Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

dokumen-dokumen yang mirip
SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By :

Praktikum Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

Subnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi

Figure 3.1 Format datagram IP

TCP dan Pengalamatan IP

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha.

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet

pengenalan IP Address

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4)

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

Tugas Jaringan Komputer

IP ADDRESS UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 7. JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi

TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 2 TCP / IP

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting

SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

JARINGAN KOMPUTER. IP Address

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

Naufal Ilham Ramadhan SOAL

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

TCP/IP and IP Address Concepts

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Jaringan Komputer: Ch. 3 Network Protocols and Communications

Bab 2 LANDASAN TEORI

Memahami IP Address 17 th of November 2001

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST

Minggu 5 Network Layer

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB IV INTERNET PROTOCOL

PENGANTAR SUBNETTING

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP

Jaringan Komputer Dasar

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4

PENGALAMATAN JARINGAN MENGGUNAKAN IPV4

Tugas Jaringan Komputer

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting

1. Mengetahui node IP Address versi 4

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

TCP/IP (singkatan dari "Transmission Control Protocol")

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

IP versi 4 dan IP versi 6. Alamat IP versi 4

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5)

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing)

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

Skema IP Addressing. IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask

DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31)

IP Address. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu


MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK

Apakah IP address? Notasi Dotted Decimal. IP Address. Struktur IP address Classful IP addresses

Cara Setting IP Address DHCP di

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T

»IP Addressing & Subnetting. Nyoman Suryadipta

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TOERI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Kelebihan DNS server

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Modul 2 Konstruksi Network

IP-UDP-TCP PROTOCOL TCP Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

SUBNETTING. Gambar 1. Satu jaringan dengan IP Address

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX

IP dan Netmask Muhammad Ze Muhammad Z n S n S. Hadi, ST ST. MSc. 1

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

Transkripsi:

Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian yang dipergunakan dalam komunikasi ini seringkali disebut dengan protocol Layer n. TCP/IP (Transmission Control Protokol/Internet Protocol) adalah sebuah model referensi yang digunakan dalam jaringan. IP digunakan untuk memindahkan paket data antar node. TCP digunakan untuk memverifikasi pengiriman dari client ke server. TCP/IP adalah dasar internet dan dapat ditemukan pada semua sistem operasi modern, seperti Unix dan Windows. Perbandingan layer antara model referensi TCP/IP dan OSI seperti diperlihatkan pada Gambar 11. Fungsi masing-masing layer tersebut adalah : 1) Network Access Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyalsinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media. Jadi pada lapis ini hanya proses elektronik mengkonversikan dan mentransmisikan sinyal data. Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP 2) Internet Layer/Network Layer Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah Teknik Telekomunikasi 1 Hanafi, ST

pesan tersebut sampai pada jaringan yang benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu. 3) Transport Layer/host to host Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port). Lapisan transport juga berfungsi untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan pengiriman data. 4. Application Layer Lapisan ini biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yang menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan untuk lapisan ini. Program yang menyediakan pelayanan jaringan dapat ditemukan di lapisan ini, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal. Konsep Internet Protocol (IP) A. Notasi IP Address IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka komputer tersebut harus memiliki dua IP address, masing-masing satu IP Address untuk tiap ethernet. IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Teknik Telekomunikasi 2 Hanafi, ST

Jadi IP address ini mempunyai range dari : 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan notasi desimal bertitik. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255 255 255 255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. Contoh notasi IP Address dalam notasi desimal bertitik seperti diperlihatkan pada Gambar 12. Gambar 12. Notasi Dotted Decimal Beberapa istilah penting yang menyangkut pengalamatan IP dan subnetting dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Istilah dasar dalam Pengalamatan IP dan Subnetting Bit Satu digit (nilai 1 atau 0) Byte 7 atau 8 bit, bergantung pada keseimbangan mana yang digunakan, namun yang sering digunakan itu 8 bit (8 bit disebut juga Octet) Network Address Penandaan yang digunakan dalam routing untuk mengirim paket-paket ke remote network, contoh : 10.0.0.0 atau 172.16.0.0 Host Address Sering disebut juga node address, nilai unik yang mengidentifikasikan setiap mesin dalam sebuah network, contoh : 10.10.10.1 atau 172.16.10.1 Broadcast address Digunakan untuk aplikasi-aplikasi dan host-host untuk mengirim informasi ke semua node dalam sebuah network contoh : 172.16.255.255 memberi arti semua subnet dan semua host dalam network 172.16.0.0 Teknik Telekomunikasi 3 Hanafi, ST

Subnet Mask Default Gateway Subnet Mask digunakan untuk mengidentifikasi bagian dari IP Address (Network ID dan Host ID), subnet mask yang menunjukkan nilai untuk network ID dan 0 untuk host ID bit pada IP Address. Default Gateway dibutuhkan jika klien membutuhkan komunikasi keluar dari subnetnya. Normalnya, Default gateway adalah router yang dihubungkan ke local subnetnya yang dapat melewatkan paket-paket IP ke segmen network yang lain. B. Kelas IP Address IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu jaringan dari jaringan yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu jaringan. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum. Kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan eksperimental. Format IP Address seperti diperlihatkan pada Gambar 13. Class D : Oktet Class E : Oktet Gambar 13. Format IP Address berdasarkan kelas Teknik Telekomunikasi 4 Hanafi, ST

Tiap kelas IP Address memiliki karakteristik masing-masing sebagai berikut : 1) Kelas A Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 0 Panjang Net ID : 8 Bit Panjang Host ID : 24 Bit Byte Pertama : 0 127 Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 Broadcast) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 (2 24-2) IP Address pada tiap kelas A IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Bit pertama dari IP Address kelas A selalu diset 0 sehingga byte terdepan dari IP Address kelas A selalu bernilai antara 0 127. Khusus untuk IP address yang dimulai dengan 127 tidak disarankan untuk digunakan sebagai alamat host-host, karena alamat ini merupakan loopback address. Pada IP Address kelas A, Network ID adalah delapan bit pertama, sedangkan host ID adalah 24 bit berikutnya. Sebagai contoh, jika IP Address kelas A adalah 10.120.8.10, maka net ID dan host ID seperti pada Gambar 14. Gambar 14.Contoh IP Address Kelas A berdasarkan Net ID dan Host ID 2) Kelas B Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh 2 Bit pertama : 10 Panjang Net ID : 16 Bit Panjang Host ID : 16 Bit Byte Pertama : 128 191 Jumlah : 16.384 kelas B Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 65.534 (2 16-2) IP Address pada setiap kelas B Teknik Telekomunikasi 5 Hanafi, ST

IP Address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama dari IP Address kelas B selalu diset 10 sehingga byte terdepan dari IP Address kelas B selalu bernilai antara 128 sampai 191. Pada IP Address kelas B, Network ID adalah 16 bit pertama, sedangkan host ID adalah 16 bit berikutnya. Sebagai contoh, jika suatu IP Address kelas B adalah 172.16.7.21, maka net ID dan host ID seperti pada Gambar 15. Gambar 15.Contoh IP Address Kelas B berdasarkan Net ID dan Host ID 3) Kelas C Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh 3 bit pertama : 110 Panjang Net ID : 24 Bit Panjang Host ID : 8 Bit Byte pertama : 192 223 Jumlah : 2.097.152 Kelas C Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 (2 8-2) IP Address pada tiap kelas C IP Address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (misalnya LAN). Tiga bit pertama dari IP Address kelas C selalu berisi 110. Bersama 21 bit berikutnya, angka ini membentuk network ID 24 bit. Host ID adalah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP Address. Sebagai contoh, jika suatu IP Address kelas C 202.173.100.10, maka net ID dan host ID seperti pada Gambar 16. Gambar 16.Contoh IP Address Kelas C berdasarkan Net ID dan Host ID 4) Kelas D Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm Teknik Telekomunikasi 6 Hanafi, ST

4 bit pertama : 1110 Panjang Net ID : 28 Bit Panjang Host ID : 4 Bit Byte pertama : 224 239 Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast. IP Address kelas D digunakan untuk keperluan IP Multicasting. Empat bit pertama IP Address kelas D diset 1110. Bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam multicasting tidak mengenal Network ID dan Host ID. 5) Kelas E Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr 3 bit pertama : 1111 Panjang Net ID : 28 Bit Panjang Host ID : 4 Bit Byte pertama : 240 255 Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat Eksperimental. IP Address kelas E tidak digunakan untuk umum. Empat bit pertama di set 1111. Selain Network ID, istilah lain yang digunakan untuk menyebutkan bagian IP Address yang menunjukkan jaringan ialah network prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring / yang diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Contoh untuk kelas A dengan IP Address 10.xxx.xxx.xxx akan ditulis 10/8; kelas B dengan IP Address 172.16.xxx.xxx akan ditulis 172.16/16; dan kelas C dengan IP Address 192.168.0.xxx akan ditulis 192.168.0/24. Rangkuman kelas IP Address dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Rangkuman kelas IP Address Kelas Antara Jml. Jaringan Jml. Host per Jaringan A 1-126 (00000001-01111110) 126 16.777.214=2 24-2 B 128-191 (10000000-10111111) 16.384 65.534=2 16-2 C 192-223 (11000000-11011111) 2.097.152 254=2 8-2 D 224-239 (11100000-11101111) E 240-255 (11110000-11111111) Teknik Telekomunikasi 7 Hanafi, ST

C. Network, Broadcast, dan Multicast Address Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address-address tersebut adalah: 1) Network Address (Alamat Jaringan) Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. 2) Broadcast Address Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Teknik Telekomunikasi 8 Hanafi, ST

Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. 3) Multicast Address Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram-datagram unicast. Datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga. Mode khusus diperlukan jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast. Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast address. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk decimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicast address. Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group tersebut. Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun bisa mencapai seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan multicast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone (Mbone). D. Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan : Teknik Telekomunikasi 9 Hanafi, ST

Network ID tidak boleh sama dengan 127 Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama. E. Penentuan Network ID dan Host ID Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama. Semua host pada satu jaringan harus memiliki network ID yang sama. Jika antara jaringan dihubungkan oleh router, network ID tambahan dibutuhkan untuk hubungan antar router. Contoh 2 jaringan yang terhubung dengan router via WAN seperti diperlihatkan pada Gambar 17. Gambar 17. Dua Network Terhubung melalui Router Via WAN Seperti pada gambar diatas terdapat 3 jaringan, yaitu jaringan A,B, dan C. Jaringan C merupakan penghubung antar jaringan A dan B. Masing-masing jaringan ini diberi network ID 203.168.1.xxx, 203.168.2.xxx, dan 203.168.3.xxx. Teknik Telekomunikasi 10 Hanafi, ST

Host ID digunakan untuk mengidentifikasi suatu host dalam jaringan. Setiap Interface harus memiliki host yang unik. Host ID untuk masing-masing kelas IP Address seperti diperlihatlan pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar Host ID Tabel xxx menunjukkan host ID awal untuk IP Address kelas A adalah 0.0.1 dan bukan 0.0.0. Host ID 0.0.0 ini digunakan untuk keperluan alamat jaringan. Sebagai contoh, IP Address 12.0.0.0 tidaklah menunjukkan host 0.0.0 pada jaringan 12, namun menunjukkan jaringan 12/8 itu sendiri. Dengan kata lain, IP 12.0.0.0 digunakan sebagai alamat jaringan. F. Subnet Mask Subnet mask adalah angka biner 32 bit. Subnet mask menentukan seberapa panjang bagian dari IP address yang diartikan menjadi alamat jaringan dan alamat host. Analoginya pada telepon, seolah-olah subnet mask ini adalah kode wilayah dimana suatu nomor telepon berada. Umumnya jaringan memakai subnet mask 255.255.255.0 untuk kelas C. Setiap oktet 255 menunjukkan kode area. Sehingga apabila server mempunyai IP address 192.168.1.25 dan subnet mask 255.255.255.0, maka bagian network jaringan adalah 192.168.1 dan server atau host adalah perangkat nomor 25 pada jaringan tersebut. Pada contoh ini host nomor 0 (192.168.1.0) disediakan untuk menyatakan jaringan, dan host nomor 255 (192.168.1.255) disediakan untuk melakukan broadcast lalu lintas. Kita dapat memakai alamat IP dari nomor 1 sampai 254 pada jaringan tersebut. Nilai subnet mask default untuk tiap-tiap kelas seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Subnet Mask Default untuk tiap kelas IP Address Kelas Format Bit Subnet Mask Subnet (Dotted Dec) A Net.Host.Host.Host 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 B Net.Net.Host.Host 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 C Net.Net.Net.Host 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 Teknik Telekomunikasi 11 Hanafi, ST

G. IP Address Public dan IP Address Private IP address public adalah IP address yang unik. Dua host yang terhubung ke jaringan public atau ke jaringan internet tidak mungkin memililiki IP yang sama, karena IP address public bersifat global dan standar. IP address public dapat diperoleh dari ISP. IP address public semakin terbatas dengan pertumbuhan internet yang begitu cepat. Skema IP address telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah ini. Skema IP address tersebut adalah Classless Interdomain Routing (CIDR) and IPv6. IP address private adalah solusi lain dari masalah ini. Tiap host pada jaringan public memerlukan IP Address Public. Namun pada jaringan private yang tidak terhubung ke internet dapat menggunakan host ID selama host ID tersebut unik, tidak ada host yang menggunakan dua host ID yang sama dalam jaringan tersebut Ada 3 jangkauan IP address private, masing-masing satu jangkauan untuk tiap kelas A, B, dan C. Distribusi IP address private ini seperti diperlihatkan pada Tabel 5. Distribusi IP Address private tidak diroute ke backbone internet. Router internet tidak akan mengenal IP address private. IP address private hanya digunakan untuk jaringan internal saja. Tabel 5. Kelas IP address Private Kelas Jangkauan IP Address A 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255 B 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 C 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 Koneksi jaringan menggunakan IP Address private ke internet memerlukan translasi dari IP address private ke IP adrress public. Translasi ini dikenal dengan Network Address Translation (NAT). Router biasanya adalah perangkat yang akan membentuk NAT tersebut. H. Alamat Logikal dan Alamat Fisik IP address yang telah dijelaskan di atas disebut juga dengan alamat logikal (logical address) yang diset oleh administrator pada NIC. Selain alamat logikal, NIC juga memiliki alamat fisik yang dikenal dengan nama MAC Address. Teknik Telekomunikasi 12 Hanafi, ST

MAC Address diperlukan untuk koneksi media fisik. MAC Address yang ada pada tiap NIC MAC Address ini terdiri dari 12 angka hexadesimal yang unik. Salah satu contoh MAC Address dari sebuah NIC adalah 00-90-F5-54-46-F3. Perintah Jaringan dalam Windows Perintah jaringan akan sangat sering digunakan apabila kita mengkonfigurasi sebuah rangkaian jaringan. Perintah jaringan berfungsi untuk memeriksa koneksi jaringan dan juga untuk mentrasfer file, yaitu melalui perintah ftp. Perintah-perintah jaringan dalam windows seperti ipconfig dan ping. Ipconfig digunakan untuk memperlihatkan status kartu jaringan yang sedang aktif dan mengetahui jumlah IP yang dimiliki pada komputer. Ada dua perintah ip config, yaitu perintah ipconfig yang digunakan untuk mengetahui berapa IP address yang digunakan, dan perintah ipconfig /all yang digunakan untuk mengetahui konfigurasi jaringan secara lengkap. Perintah ping digunakan untuk mencoba koneksi jaringan. Perintah ping diikuti dengan IP Address (ping [ip address]). EVALUASI Jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. Apa nama perangkat yang dipasang pada komputer untuk koneksi ke jaringan? 2. Apa fungsi switch? 3. Berapa jumlah bit IP Address IPv4? 4. Berapa jumlah bit Net ID pada kelas A, B, dan C? Teknik Telekomunikasi 13 Hanafi, ST

5. Berapa jumlah host yang dapat dibentuk pada kelas A, B, dan C? 6. IP Address 10.120.10.8 dan 128.16.0.5 termasuk dalam kelas IP Address mana? 7. Tuliskan dua contoh IP Address Private pada kelas B dan C! 8. Bila IP Address 10.120.10.8 berada pada Subnet Mask 255.0.0.0, tentukan alamat jaringan dan alamat broadcast! 9. Bila IP Address 192.168.10.8 berada pada Subnet Mask 255.255.255.0, tentukan alamat jaringan dan alamat broadcast! 10. Bagaimana cara membedakan IP Address yang berada di kelas D dengan IP Address yang berada di kelas E? 11. Tuliskan 3 jenis address yang tidak digunakan untuk alamat host! 12. Tuliskan empat aturan dasar menentukan Net ID dan Host ID! Teknik Telekomunikasi 14 Hanafi, ST

13. Tuliskan Subnet Mask default untuk kelas B dan C! 14. Tuliskan 3 jangkauan Address private! 15. Apa nama perintah jaringan dalam windows yang digunakan untuk mengecek koneksi komputer dalam jaringan? Apa fungsi perintah ipconfig? 16. Pesan apa yang akan tampil di command prompt, bila pada pengujian koneksi pengiriman dan penerimaan paket tidak berhasil? 17. Dua komputer memiliki IP Address 192.168.10.10 dan 192.168.10.120 dengan masing-masing subnet mask 255.255.255.0. Bila komputer dengan IP 192.168.10.10 menjalankan prosedur ping 192.168.10.120, apakah kedua komputer tersebut dapat terkoneksi? Jelaskan alasan anda! 18. Dua komputer memiliki IP Address 172.168.10.10 dan 172.169.10.120 dengan masing-masing subnet mask 255.255.255.0. Bila komputer dengan IP 172.168.10.10 menjalankan prosedur ping 172.169.10.120, apakah kedua komputer tersebut dapat terkoneksi? Jelaskan alasan anda! Teknik Telekomunikasi 15 Hanafi, ST

Teknik Telekomunikasi 16 Hanafi, ST