BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Toyota Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung sebagai merk perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya teknologi pada saat ini harus diiimbangi dengan

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu berada di tangan sumber daya manusianya. Dalam hal persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan menuntut adanya peningkatan kinerja demi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Majalah Forbes yang merupakan salah satu majalah bisnis di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karyawan bekerja untuk mendapatkan penghasilan demi penghidupan

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. efisien dan efektif. Startegi management perusahaan dalam hal ini haruslah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB 8 MANAJEMEN SDM PROYEK. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan SDM IT :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan. Beberapa alat motivasi meliputi: (1) Materiil Insentif: Alat motivasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta benar-benar mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin kompleksnya kegiatan bisnis suatu perusahaan maka akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut sehingga laut

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB I PENDAHULUAN. sourching, meminta kenaikan upah dll. Seperti dilansir pada merdeka.com pada

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB II URAIAN TEORITIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi global, perusahaan-perusahaan membutuhkan kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses, perusahaan harus tetap berkompetisi pada lingkungannya. Perusahaan mempertahankan kompetensi melalui pengembangan SDM yang terus-menerus. Apapun produk perusahaan, baik barang maupun jasa/pelayanan, peranan manusia menempati urutan terpenting untuk menghasilkan produk bermutu dan memuaskan. Perusahaan bisa saja memiliki teknologi paling canggih, dana mencukupi, sistem, serta prosedur yang baik, akan tetapi tanpa manusia yang bermutu dalam segala aspeknya, hasil yang diinginkan tidak akan dapat dicapai. Industri otomotif merupakan sektor usaha yang berfungsi untuk memberikan kebutuhan transportasi pribadi bagi masyarakat. Dengan kesibukan masyarakat di era globalisasi ini yang menuntut masyarakat untuk dapat meningkatkan mobilitasnya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sarana kendaraan pribadi yang sesuai dengan kebutuan setiap individu masyarakat menjadi peluang tersendiri dari bisnis industri otomotif. PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) merupakan main dealer otomotif resmi yang menyediakan layanan sales dan after sales kendaraan merk Toyota. Dengan dukungan penuh dari Toyota Motor Corporation dari Jepang dan juga Toyota Astra Motor sebagai agen tunggal pemegang merk Toyota, PT. Astra 1

2 International Tbk TSO (Auto2000) selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Untuk mendukung efisiensi kerja perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang berkulitas tinggi. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam operasional perusahaan yang dituntut untuk lebih memperhatikan aspek sumber daya manusia yang dimilikinya agar dapat tercipta karyawan yang profesional, tangguh, cerdas, dan berpandangan kedepan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan peusahaan. Jika kualitas sumber daya manusia tidak diperhatikan, maka perusahaan akan mengalami penurunan kinerja yang berdampak pada merosotnya prestasi kerja. Melayu S.P. Hasibuan (2013:94) mengatakan bahwa prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguahan serta waktu. Oleh karena itu, prestasi kerja sangat penting dalam sebuah perusahaan, apabila prestasi kerja karyawan rendah dapat menurunkan tingkat kualitas dan produktifitas kerja karyawan, yang akhirnya akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. Berdasarkan pengamatan awal, penulis melihat permasalahan yang terjadi pada prestasi kerja karyawan di PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) antara lain : 1. Kurangnya kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang sifatnya berorientasi pada target, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

3 2. Masalah absensi, ketidak hadiran dalam bekerja, ketentuan yang berlaku untuk kehadiran, jam masuk dan jam keluar kerja masih sering dilanggar oleh karyawan. 3. Kurangnya pengetahuan karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. 4. Kurangnya motivasi karyawan untuk lebih berani dalam mengambil resiko bekerja untuk kepentingan perusahaan. Berikut ini data mengenai laporan rekapitulasi kehadiran karyawan dari tahun 2011-2013 : Tabel 1.1 Rekapitulasi Kehadiran Karyawan Bagian Regional Parts Depo No Tahun Jumlah Frekuensi Prosentase Karyawan Tidak Hadir 1 2011 28 8 29% 2 2012 30 8 27% 3 2013 30 10 33% Sumber : PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) tahun 2011-2013 Dengan melihat Tabel 1.1, terbukti bahwa tingkat disiplin kerja karyawan PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo masih rendah, dimana pada tahun 2013 frekuensi tidak hadir lebih besar dari tahun sebelumnya hingga mencapai 33%. Hal tersebut berpengaruh pada tidak tercapainya beberapa poin dari key performance indicator pada tahun 2013. Berikut rekapitulasi untuk key performance indicator pada Bagian Regional Parts Depo :

4 Tabel 1.2 Report Parts Peformace RPD Bandung 2013 Indicator Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des Service Rate 96,7% 96,5 96,7 96,4 96,5 96,6 96,8 96,2 96,5 96,5 96,4 96,3 96,2 Stock Day 6,3 6,5 6,3 6,5 6,4 6,2 6,7 7,1 6,9 6,8 6,8 6,7 6,8 Receiving 50 48 48 49 51 49 47 46 45 47 48 48 49 Productivity Issuing 50 47 46 46 49 50 48 47 47 46 45 48 48 Productivity Departure 98% 98 99 99 98 98 96 95 94 95 96 97 97 Time Arrival Time 97% 97 97 98 96 96 95 93 90 94 94 96 95 Sumber : PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) 2013 Dengan melihat Tabel 1.2 terbukti bahwa pencapaian key performance indicator pada PT Astra International Tbk TSO (Auto2000) Regional Parts Depo bandung secara rata-rata berada dibawah target yang telah ditentukan oleh pihak manajemen. Hal tersebut juga berpengaruh kepada pencapaian prestasi kerja karyawan di PT Astra International Tbk TSO (Auto2000) Regional Parts Depo bandung. Berikut rekapitulasi penilaian prestasi kerja karyawan: Tabel 1.3 Rekapitulasi Penilaian Prestasi Kerja Karyawan No Unsur dan Faktor yang di Nilai Standar Nilai yang ditentukan PRESTASI Hasil Penilaian Akhir Tahun 2012 Hasil Penilaian Akhir Tahun 2013 1 Disiplin Kerja 90% 72% 69% 2 Minat Terhadap Pekerjaan/ 90% 80% 77% Berperan Serta dalam Pencapaian Target 3 Cara Kerja 90% 70% 67% 4 Tempo Kerja 90% 73% 70% 5 Tanggap Terhadap Tugas Pekerjaan 90% 77% 75% Sumber : PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) 2012-2013

5 Dengan melihat Tabel 1.3, terbukti bahwa hasil penilaian prestasi kerja karyawan pada tahun 2013 sangat rendah dimana tingkat disiplin kerja karyawan hanya tercapai 69% dari standar penilaian 90%, minat terhadap pekerjaan/berperan serta dalam pencapaian target 77% dari stanadar penilaian 90%, cara kerja 67% dari standar penilaian 90%, tempo kerja 70% dari standar penilaian 90%, dan tanggap terhadap tugas pekerjaan 75% dari standar penilaian 90%. Dengan demikian pada PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) mengalami penurunan prestasi kerja karyawan. Permasalah di atas terjadi karena ada rasa ketidakpuasan dari karyawan terhadap perusahaan, yaitu kurang optimalnya partisipasi dan dorongan dari perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerja, salah satunya pemberian kompensasi berupa insentif yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karyawan yang menyebabkan prestasi kerja karyawan menurun. Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2013:118) mengatakan bahwa upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Kompensasi berupa insentif diberikan diluar gaji pokok, tujuannya untuk mendorong para karyawan dalam rangka menungkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Tujuan lainnya untuk memberikan tanggung jawab kepada karyawan agar bisa lebih bersemangat dalam bekerja. Pemberian insentif diberikan karena adanya kontribusi terhadap perusahaan dan merupakan hasil kerja karyawan itu sendiri. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis terhadap 30 orang karyawan PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) bagian Regional Parts

6 Depo, insentif yang diberikan belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan karyawan. Insentif yang diberikan kepada karyawan dirasakan tidak sesuai dengan pekerjaan dan pengorbanan yang telah dilakukan. Pada PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) bagian Regional Parts Depo insentif diberikan kepada karyawan Regional Parts Depo dengan melihat dua Key Performance Indicator. Pertama adalah pencapaian Key Performance Indicator tim Regional Parts Depo Bandung yang pada bulan tertentu dapat mencapai target rencana kerja anggaran produksi yang telah ditetapkan setiap tahunnya seperti pencapaian nilai Service Rate, Stock Month,dan nilai Stock Efficiency tim Regional Parts Depo Bandung, dan yang kedua adalah Key Performance Indicator masing-masing individu karyawan yang berhubungan dengan disiplin kerja dan prestasi kerja seperti pencapain produktivitas kerja dan pembuatan improvement yang bertujuan melaksanakan program Kaizen Toyota. Peraturan pemberian insentif didasarkan pada besaran pencapaian target individu maupun tim terdapat pada ketentuan sebagai berikut : Tabel 1.4 Pemberian Insentif No Besaran Pencapaian Predikat Pemberian Insentif Target 1 100% dari Target Tidak Berhasil - 2 100% < 120% dari Berhasil 10% x Gaji Pegawai Target 3 120% dari Taget Sangat Berhasil 20% x Gaji Pegawai Sumber : PT. Astra International Tbk Berdasarkan Tabel 1.4 pemberian insentif diberikan apabila pencapaian target komisi lebih dari 100% - 110% dengan predikat berhasil pemberian insentif

7 sebesar 10% dikali gaji pokok masing-masing karyawan, dan predikat sangat berhasil lebih dari 120% pemberian insentif sebesar 20% dikali gaji tertinggi pegawai. Pemberian insentif dirasakan kurang efektif dan kecil karena pada tingkatan predikat berhasil ke sangat berhasil besaran pemberian insentif hanya bertambah 10%, sehingga karyawan kurang termotivasi untuk mencapai predikat yang lebih tinggi, dan karyawan menganggap dengan predikat berhasil saja karyawan sudah merasa aman. Serta pemberian insentif dengan besaran tersebut dirasakan kurang optimal, karena tidak ada perubahan atau penambahan pada besaran pemberian insentif sedangkan tuntutan pekerjaan untuk mencapai target semakin tinggi dan selalu bertambah pada setiap tahunya, ditambah lagi kebutuhan standar hidup seperti sandang, pangan dan papan selalu mengalami kenaikan harga setiap tahunnya. Maka dengan pemberian insentif yang layak dan adil sesuai dengan kinerja yang diberikan serta dikelola dengan baik maka diharapkan para karyawan akan meningkatkan produktifitasnya. Melayu S.P. Hasibuan (2013:126) mengatakan bahwa kebijaksanaan kompensasi, baik besarnya, maupun waktu pembayaranya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusaaan. Motivasi kerja juga tidak kalah penting dalam pencapaian sasaran prestasi kerja karyawan. Anwar Prabu Mangkunagara (2012:61) mengatakan bahwa motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan

8 yang terarah atau tertuju untuk tujuan organisasi perusahaan. Manusia memiliki banyak motivasi dasar yang berperan penting dalam dunia kerja yaitu motivasi yang diberikan perusahaan. Sedangkan imbalan yang non finansial lebih kepada situasi lingkungan kerja yang tercipta dengan baik dan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan anggotanya ditempat kerja, sehingga anggota organisasi merasa nyaman dan dapat bekerja dengan baik. Motivasi menempati unsur terpenting yang harus dimiliki seseorang. Sebab motivasi merupakan kemampuan usaha yang dilakukan seseorang untuk meraih tujuan dan disertai dengan kemempuan individu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Manusia memiliki banyak motivasi dasar yang berperan penting dalam dunia kerja yaitu motivasi berprestasi, motivasi berkuasa, dan motivasi berafiliasi. Dari ketiga motivasi dasar tersebut, motivasi berprestasi memiliki peranan yang sangat besar dalam dunia kerja karena karyawan dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan, berani mengambil resiko, sanggup mengambil alih tanggung jawab, senang bekerja keras dan mempunyai hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau karyawan di dalam perusahaan. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Masalah motivasi karyawan yang terjadi di PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) yaitu motivasi berprestasi dimana karyawan kurang memiliki tanggung jawab dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan, tidak adanya keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, dan banyaknya

9 karyawan yang bersikap apatis yaitu segan dalam berhubungan dengan karyawan lain, sehingga hal ini akan berdampak pada pencapaian prestasi kerja. Dari hasil wawancara dengan 30 orang karyawan PT Astra International Tbk TSO (Auto2000) bagian Regional Parts Depo Bandung terdapat hasil sebagai berikut: Tabel 1.5 Motivasi Karyawan No Pertanyaan Wawancara Hasil Selalu Kadang Jarang 1 Selalu berusaha melakukan yang 4 Orang 18 Orang 8 Orang terbaik 2 Berani mengambil resiko dalam bekerja 2 Orang 16 Orang 12 Orang 3 Bekerja lebih baik untuk 10 Orang 14 Orang 6 Orang meningkatkan prestasi Sumber : PT. Astra International Tbk Dilihat dari masalah motivasi kerja yang terjadi di PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) pada bagian Regional Parts Depo Bandung tersebut bahwa sangat penting dibinanya kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasi kerjanya secara maksimal dengan cara mengembangkan potensi karyawan melalui lingkungan kerja secara efektif agar terwujudnya produktifitas perusahaan yang berkualitas tinggi dan tercapainya tujuan organisasi. Maka dari itu motivasi berprestasi menjadi sangat berperan penting dalam tujuan organisasi terutama dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Berdasarkan uraian tersebut, ternyata masalah tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan, sehingga dengan pemberian insentif yang sesuai, adil dan layak serta memotivasi karyawan dengan baik

10 merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja yang akhirnya akan meningkatkan produktifitas karyawan sesuai tujuan perusahaan. Mengingat pentingnya masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO (AUTO2000) REGIONAL PARTS DEPO BANDUNG 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat di indentifikasikan permasalahan yang ada yaitu : 1. Prestasi Kerja 1 Kurangnya kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang sifatnya berorientasi pada target, sehingga hasilnya kurang memuaskan. 2 Prestasi kerja karyawan belum dapat mencapai target yang diharapkan perusahaan. 3 Jumlah kesalahan dan disiplin kerja karyawan yang masih belum optimal dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Insentif 1 Pemberian insentif yang dirasakan para karyawan belum optimal dalam mereflesikan keadaan.

11 2 Target kerja yang bertambah setiap tahunya yang berpengaruh terhadap pencapain insentif karyawan. 3 Kurang signifikanya perbedaan pemberian insentif antara karyawan senior dan junior. 3. Motivasi 1 Belum optimalnya motivasi yang umumnya terkait dengan motivasi berprestasi dari karyawan. 2 Rendahnya motivasi karyawan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya. 3 Semangat bekerja lebih baik dari orang lain yang masih dirasa kurang. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang ada di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo sebagai berikut : 1. Bagaimana pemberian insentif di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 2. Bagaimana motivasi kerja di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 3. Bagaimana prestasi kerja karyawan di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung.

12 4. Seberapa besar pengaruh insentif dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis : 1. Pemberian insentif di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 2. Motivasi kerja di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 3. Prestasi kerja di PT Astra International Tbk - TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh insentif dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan baik secara parsial maupun simultan di PT. Astra International Tbk TSO (Auto2000) pada Bagian Regional Parts Depo Bandung. 1.4 KegunaanPenelitian 1.4.1 Aspek Teoritis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan penulis serta menambah ilmu baik dalam teori maupun praktek. 2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi peneliti lain yang sejenis.

13 1.4.2 Aspek Praktis 1. Bagi Perusahaan Sebagai subjek penelitian hasil ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengoptimalisasikan kegiatan usahanya, juga agar dapat dijadikan bahan informasi dan dimanfaatkan untuk mengadakan peraikanperbaikan yang dianggap perlu. 2. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam lagi. 3. Bagi Peneliti Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan baik secara teoritis maupun aplikasi pelaksanaan dilapangan tentang insentif, motivasi dan prestasi kerja karyawan.