BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN 4.1. Bidang Pendidikan Analisis prioritas intervensi untuk bidang pendidikan yang menjadi prioritas untuk diintervensi adalah jenjang pendidikan SMA/MA. Ini terlihat APK dan APM SMA/MA yang meningkat dan capaiannya hingga tahun 2012 nya melambat sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pioritas Intervensi di Bidang Pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Intervensi Bidang Pendidikan Capaian Capaian No Indikator Capaian Kinerja Daerah Provinsi (2012)* (2012)* 1. Partisipasi Kasar (APK) Capaian ional (2012)** Realisasi RPJMD (2012)*** 1) SD/MI (%) 109.97 106.99 104,3 119.56 2) SMP/MTs (%) 90.75 87.9 89.39 129.96 3) SMA/MA (%) 83.97 72.17 68.22 173.67 2. Partisipasi Murni (APM) 1) SD/MI (%) 96.98 95.74 92.49 101.32 2) SMP/MTs (%) 79.67 70.03 70.84 88.69 3) SMA/MA (%) 67.44 55.55 51.46 119.96 3. Putus sekolah 1) Penduduk usia 7-12 tahun 0.41 0.5 0.76 2) Penduduk usia 13-15 tahun 4.43 8.84 9.55 3) Penduduk usia 16-18 tahun 22.17 28.09 38.12 Sumber: BPS Kota Solok*, TNP2K** dan Dinas Pendidikan Kota Solok*** Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi RPJMD Kota Solok pada pendidikan tingkat SMA/MA untuk APK dan APM adalah yang paling baik, akan tetapi BPS untuk Partisipasi Kasar, Partisipasi Murni dan Putus Sekolah Tingkat SMA/MA menjadi capaian yang paling rendah baik di daerah, provinsi maupun nasional. Dan kondisi ini diperkuat oleh tabel analisis bidang pendidikan serta grafik analisis prioritas intervensi bidang pendidikan sebagai berikut: Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 1
INDIKATOR Tabel 4.2 Kondisi Pendidikan Kota Solok Tahun 2012 Posisi Relatif Tahun Terakhir APK SD/MI No. 1 terbaik dari 19 lebih baik dari APK No. 4 terbaik dari SMP/MTs 19 lebih baik dari APK SMA/MA APM SD/MI APM SMP/MTs APM SMA/MA Putus Sekolah SD/MI Putus Sekolah SMP/MTs Putus Sekolah SMA/MA No. 4 terbaik dari 19 lebih baik dari No. 7 terbaik dari 19 dari No. 1 terbaik dari 19 dari No. 2 terbaik dari 19 dari No.9 terendah Kab/Kota dan Prov. & No.1 terendah Kab/Kota dan Prov. & No.5 terendah Kab/Kota dan Prov. & PERSPEKTIF Perkembangan Efektivitas Antar-Waktu Efektif Efektif Belum Relevansi Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan capaian Relevan capaian Relevan capaian Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 2
Grafik 4.1 Sumber: Aplikasi Data TNP2K Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk bidang pendidikan yang menjadi prioritas untuk diintervensi adalah jenjang pendidikan SMA/MA. Ini terlihat dari capaian APK dan APM SMA/MA yang memang mengalami namun capaiannya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terjadi. 4.2. Bidang Kesehatan Untuk intervensi dibidang kesehatan di Kota Solok yang sangat perlu diperhatikan adalah penduduk keluhan kesehatan dan angka morbiditas. Sosialisasi pentingnya memperhatikan kesehatan dan kesadaran untuk melakukan medical check up secara teratur akan menjadi hal diprioritaskan untuk bidang kesehatan. Berikut dapat dilihat tabel capaian BPS dan RPJMD Kota Solok untuk indikator bidang kesehatan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 3
Tabel 4.3 Intervensi Bidang Kesehatan Capaian Capaian No Indikator Capaian Kinerja Daerah Provinsi (2012)* (2012)* 1. Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup 2. Penduduk Pengobatan Sendiri (%) 3. Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%) Capaian ional (2012)** Realisasi RPJMD (2012)*** 34.89 28 34 9.18 49.34 58.14 67.71 98.74 92.82 83.31 92.36 4. Morbiditas (%) 20.29 14.87 14.49 Sumber: BPS Kota Solok*, TNP2K** dan Dinas Kesehatan Kota Solok*** INDIKATOR Kematian Bayi Penduduk Keluhan Kesehatan Penduduk Pengobatan Sendiri Kelahiran ditolong Tenaga Kesehatan Morbiditas Tabel 4.4 Kondisi Kesehatan Kota Solok Tahun 2012 PERSPEKTIF Posisi Relatif Perkembangan Efektivitas Tahun Terakhir Antar-Waktu No. 7 terendah No. 12 terendah No.6 terendah No.7 terendah No.8 terendah kestabilan Cukup Belum Cukup Cukup Relevansi & Tidak & & Relevan & Blm Tidak & Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 4
Grafik 4.2 Sumber: Aplikasi Data TNP2K Untuk bidang kesehatan yang menjadi indikator untuk dilakukan intervensi adalah penduduk keluhan kesehatan, penduduk pengobatan sendiri dan angka morbiditas. Capaian ini diperlukan intervensi karena capaiannya belum dan masih tinggi. Agar tercipta masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang baik diperlukan kelengkapan sarana prasarana pelayanan kesehatan yang memadai, kompetensi tenaga kesehatan dan juga masih perlu ditingkatkan pengetahuan masyarakat tentang perawatan kesehatan. 4.3. Bidang Infrastruktur Di bidang infrastruktur dasar yang menjadi intervensi adalah proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak dan proporsi rumah tangga air minum layak. Hal ini disebabkan oleh capaian dari kedua indikator tersebut mengalami dan belum terhadap upaya-upaya yang dilakukan agar terciptanya masyarakat yang bersanitasi baik dan berair bersih serta layak. Diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga drainase dan saluran drainase serta diperlukan adanya sistem pengelolaan air bersih yang baik oleh pemerintah. Kondisi ini dapat dilihat pada capaian berdasarkan tabel dan grafik di bawah ini. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 5
Tabel 4.5 Intervensi Bidang Infrastruktur Capaian Capaian Capaian No Indikator Capaian Kinerja Daerah (2012)* Provinsi (2012)* ional (2012)** 1. Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi Layak (%) 14.42 54.42 42.18 2. Proporsi Rumah Tangga Akses Listrik (%) 98 93.7 95.78 Sumber: BPS Kota Solok* dan TNP2K** INDIKATOR Tabel 4.6 Kondisi Infrastruktur Dasar Kota Solok Tahun 2012 Proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak (%) Proporsi rumah tangga air minum layak (%) Posisi Relatif Tahun Terakhir No. 1 tertinggi No.2 tertinggi PERSPEKTIF Perkembangan Efektivitas Antar-Waktu Blm Blm Relevansi Relevan capaian Prov. & kurang capaian Proporsi rumah tangga akses listrik (%) No.5 tertinggi kestabilan Efektif capaian Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 6
Grafik 4.3 Sumber: Aplikasi Data TNP2K Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa di bidang infrastruktur dasar yang menjadi intervensi adalah proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak dan proporsi rumah tangga air minum layak. Hal ini disebabkan oleh capaian dari kedua indikator tersebut mengalami dan belum terhadap upayaupaya yang dilakukan agar terciptanya masyarakat yang bersanitasi baik dan berair bersih serta layak. Diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga drainase dan saluran drainase serta diperlukan adanya sistem pengelolaan air bersih yang baik oleh pemerintah. 4.4 Bidang Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Pada tahun 2009 tingkat pengangguran terbuka Kota Solok meningkat sebesar 1,72% dari 9,59% menjadi 11,31%. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya orang yang datang ke Kota Solok karena sebagai daerah perlintasan dan mengadu nasib disini. Dari tahun 2010 hingga tahun 2012 capaian tingkat pengangguran terbuka Kota Solok mengalami. Melalui upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran yang salah satunya melalui pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 7
Grafik 4.4 Tingkat pengangguran Terbuka (%) Sumber: BPS Kota Solok Tabel 4.7 Kondisi Tingkat Pengangguran Kota Solok Tahun 2012 PERSPEKTIF Posisi Relatif Perkembangan Efektivitas Relevansi Tahun Terakhir Antar-Waktu No.8 terendah Kab/Kota dan Efektif Tidak capaian Prov. & kurang capaian Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pemerintah adalah pelatihan berupa bekal minat, bakat, trik dan tips berwirausaha, pelatihan setir mobil, menjahit, teknisi komputer, dan tata boga. Dan untuk capaian ini Kota Solok sudah dalam kategori baik karena provinsi dan nasional. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2011-2015 BAB IV - 8