Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

dokumen-dokumen yang mirip
JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI

Perlindungan Seluruh Pekerja Menuju operasionalisasi penuh 01 Juli 2015

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Pekerja Indonesia

BPJS Ketenagakerjaan ( SJSN ) Tanggal 1 Juli Apindo training center

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI

Program Jaminan Pensiun Di Masa Datang dan Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

IMPLEMENTASI SJSN. Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan

PENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA

Program Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan

Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan

Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SJSN Ketenagakerjaan Tanggal 1 Juli M. Aditya warman, MBA Director Business Development ATC DPN APINDO

Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan

Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia

Ketenagakerjaan Indonesia dan Distribusi Upah Peserta Jaminan Pensiun

Kajian Aktuaria reformasi BPJS Ketenagakerjaan

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

Transformasi BPJS 2. September 2011

AGUS SUSANTO Direktur Utama

KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional

Program Jaminan Pensiun SJSN: Pandangan Pemberi Kerja

Dr.. Chazali H. Situmorang, Apt, Msc.PH Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional. Jakarta, 7 Nopember 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

Pengalihan JPK ke BPJS Kesehatan. Agus Supriyadi Direktur Renbang dan Informasi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

UPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN. Oleh: Achmad Djunaedi, SH

TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL

ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional

Program JHT & JP BPJS Ketenagakerjaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR. TAHUN. TENTANG JAMINAN HARI TUA, JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN. bpjs-kesehatan.go.id

KESIAPAN PT. JAMSOSTEK (Persero) MENUJU BPJS KETENAGAKERJAAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN (SJSN-TK)

Jaminan Pensiun SJSN: Usulan Besar Manfaat dan Iuran

NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REGULATION UPDATE. Mario Maurice Sinjal Senior Associate. Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners. Jakarta, 12 April Law Office

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Yuridis Filosofis Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/POJK.05/2013

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA (THE SOCIETY OF ACTUARIES OF INDONESIA) Lokakarya Sehari. Memahami Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) : Kajian Umum

PENDAPAT HUKUM. perumahan dan/atau manfaat lain tidak sesuai dengan Pasal 37 UU. SJSN. Kedua, Pasal 26 ayat (5) PP No. 46 Tahun 2015 diubah dengan PP

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PETA JALAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

Kata Kunci : BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

PH-5/BPJS TK/2015 PENDAPAT HUKUM

Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

Daftar Peraturan/Kebijakan di Bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Berdasarkan Tahun (Sumber: hukumonline.com)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Formulir Pendaftaran Lokakarya. Memahami Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN): Kajian Umum

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

Retirement Planning. Irni Rahmayani Johan, SP, MM. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

RAMBU-RAMBU IMPLEMENTASI AZAS DAN PRINSIP SJSN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN. Jakarta, 31 Maret 2016

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BPJS KETENAGAKERJAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

*15906 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 40 TAHUN 2004 (40/2004) TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

Transkripsi:

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 2

Program dan Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial Nasional BPJS KESEHATAN BPJS KETENAGAKERJAAN Jaminan Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian Jaminan Pensiun PENERIMA BANTUAN IURAN Penduduk Miskin dan Tidak Mampu PNS/TNI/POLRI PEMBERI KERJA DAN PEKERJA TENAGA KERJA Dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 2029 3

Dasar Hukum Program Jaminan Sosial Dinamika Penyusunan Produk Hukum BPJS Ketenagakerjaan Aspek Teknis Pasal 18 UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Perluasan Kepesertaan, Pelayanan dan Kapasitas Jaminan Administrasi Kecelakaan Kerja Aspek Produk Desain Program/Manfaat, Iuran Aktuaria dan Sustainabilitas Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian Jaminan Pensiun Kebijakan Pemerintah mengenai hukum mana yang akan dipertahankan Jaminan Kesehatan Aspek Regulasi Penyusunan Peraturan Pelaksanaan Dan Hamonisasi Sistem 4

Manfaat Jaminan Pensiun Dinamika Penyusunan Produk Hukum BPJS Ketenagakerjaan Aspek Teknis Pasal 41 UU Nomor 40 Tahun 2011 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Perluasan Kepesertaan, Pelayanan dan Kapasitas Administrasi Manfaat : uang tunai Aspek Produk Desain Program/Manfaat, Iuran Aktuaria dan Sustainabilitas Pensiun Hari Tua Aspek Politik Hukum Kebijakan Pemerintah mengenai hukum mana yang akan dipertahankan Pensiun Cacat Pensiun Janda/ Duda Aspek Regulasi Penyusunan Peraturan Pelaksanaan Dan Hamonisasi Sistem Pensiun Anak Pensiun Orang Tua 5 5

Harmonisasi dan Sinkronisasi Dinamika Penyusunan Produk Hukum BPJS Ketenagakerjaan Aspek Teknis Perluasan Kepesertaan, Pelayanan dan Kapasitas Administrasi Aspek Politik Hukum Kebijakan Pemerintah mengenai hukum mana yang akan dipertahankan Aspek Produk Desain Program/Manfaat, Iuran Aktuaria dan Sustainabilitas Aspek Regulasi Penyusunan Peraturan Pelaksanaan Dan Hamonisasi Sistem 6

6 PP, 3 Perpres dan 1 Kepres 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 83 Tahun 2013 Tentang Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2013 tentang. Perubahan Kesembilan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara Dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, Dan. Penerima Bantuan Iuran Dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bagi Anggota Dewan Pengawas Dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 7

6 PP, 3 Perpres dan 1 Kepres 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2013 tentang Gaji atau Upah dan Manfaat Tambahan Lainnya Serta Insentif Bagi Anggota Dewan Pengawas Dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 10.Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 161/M Tahun 2013 Tentang Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero) Menjadi Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja 8

Bagian I Demografi dan Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia di Hari Tua

Kesejahteraan untuk Seluruh Pekerja Mulai bekerja Menikah Memiliki anak Anak sekolah Kesehatan Wiraswasta atau berbisnis Memiliki pegawai Pensiun di usia 55 tahun Menjalani masa tua Meninggal Jaminan Sosial memberikan perlindungan atas seluruh risiko sosial yang ada 10

Struktur Demografi Indonesia : Demografi Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia di Hari Tua % population aged 65 and older : 5,01% Ages 0 64 : 94,99% % population aged 65 and older : 9,23% Ages 0 64 : 90,77% % population aged 65 and older : 15,78% Ages 0 64 : 84,22% Indonesia harus mampu memanfaatkan keuntungan bonus demografi 11

Perbedaan JHT dengan Jaminan Pensiun Jaminan Hari Tua Tujuan Tabungan dari bagian pendapatan selama aktif bekerja yang disisihkan untuk bekal memasuki hari tua Pembayaran Manfaat Sekaligus / lump sum Bulanan Besar Manfaat Akumulasi iuran ditambah hasil pengembangan Mekanisme penyelenggaraan Tabungan wajib Asuransi sosial Bentuk program Tabungan atau provident fund Manfaat Pasti Jaminan Pensiun Mengganti pendapatan bulanan pada untuk memastikan kehidupan dasar yang layak saat memasuki hari tua Dihitung dengan formula tertentu berdasarkan masa iur, upah selama masa iur, dan faktor manfaat (faktor akrual) Risiko harapan hidup yang semakin panjang Ditanggung sendiri secara individual oleh peserta Ditanggung bersama secara kolektif (pooling of risks) oleh peserta 12

Program [Jaminan] Pensiun Nasional sebaiknya dilakukan segera agar memperoleh manfaat optimal dari momentum bonus demografi yang sedang terjadi... 13

Peta Perlindungan Jaminan Sosial Untuk Tenaga Kerja Uraian 2013 2014 Kepesertaan Aktif: Perusahaan 185.507 216.593 Tenaga Kerja: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 12.348.464 13.012.856 Jaminan Kematian (JK) 12.348.464 13.012.856 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 3.402.201 - Jaminan Hari Tua (JHT) 12.041.955 12.675.917 Data Kepesertaan belum termasuk peserta Bukan Penerima Upah dan Jasa Konstruksi Uraian 2013 2014 Penerimaan Iuran (Dalam Miliar Rp) 26.924,1 28.498,8 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2.365,0 2.766,2 Jaminan Kematian (JK) 1.095,5 1.268,1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 3.188,2 - Jasa Konstruksi 193,0 238,9 Tenaga Kerja Mandiri 76,9 58,1 Jaminan Hari Tua (JHT) 20.005,4 24.167,4 Uraian 2013 2014 Pembayaran Jaminan (Dalam Miliar Rp) 12.999,90 14.000,65 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 563,44 612,56 Jaminan Kematian (JK) 406,84 438,26 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 1.957,53 - Jasa Konstruksi 40,36 35,65 Tenaga Kerja Mandiri 63,46 24,50 Jaminan Hari Tua (JHT) 9.968,27 12.889,68 Sumber: BPJS Ketenagakerjaan 14

Pemetaan Industri Jaminan Pensiun saat Ini Kekuatan Risk pooling Pertumbuhan cakupan perlindungan asuransi komersial yang cukup pesat Perlindungan sosial melalui kepesertaan wajib program jaminan sosiall Financing Pertumbuhan ekonomi nasional masih prospektif Daya beli masyarakat thd produk asuransi komersial sangat tinggi Potensi kepesertaan di jaminan sosial masih sangat besar Akses Asuransi bertumbuh pesat Tantangan Kerangka hukum (Legal framework) masih tumpang tindih Lemahnya konsensus sosial dan dukungan politik untuk membangun industri asuransi yang solid, khususnya jaminan sosial Pengumpulan dana (Revenue collection), biaya (costing) and risiko masih rendah Proporsi dana asuransi sosial masih sangat kecil dibanding total dana asuransi nasional (12,4% pada tahun 2010) Demand side cakupan, akses, & kesadaran asuransi relatif masih rendah Supply side Desain program Jaminan Pensiun yang affordable, adequate dan sustainable 15

Bagian II Desain Jaminan Pensiun Sistem Jaminan Sosial Nasional

Everyone, as a member of society, has the right to social security... Universal Declaration of Human Right Article 22 10 Desember 1948 Setiap orang berhak atas jaminan sosial... Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (3) Sistem jaminan sosial nasional bertujuan memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak... Undang-undang nomor 40/2004 Pasal 3 17

PRINSIP KESEIMBANGAN DAN KESINAMBUNGAN AFFORDABILITY ADEQUACY SUSTAINABILITY Manfaat harus didesain agar mampu dibiayai oleh perusahaan dan tenaga kerja Manfaat harus dapat menyediakan minimum pengganti penghasilan yang layak bagi seluruh pensiunan Besarnya output (manfaat) seharusnya sesuai dengan besarnya input (besarnya iuran dan masa iur) Tidak menyebabkan insentif negatif (dis-insetif) menabung untuk hari tua Memiliki ketahanan dana jangka panjang untuk membiayai program (actuarial fund life/afl) 18

KRITERIA DESAIN JAMINAN PENSIUN Berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib Mempertahankan derajat kehidupan yang layak saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap Diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti (batasan minimum dan maksimum manfaat dengan menggunakan formula manfaat) Berwujud uang tunai yang diterima setiap bulan Persyaratan menerima manfaat bulanan memiliki masa iur minimal 15 tahun Yang tidak memenuhi persyaratan mendapatkan seluruh akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya 19

JAMINAN PENSIUN Skema Manfaat Pasti Benefit Pensiun Hari Tua Pensiun Cacat Pensiun Janda/Duda Pensiun Anak Pensiun Orang Tua JAMINAN PENSIUN Sustainability Adequacy Iuran (usulan) Pemberi Kerja 5% Tenaga Kerja 3% Masa Iur sedikitnya 15 tahun 20

Manfaat Jaminan Pensiun UU 40/2004 Manfaat Pensiun Anuitas berkala bulanan Pensiun Hari Tua diterima setelah peserta memasuki usia pensiun sampai meninggal Perlindungan berupa uang tunai terhadap risiko cacat total tetap, meninggal dunia, atau memasuki usia pensiun Pensiun Cacat diterima peserta yang cacat total tetap, sampai meninggal Pensiun Janda/Duda diterima ahli waris janda/duda dari peserta yang meninggal, sampai meninggal atau menikah lagi Pensiun Anak diterima ahli waris anak dari peserta yang meninggal, sampai berusia 23 tahun, bekerja, atau menikah Akumulasi iuran + hasil pengembangannya Pensiun Orangtua diterima ahli waris orangtua dari peserta yang meninggal, sampai batas waktu tertentu 21

DESAIN MANFAAT JAMINAN PENSIUN Pensiun Normal (56 tahun) 100% Manfaat Bulanan Pensiun Janda/Duda 70% Manfaat Bulanan Janda/Duda peserta yang meninggal ATAU 70% Manfaat Bulanan Pensiunan yang meninggal Pensiun Orang Tua Pensiun Cacat Total Tetap 20% Manfaat Bulanan Peserta atau pensiunan lajang yang meninggal Pensiun Anak 50% Manfaat Bulanan Peserta yang meninggal/cacat total tetap tanpa janda/duda ATAU 70% Manfaat Bulanan Pensiunan janda/duda yang meninggal 100% Manfaat Bulanan 22

Formula Manfaat Pensiun (Draft) 23

BPJS Ketenagakerjaan memberi Nilai Lebih di 2015 JHT JKK JKM JP Produk Utama Total Benefit Murah Informatif Memberikan konten informasi yang relevan dengan kebutuhan peserta melalui berbagai channel e-service SIPP Internet base Data analytics-crm for Money Melakukan transaksi dengan biaya minimal dengan berbagai pilihan channel, kapanpun dan dimanapun Physical Evidence Process People Ramah Memberikan keramahan dalam layanan service kepada peserta Peserta Manfaat Lebih Memberikan jaminan yang lebih melalui produk utama maupun produk tambahan kepada peserta Mudah Diakses Dapat di andalkan Memberikan layanan berkualitas minim error secara konsisten dari waktu ke waktu kepada peserta Memberikan kemudahan dalam mengakses BPJS Ketenagakerjaan melalui jumlah dan ragam channel kepada peserta Continuous improvement Risk Management Aplikasi Data Center/DRC Network PPOB PTSP KaCab KCP Image designed by freepik.com 24

Bagian III Tantangan Implementasi Jaminan Pensiun di Indonesia

Tantangan Implementasi Jaminan Pensiun Program Perlindungan Hari Tua yang Layak dan Berkelanjutan kepada Seluruh Tenaga Kerja Sosialisasi dan Edukasi kepada masyarakat (Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya jaminan sosial) Desain Program Jaminan Sosial yang jelas (agar dapat layak dengan tetap memberikan kesempatan kepada asuransi komersial untuk bertumbuh) Harmonisasi Peraturan Perundangan (khususnya terkait dengan peraturan perundangan dan desain manfaat) 26

Penahapan Kepesertaan Perpres Nomor 109/2013 27

Perlindungan Hari Tua yang Layak untuk Pekerja Tabungan, Pensiun Individu, Investasi Individual Retirement Savings TOP UP Benefit Individual supplement Program Pensiun Pemberi Kerja (occupational pension) Employer Sponsorship UU 11/1992 TOP UP Benefit Mempertahankan standar kehidupan sebelum pensiun Jaminan Pensiun Jaminan Hari Tua Pesangon SJSN dan UU 13/2003 Basic Benefit Perlindungan dasar yang layak (Securing a minimum standard of living) Edukasi Perlindungan Edukasi kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya perlindungan pendapatan melalui asuransi 28

Tata Kelola Pengelolaan Jaminan Sosial sesuai UU dan Peraturan yang ada OJK UU 21/2011 FINANCIAL INCLUSIVE Aksesibilitas Tenaga Kerja pada jasa industri keuangan: Kredit Usaha Kanal Keuangan CONSUMER PROTECTION Melindungi Kepentingan Konsumen dan Masyarakat BPJS KETENAGAKERJAAN UU 24/2011 KEPESERTAAN Perluasan Kepesertaan & Penarikan Iuran PROGRAM (Benefit) Pelayanan 4 Program kepada Peserta DJSN UU 40/2004 KEBIJAKAN Merumuskan kebijakan umum REGULASI Harmonisasi dan sinkronisasi program FINANCIAL INDUSTRY Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil PENGELOLAAN DANA Hasil Pengembangan Dana MONEV Monitoring dan evaluasi program SJSN 29

Terima Kasih Gedung BPJS Ketenagakerjaan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 T (021) 520 7797 F (021) 520 2310 www.bpjsketenagakerjaan.go.id