tahun terakhir kinerja pemerintah secara umum dalam pemulihan atau pembangunan kembali Aceh dan Nias Pasca-Tsunami belum banyak mengalami perubahan. Secara umum memang ada kenaikan sekitar 10 poin antara kinerja tahun 2005 dan 2006, tapi masih berada dalam kategori sedikit kemajuan yang telah dilakukan pemerintah dalam pembangunan kembali Aceh dan Nias. Dalam kategori sedikit kemajuan ini Aceh lebih baik dibanding Nias. Publik Nias hampir saja menilai tidak ada kemajuan sama sekali dalam upaya pemerintah membangun kembali Nias Pasca-Tsunami, dan sebaliknya publik Aceh pada Desember 2006 hampir memberikan penilian cukup banyak kemajuan yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan kembali Aceh Pasca- Tsunami. Keadaan ini secara umum tercermin dari tingkat kepuasan publik terhadap kinerja BRR. Di Aceh publik terbelah: sebagian merasa puas, dan sebaliknya sebagian lagi merasa tidak puas dengan kerja BRR selama ini. Di Nias, hampir semua warga merasa tidak puas, atau persisnya 8 dari 10 warga Nias tidak puas dengan kinerja BRR. Apakah ini refleksi dari kurang diperhatikannya Nias dibanding Aceh?
Temuan umum Secara umum, tidak bisa menafikan memang ada kemajuan yang dibuat pemerintah dan BRR di Aceh, tapi kemajuan ini belum dirasakan banyak oleh warga pada umumnya. Sebagian ini mungkin substantif, dan sebagian lagi mungkin masalah komunikasi antara pemerintah dan BRR dengan publik pada umumnya. Kemungkinan masalah komunikasi ini terlihat dari kecenderungan sikap positif terhadap kinerja pemerintah dalam rekonstruksi Aceh dari warga yang lebih berpendidikan ketimbang yang kurang berpendidikan, di mana yang lebih berpendidikan cenderung lebih terekspos pada informasi publik, termasuk perkembangan program rekonstruksi tersebut.
Regresi logistik efek kinerja rekonstruksi Aceh atas pilihan gubernur: Irwandi versus calon-calon lain Parameter Logit Std. Error Iskandar Intercept -2.062 2.058 indekskinerja -.498.675 Pendidikan.101.149 Tamlicha Intercept -.418 2.334 indekskinerja -.858.782 Pendidikan -.113.190 Malik Intercept -.518 1.066 indekskinerja -.735*.354 Pendidikan.204**.078 Humam Intercept -3.001 1.064 indekskinerja.250.331 Pendidikan.213**.071 Djali Intercept -5.245 3.108 indekskinerja.404.958 Pendidikan.110.205 Azwar Intercept -4.290 1.571 indekskinerja.443.482 Pendidikan.185.103 Ghazali Intercept -2.698 1.071 indekskinerja.055.336 Pendidikan.245**.073 ** dan * secara statistik signifikan masing-masing pada P<.01 dan P<.05
Implikasi Analisis statistik menunjukan beberapa implikasi dari persepsi atas kinerja rekonstruksi Aceh ini. Warga yang menilai positif terhadap kinerja pemerintah dalam rekonstruksi Aceh cenderung memilih Malik Raden dibanding Irwandi, dan sebaliknya. Masih besarnya warga yang menilai negatif kinerja pemerintah tersebut menguntungkan Irwandi dibanding Malik, tapi tidak berpengaruh terhadap persaingan Irwandi dengan calon-calon yang lain. Di samping itu persepsi positif atas kinerja rekonstruksi Aceh meningkatkan perasaan kebanggan orang Aceh menjadi orag Indonesia, dan sebaliknya menurunkan kebanggaan menjadi orang Indonesia. Karena itu kierja pemerintah dalam rekonstruksi Aceh punya ikut merubah konstelasi politik Aceh mutahkhir dengan terpilihnya Irwandi, dan juga terhadap rasa keindonesiaan warga Aceh.