CONSERVATIVE Tanggal Peluncuran 10-Jul-2002 NAB per Unit Rp 3.086,62 IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% Dana Kelolaan Rp 23,01 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Tujuan investasi Conservative adalah untuk memaksimalkan pendapatan melalui pertumbuhan pendapatan. Saham : 0-20% Obligasi dan Pasar Uang : 80-100% Conservative PENEMPATAN TERATAS DI REKSADANA Ashmore Dana Obligasi Nusantara - Reksadana Schroder Dana Mantap Plus 2 - Reksadana Schroder Dana Terpadu 2 - Reksadana Schroder Prestasi Plus - Reksadana 86,54% 13,46% Saham Obligasi dan Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Conservative -1,14% -0,33% 5,32% 13,72% 15,55% -0,73% 0,61% 6,16% 16,38% 18,37% 208,66% 184,07% 3.400 3.160 2.920 2.680 2.440 2.200 Conservative Perbandingan Kinerja Conservative Terhadap Tolak Ukur 13,72% 16,38% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
MODERATE Tanggal Peluncuran 10-Jul-02 NAB per Unit Rp 7.622,10 IHSG 50% + Rata-rata Deposito 50% Dana Kelolaan Rp 60,74 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan secara aktif melakukan investasi di saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya dengan risiko yang moderat. Saham : 0-75% Obligasi dan Pasar Uang : 0-100% PENEMPATAN TERATAS DI REKSADANA Bank Central Asia - Saham FR0070 - Obligasi FR0071 - Obligasi FR0073 - Obligasi Telekomunikasi Indonesia - Saham 53,92% 46,08% Saham Obligasi dan Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun -0,52% 1,60% 8,65% 16,83% 19,67% 0,76% 2,67% 7,33% 11,26% 13,56% 662,21% 467,16% 7.900 7.660 7.420 7.180 6.940 6.700 6.460 6.220 5.980 5.740 5.500 lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174juta. Perbandingan Kinerja Terhadap 11,26% 16,83% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
AGGRESSIVE Tanggal Peluncuran 10-Jul-02 NAB per Unit Rp 13.491,36 Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan Rp 1,18 trilliun Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan mengkapitalisasi pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta pertumbuhan pasar saham Indonesia. Saham : 80-100% Obligasi dan Pasar Uang : 0-20% PENEMPATAN TERATAS Astra International -Saham Bank Central Asia - Saham HM Sampoerna -Saham Telekomunikasi Ind. - Saham Unilever Indonesia - Saham 13,22% 86,78% Saham Obligasi dan Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun 0,97% 2,75% 11,12% 17,75% 22,04% 1,08% 3,96% 12,07% 18,06% 21,71% 1249,14% 1035,91% 14.000 13.500 13.000 12.500 12.000 11.500 11.000 10.500 10.000 9.500 lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174juta. Perbandingan Kinerja Terhadap 18,06% 0,00% 4,00% 8,00% 12,00% 16,00% obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
XTRA PRIMA Tanggal Peluncuran 11-Apr-08 NAB per Unit Rp 2.087,97 IBPA Indonesia Gov. Bond Total Return Index (IBPRTRI) Dana Kelolaan Rp 7,72 miliar asuransi serta pengelolaan kekayaan untuk para nasabahnya, baik individu maupun korporasi. Sejak mulai beroperasi pada 1865, Sun Life Financial mempunyai kantor pusat di Toronto, kantor regional di Hong Kong dan beroperasi melalui 2 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sun Life Financial Indonesia ("Sun Life") dan PT Sun Life Indonesia Services. Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 9,88 triliun (unaudited ). Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal dari investasi pada instrumen pasar uang dan surat utang. Pasar Uang & Obligasi : 0-100% Xtra Prima PENEMPATAN TERATAS DI REKSADANA Ashmore Dana Obligasi Nusantara - Reksadana BNP Prima 2- Reksadana CIMB Cash Fund - Reksadana 94,15% 5,85% Pasar Uang Obligasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Xtra Prima -2,29% -2,18% 2,97% 11,44% 12,58% 108,80% -1,11% 0,05% 5,78% 17,50% 19,33% 179,26% 2.200 2.100 2.000 1.900 1.800 1.700 lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174juta. terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Xtra Prima Perbandingan Kinerja Xtra Prima Terhadap 17,50% Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% yearon-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 0,00% 6,00% 12,00% 18,00% 24,00% permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
XTRA AGGRESSIVE Tanggal Peluncuran 18-Des-07 NAB per Unit Rp 1.899,62 Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan Rp 296,2 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan mengkapitalisasi pertumbuhan pasar saham di Indonesia Saham : 80-100% Pasar Uang : 0-20% Xtra Aggresive PENEMPATAN TERATAS DI REKSADANA Astra International -Saham Bank Central Asia - Saham HM Sampoerna -Saham Telekomunikasi Indonesia - Saham Unilever Indonesia -Saham 6,65% 93,35% Saham Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Xtra 1,03% 2,16% 10,50% 16,80% 21,55% 1,08% 3,96% 12,07% 18,06% 21,71% 89,96% 99,76% 1.950 1.850 1.750 1.650 1.550 1.450 1.350 lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Xtra Perbandingan Kinerja Xtra Terhadap 18,06% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
USD MANAGED FUND Tanggal Peluncuran 25-Okt-04 NAB per Unit USD 2,7448 Rata-rata Bunga Deposito USD 1 Bln Dana Kelolaan USD 2,07 juta Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Bertujuan untuk memberikan hasil yang maksimum yang terdiri dari pendapatan sekarang dan pertumbuhan modal melalui investasi US dollar terutama dalam instrumen pendapatan tetap. Reksa Dana USD : 0-40% Pendapatan Tetap USD : 0-95% Pasar Uang USD : 0-100% USD Managed Fund PENEMPATAN TERATAS DI REKSADANA Bank Negara Indonesia - Deposito Bank Permata Syariah - Deposito Republic of Indonesia 2017 - Obligasi Republic of Indonesia 2019 - Obligasi Republic of Indonesia 2035 - Obligasi 20,64% 79,36% Pendapatan Tetap USD Pasar Uang USD 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun USD Managed Fund -0,93% -0,32% 4,02% 10,21% 7,96% 0,04% 0,13% 0,26% 0,47% 0,58% 82,99% 17,68% 2,90 2,70 2,50 2,30 lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. USD Managed Fund Perbandingan Kinerja USD Managed Fund Terhadap 0,47% 10,21% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00% obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
XTRA DYNAMIC Tanggal Peluncuran 18-Des-07 NAB per Unit Rp 1.693,79 IHSG 5% + Rata-rata Deposito 1 bln 95% Dana Kelolaan Rp 6,44 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan secara aktif melakukan investasi di saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya dengan risiko yang moderat ke agresif. Saham dan Obligasi : 0-75% Pasar Uang : 2-90% Xtra Dynamic PENEMPATAN TERATAS BNP Paribas Equitra - Reksadana CIMB Cash Fund - Reksadana 52,51% 47,49% Saham dan Obligasi Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Xtra Dynamic 0,05% 0,90% 2,70% 4,33% 5,22% 0,45% 1,43% 3,07% 5,17% 6,29% 69,38% 64,59% 1.690 1.670 1.650 1.630 1.610 1.590 1.570 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Xtra Dynamic Perbandingan Kinerja Xtra Dynamic Terhadap 5,17% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
XTRA PROGRESSIVE Tanggal Peluncuran 11-Apr-08 NAB per Unit Rp 1.532,37 Rata-rata deposito 1 bulan net Dana Kelolaan Rp 4,03 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal dari investasi pada efek surat utang dan instrumen pasar uang. Pasar Uang & Obligasi : 0-100% Xtra Progressive PENEMPATAN TERATAS Bank CIMB Niaga - Deposito Bank Tabungan Pens. Nasional - Deposito CIMB Cash Fund - Reksadana Schroder Likuid - Reksadana 48,50% 51,50% Pasar Uang Obligasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Xtra Progressive 0,49% 1,63% 3,36% 5,73% 6,60% 0,42% 1,29% 2,60% 4,50% 5,49% 53,24% 71,20% 1.540 1.520 1.500 1.480 1.460 1.440 1.420 1.400 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Xtra Progressive Perbandingan Kinerja Xtra Progressive Terhadap 4,50% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% yearon-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
HASANAH EQUITY Tanggal Peluncuran 15-Sep-09 NAB per Unit Rp 1.833,51 Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan Rp 13,51 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada saham-saham dan instrumen pasar uang syariah. Saham Syariah : 80-100% Obligasi dan Pasar Uang Syariah : 0-20% Hasanah Equity PENEMPATAN TERATAS BNP Paribas Pesona Syariah - Reksadana CIMB-Principal Equity Growth Sy - Reksadana Danareksa Indeks Syariah - Reksadana Panin Dana Syariah Saham - Reksadana Trim Syariah Saham - Reksadana 6,07% 93,93% Saham Syariah Obligasi dan Pasar Uang Syariah 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Hasanah Equity 0,70% 0,12% 11,42% 17,19% 20,61% 1,30% 3,15% 13,82% 23,55% 27,15% 83,35% 83,50% 1.920 1.820 1.720 1.620 1.520 1.420 1.320 Hasanah Equity Perbandingan Kinerja Hasanah Equity Terhadap 17,19% 23,55% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
AGGRESSIVE MULTI PLUS Tanggal Peluncuran 16-Nov-09 NAB per Unit Rp 2.564,40 Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan Rp 947,23 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan mengkapitalisasi pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta pertumbuhan pasar saham Indonesia. Saham 80-100% Obligasi dan Pasar Uang 0-20% Multi Plus Lower Risk Tolerance - LowerUpside Potential PENEMPATAN TERATAS Ashmore Dana Prog. Nusantara - Reksadana Bahana Dana Ekuitas Andalan - Reksadana BNP Paribas Ekuitas - Reksadana Panin Dana Maksima - Reksadana Schroder Prestasi Plus - Reksadana 11,17% 88,83% Saham Obligasi dan Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Multi Plus 1,03% 2,63% 13,03% 19,30% 22,96% 1,08% 3,96% 12,07% 18,06% 21,71% 156,44% 124,46% 2.600 2.500 2.400 2.300 2.200 2.100 2.000 1.900 1.800 Perbandingan Kinerja Multi Plus Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Indeks harga obligasi pemerintah turun 1,1% pada Oktober 2016, terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Multi Plus 18,06% Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 12,00% 14,00% 16,00% 18,00% 20,00% Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
SALAM AMANAH Tanggal Peluncuran 20-Mei-15 NAB per Unit Rp 1.021,12 ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% Dana Kelolaan Rp 1,26 miliar mempunyai kantor pusat di Toronto, kantor regional di Hong Kong dan beroperasi melalui 2 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sun Life Financial Indonesia Sun Life beroperasi sejak 1995, menyusul kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina. Pada 30 September 2016, rasio Risk Based Capital konvensional Sun Life mencapai 164% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 30% dengan total Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada instrumen-instrumen pasar modal dan pasar uang syariah. Saham Syariah : 0-75% Obligasi dan Pasar Uang Syariah : 0-100% Salam Amanah PENEMPATAN TERATAS Bank Tabungan Negara Syariah - Deposito BNP Pesona Syariah - Reksadana Danareksa Indeks Syariah - Reksadana Panin Dana Syariah Saham - Reksadana Trim Syariah Saham - Reksadana 50,28% 49,72% Saham Syariah Obligasi dan Pasar Uang Syariah 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Salam Amanah 0,57% 0,82% 9,04% 13,44% 16,22% 0,80% 2,08% 7,72% 13,02% 15,08% 2,11% 5,90% 1.060 1.010 960 910 860 810 Perbandingan Kinerja Salam Amanah Terhadap Salam Amanah 13,02% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Indeks harga obligasi pemerintah turun 1,1% pada Oktober 2016, terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% yearon-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 10,00% 11,00% 12,00% 13,00% 14,00% Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
SALAM BALANCE Tanggal Peluncuran 02-Des-10 NAB per Unit Rp 1.558,30 ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% Dana Kelolaan Rp 4,15 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 164% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 30% dengan total Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada instrumen-instrumen pasar modal dan pasar uang syariah. Saham Syariah : 0-75% Obligasi dan Pasar Uang Syariah : 0-100% Salam Balance PENEMPATAN TERATAS DI REKSADANA Astra International- Saham SR007- Sukuk Sukuk Ijarah 09 - Sukuk Telekomunikasi Indonesia - Saham Unilever Indonesia- Saham 50,76% 49,24% Saham Syariah Obligasi dan Pasar Uang Syariah 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Salam Balanced 0,40% 1,81% 8,77% 15,19% 18,08% 0,80% 2,08% 7,72% 13,02% 15,08% 55,83% 34,87% 1.650 1.600 1.550 1.500 1.450 1.400 1.350 1.300 1.250 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Perbandingan Kinerja Salam Amanah Terhadap terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Salam Balanced 13,02% Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 8,00% 12,00% 16,00% Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
SALAM EQUITY Tanggal Peluncuran 02-Des-10 NAB per Unit Rp 1.424,22 Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan Rp 178,40 miliar mempunyai kantor pusat di Toronto, kantor regional di Hong Kong dan beroperasi melalui 2 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sun Life Financial Indonesia Sun Life beroperasi sejak 1995, menyusul kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina. Pada 30 September 2016, rasio Risk Based Capital konvensional Sun Life mencapai 164% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 30% dengan total Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada saham-saham dan instrumen pasar uang syariah. Saham Syariah : 80-100% Obligasi dan Pasar Uang Syariah : 0-20% Salam Equity PENEMPATAN TERATAS Astra Internasional - Saham Indofood CBP Sukses Makmur - Saham Kalbe Farma - Saham Telekomunikasi Indonesia - Saham Unilever Indonesia - Saham 12,65% Saham Syariah 87,35% Obligasi dan Pasar Uang Syariah 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Salam Equity 0,75% 1,17% 11,34% 19,94% 22,00% 1,30% 3,15% 13,82% 23,55% 27,15% 42,42% 40,04% 1.450 1.400 1.350 1.300 1.250 Perbandingan Kinerja Salam Equity Terhadap Tolak Ukur Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,1% pada Oktober 2016, lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. Indeks harga obligasi pemerintah turun 1,1% pada Oktober 2016, terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Salam Equity 23,55% Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% yearon-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
MAXI FUND 1 Tanggal Peluncuran 15-Des-10 NAB per Unit Rp 1.251,15 Tanggal Jatuh Tempo 15-Des-20 High watermark per 17 Oktober 2016 Rp 1.252,70 Dana Kelolaan Rp 46,00 miliar asuransi serta pengelolaan kekayaan untuk para nasabahnya, baik individu maupun korporasi. Sejak mulai beroperasi pada 1865, Sun Life Financial mempunyai kantor pusat di Toronto, kantor regional di Hong Kong dan beroperasi melalui 2 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sun Life Financial Indonesia ("Sun Life") dan PT Sun Life Indonesia Services. Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 9,88 triliun (unaudited ). Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high watermark pada saat jatuh tempo. RD Saham/Saham 0-100% RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0-100% RD Pasar Uang/Pasar Uang 0-100% High watermark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya Maxi Fund 1. Ada 97 tanggal ulang bulan untuk Maxi Fund 1 semenjak peluncurannya Maxi Fund 1 PENEMPATAN TERATAS Ashmore Dana Prog. Nusantara - Reksadana BNP Paribas Ekuitas - Reksadana FR0031 - Obligasi FR0053 - Obligasi Schroder Prestasi Plus - Reksadana 38,88% 61,12% Aset Bebas Risiko - Obligasi Pemerintah Aset Berisiko - Saham, Obligasi, Kas, Reksa dana 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Maxi Fund 1-0,06% 1,26% 6,46% 13,22% 14,72% 25,12% HWM dibanding NAB aktual 0,06% 1,39% 6,60% 13,36% 14,86% 25,27% 1.450 1.400 1.350 1.300 1.250 HWM dibanding NAB aktual Maxi Fund 1 Perbandingan Kinerja Maxi Fund 1 Terhadap 13,36% lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 10,00% 12,00% 14,00% permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
MAXI FUND 3 Tanggal Peluncuran 24-Agu-11 NAB per Unit Rp 1.178,17 Tanggal Jatuh Tempo 24-Agu-21 High watermark per 24 Oktober 2016 Rp 1.182,58 Dana Kelolaan Rp 45,17 miliar asuransi serta pengelolaan kekayaan untuk para nasabahnya, baik individu maupun korporasi. Sejak mulai beroperasi pada 1865, Sun Life Financial mempunyai kantor pusat di Toronto, kantor regional di Hong Kong dan beroperasi melalui 2 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sun Life Financial Indonesia ("Sun Life") dan PT Sun Life Indonesia Services. Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 9,88 triliun (unaudited ). Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high watermark pada saat jatuh tempo. RD Saham/Saham 0-100% RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0-100% RD Pasar Uang/Pasar Uang 0-100% High watermark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya Maxi Fund 3. Ada 97 tanggal ulang bulan untuk Maxi Fund 3 semenjak peluncurannya Maxi Fund 3 PENEMPATAN TERATAS Ashmore Dana Prog. Nusantara - Reksadana BNP Ekuitas - Reksadana FR0034 - Obligasi FR0053 - Obligasi Schroder Prestasi Plus - Reksadana 41,42% 58,58% Aset Bebas Risiko - Obligasi Pemerintah Aset Berisiko - Saham, Obligasi, Kas, Reksa dana 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Maxi Fund 3 0,04% 1,08% 6,91% 13,83% 15,71% 17,82% HWM dibandingkan NAB aktual 0,41% 1,46% 7,31% 14,26% 16,14% 18,26% 1.250 1.000 950 900 HWM dibandingkan NAB aktual Maxi Fund 3 Perbandingan Kinerja Maxi Fund 3 Terhadap 14,26% lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 10,00% 12,00% 14,00% 16,00% permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
MAXI FUND 4 Tanggal Peluncuran 15-Nov-11 NAB per Unit Rp 1.215,89 Tanggal Jatuh Tempo 15-Nov-21 High watermark per 15 Mei 2013 Rp 1.217,96 Dana Kelolaan Rp 18,14 miliar asuransi serta pengelolaan kekayaan untuk para nasabahnya, baik individu maupun korporasi. Sejak mulai beroperasi pada 1865, Sun Life Financial mempunyai kantor pusat di Toronto, kantor regional di Hong Kong dan beroperasi melalui 2 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sun Life Financial Indonesia ("Sun Life") dan PT Sun Life Indonesia Services. Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 9,88 triliun (unaudited ). Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai High Watermark pada saat jatuh tempo. RD Saham/Saham 0-100% RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0-100% RD Pasar Uang/Pasar Uang 0-100% High Watermark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya Maxi Fund 4. Ada 97 tanggal ulang bulan untuk Maxi Fund 4 semenjak peluncurannya Maxi Fund 4 PENEMPATAN TERATAS Ashmore Dana Prog. Nusantara - Reksadana BNP Paribas Ekuitas - Reksadana FR0053 - Obligasi Panin Dana Maksima - Reksadana Schroder Prestasi Plus - Reksadana 45,49% 54,51% Aset Bebas Risiko - Obligasi Pemerintah Aset Berisiko - Saham, Obligasi, Kas, Reksa dana 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun Maxi Fund 4 0,06% 1,05% 6,83% 13,60% 15,38% 21,59% HWM dibandingkan NAB aktual 0,23% 1,22% 7,01% 13,80% 15,58% 21,80% 1.300 1.250 1.000 950 900 HWM dibandingkan NAB aktual Maxi Fund 4 Perbandingan Kinerja Maxi Fund 3 Terhadap 13,80% lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 10,00% 12,00% 14,00% permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
CSL LINK PASAR UANG Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit Rp 1.371,72 Rata-rata Deposito 1 Bulan Dana Kelolaan Rp 458,60 miliar Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,25% Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk mendapatkan hasil investasi yang stabil melalui investasi pada instrumen pasar uang. Instrumen Pasar Uang 100% CSL Link Pasar Uang PENEMPATAN TERATAS (dlm urutan abjad) Bank CIMB Niaga - Deposito Bank Negara Indonesia - Deposito Bank Tabungan Pensiunan Nasional - Deposito CIMB Principal Cash Fund - Reksadana Schroder Dana Likuid - Reksadana 100% Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun CSL Link Pasar Uang 0,36% 1,02% 2,17% 4,22% 5,32% 0,42% 1,29% 2,60% 4,50% 5,49% 37,17% 38,63% 1.550 1.500 1.450 1.400 1.350 1.300 1.250 CSL Link Pasar Uang Perbandingan Kinerja CSL Pasar Uang Terhadap 4,50% 1,00% 3,00% 5,00% lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
CSL LINK BERIMBANG Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit Rp 1.500,53 50% IHSG + 50% IBPRTRI Index Dana Kelolaan Rp 92,28 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 9,88 triliun (unaudited ). Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang melalui pengelolaan investasi secara aktif pada berbagai instrumen investasi, baik pada instrumen pasar uang, obligasi, ataupun saham. Higher Higher Risk Risk Tolerance Tolerance - Higher Higher Upside Upside Potential Potential CSL LINK Berimbang Saham 20-80% Obligasi dan/atau pasar uang 20-80% PENEMPATAN TERATAS (dlm urutan abjad) OBLIGASI SAHAM FR0053 - Obligasi FR0061 - Obligasi FR0063 - Obligasi FR0072 - Obligasi FR0073 - Obligasi Astra International - Saham Bank Central Asia - Saham HM Sampoerna - Saham Telekomunikasi Indonesia - Saham Unilever Indonesia - Saham 55,35% 44,65% Saham Obligasi dan Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun CSL Link Berimbang -0,21% 0,84% 7,56% 13,79% 16,70% -0,01% 2,04% 8,97% 17,96% 20,77% 50,05% 74,82% 1.550 1.500 1.450 1.400 1.350 1.300 1.250 lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174 juta. terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. CSL Link Berimbang Perbandingan Kinerja CSL Link Berimbang Terhadap 17,96% Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
CSL LINK EKUITAS Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit Rp 1.496,42 Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan Rp 626,60 miliar Based Capital konvensional Sun Life mencapai 770% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang dengan mengkapitalisasi pertumbuhan pasar saham di Indonesia. Saham 80-100% Pasar Uang 0-20% CSL LINK Ekuitas PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad) Astra International - Saham Bank Central Asia - Saham HM Sampoerna - Saham Telekomunikasi Indonesia - Saham Unilever Indonesia - Saham 6,41% 93,59% Saham Pasar Uang 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun CSL Link Ekuitas 0,89% 1,94% 10,11% 15,19% 19,68% 1,08% 3,96% 12,07% 18,06% 21,71% 49,64% 91,82% 1.550 1.450 1.350 1.250 CSL Link Ekuitas Perbandingan Kinerja CSL Link Ekuitas Terhadap 18,06% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% lebih tinggi dari kinerja indeks MSCI Asia Pacific ex-japan yang turun 1,5%. Sektor pertambangan memberikan kinerja paling tinggi, didukung oleh kenaikan harga batu bara sebesar 50% dari bulan sebelumnya dan kemungkinan bahwa OPEC akan memangkas kuota harian produksi minyak. Di sisi lainnya, rencana penerbitan saham baru (rights issue) dari beberapa saham infrastruktur menyebabkan sektor ini memberikan kinerja terendah. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar US$174juta. terkena imbas pelemahan harga obligasi seluruh dunia. Imbal hasil obligasi pemerintah dengan mata uang rupiah dengan tenor 10 tahun naik 18 bps ke level 7,24%. Rupiah juga menguat tipis 0,1% ke Rp 13.048/USD. Data ekonomi makro Indonesia menunjukkan inflasi tahunan yang terus terkendali di level 3,3% pada Oktober, berkat harga pangan yang terkendali. Data makro lainnya yang keluar pada bulan ini adalah surplus neraca perdagangan September sebesar USD 1,2 miliar, dipicu oleh nilai impor yang turun cukup signifikan. Penjualan mobil pada September juga naik 4% year-on-year, namun penjualan semen melemah 1% akibat curah hujan yang lebih banyak dari yang diperkirakan. permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.