S A N T I E. P U R N A M A S A R I U M B Y

dokumen-dokumen yang mirip
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2013

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2015

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

BAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Santrock menyebutkan bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa. perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil pernikahan.

1. Disregulasi Neurologik

BAB I PENDAHULUAN. memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. pergolakan dalam dalam jiwanya untuk mencari jati diri.

GAMBARAN POLA ASUH ORANGTUA PADA ANAK PENYANDANG EPILEPSI USIA BALITA DI POLIKLINIK ANAK RSUP.PERJAN DR. HASAN SADIKIN BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

I. PENDAHULUAN. masa penjajahan, bangsa Indonesia melakukan perkawinan diusia yang masih

TINJAUAN PUSTAKA Interaksi Ayah-Anak

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu tempat bertumbuh dan berkembangnya

BAB II LANDASAN TEORI

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kehadiran seorang bayi dalam keluarga merupakan berkah yang luar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia,

Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang-orang yang berada di sekitarnya.

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang. Pola hubungan yang terbangun pada masa kanak-kanak dapat

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.

TINJAUAN PUSTAKA Kepuasan Kepuasan merupakan hal yang bersifat individu. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai

BAB II KAJIAN TEORI. lain (feeling into), atau berasal dari perkataan yunani phatos yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. remaja ini terbagi di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 5, SMA Mataram, SMA

FENOMENA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

PERANAN NILAI BUDAYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Emotional Abuse pada Remaja Akhir yang Berpacaran. 1. Pengertian Emotional Abuse pada Remaja Akhir yang Berpacaran

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Coakley (dalam Lerner dkk, 1998) kadang menimbulkan terjadinya benturan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peers and Friends. Santi e. Purnamasari, M.Si. UMBY

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

Transkripsi:

PERKEMBANGAN SOSIAL : KELUARGA S A N T I E. P U R N A M A S A R I U M B Y

PENGANTAR Keluarga adalah tempat dan sumber perkembangan sosial awal pada anak Apabila interaksi yang terjadi bersifat intens maka akan membentuk ikatan yang kuat antara anak dengan keluarganya (dalam hal ini adalah dengan orangtua) Hubungan sosial yang pertama kali diterima anak adalah dari orangtua, melalui penanaman keyakinan, nilai dan sikap pada anaknya

Cont.. Cara penanaman ketiga hal tersebut dipengaruhi oleh kepribadian, latar belakang keluarga, sikap dan nilai yang dimiliki oleh keluarga, pendidikan, agama, status soial ekonomi dan gender Peran orangtua : adalah memastikan bahwa apa yang ditanamkan telah terinternalisi pada anak Proses sosialisasi yang dilakukan adalah : cara orangtua untuk mempengaruhi dan mengarahkan anak dan bagaimana anak mempengaruhi dan mengarahkan orangtua

The Family System Pada dasarnya, proses pembentukkan perilaku antara orangtua dan anak bersifat mutual Orangtua akana mengarahkan, membentuk dan mempengaruhi anak, begitu juga sebaliknya Sifat keluarga : tidak isolatif, tidak statis dan setiap anggota keluarga saling berhubungan, dimana pola hubungan tersebut dapat berubah. Pola-pola tersebut akan mencerminkan bagaimana hubungan antara anggota keluarga

Pola keluarga menurut perspektif Sistem Ekologi Tokohnya : Bronfenbrenner Menurut teori ini : hubungan antara anak dengan orang lain yang ada di sekitarnya (tempat anak tinggal), termasuk hubungan antara orang-orang yang ada di sekitar anak; hubungan antara anak dengan lingkungan yang lebih luas serta bagaimana seting budaya yang ada Teori ini yang menyatakan bahwa orangtua dan anak saling mempengaruh begitu juga dengan setiap anggota keluarga

Cont Orangtua yang memiliki hubungan yang baik dengan tiap anggota keluarga yang ada, akan cenderung untuk bersikap kooperatif dan bertanggung jawab, khususnya pada anak-anak mereka Sebaliknya jika orangtua memiliki pernikahan yang tidak bahagia, cenderung akan merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak dan pada akhirnya akan menunjukkan perilaku anti sosial akhirnya hubungan antara anak dan orangtua akan semakin parah

Cont.. Keluarga akan cenderung mencari keseimbangan (mencapai keseimbangan), untuk itu, tiap anggota keluarga harus saling beradaptasi Yang dimaksud dengan keseimbangan adalah yang mengacu pada sejarah, tradisi da identitas. Agar adaptasi dapat berjalan dengan lancar maka perlu adanya kesamaan persepsi akan sejarah, tradisi dan identitas tersebut hal ini akan membuat hubungan antara anak dan orang tua menjadi lebih baik

Cont Proses adaptasi akan gagal jika ada anggota keluarga yang tidak ingin berubah Apabila terdapat anggota keluarga yang tidak ingin berubah maka akan membuat orangtua atau anggota keluarga lainnya menjadi lebih sulit untuk mengenali masalah yang ada kemudian anggota keluarga akan saling menyalahkan atau menyalahkan anak

Cont Hubungan yang ada adalah antara anggota keluarga, orangtua dengan anak, dan antara pasangan Agar hubungan yang dijalin berhasil baik maka diperlukan dukungan fisik, dan emosi sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman Rasa nyaman tersebut akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang memiliki afeksi, sensitif dan mampu mengurus adiknya atau orang lain Sebaliknya,orangtua /keluarga yang penuh konflik akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang agresif atau depresif

Ikatan keluarga yang sehat Sifatnya adalah permiabel yaitu memberikan kesempatan pada anggota keluarga lainnya untuk berinteraksi dengan orang lain, baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga Jika ikatan dalam keluarga terlalu kuat dan kaku maka akan muncul masalah saat anak harus melepaskan diri dari keluarga (misalnya saat anak remaja, masuk kuliah atau menikah) Tetapi jika keluarga memiliki ikatan yang terlalu longgar maka anak akan mudah untuk dipengaruhi orang lain dari luar keluarga (misalnya : campur tangan dari ipar atau teman sebaya)

Cont Saat orangtua saling mencintai maka juga akan mencintai anak-anaknya dan akan memberikan dukungan pada anak, mereka akan lebih terlibat dalam aktivitas anak Pasangan yang berbagi peran pengasuhan anak dan rumah tangga akan memiliki lebih banyak waktu untuk bermain, melakukan interaksi dengan anak dan meningkatkan kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan anak anak secara akademik, sosial dan olahraga akan lebih sukses

Cont.. Pasangan yang konflik akan memiliki anak yang cenderung agresif dan nakal. Sedangkan ayah yang marah dan tidak mau menyelesaikan masalah atau konflik dengan anggota keluarga lainnya atau dengan anak maka akan membuat anak menjadi lebih depresif

Efek dari konflik perkawinan Tidak Langsung : poor parenting style cold, tidak responsif, marah, tidak memiliki batasan yang dibangun sehingga anak juga akan menunjukkan kemarahannya dan tidak patuh pada orangtua Langsung : anak akan melihat langsung pertengkaran orangtua begitu juga perkelahiannya. Akibatnya akan muncul perasaan tertekan pada anak, dan self blame (khususnya jika anak dianggap sebagai penyebab)

Cont. Awal mula terbentuknya sosialisasi adalah melalui kelekatan yang dapat merangsang anak untuk melakukan mobilitas dan mengembangkan kemampuan berbahasa Dampak dari sikap orangtua yang negatif terhadap perkembangan anak akan lebih terlihat pada anak laki-laki karena mereka melihat secara langsung dan mengalami kekerasan fisik, selain itu, orangtua akan cenderung protektif dengan anak perempuan

Pola interaksi sosial pada orangtua yang bekerja Tidak dapat dipungkiri jika sudah ada pergeseran peran orangtua di rumah antara ayah dan ibu, namun masih banyak yang mengakui peran tradisional yang dulu berlaku., yaitu ibu menguruh rumah dan anak sedangkan ayah bekerja. Tidak menutup kemungkinan ibu juga bekerja dan jika telah memiliki anak, ibu akan berhenti bekerja

Cont. Akibat yang ditimbulkan jika ibu berhenti bekerja adalah : menjadi tidak puas terhadap perkawinannya Perasaan menjadi tidak puas terhadap perkawinan akan dirasakan pula oleh ayah, namun secara perlahan. Ia menjadi tidak puas karena ia tidak lagi menjadi fokus perhatian istrinya Anak dapat mempengaruhi hubungan antara orangtua (contoh : anak dengan temperamen sulit akan membuat ketegangan antara orangtua meningkat dan memicu konflik). Tetapi kehadiran anak jarang yang dapat menghancurkan perkawinan

Sistem interaksi anak-orangtua Banyak orangtua mengharapkan anaknya kelak menjadi seperti yang mereka inginkan Orangtua menerapkan berbagai macam metode dan motivasi untuk membuat anak menjadi sesuai dengan harapan mereka Metode yang digunakan adalah yang sesuai dengan temperamen anak dan sesuai dengan kebutuhan anak; sesuai dengan tuntutan lingkungan serta berdasarkan perbedaan individu

Cont Bentuk interaksi tersebut didasarkan pada kelekatan yang dibentuk orangtua sejak anak lahir Orangtua akan merawat anak, memberikan pujian dan terkadang juga muncul kata-kata yang justru akan memanjakan anak (stop, jangan, tidak boleh) Orangtua juga mengajarkan mengenai aturan sosial dan peran sosial Metode yang digunakan adalah : berdasarkan konsep belajar (kondisioning operan, kondisioning klasik dan belajar sosial)

Perilaku orangtua dalam bersosialisasi Dimensi perilaku orangtua dalam melakukan sosialisasi adalah : a. Emosi : jika orangtua hangat, paham akan kebutuhan anak, responsif jika hilang maka anak akan merasa stress Sebaliknya, orangtua dapat melakukan sosialisasi dengan tidak hangat, tidak responsif dan hanya fokus pada kepentingan orangtua saja a. Kontrol yang terbagi dua : penuntut (ada batasan perilaku) atau permisif (tidak peduli dengan perilaku anak)

Emosi Anak dari orangtua yang bersikap hangat : 1. Anak akan merasa nyaman dengan dirinya sendiri 2. Tidak cemas 3. Merasa aman 4. Lebih mudah melakukan internalisasi nilai dan standar dari orangtua

Kontrol Tujuan dari sosialisasi adalah anak dapat mengatur perilaku dan dapat mencari respon alternatif jika dibutuhkan Orangtua yang banyak memberikan ancaman atau hukuman akan dapat mempermalukan anak anak akan melihat dirinya tidak bahagia dan tidak dapat dibantu lagi, bahkan anak akan melampiaskannya keluar

Cont.. Semakin bertambah usia, naka akan mampu untuk melakukan sesuatu secra sendiri (karena perkembangan sosial dan kognitif) pola interaksi harus disertai dengan reasoning. pantauan orangtua dan kendali orangtua akan semakin kecil (terutama saat anak masuk usia remaja)

Parenting styles Pola asuh orangtua akan memberikan dampak emosi, sosial dan kognitif pada anak Authoritative parenting : orangtua yang hangat, responsif dan melibatkan diri dalam kehidupan anak namun tidak mencampuri kehidupan dan kebebasan anak, memiliki batasan yang jelas antara memberikan kebebasan dengan aturan yang berlaku (hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan anak) dan memperlakukan anak secara matang

Efek Authoritative parenting terhadap perkembangan anak Anak mampu mengembangkan self esteem, kemampuan adaptasi yang baik, merasa mampu untuk melakukan sesuatu, kontrol dirinya bersifat internal, populer di kalangan peers, perilaku antisosialnya rendah. Dengan disiplin yang tepat yang diberikan orangtua akan membuat anak mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor lingkungan mereka dan membangun kemampuan melakukan interaksi sosial dengan orang lain tanpa disertai rasa cemas, takut dan sikap bermusuhan,; mampu menerapkan batasan yang jelas; mampu bersikap asertif untuk menerapkan disiplin, serta akan sulit beradaptasi dengan penerapan disiplin yang sifatnya permisif

Authoritarian parenting Adalah orangtua yang keras, tidak responsif, kaku dan cenderung menggunakan kekuasaannya untuk mengendalikan anak. Dalam keluarga biasanya anak akan dikendalikan dengan kuat oleh orangtua dan ana sedikit sekali mendapatkan kepuasan/pujian atas apa yang telah ia lakukan Akibatnya anak merasa terjebak dengan perasaannya sendiri, di satu sisi ia marah namun di sisi lain ia takut untuk bersikap asertif atau menentang saat berada dalam lingkungan yang penuh dengan permusuhan/negatif

Permissive parenting Adalah orangtua yang cenderung ceroboh, penerapan disiplin yang tidak konsisten, dan membiarkan anak untuk mengekspresikan dorongan mereka secara bebas. Biasanya pola ini akan berkorelasi dengan perilaku impulsifagresif pada anak Efek terhadap perkembangan anak : perkembangan perilaku yang tidak terkendali dengan baik, munculnya ketidak patuhan, dan perilaku agresif

Cont Menurut Baumrind, kesamaan dari pola autoritatif dan permisif adalah orangtua memandang bahwa anak dikuasai oleh impuls diri yang sifatnya primitif dengan sedikitnya kemampuan untuk mengendalikan implus tersebut. Atas dasar hal tersebut maka orangtua yang permisif beranggapan bahwa anak harus diberi kebebasan untuk mengekspresikannya (hal itu yang membuat anak tumbuh dengan sehat); sedangkan orangtua yang autoritatif memandang bahwa impuls tersebut harus ditekan atau dihilangkan

Uninvolved parenting Adalah orangtua yang tidak tertarik dan menolak anaknya, lebih memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri daripada kebutuhan anak, memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan apa saja untuk meminimalkan kehilangan waktu dan usaha orangtua karena harus berinteraksi dengan anaknya, Saat anak menjadi lebih besar, orangtua cenderung tidak memantau aktivitas anak, tidak ada keinginan untuk tahu dimana anak dan sedang bersama siapa

Cont Pola ini muncul pada ibu yang mengalami depresi atau stres. Dpt pula terjadi pada ibu yang memiliki rumah tangga yang penuh konflik atau perceraian Ibu yang cemas, depresi atau stres cenderung akan lebih fokus pada keadaan dirinya dan mencoba mencari kepuasan agar dirinya menjadi lebih nyaman sehingga ia akan cenderung menolak anaknya

Parental involvement Keterlibatan orangtua dalam aktivitas anak (melalui bermain) merupakan hal yang sangat penting. Peran orangtua dalam hal ini akan berpengaruh positif terhadap perkembangan sosial dan kognitifnya. Keterlibatan yang minim akan membuat kelekatan juga minim. Anak akan tumbuh menjadi anak yang impulsif, agresif, tidak patuh, moodiness, dan memiliki self esteem yang rendah, tidak mampu menjalin interaksi sosial, tidak bertanggung jawab, tidak matang dan terasing dari keluarganya

Cont Jika terus berlanjut sampai remaja, anak akan menjadi suka membolos, banyak menghabiskan waktu bersama teman yang juga tidak disukai orangtuanya di jalan, terlibatk aktivitas seksual lebih awal, memiliki masalah minum alkohol dan memiliki riwayat melakukan perilaku delinkuen dan pernah ditahan

Pengaruh parenting terhadap perkembangan self anak Orangtua tidak dapat memaksa anak untuk menjadi patuh karena nantinya akan menjadi tidak mau untuk mengikuti aturan orangtua Pola hubungan orangtua-anak yang memenuhi kebutuhan emosi anak akan membuat anak dengan sendirinya bersedia untuk patuh atas aturan yang berlaku (tujuan pertama sosialisasi) Kelekatan aman yang terbentuk antara orangtuaanak akan membuat anak berusaha menyenangkan orangtua mereka dengan berlaku baik

Cont.. Kelekatan aman membuat hubungan antara anak-orangtua terpelihara baik Kelekatan aman juga akan membuat anak memiliki pandangan positif terhadap dirinya self confidence tujuan kedua dari sosialisasi adalah self regulation (yaitu kemampuan anak untuk mengendalikan dan mengatur diri serta perilakunya tanpa perlu diingatkan oleh orangtua)

Kontrol diri Didalam kontrol diri terdapat self system yaitu perluasan dari kemampuan kognitif mengenai kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan orang lain, adanya pengalaman yang disimpan dalam memori, kesadaran bahwa orang lain akan menilai perilakunya serta kemampuan untuk melakukan evaluasi diri

Fungsi kontrol diri Agar anak mengenal dan memahami tanggung jawab mereka atas perilaku yang mereka munculkan, berkaitan dengan aturan yang diberikan orangtua

The sibling Ciri anak pertama : a. Mendapatkan cinta dan perhatian yang eksklusif dari orangtua b. Sifatnya adalah : orientasi yang sama dengan orangtua, penolong, kontrol diri, perhatian pada akademik dan prestasi, bertanggung jawab dan tidak menuntut c. Dibandingkan dengan anak kedua, lebih takut, lebih cemas, mudah merasa bersalah, sulit melakukan coping dalam situasi menekan, lebih tidak percaya diri

Cont.. Anak tunggal = anak manja Memiliki tuntutan dari orangtua yang sama dengan anak pertama namun tidak perlu menghadapi persaingan antar sibling Prestasinya lebih tinggi Hubungan dengan dekat dengan orangtua Ada kontrol diri, lebih matang dan cenderung menjadi pemimpin Menunjukkan kemampuan menyesuaikan diri yang baik

Jika anak cemburu pada saudara? Ibu tetap responsif dengan kebutuhan anak dan membantu anak memahami perasaannya serta memberikan pemahaman akan kebutuhan adik Ayah harus meningkatkan interaksi dengan anak pertama Ada teman yang dapat dijadikan sebagai teman berbagi Anak pertama akan menjaga adiknya jika pendekatan orangtua bersifat positif

Cont Anak yang baru lahir membutuhkan perhatian dan perawatan yang lebih Akibatnya frekuensi dan intensitas interaksi ibu dengan anak pertama dan dengan suami menjadi berkurang. Pola interaksi ibu dengan anak pertama cenderung memaksa/memerintah dan mereka jadi jarang bermain bersama

Cont Ditambah lagi, harapan orangtua pada anak pertama biasanya lebih besar. Akibatnya orangtua akan menekan/memaksa anak untuk mengambil tanggung jawab terhadap sesuatu dan untuk mencapai sesuatu Orangtua akan cenderung mencampuri aktivitas anak, memberikan hukuman fisik dan sering mengalami perbedaan konsep mengenai disiplin antara orangtua dan anak pertama Dalam keluarga besar, anak tertua biasanya akan terlibat dalam proses merawat adik-adiknya

Interaksi dengan saudara Anak tertua diharapkan dapat menjadi guru, pemandu dan pengawas bagi adiknya Jika perlakuan orangtua sama thd anak pertama dan kedua maka anak pertama akan menjalankan tugasnya dengan baik. sebaliknya jika tidak maka akan muncul rasa cemburu dan iri serta kakak akan cenderung menyakiti adiknya

Cont Anak pertama akan menjadikan orangtua sebagai sumber utama untuk belajar sosialisasi Anak kedua akan menjadikan orangtua dan kakaknya sebagai model (dilihat, diikuti, diimitasi kemudian diadopsi) Sosialisasi juga dapat dibentuk oleh keluarga melalui cerita mengenai sejarah maupun ritual kebiasaan

Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi perkembangan sosialisasi anak Tingkat /status sosial ekonomi akan mempengaruhi gaya pengasuhan pada anak Budaya juga akan mempengaruhi gaya pengasuhan pada anak (apakah anak dari keluarga besar atau kecil) Etnis (minoritas atau mayoritas) Ibu yang bekerja atau tidak bekerja Marital transition (adanya perceraian atau pernikahan kembali)

Kekerasan pada anak dalam keluarga Penyebab terjadinya abuse : a. Kemiskinan b. Tingkat pendidikan yang rendah c. Kesehatan mental orangtua d. Masalah dalam keluarga e. Tekanan dalam keluarga f. Ketidak puasan seksual dalam perkawinan g. Ketidak puasan perkawinan

Kekerasan terjadi Pada keluarga besar Di bawah usia 3 tahun Pada anak yang mengalami kelahiran yang tidak normal Anak yang mengalami gangguan fisik, psikis dan intelektual Anak yang sangat peka Anak yang menunjukkan perilaku negatif

Ciri orangtua yang melakukan tindakan abusive Merasa anaknya telah melakukan abuse pada orangtua Memiliki konflik Terisolasi secara sosial Punya sedikit teman, saudara atau tetangga Suka menyalahkan anak atas pada yang terjadi Suka mengatakan bahwa apa yang dilakukan orangtua adalah untuk kebaikan anak Suka menerapkan disiplin yang keras agar anak dapat dididik dengan benar Lebih sering dilakukan oleh ibu

Cont Orangtua memiliki keyakinan yang tidak realistik tentang hubungan orangtua dan anak, Respon yang diberikan atas perilaku anak cenderung kurang tepat Berharap anak dapat menunjukkan kemampuannya di atas usia kematangannya/tahapan perkembangannya Menuntut tingkat kemandirian dan kendali diri di atas usia anak

Bentuk kekerasan Verbal dan fisik Kekerasan fisik tidak langsung terjadi. Biasanya diawali dengan kekerasan verbal berupa : ancaman, kritik dan kemudian berakhir pada hukuman fisik Kekerasan fisik banyak terjadi pada keluarga miskin. Sedangkan kekerasan seksual banyak terjadi pada keluarga ekonomi menengah Kekerasan juga terjadi pada anak yang tinggal di lingkungan berisiko (misalnya anak yang sendirian di rumah karena orangtuanya bekerja; lingkungan yang penghuninya sering berganti, fisik lingkungan yang kurang kondusif)

Akibat abuse Kematian pada anak (65%) abuse fisik dan 36% kematian anak karena neglect Mengalami kerusakan otak, cacat atau kegagalan neuro-motor, cacat fisik, pertumbuhan yang terhenti, mental retardation Keterlambatan perkembangan intelektual dan munculnya masalah psikososial Pada bayi, terbentuknya kelekatan tidak aman, perilaku menentang, menolak dan menghindari ibu (khususnya)

Cont Muncul masalah interaksi sosial Kesulitan mengendalikan emosi Munculnya perilaku agresif Punya banyak masalah di sekolah (dengan teman dan guru) Prestasi akademik rendah Harga diri rendah Depresi dan menarik diri