JST Kesehatan, Juli 2016, Vol.6 No.3 : ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perubahan gaya hidup dan gaya hidup negatif dapat menyebabkan

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

PENGARUH AKTIFITAS FISIK AEROBIK DAN ANAEROBIK TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

GAMBARAN HEMATOLOGI DOMBA SELAMA TRANSPORTASI : PERAN MULTIVITAMIN DAN MENIRAN

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB V HASIL. berat badan gram. Kemudian dilakukan aklimatisasi selama 1 minggu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi, aktifitas fisik maksimal pada individu yang tidak terkondisi akan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

HUBUNGAN OLAHRAGA RUTIN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH. Oleh : EVANDA INDIO WIRYA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA

PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI... ABSTRAK... ABSTRACK... v KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH EKSTRAK TAPE UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KADAR AST DAN ALT DARAH TIKUS SETELAH AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

INTISARI. Kata kunci: kebiasaan minum jamu; antioksidan; imunomodulator; MDA ; hematologi cross sectional

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN DENGAN MINUMAN AIR PUTIH BIASA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN 2012.

SISTEM PEREDARAN DARAH

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

BAB 1 PENDAHULUAN. inflamasi. Hormon steroid dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu glukokortikoid

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kandungan senyawa di dalamnya, kopi dapat di golongkan sebagai

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

HASIL DAN PEMBAHASAN. diberi Fructooligosaccharide (FOS) pada level berbeda dapat dilihat pada Tabel 5.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. enzim dari jalur lintas glikolitik dan heksosa monofosfat dari metabolisme

PENGARUH EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUSTECENS L) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH JANTAN

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Kebugaran jasmani berhubungan dengan keberadaan hemoglobin di. Jumlah sel darah merah dan jumlah hemoglobin didalam sel-sel sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

James Davidta Ginting, Pembimbing 1 : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing 2 : Dr. Wahyu Widowati, M.Si.

PENGARUH PERIODE PUASA SEBAGAI PENGINDUKSI STRES TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH LIMFOSIT DAN NEUTROFIL PADA MENCIT PUTIH JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

ABSTRAK. Ronald S.Budhy, 2009 Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra, Apt, M.S.AFK 2. Hartini Tiono, dr.

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan Kebisingan Dengan Peningkatan Kadar Glukosa Darah 73

ABSTRAK. Kata kunci : kambing kacang, eritrosit, Denpasar Barat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

] 2 (Steel dan Torrie, 1980)

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

EFEK DAGING BUAH NAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsionalnya. Olahraga yang benar akan memberikan efek yang positif berupa

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

PROFIL DARAH MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) YANG DIBERI PAKAN BERENERGI TINGGI PADA PERIODE OBESITAS EMPAT BULAN KEDUA

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hemoglobin. Hemoglobin Burung Merpati Jantan dan Betina sebelum dan sesudah Dilatih Terbang

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan sindroma klinik akibat respon yang berlebihan dari sistem

ABSTRAK. UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L) PADA TIKUS WISTAR DENGAN PARAMETER HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Kebutuhan untuk terlihat

Transkripsi:

JST Kesehatan, Juli 2016, Vol.6 No.3 : 388 392 ISSN 2252-5416 PENGARUH LATIHAN FISIK AEROBIK DAN ANAEROBIK TERHADAP KOMPONEN DARAH PERIFER PADA MENCIT JANTAN The Effect of Aerobic and Anaerobic Physical Exercise on Peripheral Blood Components in Males Mencit Wahyuni AR 1, Aryadi Arsyad 2, Firdaus Hamid 3 1 Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran,Universitas Hasanuddin (email: uunnii2509@gmail.com ) 2 Bagian Biomedik, Fakultas Fakultas Kedokteran,Universitas Hasanuddin (email: aryadi.arsyad@gmail.com ) 3 Bagian Biomedik, Fakultas Fakultas Kedokteran,Universitas Hasanuddin (email: firdaus.hamid@gmail.com ) ABSTRAK Latihan Fisik mempengaruhi komponen darah perifer dimana komponen darah perifer sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik aerobik dan anaerobik terhadap komponen darah perifer (leukosit, eritrosit, hemoglobin, limfosit, dan granulosit) pada mencit jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Animal Universitas Hasanuddin dan Balai Besar Veteriner Maros. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test control design group only. Sampel terdiri dari 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang latihan aerobik, dan kelompok yang diberi latihan fisik anaerobik. Data dianalisis dengan menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna terhadap kadar eritrosit (p=0.003) dan kadar hemoglobin (p=0.41) pada kelompok kontrol, kelompok latihan aerobik, dan kelompok latihan anaerobik sedangkan kadar leukosit, kadar limfosit dan kadar granulosit ada perbedaan tapi tidak bermakna. Kata Kunci: leukosit, eritrosit, hemoglobin, limfosit, granulosit ABSTRACT Physical exercise influence peripheral blood component in which peripheral blood components are very important. The aim of this research is to determine the effect of aerobic and anaerobic physical exercise on peripheral blood components that include leukocytes, erythrocytes, hemoglobin, lymphocytes, and granulocytes on males mencit. The research was perfomed at Animal Laboratory of Medical Faculty Hasanuddin University and at Veterinary Centre Maros. The Method used in this research was post-test design group only. The samples were 15 mencits classified into three groups, namely the controlled group, anaerobic exercise group, and anaerobic exercise group. The data were analyzed by means of One Way Anova test. The results of the research show a significant different of erythrocytes level (p=0.003) and hemoglobin level (p=0.041) in all the three gr oups meanwhile, leukocytes, lymphocytes, and granulocytes level exhibited a different but not significant level Keywords: leukocytes, erythrocytes, hemoglobin, lymphocytes, granulocytes PENDAHULUAN Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting untuk dipertahankan agar dapat menjalani hidup yang lebih produktif. Menurut World Heath Organization (2010), sehat adalah adalah sejahtera jasmani, rohani, dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat maupun kelemahan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan kesegaran jasmani adalah dengan melakukan gerak badan (olahraga) dalam bentuk latihan fisik yang teratur dan terukur. Latihan fisik merupakan perwujudan dari responrespon muscular dan diekspresikan dalam gerak tubuh secara teratur (Muliadin, 2009). 388

leukosit, eritrosit, hemoglobin, limfosit, granulosit ISSN 2252-5416 Berdasarkan proses mendapatkan ATP, latihan fisik dibagi menjadi dua, yaitu latihan aerobik dan latihan anaerobik. Latihan aerobik merupakan latihan yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembentukan ATP yang akan digunakan sebagai sumber sedangkan latihan anaerobik adalah latihan yang tidak membutuhkan oksigen pada proses pembentukan sumber energinya. Latihan anaerobik bergantung pada energi yang disimpan di otot dan hasil dari proses glikolisis (Muliadin, 2009). Latihan fisik secara umum dapat mempengaruhi fungsi sistem di dalam tubuh. Salah satunya adalah sistem hematologi (Bhatti & Shaikh, 2007). Sistem hematologi terdiri atas darah dan tempat darah dihasilkan. Darah terbagi atas tiga elemen selular khusus yaitu, eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Eritrosit mengandung hemoglobin yang berfungsi mengedarkan oksigen. Sedangkan leukosit (sel darah putih) adalah sel pertahanan tubuh yang terdiri dari lima jenis leukosit yaitu, neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi tersendiri (Sherwood, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Isprayoga pada tahun 2015 menunjukkan bahwa ada peningkatan kadar hemoglobin dan leukosit pada individu yang diberi latihan aerobik lari (running aerobic). Penelitian yang dilakukan Isprayoga pada tahun 2015 adalah ada peningkatan nilai komponen darah berupa eritrosit, leukosit dan trombosit pada latihan aerobik lari (running aerobic). Penelitian yang dilakukan oleh Ibis tahun 2010 menunjukkan hal yang berbeda, yaitu terjadi penurunan yang signifikan terhadap parameter hematologis berupa hemoglobin, hematokrit, dan leukosit setelah diberi latihan aerobik. Penelitian yang dilakukan oleh Atan & Alacam tentang efek latihan anaerobik terhadap komponen darah tidak banyak dijelaskan, disimpulkan bahwa ada peningkatan nilai komponen darah berupa eritrosit, leukosit dan trombosit pada latihan anaerobik lari (running aerobic). Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan pendapat tentang pengaruh latihan aerobik terhadap komponen darah dan masih belum banyak penelitian yang menjelaskan efek latihan anaerobik terhadap komponen darah perifer. Jadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dan anaerobik terhadap komponen darah di perifer serta perbandingan efek kedua jenis latihan tersebut. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Universitas Hasanuddin dan di Balai Besar Veteriner Maros. Secara umum rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post-test control design group. Subjek penelitian yaitu mencit diadaptasi kemudian diberikan intervensi berupa latihan aerobik renang, yaitu mencit dengan beban 3% dari berat badan mencit yang diikatkan 5 cm dari ujung ekornya selama 13 menit dan latihan anaerobik renang pada mencit dengan beban 9% dari berat badan mencit yang diikatkan 5 cm dari ujung ekornya, dilakukan secara intermitten selama 1 menit dengan periode waktu pulih asal selama 3 kali waktu kerja (3 menit). Untuk kelompok kontrol tidak diberi intervensi. Populasi dan Sampel Sampel terdiri dari 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang latihan aerobik, dan kelompok yang diberi latihan fisik anaerobik. Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan program software statistic computerize (SPSS 24) dengan menggunakan uji one way annova untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dan anaerobik terhadap leukosit, eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan limfosit. Selanjutnya dilakukan post hoc tests untuk melihat perbandingan leukosit, eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan limfosit antara kelompok kontrol, aerobik dan anaerobik. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 yang menunjukkan nilai rata-rata kadar leukosit mencit yang diberi latihan fisik lebih tinggi dibandingkan mencit pada kelompok kontrol yaitu, yang tidak diberi intervensi berupa latihan fisik. Hasil olah data statistik menggunakan uji 389

Wahyuni AR ISSN 2252-5416 one way anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada jumlah leukosit antara kelompok kontrol, kelompok yang diberi latihan aerobik, dan kelompok yang diberi latihan anaerobik (nilai p=0.18). Kadar granulosit darah pada uji statistik one way anova tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0.65). Perbedaan antara kelompok kontrol, kelompok aerobik, dan kelompok anaerobik dapat dilihat dari nilai rata-rata. Kadar granulosit pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan pada kelompok yang diberi latihan aerobik dan anaerobik. anaerobik menunjukkan nilai p=0.16 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok latihan aerobik dengan kelompok latihan anaerobik tapi dari nilai mean dapat dilihat bahwa kadar eritrosit mencit yang diberi latihan fisik anaerobik yaitu, 9.14 (10 3 / µl) lebih tinggi dibandingkan kelompok yang diberi latihan aerobik 7.65 (10 3 / µl) (Tabel 2). Tabel 2. Uji post hoc jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin Tabel 1. Nilai rata-rata (mean), standar error, dan nilai signifikasi leukosit, eritrosit, hemoglobin, limfosit, dan granulosit pada kelompok kontrol, latihan fisik aerobik, dan kelompok latihan fisik anaerobic Hasil uji statistik one way anova untuk eritrosit menunjukkan nilai p=0.041 yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol, kelompok yang diberi latihan fisik aerobik, dan kelompok yang diberi latihan fisik anaerobik sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan fisik mempengaruhi kadar eritrosit dalam darah. Pada post hoc test dilihat bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok latihan aerobik (p=0.012) dan antara kelompok kontrol dengan kelompok latihan anaerobik (p=0.001) sedangkan hasil post hoc test untuk kelompok aerobik dan Hasil olah data statistik menggunakan uji one way anova menunjukkan perbedaan yang bermakna pada kadar hemoglobin antara kelompok kontrol, kelompok latihan aerobik, dan kelompok latihan anaerobik dengan nilai p=0.041. Pada post hoc test di tabel 2 dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan aerobik (p=0.041) dan antara kelompok kontrol dengan anaerobik (p=0.019) sedangkan antara kelompok aerobik dan anaerobik terdapat perbedaan kadar hemoglobin namun tidak bermakna (p=0.69). Hasil uji statistik one way anova untuk kadar limfosit antara kelompok kontrol, kelompok latihan aerobik, dan kelompok anaerobik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p=0.18). Dari nilai rata-rata pada tabel 1 dapat dilihat bahwa kelompok yang diberi latihan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. PEMBAHASAN Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara 3 kelompok. Pada penelitian, Harahap tahun 2008 menyatakan bahwa jumlah leukosit meningkat setelah melakukan latihan fisik. Penelitian yang dilakukan oleh Shahidi tahun 2012, leukosit meningkat disebabkan oleh stres yang muncul 390

leukosit, eritrosit, hemoglobin, limfosit, granulosit ISSN 2252-5416 akibat dari latihan fisik dan adanya mobilisasi cadangan darah dari pembuluh limfa ke pembuluh darah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leeuwenburg & Heinecke (2001), latihan aerobik meningkatkan radikal bebas namun jika dilakukan secara teratur akan menurunkan tingkat hydrogen peroksida di mitokondria yang secara potensial akan meningkatkan sistem pertahanan antioksidan. Penelitian yang dilakukan oleh Purnomo ( 2011), latihan anaerobik akan menyebabkan peningkatan asam laktat yang akan menyebabkan penurunan ph yang memicu pembentukan radikal bebas. Penurunan ph menyebabkan asidosis yang menyebabkan terganggunya kerja enzim antioksidan sehingga terjadi stress oksidatif. Stress oksidatif akan menyebabkan inflamasi yang kemudian memicu pengeluaran leukosit untuk menghentikan inflamasi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada kadar eritrosit dan hemoglobin antara 3 kelompok. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Simanulang (2009), yang menunjukkan bahwa ada peningkatan eritrosit setelah melakukan latihan fisik. Peningkatan eritrosit berkaitan erat dengan peningkatan hemoglobin darah dimana kadar hemoglobin darah meningkat sebagai mekanisme kompensasi terhadap keadaan kekurangan oksigen yang diakibatkan oleh latihan fisik yang meningkat. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Atan & Alacam (2015), yang menyimpulkan bahwa ada peningkatan nilai komponen darah berupa eritrosit, hemoglobin, leukosit dan trombosit pada latihan aerobik lari (running aerobic) dan latihan anaerobik lari (running aerobic). Pada saat melakukan latihan fisik terjadi peningkatan kebutuhan oksigen sehingga merangsang eritropoetin menghasilkan sel darah merah di sumsum tulang. Latihan aerobik menyebabkan peningkatan radikal bebas akibat metabolise aerobik tubuh. Menurut Purnomo (2011), latihan aerobik secara teratur dapat menyebabkan peningkatan pertahanan antioksidan yang dapat mengurangi stress oksidatif. Menurut Goodwin (2007), pada latihan anaerobik terbentuk asam laktat, tingginya asam laktat dapat menyebabkan hipoksia yang akan meningkatkan stress oksidatif. Hipoksia menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen yang akan meningkatkan kadar eritrosit dalam darah. Penelitian tentang hemoglobin yang dilakukan oleh Atan & Alacam pada tahun 2015, bahwa terjadi peningkatan kadar hemoglobin setelah diberi latihan fisik dan kadar hemoglobin pada latihan fisik anaerobik lebih tinggi dibandingkan pada latihan fisik anaerobik. Pada latihan aerobik pemakaian oksegen lebih efisien karena tubuh memasuki fase konsumsi oksigen yang stabil. Peningkatan kadar hemoglobin karena sistem pernapasan yang meningkat untuk memenuhi penghantaran oksigen. Penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2008), yang menyatakan bahwa limfosit meningkat setelah latihan fisik maksimal dikarenakan oleh aktifitas limfosit yang menghasilkan pertahanan imun dan latihan memicu limfosit keluar dari lien menuju aliran darah karena rangsangan dari hormon kortisol. Penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2008), yang menyatakan bahwa komponen granulosit, yaitu neutrofil dan eosinofil menurun sedangkan basofil tidak terdapat perubahan setelah diberi latihan fisik maksimal. Penurunan kadar neutrofil dikarenakan oleh latihan fisik maksimal yang menyebabkan inflamasi sehingga berdiapesis ke dalam jaringan meninggalkan ruang pembuluh darah. Penurunan kadar eosinofil dikarenakan latihan fisik yang menyebabkan stress sehingga meningkatkan sekresi hormon dan salah satu produksi dari hormon tersebut mengakibatkan penurunan jumlah eosinofil (Harahap, 2008). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa latihan fisik aerobik dan latihan fisik anaerobik berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada mencit jantan dan tidak ada pengaruh latihan fisik aerobik dan latihan fisik anaerobik terhadap jumlah leukosit, limfosit dan granulosit pada mencit jantan.tidak ada perbedaan jumlah leukosit, jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, jumlah limfosit, dan jumlah granulosit pada latihan fisik aerobik dan latihan fisik anaerobik. Adapun saran pada penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan penelitian dengan waktu adaptasi yang lebih lama agar dapat dibandingkan dengan penelitian ini. 391

Wahyuni AR ISSN 2252-5416 DAFTAR PUSTAKA Atan T. & Alacam H. (2015). The Effects of Acute Aerobic and Anaerobic Exercise on Blood Parameters. Faculty of Medical Samsun, Turkey, 19(1): 87-93 (2015) Bhatti R. & Shaikh D. M. (2007). The Effect of Exercise On Blood Parameters. Physiology Journal. 3(2): 211-215 Goodwin M.L. (2007). Blood Lactate Measurements and Analysis During Exercise: A Guide for Clinicans, J. of Diabetes Sci and Tech.1(4):558-569. Harahap N.S. (2008). Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit (Mus Musculus L). Universitas Sumatera Utara. Ibis S. et al. (2010). Acute effect of hematological parameters on aerobic and anaerobic exercise. Uluslararası İnsan Bilimleri Dergisi [Bağlantıda]. 7(1): 1303-1334 Isprayoga I. (2015). Efektivitas Latihan Aerobik Pagi dan Malam Hari Terhadap Kadar Hemoglobin dan Kadar Leukosit (Tesis) Semarang: Universitas Negeri Semarang Leeuwenburg C. & Heinecke. J.W. (2001). Oxidative Stress and Antioxidants in Exercise. Journal of Medical Chemistry, 8 (7):829-300. Muliadin. (2009). Pengaruh Circuit Training Terhadap Nilai Kapasitas Vital Paru, Daya Tahan Otot dan Jumlah Eritrosit Mahasiswa Keperawatan (Tesis). Makassar: Universitas Hasanuddin. Purnomo M. (2011). Asam Laktat dan Aktivitas SOD Eritrosit pada Fase Pemulihan Setelah Latihan Submaksimal (Tesis). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Sherwood L. (2014). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Simanulang R.H. (2009). Pengaruh Vit.C Sebelum Latihan Fisik Maksimal Terhadap Kualitas Eritrosit Mencit Jantan (Mus Musculus Strain DD Webster. Universitas Sumatera Utara. Medan. World Heath Organization. (2010). Global Recommendations on Physical Activity for Health. Geneva, Switzerland : WHO Press, 10. 392