BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

I N S P E K T O R A T

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.16 TAHUN 2011 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BMKG LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT KEMENTERIAN PAN DAN RB TAHUN INSPEKTORAT Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Plt. Inspektur Jenderal. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

BAB I P E N D A H U L U A N

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 INSPEKTORAT KOTA BOGOR

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan.

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan

Transkripsi:

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62 21) 65866230, 65866231

KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dan Peraturan Kepala BMKG nomor 8 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Penerapan SAKIP di Lingkungan BMKG. Laporan Kinerja Inspektorat BMKG diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat BMKG serta diharapkan menjadi sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan implementasi rencana kerja, rencana anggaran dan rencana strategis di masa mendatang. Jakarta, Januari 2016 INSPEKTUR, DARWAHYUNIATI, S.H., M.H. NIP. 196101141988032001 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Gambaran Umum Inspektorat BMKG... 1 B. Peran Strategis Inspektorat BMKG... 2 C. Isu Strategis Inspektorat BMKG... 3 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 4 A. Perjanjian Kinerja... 4 B. Matriks Perjanjian Kinerja... 4 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 6 A. Capaian Kinerja... 6 B. Realisasi Anggaran... 9 BAB IV PENUTUP... 11 A. Kesimpulan... 11 B. Upaya Peningkatan Kinerja... 11 Lampiran : 1. Penetapan Kinerja Tahun 2015 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 3. SK. Tim Penyusunan LAKIP 4. SOP Penyusunan LAKIP 5. Renstra Inspektorat Tahun 2015-2019 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan masing-masing. Kewajiban menyusun LAKIP dimaksud juga melekat pada Inspektorat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dan Peraturan Kepala BMKG nomor 8 Tahun 2015 Tentang Pedoman dan Penerapan SAKIP di Lingkungan BMKG. Capaian kinerja yang termuat dalam laporan ini merupakan realisasi kinerja dari target kinerja yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja. Sesuai dengan Keputusan Inspektur BMKG Nomor KEP.04/IPR/II/2015 Tanggal 23 Februari 2015., Rencana Strategis Inspektorat BMKG periode 2015-2019, visi Inspektorat BMKG adalah Penjamin dan Pendorong Peningkatan Akuntabilitas dan Kinerja BMKG. Adapun misinya adalah Melaksanakan pengawasan internal secara Profesional, Akuntabel, dan Berintegritas dan Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya pengawasan guna mendukung terwujudnya penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi BMKG yang efektif, efisien, dan taat terhadap peraturan perundang-undangan serta terlindunginya kekayaan negara dari setiap upaya penyimpangan. Sasaran strategis, indikator kinerja dan target Inspektorat BMKG Tahun 2015 sebagaimana ditetapkan dalam Pengukuran Kinerja serta realisasinya dikemukakan pada tabel berikut : Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Tujuan Sasaran Capaian Terwujudnya akuntabilitas dan kinerja unit organisasi menuju tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BMKG Uraian Indikator Target Realisasi Terwujudnya satker Persentase jumlah 80% 51.95% 65% yang berkinerja baik. satker yang menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan internal 80 %. Persentase jumlah 5% 11.94% 239% satker yang nilai kinerjanya >90%. Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan aset Opini BPK RI atas Laporan Keuangan WTP WDP 0% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 iii

Terwujudnya peningkatan eselonisasi Inspektorat Meningkatnya jumlah pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai standar kompetensi Meningkatnya kesesuaian penggunaan dana Terwujudnya Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan BMKG Persentase jumlah satker yang asetnya (nilai dan jumlah) sesuai dengan neraca satker Persentase jumlah satker yang tidak ada temuan TGR 70% 77.61% 109% 80% 83.76% 105% Eselonisasi Inspektorat Eselon I Eselon II 0% Persentase pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai dengan standar kompetensi Persentase kesesuaian penggunaan dana dengan mata anggaran Jumlah satker yang sudah WBK 90% 92.67% 103% 90% 98% 109% 1 Unit Kerja 0 Unit Kerja 0% Pengukuran kinerja dilakukan dengan metode pembandingan antara rencana dengan realisasi kinerja yang dicapai pada tahun berjalan sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) maupun pembandingan dengan tahun sebelumnya sesuai dengan sasaran Rencana Strategis (Renstra). Kurang maksimalnya beberapa capaian kinerja tersebut dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut : 1. Kurangnya sosialisasi dan pelaksanaan monitoring dari inspektorat terkait penyelesaian tindak lanjut temuan audit; 2. Kurangnya respon dari UPT untuk menindaklanjuti hasil temuan audit; 3. Lemahnya Sistem Pengendalian Intern oleh masing-masing pimpinan unit kerja; 4. Proses peningkatan eselonisasi masih dalam pembahasan oleh BMKG dengan Kementerian PAN dan RB; 5. Adanya program penghematan anggaran pengawasan sehingga Inspektorat belum melakukan penilaian terhadap unit kerja yang akan diusulkan menjadi WBK. Agar mencapai sasaran kinerja Inspektorat BMKG yang optimal akan diambil langkahlangkah berikut: 1. Penyelesaian monitoring tindak lanjut, utamanya melalui gelar pengawasan, dan inventarisasi sisa temuan hasil audit untuk pemutakhiran data, serta Penerapan Sistem Informasi Aplikasi Pengawasan (SIAP). 2. Penguatan pengawasan oleh Inspektorat BMKG dan penerapan SPIP diseluruh unit kerja BMKG. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 iv

3. Peningkatan koordinasi dengan Sekretariat Utama beserta unit kerja terkait beserta Menpan RB guna mewujudkan peningkatan eselon Inspektorat menjadi Inspektorat Utama 4. Penilaian terhadap satker yang akan dijadikan sampel WBK dan berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB guna melakukan verifikasi dan menetapkan WBK. Pencapaian indikator kinerja tahun 2015 didanai oleh APBN sesuai DIPA revisi ke-4 Nomor : DIPA-075.01.1.663907/2015 Tanggal 27 November 2015 yang dianggarkan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan kegiatan Pengawasan Internal BMKG. Realisasi anggaran belanja sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp.11.884.370.514,- atau 91,64% dari pagu anggaran sebesar Rp.12.967.853.000,-. Disimpulkan bahwa target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 tercapai, walaupun terdapat kelemahan yang akan diupayakan perbaikannya pada tahun 2016. Jakarta, Januari 2016 INSPEKTUR, DARWAHYUNIATI, S.H., M.H. NIP. 196101141988032001 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 v

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Inspektorat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Organisasi Inspektorat BMKG ditetapkan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor KEP.03 Tahun 2009, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Inspektorat BMKG mempunyai tugas : Melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Inspektorat BMKG menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan dan penyusunan rencana pengawasan fungsional; 2. Pelaksanaan pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; 3. Pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat; 4. Penyusunan laporan hasil pengawasan Inspektorat BMKG dipimpin oleh Inspektur, yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala BMKG, dan didukung oleh 1 orang Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, serta membawahi Kelompok Jabatan Fungsional Auditor (JFA). Kepala BMKG Inspektur Kasubag. Tata Usaha Kelompok JFA Sekretaris Utama Deputi Meteorologi Deputi Klimatologi Deputi Geofisika Deputi Inskalrejarkom Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 1

Jumlah pegawai Inspektorat BMKG sampai dengan akhir Desember 2015 berjumlah 51 orang. Keadaan pegawai Inspektorat berdasarkan kelompok jabatannya disajikan pada tabel di bawah ini. Keadaan Pegawai Inspektorat BMKG per 31 Desember 2015 No Jabatan Jumlah ( orang ) 1 Inspektur 1 2 Ka.Sub.Bag TU 1 3 Auditor Madya 16 4 Auditor Muda 3 5 Auditor Pertama 13 6 Auditor Penyelia 2 7 Auditor Pelaksana 1 8 Auditor Pelaksana Lanjutan 1 9 Staf Tata Usaha 13 Jumlah 51 B. Peran Strategis Inspektorat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Peran strategis Inspektorat sejalan dengan sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, secara rinci dijelaskan pada Pasal 11 yang menyatakan bahwa perwujudan peran Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang efektif sekurang-kurangnya mampu: 1. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, serta efektifitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pasal 33 ayat (3) menyatakan bahwa Aparat pengawasan intern pemerintah pada kementerian/lembaga/pemerintah daerah melakukan reviu atas laporan keuangan dan kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/gubernur/bupati/ walikota kepada pihak-pihak sebagaimana diatur dalam pasal 8 dan pasal 11. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 2

Sebagaimana tertuang dalam Renstra Inspektorat tahun 2015-2019, Inspektorat mempunyai visi Inspektorat BMKG yaitu sebagai Penjamin dan Pendorong Peningkatan Akuntabilitas dan Kinerja BMKG. Dan terdapat 2 misi guna mewujudkan visi tersebut yaitu : 1. Melaksanakan pengawasan internal secara Profesional, Akuntabel, dan Berintegritas. 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya pengawasan. Tujuan Inspektorat BMKG adalah: 1. Meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit organisasi menuju tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BMKG. 2. Meningkatkan kewenangan kelembagaan pengawasan. 3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia pengawasan. Sasaran strategis Inspektorat BMKG dalam periode 2015 2019 adalah : 1. Terwujudnya unit kerja yang berkinerja baik 2. Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan aset 3. Terwujudnya peningkatan eselonisasi Inspektorat 4. Meningkatnya jumlah pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai standar kompetensi 5. Meningkatnya kesesuaian penggunaan dana 6. Terwujudnya Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan BMKG C. Isu Strategis Inspektorat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Beberapa isu strategis yang perlu diungkapkan adalah : 1. Melaksanakan pengawasan berbasis e-auditing untuk mendukung pencapaian 3E (ekonomis, efisien dan efektivitas); 2. Peningkatan organisasi Inspektorat menjadi Inspektorat Utama; 3. Peningkatan kompetensi, kapabilitas dan jumlah APIP; 4. Penambahan beban kerja tidak diimbangi dengan realisasi peningkatan anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Pimpinan Instansi yang lebih tinggi kepada Pimpinan Instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kinerja yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetatpi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun yang sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya sesuai dengan Renstra yang telah ditetapkan. Perjanjian Kinerja Inspektorat BMKG Tahun 2015 Perjanjian kinerja tahun 2015 ditetapkan berdasarkan rencana kinerja yang diuraikan dari Rencana Strategis Inspektorat BMKG tahun 2015-2019 dalam mewujudkan visi dan misi Inspektorat BMKG yang dijabarkan melalui sasaran, indikator, dan target kinerja yang akan dicapai tahun 2015. B. Matriks Perjanjian Kinerja Inspektorat BMKG Tahun 2015 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 1 Terwujudnya satker yang berkinerja baik. a. Persentase jumlah satker yang menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan internal 80 %. b. Persentase jumlah satker yang nilai kinerjanya >90% 80 % 5 % 2 Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan aset a. Opini BPK RI atas Laporan Keuangan. WTP b. Persentase jumlah satker yang asetnya 70 % (nilai dan jumlah) sesuai dengan neraca satker c. Persentase jumlah satker yang tidak ada 80 % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 4

temuan Tuntutan Ganti Rugi (TGR). 3 Terwujudnya peningkatan eselonisasi Inspektorat Eselonisasi Inspektorat Eselon I 4 Meningkatnya jumlah pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai standar kompetensi Persentase pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai dengan standar kompetensi 90% 5 Meningkatnya kesesuaian penggunaan dana 6 Terwujudnya Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan BMKG Persentase kesesuaian penggunaan dana dengan mata anggaran Jumlah satker yang sudah WBK 90% 1 Satker Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Di dalam Diktum Pertama Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ditegaskan, bahwa Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Dalam kaitan itu, pelaporan kinerja yang tepat dan akurat merupakan prasyarat untuk dapat mengukur capaian kinerja instansi pemerintah. Pada dasarnya suatu Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah informasi tentang pencapaian kinerja suatu instansi pemerintah dikaitkan dengan sejauh mana organisasi publik itu telah melakukan upaya-upaya Strategis dan operasional didalam mencapai tujuan/sasaran Strategisnya dalam kerangka pemenuhan visi, misi yang telah ditetapkan. Visi dan misi organisasi serta tujuan Strategis organisasi telah diformalkan didalam suatu Rencana Strategis (Renstra) yang memiliki jangka waktu lima tahun. Kemudian untuk capaian yang harus dipenuhi setiap tahunnya dalam periode lima tahun tersebut, di dalam Renstra ditetapkan sejumlah sasaran strategis. Capaian kinerja sebagai dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Inspektorat BMKG. Pengukuran kinerja tahun 2015 tidak dapat dibandingkan dengan kegiatan tahun 2014, hal ini dikarenakan perbedaan sasaran dan indikator kinerja, pada tahun 2014 masih menggunakan Renstra tahun 2010-2014, sedangkan tahun 2015 menggunakan Renstra tahun 2015-2019. Oleh karena itu pengukuran kinerja dilakukan hanya membandingkan taget dan realisasi kinerja tahun 2015 serta penyebab kegagalan atau tidak tercapainya sasaran dan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pencapaian masing-masing sasaran terhadap target yang direncanakan pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tujuan Sasaran Capaian Terwujudnya akuntabilitas dan kinerja unit organisasi menuju tata Uraian Indikator Target Realisasi Terwujudnya satker Persentase jumlah 80% 51.95% 65% yang berkinerja satker yang baik. menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan internal Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 6

kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BMKG Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan asset 80 %. Persentase jumlah satker yang nilai kinerjanya >90%. Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Persentase jumlah satker yang asetnya (nilai dan jumlah) sesuai dengan neraca satker Persentase jumlah satker yang tidak ada temuan TGR 5% 11.94% 239% WTP WDP 0% 70% 77.61% 109% 80% 83.76% 105% Terwujudnya peningkatan eselonisasi Inspektorat Meningkatnya jumlah pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai standar kompetensi Meningkatnya kesesuaian penggunaan dana Terwujudnya Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan BMKG Eselonisasi Inspektorat Persentase pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai dengan standar kompetensi Persentase kesesuaian penggunaan dana dengan mata anggaran Jumlah satker yang sudah WBK Eselon I Eselon II 0% 90% 92.67% 103% 90% 98% 109% 1 Unit Kerja 0 Unit Kerja 0% Selanjutnya kriteria dari 6 sasaran di atas dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai berikut : 1. Sasaran pertama berupa terwujudnya satker yang berkinerja baik terdiri dari 2 indikator yaitu : a. Indikator Persentase jumlah satker yang menyelesaikan Tindak Lanjut hasil pengawasan internal 80 % adalah jumlah satker yang penyelesaian Tindak Lanjutnya secara kumulatif s.d. tahun 2015 80 % dari seluruh satker yang diaudit. Inspektorat BMKG telah melaksanakan monitoring dan pemantauan hasil audit internal tahun 2015. Dari 77 satker yang telah diaudit atau ditindaklanjuti. Sebanyak 40 Satker yang telah menyelesaikan tindak lanjut hasil audit 80 %. sehingga memperoleh realisasi kinerja mencapai 51,95% dari target yang ditetapkan sebesar 80% atau mendapatkan capaian 65%. Kondisi tersebut Kurangnya sosialisasi dan monitoring dari inspektorat terkait penyelesaian tindak lanjut temuan audit dan kurangnya respon dari UPT untuk menindaklanjuti hasil temuan audit. Upaya yang akan dilakukan adalah melalui gelar pengawasan, dan inventarisasi sisa temuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 7

hasil audit untuk pemutakhiran data, serta Penerapan Sistem Informasi Aplikasi Pengawasan (SIAP). b. Indikator Jumlah satker yang nilai kinerja > 90 % adalah jumlah satker yang nilai kinerjanya di atas 90 % dari jumlah satker yang diaudit kinerja tahun 2015. Inspektorat BMKG telah melakukan audit kinerja pada tahun 2015 dengan metode balanced score card. Dari 67 satker yang telah diaudit kinerja. Terdapat 9 satker yang nilai skornya diatas 90%, sehingga memperoleh realisasi kinerja mencapai 11,94% dari target yang ditetapkan sebesar 5% atau mendapatkan capaian 239%. 2. Sasaran kedua berupa terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan aset terdiri dari 3 indikator diantaranya adalah : a. Indikator Target opini BPK atas Laporan Keuangan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini Laporan keuangan BMKG tahun 2014 memperoleh predikat WDP. Kondisi tersebut mengalami penurunan dari tahun 2013 yang memperoleh predikat WTP sehingga target mempertahankan opini WTP tidak tercapai atau mendapatkan capaian 0%.. Kondisi ini disebabkan lemahnya Sistem Pengendalian Intern oleh masing-masing pimpinan unit kerja. Upaya yang akan dilakukan diantaranya adalah dengan penguatan pengawasan oleh Inspektorat BMKG dan penerapan SPIP diseluruh unit kerja BMKG. b. Indikator Persentase jumlah satker yang asetnya (nilai dan jumlah) sesuai dengan neraca satker adalah jumlah satker yang nilai capaian kinerja untuk parameter Pengamanan Aset sebesar 100 % dari jumlah satker yang diaudit kinerja tahun 2015. Dari 67 satker yang telah diaudit kinerja. Terdapat 52 satker yang asetnya (nilai dan jumlah) sesuai dengan neraca satker, sehingga memperoleh realisasi kinerja mencapai 77,61% dari target yang ditetapkan sebesar 70% atau mendapatkan capaian 111%. c. Indikator Persentase jumlah satker yang tidak ada temuan Tuntutan Ganti Rugi adalah jumlah satker yang tidak terdapat temuan TGR dari jumlah satker yang diaudit tahun 2015. Dari 117 satker yang telah diaudit. Terdapat 98 satker yang tidak terdapat temuan TGR, sehingga memperoleh realisasi kinerja mencapai 83,76% dari target yang ditetapkan sebesar 80% atau mendapatkan capaian 105%. 3. Sasaran ketiga berupa terwujudnya peningkatan eselonisasi Inspektorat Sasaran tersebut mempunyai indikator yaitu Eselonisasi Inspektorat yang mempunyai pengertian telah disetujuinya secara formal Inspektorat Utama BMKG oleh Kementerian PAN dan RB. Eselonisasi Inspektorat dari eselon II menjadi eselon I masih belum mengalami peningkatan atau mendapatkan capaian 0%. Usulan peningkatan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 8

eselonisasi sudah dilakukan pada tahun 2015 namun sampai saat masih dalam pembahasan oleh BMKG dan Kementerian PAN dan RB. Upaya yang akan dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dengan Sekretariat Utama beserta unit kerja terkait beserta Menpan RB guna mewujudkan peningkatan eselon Inspektorat menjadi Inspektorat Utama. 4. Sasaran keempat berupa meningkatnya jumlah pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai standar kompetensi Sasaran ini mempunyai indikator yaitu Persentase pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai dengan standar kompetensi adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang mendapat penugasan dibandingkan dengan seluruh APIP yang mendapat penugasan untuk melakukan pengawasan (Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan dan Pengawasan Lainnya) tahun 2015. Dari perhitungan seluruh APIP yang melaksanakan pengawasan melalui Surat Perintah Tugas yang ditandatangani oleh Inspektur maupun Kepala BMKG diperoleh angka Persentase pejabat Inspektorat yang menjabat sesuai dengan standar kompetensi), 92,67% dari target 90% atau mendapatkan capaian 103%. 5. Sasaran kelima berupa meningkatnya kesesuaian penggunaan dana Sasaran ini mempunyai indikator yaitu Persentase kesesuaian penggunaan dana dengan Mata Anggaran adalah rata-rata persentase satker yang diaudit kinerja tahun 2015 yang nilai capaian kinerja untuk parameter kesesuaian mata anggaran adalah 100%.Persentase kesesuaian penggunaan dana dengan mata anggaran dari target 90% terealisasi sebesar 98,00% atau mendapatkan capaian 100%. 6. Sasaran keenam berupa terwujudnya Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di lingkungan BMKG Sasaran ini mempunyai indikator yaitu satker yang sudah WBK adalah sakter yang sudah dibina oleh Inspektorat dan diverifikasi serta diberi predikat Satker WBK oleh Kementerian PAN dan RB. Jumlah satker yang sudah WBK dari target 1 unit kerja terealisasi sebesar 0 unit kerja. Hal ini disebabkan adanya penghematan anggaran sehingga belum dilakukan penilaian oleh Inspektorat dan verifikasi oleh Kementerian PAN dan RB. Upaya yang akan dilakukan adalah Inspektorat segera melakukan penilaian terhadap satker yang akan dijadikan sampel WBK setelah itu berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB guna melakukan verifikasi dan menetapkan WBK. B. Realisasi Anggaran Pelaksanaan kegiatan Inspektorat tahun 2015 dibiayai dari dana APBN sesuai DIPA revisi ke-4 Nomor : DIPA-075.01.1.663907/2015 Tanggal 27 November 2015 sebesar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 9

Rp.12.967.853.000,-. Sementara itu realisasi anggaran belanja sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp.11.884.370.514,- atau 91,64%. Rincian realisasi anggaran belanja tahun 2015 adalah sebagai berikut : Kegiatan : Pengawasan Internal BMKG No Output Anggaran (Rp) Volume Target Realisasi Target Realisasi 1 Layanan Pengawasan 5.717.355.000 5.256.347.596 324 dok 264 dok 2 Layanan Perkantoran 4.794.106.000 4.400.947.918 12 bulan 12 bulan 3 Perangkat Pengolah Data 1.290.000.000 1.269.200.000 45 unit 45 unit dan Komunikasi 4 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1.166.392.000 957.875.000 122 unit 122 unit Total 12.967.853.000 11.884.370.514 Berdasarkan rincian realisasi anggaran di atas Inspektorat BMKG telah melakukan efisiensi anggaran sebesar 8,36 % atau senilai Rp.1.083.482.486,-. Layanan Pengawasan mengalami penurunan dari target 324 dokumen terealisasi hanya 264 dokumen. Hal ini disebabkan karena adanya penghematan anggaran pada layanan pengawasan dari DIPA revisi pertama sebesar Rp.8.224.970.000,- menjadi Rp.5.717.355.000,- Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 10

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengukuran kinerja di atas terdapat 5 indikator pengukuran yang telah mencapai target dari 9 indikator pengukuran. Untuk 4 indikator pengukuran yang belum mencapai target dapat diuraikan penyebabnya sebagai berikut : 1. Jumlah satker yang menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan internal 80%, hanya terealisasi sebesar 51,95% dari target 80% hal ini disebabkan masih kurangnya sosialisasi dan pelaksanaan monitoring dari inspektorat serta kurangnya respon dari UPT untuk menindaklanjuti hasil temuan audit; 2. Opini BPK RI atas Laporan Keuangan menurun dari opini WTP tahun 2014 menjadi opini WDP tahun 2015 hal ini disebabkan lemahnya Sistem Pengendalian Intern oleh masing Pimpinan unit kerja. 3. Eselonisasi Inspektorat dari eselon II menjadi eselon I masih belum mengalami peningkatan atau mendapatkan capaian 0%. Usulan peningkatan eselonisasi sudah dilakukan pada tahun 2015 namun sampai saat masih dalam pembahasan oleh BMKG dan Kementerian PAN dan RB.. 4. Jumlah satker yang sudah WBK dari target 1 unit kerja terealisasi sebesar 0 unit kerja. Hal ini disebabkan belum dilakukan penilaian oleh Inspektorat dan verifikasi oleh Kementerian PAN dan RB. Dari hasil evaluasi atas indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja (PK) Inspektorat BMKG tahun 2015, disimpulkan bahwa Inspektorat BMKG pada tahun 2015 secara umum telah dapat mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa hal yang perlu perbaikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam sasaran Rencana Strategis (Renstra). B. Upaya Peningkatan Kinerja Untuk dapat mencapai sasaran kinerja Inspektorat BMKG yang optimal sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 terlampir dan upaya dalam rangka peningkatan kegiatan pengawasan dan pengawasan lainnya, akan diambil langkah-langkah berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 11

1. Penyelesaian monitoring tindak lanjut, utamanya melalui gelar pengawasan, dan inventarisasi sisa temuan hasil audit untuk pemutakhiran data, serta Penerapan Sistem Informasi Aplikasi Pengawasan (SIAP). 2. Penguatan pengawasan oleh Inspektorat BMKG dan penerapan SPIP diseluruh unit kerja BMKG. 3. Peningkatan koordinasi dengan Sekretariat Utama beserta unit kerja terkait beserta Menpan RB guna mewujudkan peningkatan eselon Inspektorat menjadi Inspektorat Utama. 4. Penilaian terhadap satker yang akan dijadikan sampel WBK dan berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB guna melakukan verifikasi dan menetapkan WBK. 5. Peningkatan kualitas dan frekuensi audit maupun non audit. 6. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci Unit Kerja di BMKG Pusat.. 7. Pembakuan Indikator Kinerja pada STMKG, Balai Besar Wilayah MKG dan Stasiun GAW dan Penyempurnaan terhadap Indikator Kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) 8. Peningkatan kegiatan pengawasan lainnya yaitu : Penyampaian LHKASN dan LHKPN, Penanganan Ijazah Palsu, Penerapan Whistle Blowing System, Peningkatan Zona Integritas (WBK/WBBM), Penetapan Level Internal Audit Capability Model (IACM) pada Level II, Revisi Renstra Inspektorat BMKG Tahun 2015-2019. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 12

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat BMKG Tahun 2015 13