SINTESIS MATERIAL FOTOKATALIS TiO 2 UNTUK PENJERNIHAN LIMBAH TEKSTIL

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

ABSTRAK. Kata Kunci: fotokatalis, fenol, limbah cair, rumah sakit, TiO 2 anatase. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al,

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000

STRUKTUR KRISTAL DAN MORFOLOGI TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) POWDER SEBAGAI MATERIAL FOTOKATALIS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe 3 O 4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Material & Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

SYNTHESIS THIN LAYER ZnO-TiO 2 PHOTOCATALYSTS SOL GEL METHOD USING THE PEG (Polyethylene Glycol) AS SOLVENTS SCIENTIFIC ARTICLE

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

PENUMBUHAN NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA PADA SUBSTRAT FTO DENGAN METODE ELEKTRODEPOSISI. Saidatun Khofifah *, Iwantono, Awitdrus

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP UKURAN PARTIKEL FE3O4 DENGAN TEMPLATE PEG-2000 MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

PENGARUH SUHU PADA PROSES SONIKASI TERHADAP MORFOLOGI PARTIKEL DAN KRISTALINITAS NANOPARTIKEL Fe 3 O 4

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

Uji fotokatalisis reduksi benzaldehida menggunakan titanium dioksida hasil sintesis

2 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM OXIDE (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

BAB III DASAR TEORI. elektron valensi memiliki tingkat energi yang disebut energi valensi.

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

Analisis Struktural Seng Oksida (ZNO) Dari Limbah Dross Galvanisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Thermal Annealing terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Bubuk Titanium Dioksida (TiO 2 )

BAB IV RANCANGAN PENELITIAN SPRAY DRYING DAN SPRAY PYROLYSIS. Rancangan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan utama :

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. cahaya matahari.fenol bersifat asam, keasaman fenol ini disebabkan adanya pengaruh

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPORI TiO2-SiO2/KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN DTAB SKRIPSI SARJANA KIMIA. Oleh STEFANI KRISTA BP :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sintesa dan Karakterisasi Nanokomposit ZnO-Silika sebagai Fotokatalis dengan Metode Sonikasi

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

Sintesis Lapis Tipis Fotokatalis ZnO-TiO 2 Menggunakan Metode Sol Gel dengan PEG (Polyethylene Glycol) sebagai Pelarut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia selain membawa keuntungan juga

Pembuatan Nanopartikel CeO 2 dengan Metode Simple Heating : Efek Penambahan Massa Polyethyleneglycol (PEG) Terhadap Ukuran Kristal yang Terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa dalam penerapan nanosains dan nanoteknologi di dunia industri. Hal ini

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

I. KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Indo. J. Chem. Sci. 1 (1) (2012) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PERCOBAAN DAN DISKUSI

Bab III Metodologi Penelitian

Efek Doping Senyawa Alkali Terhadap Celah Pita Energi Nanopartikel ZnO

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alkohol, dan fenol alkohol (Nair et al, 2008). Fenol memiliki rumus struktur

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pori

BAB 4 DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengolahan Limbah Cair Batik menggunakan Fotokatalis TiO 2 - Dopan-N dengan Bantuan Sinar Matahari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Indo. J. Chem. Sci. 1 (1) (2012) Indonesian Journal of Chemical Science

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

SINTESIS KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN UNTUK PEMURNIAN AIR GAMBUT

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP SINTESIS NANOPARTIKEL FE3O4

Transkripsi:

SINTESIS MATERIAL FOTOKATALIS TiO 2 UNTUK PENJERNIHAN LIMBAH TEKSTIL Risda Tussa adah, Astuti Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail:risdatussaadah@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan sintesis material fotokatalis titanium dioksida (TiO 2 ) dengan metode pemanasan sederhana dalam larutan polimer. Polimer yang digunakan adalah polietilen glikol (PEG 6000). Sintesis dilakukan pada suhu 400 0 C dan ditahan selama 0 jam (tanpa ditahan), 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Berdasarkan hasil karakterisasi scanning electron microscope (SEM) didapatkan bahwa semakin lama waktu sintesis menyebabkan terjadinya agglomerasi (pengumpalan) partikel. Material fotokatalis TiO 2 telah diuji untuk penjernihan air limbah tekstil. Aktivitas fotokatalis TiO 2 menyebabkan penurunan nilai ph dari 10,09 menjadi 9,06 dan penurunan nilai Total Dissolved Solid (TDS) dari 1191 mg/l menjadi 409 mg/l dengan waktu tahan selama 0 jam (tanpa ditahan). Kata kunci: TiO 2, polimer, fotokatalis, PEG 6000 ABSTRACT A study concerning the synthesis of titanium dioxide (TiO 2 ) material photocatalyst using a simple heating method in polymer solvent. Polymer used was polyethylene glycol (PEG 6000). Synthesis was done at temperature of 400 0 C and hold for 0 hour (no holding), 1 hours, 2 hours, and 3 hours. Based on the characterization of scanning electron microscope (SEM) result that longer TiO 2 synthesis time cause particle agglomeration. The material of photocatalyst has been tested to purify textile waste water. The activity of photocatalyst of TiO 2 decrease ph from 10.09 to 9.06 and the value of total dissolved solid (TDS) from 1191 mg/l to 409 mg/l without holding time for 0 hour (no holding). Keywords : TiO 2, polymer, photocatalyst, PEG 6000 I. PENDAHULUAN Industri tekstil di dunia telah berkembang dengan pesat, salah satunya adalah industri tekstil di Silungkang. Perkembangan industri ini memberikan dampak negatif pada pencemaran air, karena limbah proses pencelupan yang mengandung zat warna dari industri dibuang ke sungai sehingga merubah kualitas dari air tersebut. Teknologi pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan proses fotokatalis. Fotokatalis adalah reaksi kimia yang berjalan dengan bantuan katalis dan katalis tersebut aktif ketika disinari cahaya matahari. Untuk mengaktifkan katalis TiO 2 dibutuhkan energi foton dengan panjang gelombang yang kecil. Material fotokatalis yang banyak menjadi fokus riset para peneliti dunia adalah Titanium Dioksida (TiO 2 ). TiO 2 merupakan senyawa dioksida berwarna putih yang tahan karat dan tidak beracun dan juga merupakan salah satu katalis yang paling stabil, paling sering digunakan dibandingkan dengan katalis lainnya (Abdullah, 2011). Semikonduktor fotokatalisis menggunakan TiO 2 sebagai fotokatalis telah dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah lingkungan, antara lain untuk pemurnian air dan udara, destruksi mikroorganisme seperti bakteri dan virus dalam aktivasi sel kanker, degradasi zat warna dan senyawa kimia beracun serta pembuatan gas hidrogen dari air (Rahmawati, dkk, 2008). Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Nugroho (2011) yaitu sistem pengolah air limbah organik berbasis material fotokatalis titania (TiO 2 ) yang digunakan untuk mengolah air limbah organik. Reaksi fotokatalis pada TiO 2 terbukti dapat menjernihkan, menghilangkan bau, mereduksi nilai TDS sebesar 44,08%, BOD sebesar 73,44% serta COD sebesar 71,21% pada air limbah organik. Penelitian lain oleh Fajar (2010) yaitu tentang struktur kristal TiO 2 yang berhasil dilapiskan pada karbon aktif adalah struktur anatase. Penggunaan material fotokatalis TiO 2 : KA pada sistem penjernih air telah berhasil mereduksi bakteri E.coli sampai 100% setelah proses penjernihan selama 3 jam. Penelitian TiO 2 berpori juga telah dilakukan oleh Pritama, dkk 91

(2009) tentang pembuatan filter air berpori mikro menggunakan titanium dioksida sebagai bahan utama dengan penambahan bubuk silika dan menghasilkan ukuran partikel sekitar (0,5-1) µm. Sintesis TiO 2 dilakukan dengan metode pemanasan sederhana dalam larutan polimer. Polimer yang digunakan adalah polietilen glikol (PEG 6000). Sifat utama dari PEG adalah stabil, tersebar merata, higroskopik (mudah menguap), dapat mengikat pigmen. TiO 2 hasil sintesis di aplikasikan untuk penjernihan air limbah tekstil dan dilakukan pengujian kualitas air seperti derajat keasaman (ph) dan Total Dissolved Solid (TDS). TDS merupakan parameter dari jumlah material yang dilarutkan dalam air yang mencakup karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion- ion organik (Oram, 2010). II. METODE 2.1 Sintesis TiO 2 Sintesis material fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan metoda pemanasan sederhana dalam larutan polimer. Nanopartikel TiO 2 sebanyak 20 g dan PEG sebanyak 10 g dicampurkan dengan aquades sebanyak 100 ml kemudian diaduk secara merata selama 1 jam sehingga dihasilkan larutan kental polimer. Larutan polimer dipanaskan di dalam furnace pada suhu 400 0 C dan ditahan konstan selama 0 jam (tanpa ditahan), 1 jam, 2 jam dan 3 jam. 2.2 Karakterisasi sampel Senyawa TiO 2 hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan alat X-Ray Diffraction (XRD). XRD digunakan untuk melihat struktur dan ukuran kristal TiO 2. Ukuran kristal dapat dihitung menggunakan persamaan Scherrer, seperti pada Persamaan 1. K D (1) B cos dengan D adalah diameter (ukuran kristal), adalah panjang gelombang sinar-x yang digunakan, B adalah sudut Bragg, B adalah FWHM (Full Width at Half Maximum) pada 2 x ( /180) satu puncak yang dipilih dan k adalah konstanta material yang nilainya kurang dari satu. Nilai yang umumnya dipakai untuk k adalah 0,9 (Abdullah, 2008). Morfologi permukaan dan diameter partikel dapat diamati menggunakan alat Scanning Electron Microscope (SEM). 2.3 Uji Aktivitas Fotokatalis TiO 2 yang telah di sintesis diaplikasikan pada penjernihan air limbah tekstil. Nanopartikel TiO 2 sebanyak 2,5 g dicampurkan pada air limbah sebanyak 200 ml disinari dibawah paparan cahaya matahari selama 5 jam penyinaran. Setelah penyinaran dilakukan pengujian kualitas dari air yaitu derajat keasaman (ph) dan Total Dissolved Solid (TDS). Untuk menentukan TDS yang terkandung dalam air, Halcow (1999) menggunakan Persamaan 2. A B TDS( mg / L) x1000 (2) V dengan B adalah masa awal kertas saring (mg), A adalah masa akhir kertas saring (mg), adalah V volume sampel (ml). III. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Analisa X-Ray Diffraction (XRD) Struktur dan ukuran kristal TiO 2 hasil sintesis dilihat menggunakan alat XRD. Pola difraksi sinar-x partikel TiO 2 ditunjukkan pada Gambar 1. Variasi waktu tahan yang diberikan selama 0 jam dan 3 jam. Berdasarkan gambar tersebut terlihat perbandingan besar sudut dengan intensitas. Pada sampel B dengan waktu tahan selama 3 jam memiliki intensitas yang lebih tinggi dibanding sampel A dengan waktu tahan selama 0 jam. Ukuran kristal TiO 2 dapat dihitung menggunakan persamaan 1. Ukuran kristal partikel TiO 2 pada masing-masing sampel (A dan B) sebesar 59,09 nm dengan struktur kristal anatase. Dari hasil XRD didapatkan bahwa perbedaan waktu tahan tidak mempengaruhi ukuran kristal TiO 2. 92

(a) (b) Gambar 1 Pola difraksi sinar-x TiO 2 dengan variasi waktu tahan selama a). 0 jam, b). 3 jam 3.2 Analisis Scanning Electron Microscope (SEM) Morfologi permukaan dan diameter partikel TiO 2 hasil sintesis dapat diamati menggunakan alat SEM. Pengamatan dilakukan pada tegangan 20 kv dengan perbesaran 40000 kali. Morfologi permukaan partikel TiO 2 dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut partikel TiO 2 memiliki morfologi permukaan yang seragam yakni bulat. Pada gambar terlihat bahwa sampel A memiliki diameter partikel yang lebih kecil dibanding sampel yang lain (B, C dan D). Sedangkan sampel C dan D terbentuk pengumpalan diantara partikel-partikel tersebut. Gambar 2 Morfologi permukaan TiO 2 dengan variasi waktu tahan selama a). 0 jam, b). 1 jam, c). 2 jam, d). 3 jam 93

Distribusi diameter partikel TiO 2 dapat dilihat pada Tabel 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa diameter partikel dengan waktu tahan selama 0 jam lebih kecil dibanding sampel lain dan di dominasi dengan ukuran 119 nm. Sedangkan pada waktu tahan selama 2 jam memiliki diameter partikel yang juga di dominasi dengan ukuran 119 nm tetapi terbentuk pengumpalan diantara partikel-partikel TiO 2 tersebut (Gambar 2.c). Tabel 1 Distribusi partikel TiO 2 Waktu Tahan Sintetis (jam) Ukuran partikel (nm) 0 71-190 1 95-214 2 119-214 3 140-238 Perbedaan waktu tahan yang diberikan akan mempengaruhi diameter partikel TiO 2. Semakin tinggi waktu tahan yang diberikan menyebabkan terjadinya pengumpalan pada partikel TiO 2 dan dapat meningkatkan pertumbuhan ukuran partikel tersebut. Hal ini telah ditunjukkan oleh Distyawan (2013) bahwa peningkatan waktu tahan akan mempengaruhi ukuran partikel, dimana semakin tinggi waktu tahan maka ukuran partikel akan semakin besar. 3.3 Uji Aktivitas Fotokatalis TiO 2 pada Air Limbah dibawah Paparan Cahaya Matahari 3.3.1 Analisis kekeruhan Sampel air yang diuji berasal dari limbah tekstil di Silungkang, dimana air limbah hasil pencelupan dibuang kesungai-sungai yang bermuara sepanjang daerah Silungkang. Kondisi air limbah tekstil di Silungkang sebelum disinari dengan cahaya matahari dapat dilihat pada Gambar 3.a. Pada gambar tersebut air limbah telah tercemari oleh zat pewarna dan mikroorganisme lainnya. Penjernihan air dilakukan dengan proses fotokatalis TiO 2 dibawah paparan cahaya matahari selama 5 jam penyinaran, dimana intensitas cahaya matahari antara (961-988) lux. Material fotokatalis TiO 2 memiliki daya oksidasi yang sangat kuat jika di aktifkan dengan cahaya matahari. Untuk mengaktifkan katalis TiO 2 dibutuhkan energi foton dengan panjang gelombang yang kecil. Aktivitas fotokatalis menyebabkan terjadinya fotooksidasi dan fotoreduksi sehingga terjadinya eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Pita konduksi menyebabkan adanya kekosongan atau hole selanjutnya bereaksi dengan H 2 O dalam larutan dan membentuk radikal hidroksil yang dapat mendegradasi senyawa organik menjadi CO 2 dan H 2 O (Hoffman, dkk, 1995). Air limbah setelah disinari dengan material fotokatalis TiO 2 dibawah paparan cahaya matahari dapat dilihat pada Gambar 3.b. Pada gambar tersebut terlihat air telah berubah menjadi jernih, bebas dari zat warna, dan bau. Gambar 3 a) Air limbah tekstil sebelum penyinaran dengan cahaya matahari b) Air Limbah tekstil + TiO 2 5 jam penyinaran dengan cahaya matahari setelah penyaringan Ukuran partikel TiO 2 berpengaruh terhadap aktivitas fotokatalis. Aktivitas fotokatalis dalam menyerap zat warna terlihat lebih tinggi pada sampel dengan waktu tahan selama 0 jam (tanpa ditahan). Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Kim, dkk (2007) bahwa semakin kecil 94

ukuran partikel akan meningkatkan aktivitas fotokatalis. Sehingga dapat disimpulkan untuk membuat material fotokatalis TiO 2 tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk proses sintesis sehingga TiO 2 sangat aktif sebagai fotokatalis ketika dikenai cahaya matahari. 3.3.2 Analisis Derajat Keasaman (ph) Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air salah satunya adalah ph. Air yang telah tercemar zat warna dan mikroorganisme telah merubah nilai ph dari air yang layak dikonsumsi oleh manuasia. ph dari air sungai di Silungkang sebelum dilakukan penyinaran dengan material fotokatalis TiO 2 sebesar 10,09. Perbandingan nilai ph air sebelum dan sesudah disinari dengan material fotokatalis TiO 2 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Perbandingan nilai ph air sebelum dan sesudah penyinaran di bawah paparan cahaya matahari selama 5 jam No Waktu Tahan (Jam) ph (Sebelum disinari) ph (Sesudah disinari) 1 0 10,09 9,06 2 1 10,09 9,06 3 2 10,09 9,08 4 4 10,09 9,09 Dari Tabel 2 terlihat perubahan nilai ph air limbah setelah dilakukan penyinaran dengan material fotokatalis TiO 2. ph dari air limbah setelah dilakukan penyinaran dibawah paparan cahaya matahari selama 5 jam sebesar 9,06 pada sampel 1 (waktu tahan selama 0 jam). Penurunan derajat keasaman (ph) untuk semua sampel disebabkan oleh adanya reaksi fotokatalis yang terjadi ketika disinari cahaya matahari (Hoffman, dkk, 2012). 3.3.3 Analisis Total Dissolved Solid (TDS) Nilai TDS pada air limbah tekstil di Silungkang sebelum dilakukan penyinaran dengan material fotokatalis TiO 2 sebesar 1191 mg/l. Nilai TDS air limbah setelah dilakukan penyinaran dibawah paparan cahaya matahari dapat dihitung menggunakan persamaan 2. Nilai TDS pada masing-masing sampel dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai TDS air pada masing-masing sampel setelah penyinaran 5 jam dengan material fotokatalis TiO 2 No Waktu Tahan (Jam) A (mg) B (mg) Vair (ml) TDS (mg/l) 1 0 2876,3 2917,2 100 409 2 1 3121,6 3162,6 100 410 3 2 3652,2 3694,2 100 420 4 3 3302,3 3345,2 100 429 Berdasarkan Tabel 3 nilai TDS air pada sampel dengan waktu tahan selama 0 jam lebih kecil dibandingkan sampel yang lain, disebabkan ukuran partikel TiO 2 yang lebih kecil. Ukuran partikel yang lebih kecil akan meningkatkan aktivitas fotokatalis. Aktivitas fotokatalis akan membentuk radikal hidroksil, dimana semakin tinggi pembentukan radikal hidroksil maka akan semakin besar kemampuan fotokatalis untuk menyerap berbagai jenis polutan dan zat warna yang terkandung di dalam air (Riyani, dkk, 2012). IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil karakterisasi XRD ukuran kristal TiO 2 sebesar 59,09 nm. Hasil SEM diperoleh bahwa kenaikan waktu tahan dapat meningkatkan pertumbuhan ukuran partikel dan terjadi agglomerasi (pengumpalan) partikel. Material fotokatalis TiO 2 telah terbukti dapat mengurangi nilai ph dari 10,09 menjadi 9,06 dan nilai TDS air limbah dari 1191 mg/l menjadi 409 mg/lair pada sampel dengan waktu tahan selama 0 jam (tanpa ditahan). 95

DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M., 2008, Pengantar Nanosains, Penerbit ITB, Bandung. Abdullah, M. Arutanti, O. Isnaeni, V.A. Fitria, I. Amalia. Maturi. Aliah, H. dan Khairurijjal., 2011, Pengolahan Air Limbah dengan Material Struktur Nanometer, Jurnal Seminar Kontribusi Fisika, INV05. Distyawan, A, dan Susanti, D., 2013, Pengaruh Temperatur, Masa Zink, Substrat dan Waktu Tahan terhadap Struktur dan Morfologi Zno Hasil Sintesis dengan Metode Chemical Vapour Transport (Cvt), Jurnal Teknik Material dan Metalurgi, ITS, Vol. 1, No. 1, Hal 1-6. Fajar T, M., 2010, Sistem Penjernihan Air yang Tercemar Bakteri E.Coli Berbasis Fotokatalis TiO2 Dikombinasikan dengan Bahan Aktif, Skripsi Fisika, undip, Semarang. Halcrow., 1999, Technical Asistance Hydrology Project: How To Measure dissolved, Suspended &Total Solid, New Delhi. Hoffman, M.R. Martin, S.T. Choi, W. dan Bahneman, D.W., 1995, Environmental Application of Semiconductor Photocatalysis, Chem. Rev. 95, 69-96. Kim, D.S, S.J. Han, dan S.Y, Kwak., 2007, Synthesis and photocatalytic activity of mesoporous TiO 2 with the surface area, crystallite size, and pore size, Journal of Colloid and Interface Science, hal 85-91. Nugroho, I.A., 2011, Deposisi Lapisan Titania dan Pembuatan Sistem Pengolah Air Limbah Organik Menggunakan Material Fotokatalis Titania (TiO 2 ), Skripsi Fisika, Undip Semarang. Oram, B., 2010, Total Dissolved Solid, http://www.water-research.net/totaldissolvedsolid.htm, diakses tanggal 14 Februari 2014. Pritama, A. Abdullah, M. Khairurijjal, Mahfudz, H., 2009, Titanium Dioxide Based Reusable Microporous Water Filter Using Silicon Dioxide asfiller, Jurnal Nanosains dan Nanoteknologi. Rahmawati, F., Wahyuningsih, S., dan Handayani, N., 2008, Modifikasi Permukaan Lapisan Tipis Semikonduktor TiO 2 Bersubstrat Grafit dengan Elektrodeposisi Cu, Jurnal Kimia Vol 8, no 3, Hal 331-336. Riyani, K. Setyaningtyas, T. dan Dwiasih, D.W., 2012, Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Fotokatalisis TiO 2 Dopan-N dengan Bantuan Sinar Matahari, Jurnal Kimia, Vol 2 no 5, Hal 581-587. 96