+ ~ PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU wn.ayah BEBAS darl KORUPSI (WBl) &' WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI (W88M) & PENILAIAN R1SIKO DALAM PENERAPAN SPIP
" m - s:: Z m "' Z "CII-i mm rn - c J> - ~ J> ~ J> Z...-. mj: "' ~ ::a d > ~~ VI '- m z» ~>,... > - ~ ;:az 0 :::II:
LATAR BELAKANG 1. Perlu akselerasi penca paian tiga Sasaran Utama Reformasi Birokrasi yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik. 2. Perlu secara konkret dilaksanakan program Reformasi Birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas. 3. Perubahan Permenpan & Rb Tentang Pedoman Pem bangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM. PERMENPAN NOMOR 60 PERMENPAN NOMOR 52 TAHUN 2012 TAHUN 2014
LATAR BELAKANG 4. Perubahan peraturan tersebut dimaksudkan untuk menentukan langkah-iangkah konkrit dalam rangka pembangunan Zona Integritas sebagai berikut: a. Menyelaraskan instrumen Zona Integritas dengan instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi, serta b. Penyederhanaan pada indikator proses dan indikator hasil yang lebih fokus dan akurat.
Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi peningkatan kualitas pelayanan publik; Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) ada lah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar: 1. Manajemen perubahan, 2. Penataan tatalaksana, 3. Penataan sistem manajemen SDM, 4. Penguatan pengawasan, dan S. Penguatan akuntabllltas kinerja Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar indikator Menuju WBK + indikator penguatan kualitas pelayanan publik;
TAHAPAN PEMBANGUNAN ZI (VfENUJU WBKlWBBM WBBM
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEPADA MASYARAKAT
INDIKATOR-INDIKATOR KOMPONEN PENGUNGKIT PEMENUHAN SATKER WBK/WBBM 1. Penyusunan Tim Kerja; 2. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja; II. PENATAAN TATAlAKSANA 1. Prosedur Operaslonal tetap (SOP) ICqlatan Utama; 2. E-Of/1ce; 3. ICeterbukaan Informasl Publlk; 1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi; 2. Pola Mutasi Internal ; 3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi ; 4. Penetapan Kinerja Individu; 5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai; 6. Sistem Informasi Kepegawaian IV. PENGUATAN AKUNTABIUTAS 1. Keterlibatan Pimpinan ; 2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja ;
v. PENGUATAN PENGAWASAN: 1. Pengendalian Gratifikasi ; 2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) ; 3. Pengaduan Masyarakat ; 4. Wh istle Blowing System ; 5. Penanganan Benturan Kepentingan ; VI. PENINGKATAN KUALITAS PElAYANAN PUBLIK 1. Standar Pelayanan ; 2. Budaya Pelayanan Prima ; 3. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan ;
INDIKATOR HASIL I. TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS,KKN : 1. Nilai persepsi korupsi; 2. Presentase penyelesaian TLHP; II. TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEPADA MASYARAKAT Nilai persepsi kualitas pelayanan ;
2. Nilai Komponen hasil "Terwujudnya 18 18 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN" Nilai sub komponen Survei Persepsi Anti 13.5 13.5 Korupsi Nilai sub komponen Persentasi TLHP 3,5 3,5 3 Nilai komponen hasil "Terwujudnya Tidak 16 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Disyaratkan kepada Masyarakat"
APA ITU RISIKO?
PENGERTIAN RISIKO? "Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan" "Kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah " (PP 60/2008 Ps. 3 ayat 1.b)
SUMBER RISIKO
~ Risiko Hukum Rlslko yang timbul karena kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, tiadanya undang undang yang mendukung Risiko Reputasi - Risiko karena adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan pelayanan atau persepsi negatif terhadap pelayanan Risiko Strategik Risiko yang timbul karena penetapan dan pelaksanaan strategi yang tidak tepat, pengambilan keputusan yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal Risiko Kepatuhan Risiko yang terjadl karena tidak mematuhi dan tidak melaksanakan ketentuan yang berlaku Kepatuhan dllakukan melalui penerapan sistem pengendalian intern secara konsisten
Pengertian MANAJEMEN RISIKO : suatu proses mengidentifi kasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia
STRATEGI MENGATASI RISIKO Kurangi kemung -kinan Kurangi dampak
Korupsi& l. Monopoly penyimpanga:l. (Kekuasaall) DiskTesi + Manajemen 1 Lemahnya Sistem Pengendalian Intern CEGAH KORUPSI DENGAN PENGEN DAUAN INTERN YG HANDAL
~ C Corruption 0 Konflik Kepent ingan 0 Suap 0 Gratifikasi 0 Ekonom i Biaya Tinggi CPA FORMULA p c::j Power A Kewenangan o Pertanggungjawa 0 Amanah Diskresi Kebijakan 0 o Transparan 0 Penggunaan o Akuntabel Sumber Daya o Partisipatif
Contoh RISI KO yang dihadap'i Bendahara Kehilangan uang -7pencurian, penggelapan dll Pengeluaran uang tdk sesuai ketentuan Pertanggungjawaban tdk sesuai ketentuan Kelebihan bayar Kekurangan bayar Terlambat setor Pencatatan dan pelaporan tdk tertib Otorisasi tidak berjalan sesuai ketentuan
Catatan
ww\t Tf\t4Pf\ uaurg P/~~ website = www.itjen.kemkes.go.ld email =ItJen@kemkes.go.id