Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

Sistem Gerak. pada Manusia

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

Sistem Skeleton. 2. Persendian Antar Tulang. 1. Proses Pembentukan Tulang. 3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK

SISTEM GERAK MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Gerak pada Manusia. membahas.

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c.

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA SISTEM GERAK. materi78.co.nr. Jenis-jenis tulang rawan: a. Hialin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan

SILABUS. Menyebutkan namanama tulang penyusun. manusia menggunakan literatur yang ada. beserta fungsinya Menjelaskan macammacam

Berdasarkan susunannya, tulang dibedakan menjadi:

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Sistem Gerak pada Manusia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM GERAK MANUSIA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : IPA BIOLOGI. Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 2 x 45 menit Nama Siswa/Kelompok :

BAB II LANDASAN TEORI

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORETIS

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Sistem Gerak pada Manusia BAB 2. A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak. 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI

Mekanisme Kerja Otot

SISTEM GERAK 1/20/2013 COSSOVA 2

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

diunduh dari

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABANYANG PALING TEPAT!

SILABUS. Kegiatan pembelajaran

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia Albertus Bobby Irawan

ULANGAN TENGAH SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MATA PELAJARAN : IPA KELAS : VIII HARI/TANGGAL : WAKTU

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris science. Kata memahami gejala-gejala alam yang ada (Trianto, 2012 : 136).

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN MATERI. Secara bahasa, inkuiri bersal dari kata inquiry yang merupakan kata dari

Askep Kebutuhan Mobilitas dan Immobilitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006:

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

MEKANISME KERJA OTOT LURIK

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1. Sekolah : SD Negeri Sambirejo 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

SISTEM GERAK A. SISTEM OTOT

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT

Lampiran 1.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Transkripsi:

BAB 4 sistem gerak

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

I. RANGKA TUBUH Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot. Fungsi rangka: Memberi bentuk dan postur tubuh. o Melindungi organ-organ yang lunak. o Penyangga berat badan. o Tempat melekatnya otot rangka. o Mendukung terjadinya gerakan. o Hematopoesis. o Tempat penyimpanan mineral. o Tempat penyimpanan energi. o Fungsi imunologis. o Dibedakan menjadi 2 jenis: rangka aksial dan rangka apendikular.

Rangka tubuh pada manusia

A. Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh) 1) Tulang Tengkorak Befungsi melindungi otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan. Terdiri atas tulang kranial (tulang tempurung kepala) dan tulang fasial (tulang wajah).

2) Tulang Telinga Dalam dan Tulang Hioid Tulang telinga dalam dan tulang hioid terletak di dalam tengkorak. Tulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentransmisikan impuls suara. Tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot mulut dan lidah sehingga dapat membantu proses menelan.

3) Tulang Belakang (Kolumna Vertebra) Tersusun dari 26 ruas yang yang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa. Fungsi: Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya. Melindungi organ dalam tubuh. Tempat melekatnya tulang rusuk. Menentukan sikap tubuh.

Tulang belakang (vertebrae)

4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Kosta) Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium sterni, korpus sterni, dan prosesus xifoid. Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam: Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat pada tulang dada (7 pasang). Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya (3 pasang). Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak melekat pada tulang manapun (2 pasang).

Tulang dada dan tulang rusuk

A. Rangka Apendikuler (Rangka Pekengkap atau Anggota Gerak Tubuh) 1. Gelang Bahu (Pektoral) Merupakan persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Terdiri atas tulang skapula (belikat) dan tulang klavikula (selangka)

2. Anggota Gerak Atas Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak tangan), dan falangus (tulang jari tangan). 3. Gelang Panggul (Pelvis) Berfungsi menyangga berat tubuh dan melindungi bagian dalam rongga pelvis Terdiri atas ilium (tulang usus), pubis (tulang kemaluan), dan iskium (tulang duduk)

Tulang anggota gerak atas Tulang gelang panggul (pelvis)

4. Anggota Gerak Bawah Terdiri atas femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), patela (tulang tempurung lutut), tarsal (tulang pergelangan kaki), metatarsal (tulang telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki)

II. TULANG A. Struktur Tulang Lapisan tulang dari arah luar ke dalam tersusun atas lapisan-lapisan berikut. Perosteum. Terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan selapis osteoblas. Fungsi: tempat melekat otot rangka, memberi nutrisi untuk pertumbuhan tulang, dan perbaikan jaringan tulang yang rusak. Tulang kompak. Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga, dan sangat kuat. Mengandung zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat

Tulang spons. Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi sumsum merah. Endosteum. Jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum. Sumsum tulang. Lapisan paling dalam dan berbentuk jeli. Fungsi: produksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.

B. Bentuk Tulang Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang. Contoh: tulang pangkal lengan (humerus), tulang hasta (ulna), tulang paha (femur), dll. Tulang pendek. Berukuran pendek dan berbentuk kubus. Contoh: tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal). Tupang pipih. Berbentuk lempengan. Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.

Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak beraturan. Contoh: tulang-tulang penyusun tulang belakang (vertebrae). Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan bulat yang terdapat pada formasi persendian. Bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya. Contoh: tulang tempurung lutut (patela).

Bentuk-bentuk tulang pada manusia

C. Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Cara pembentukan tulang: Osifikasi intramembran Yaitu proses pembentukan tulang secara langsung, dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam-garam kalsium untuk membentuk tulang. Prosesnya terjadi hanya sekali. Proses: sel mesenkim osteoblas sekresi matriks organik (osteoid) pengapuran osteoid pembentukan lapisan matriks baru tulang semakin tebal

Osifikasi endokondium (intrakartilago) Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. Prosesnya dimulai sejak perkembangan embrio. Seluruh tulang rawan pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga usia 18 25 tahun. Proses: Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh darah. Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan proliferasi menjadi osteoblas. Matriks kartilago mengalami pengapuran (kalsifikasi).

Osifikasi dan pertumbuhan tulang pipa

D. Faktor Pertumbuhan Tulang 1. Faktor herediter (genetik) 2. Faktor nutrisi 3. Faktor endokrin. Pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh hormon-hormon, seperti hormon paratiroid (PTH), hormon tirokalsitonin, hormon somatotrofin, hormon tiroksin, dan hormon kelamin. 4. Faktor sistem saraf

III. PERSENDIAN (ARTIKULASI) Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih, baik yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan. A. Struktur Persendian Ligamen, berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang ke posisi asalnya. Kapsul sendi, yaitu struktur tipis kuat untuk menahan ligamen.

Cairan sinovial, yaitu cairan pelumas agar gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Tulang rawan hialin, terdapat di ujung tulang sebagai bantalan sendi agar nyeri saat bergerak. Bursa, berupa kantung tertutup yang dilapisi membran sinovial.

Diagram persendian sinartrosis pada tulang belakang Diagram persendian amfiartrosis pada tulang belakang

B. Tipe Persendian Sendi berdasarkan struktur: Persendian fibrosa, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat fibrosa. Persendian kartilago, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan kartilago. Persendian sinovial, memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi

Sendi berdasarkan gerakan: Sendi sinartrosis (sendi mati), tidak dapat digerakkan. Jenis sendi sinartrosis: sinartrosis sinfibrosis (dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa) dan sinartrosis sinkondrosis (dihubungkan dengan jaringan tulang rawan hialin). Sendi amfiartrosis, pergerakannya terbatas akibat tekanan. Jenis sendi amfiartrosis: simfisis (dihubungkan oleh kartilago), sindemosis (dihubungkan oleh serabut dan ligamen), dan gomposis (sendu pada tulang bentuk kerucut)

Sendi diartrosis (sendi sinovial), sendi yang dapt bergerak bebas. Jenis sendi diartrosis: osendi engsel, bergerak ke satu arah. osendi peluru, bergerak bebas ke segala arah. osendi pelana (sendi timbal balik), bergerak ke dua arah. osendu putar, bergerak dengan pola rotasi. osendi luncur (sendi geser), gerakan menggeser. osendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan kirikanan atau depan-belakang, dua arah.

Diagram beberapa jenis persendian diartrosis

IV. OTOT RANGKA Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Fungsi: Pergerakan Menopang dan mempertahankan postur tubuh Produksi panas

Sifat otot rangka: Kontraktilitas (kemampuan berkontraksi dan meregang) Eksitabilitas (mampu merespon dika distimulasi oleh saraf) Ekstensibilitas (kemampuan meregang melebihi panjang otot saat relaksasi) Elastisitas (kembali ke ukuran semula)

Otot rangka pada tubuh

A. Struktur Otot Rangka Area otot rangka: Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan jaringan ikat padat kuat. Empal otot, merupakan area bagian tengah otot yang menggembung dan aktif dalam kontraksi. Pengorganisasian jaringan otot rangka: Epimisium = fasikulus dibungkus perimisium Fasikulus = susunan sel serat otot (miofibril) + sarkolema, dibungkus endomisium Miofibril = miofilamen tebal (protein miosin) + miofilamen tipis (protein aktin)

Struktur otot rangka

Mioibril penyusun otot rangka

Diagram struktur filamen penyusun miofibril

B. Mekanisme Kerja otot 1. Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot: miofibril, sarkomer, aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin. 2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP (Adenosin Tri Fosfat), kreatin fosfat, dan glikogen (gula otot).

3. Tahapan mekanisme kerja otot: Penerimaan impuls: ion kalsium (ca2+0 keluar dari retikulum sarkoplasma. Ion Ca2+ terikat pada troponin daerah aktif tropomiosin terbuka. Pembebasan energi dari ATP miosin menarik aktin melalui daerah aktif tropomiosin otot memendek. Tidak ada impuls Ca2+ kembali ke retikulum sarkoplasma, troponin menutupi tropomiosin, otot relaksasi

C. Sifat Kerja otot 1. Otot antagonis, adalah otot yang bekerja saling berlawanan, sehingga menghasilkan gerakan yang berlawanan (berbeda arah). 2. Otot sinergis, adalah otot yang saling mendukung kerja satu sama lain, sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contohnya yaitu kerjasama kerja sama otot-otot antartulang rusuk saat menarik napas.

Gerak antagonis pada tubuh

Gerak antagonis pada tubuh

V. GANGGUAN SISTEM GERAK A. Gangguan pada Tulang 1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besat daripada kekuatan tulang. 2. Gangguan tulang belakang, jenisnya: o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah belakang o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah depan o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang menyebabkan kepala bergeser ke kiri atau kanan

Kelainan tulang belakang

3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya: o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah patah, dapat terjadi karena kekurangan hormon dan kalsium. o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium. o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga ukuran kepala lebih kecil. o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak menyebabkan pelebaran rongga tempurung otak sehingga otak membesar. o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat infeksi.

B. Gangguan pada Sendi 1. Terkilir, gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa, dipaksakan, atau tiba-tiba. 2. Dislokasi, pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal. 3. Osteoartritis, kerusakan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi. 4. Ankilosis, sendi tidak dapat digerakkan. 5. Urai sendi, selaput sendi robek, menyebabkan tulang sendi terlepas. 6. Artritis, peradangan pada sendi.

C. Gangguan pada Otot 1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar. 2. Atrofi, gangguan akibat otot yang mengecil. 3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik. 4. Tetanus, penyakit kejang otot karena berkontraksi terus-menerus sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. 5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan, disertai rasa nyeri.

6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami kelimpuhan. 7. Otot robek, robeknya serabut otot yang mengakibatkan bengkak, nyeri, dan pendarahan. 8. Otot terkilir, tendon otot robek karena teregang melebihi batas normal.

VI.TEKNOLOGI SISTEM GERAK Penyembuhan patah tulang: pemasangan gips, pembidaian, pembedahan internal, dan penarikan (traksi). Penyembuhan kanker/tumor tulang: kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Penggantian sendi, yaitu pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan campuran logam. Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan ke orang lain.

Penanggulangan skoliosis kongenitalis, yaitu pemasangan penyangga pada kelainan lengkung tulang belakang bayi yang baru lahir. Implan, yaitu pemasangan materi dari benda kaku pada tulang. Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki buatan. Kursi roda Penanggulangan kaki O Viskosuplementasi, penyuntikan asam hialuronat ke sendi. Pencangkokan tulang rawan