Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN:

Jurnal Matematika Vol. 2 No. 2, Desember ISSN :

Kematian wanita saat melahirkan dan saat 42 hari setelah melahirkan bukan dikarenakan kecelakaan

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR)

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GENERALIZED LINEAR MODELS (GLM) UNTUK DATA ASURANSI DALAM MENENTUKAN HARGA PREMI

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN:

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Poisson Regression Semi Parametric (GWPRS)

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

STUDI KOMPARATIF METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE REGRESI ROBUST PEMBOBOT WELSCH PADA DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Sarimah. ABSTRACT

ANALISIS REGRESI KUANTIL

(R.5) Pemodelan Regresi Poisson Terboboti Geografis Pada Kasus Gizi. buruk di Jawa Timur.

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

Kata Kunci: TBC, Laju Kesembuhan, Analisis Survival, Regresi Cox-Weibull

REGRESI POISSON DAN PENERAPANNYA UNTUK MEMODELKAN HUBUNGAN USIA DAN PERILAKU MEROKOK TERHADAP JUMLAH KEMATIAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU-PARU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

MODEL PARTISIPASI PEMILIH MASYARAKAT KABUPATEN DHAMASRAYA PADA PEMILU 2014 DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BAYESIAN

Pemodelan Jumlah Kematian Ibu di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Negative Binomial Regression (GWNBR)

APLIKASI REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN GENERALIZED POISSON DALAM MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains HASNARIKA NIM /2007

ANALISIS REGRESI LOGISTIK DENGAN METODE PENDUGA BAYES UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN ANGKA PUTUS SEKOLAH BAGI ANAK USIA WAJIB BELAJAR DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GENERALIZED POISSON REGRESSION

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

Oleh : Anindya Frisanty Ikaprillia Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI STRUCTURAL EQUATION MODELING PADA MODEL HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN TEKANAN DARAH

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AUTOREGRESSIVE PADA DERET WAKTU

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

Kata Kunci: Komponen Akreditasi, Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS)

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

PERBANDINGAN KUASA WILCOXON RANK SUM TEST DAN PERMUTATION TEST DALAM BERBAGAI DISTRIBUSI TIDAK NORMAL

S - 13 PEMODELAN SPASIAL KEMISKINAN DENGAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DAN FLEXIBLY SHAPED SPATIAL SCAN STATISTIC

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1)

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

MODEL LAJU PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) TERHADAP POUNDSTERLING (GBP) DENGAN METODE MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

METODE PREDICTION CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (PCFA) UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK USER DAN NON USER MOTOR X DI JAWA BARAT ABSTRAK

APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

Analisis Regresi Spline Kuadratik

PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH

HASIL DAN PEMBAHASAN Model Regresi Poisson

MODEL ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN DISTRIBUSI MIXED POISSON ABSTRACT

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING

PEMODELAN INFANT MORTALITY RATE (IMR) DENGAN PENDEKATAN ZERO INFLATED POISSON REGRESSION BERBASIS ALGORITMA EM

PEMODELAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK TENAGA KERJA MENGGUNAKAN REGRESI AKAR CIRI

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

KETERBAGIAN TAK HINGGA SEBARAN RIEMANN ZETA

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Pengantar Statistika Matematika II

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

Pengantar Statistika Matematika II

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

Regresi Bivariat Poisson Dalam Pemodelan Jumlah Kematian Bayi dan Jumlah Kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

PENJADWALAN KULIAH DENGAN ALGORITMA WELSH-POWELL (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND)

Pengantar Statistika Matematika II

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH

ABSTRAK. Kata kunci : regresi Poisson, GWPR, Angka Kematian Bayi (AKB)

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

Kata Kunci Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Model Log Linier, Regresi Logistik Multinomial. H 1 Ada hubungan antara dua variabel yang diamati

Transkripsi:

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru IIN SUNDARI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Padang, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia iinsundari@ymail.com Abstrak. Regresi Poisson termasuk dalam regresi nonlinier yang variabel responnya dimodelkan sebagai distribusi Poisson. Variabel respon dalam regresi Poisson berasal dari data cacahan yang kejadiannya jarang terjadi. Dalam model regresi Poisson terdapat asumsi yang harus dipenuhi yakni equidispersi yang berarti nilai variansi dari variabel respon Y yang diberikan oleh X = x harus sama dengan nilai meannya yaitu V ar(y x) = E(Y x) = µ. Untuk menguji kesesuaian model regresi Poisson digunakan statistik uji devians dengan rumus [ L(y; G = 2ln ˆβ). L(y; ˆµ) Penelitian ini membahas hubungan usia dan perilaku merokok terhadap jumlah kematian penderita penyakit paru-paru dengan menggunakan model regresi Poisson. Terdapat 9 kategori usia dan 4 kategori perilaku merokok. Diantara 13 parameter tersebut terdapat 10 parameter yang signifikan yakni usia 40-44, usia 45-49 tahun, 50-54 tahun, 55-59 tahun, 60-64 tahun, 65-69 tahun, 70-74 tahun, 75-79 tahun, perokok sedang, dan perokok berat. Kata kunci: Data cacahan, Regresi Poisson, Devians. 1 Pendahuluan Analisis regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Pada umumnya analisis regresi digunakan untuk menganalisa variabel respon yang merupakan data kontinu dan mengikuti distribusi normal. Namun dalam beberapa aplikasinya, variabel respon yang akan dianalisisa dapat berupa data diskrit. Salah satu contoh dimana variabel responnya diskrit adalah banyaknya kejadian yang jarang terjadi (rare event). Misalkan banyaknya kecelakaan mobil setiap bulan, banyaknya hujan badai setiap tahun, banyaknya kebakaran hutan setiap tahun, dan banyaknya penderita kanker paru-paru yang meninggal setiap tahun. Salah satu model regresi yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel respon Y yang berupa data diskrit dengan variabel prediktor X berupa data diskrit, kontinu, kategorik atau campuran adalah model regresi Poisson.

Model regresi Poisson berasal dari distribusi Poisson dengan parameter intensitas µ yang bergantung pada variabel prediktor. Dalam model regresi Poisson terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi yakni equidispersi yang berarti nilai variansi dari variabel respon Y yang diberikan oleh X = x harus sama dengan nilai meannya yaitu V ar(y x) = E(Y x) = µ. 2 Regresi Poisson Dalam analisis regresi, hubungan antara variabel respons dengan variabelvariabel prediktornya dinyatakan dalam suatu model yang disebut sebagai model regresi. Model tersebut menghubungkan variabel prediktor dan respons melalui parameter yang dinamakan sebagai parameter regresi dan dinotasikan dengan β. Salah satu model regresi yang dapat menggambarkan hubungan antara variabel respons Y yang berupa data diskrit dengan variabel prediktor X adalah regresi Poisson. Variabel respon dalam regresi Poisson berasal dari data cacahan yang diharapkan jarang terjadi. Jika µ i adalah rata-rata jumlah kejadian dalam periode t i dan diasumsikan µ i tidak berubah dari titik data ke titik data secara bebas maka µ i dapat dimodelkan sebagai fungsi dari k variabel prediktor. Dalam Generalized Linier Model (GLM), terdapat sebuah fungsi g yang menghubungkan rata-rata dari variabel responnya dengan sebuah prediktor linier, yaitu: g(µ i ) = η i = β 0 + β 1 x i1 + β 2 x i2 + + β k x ik, fungsi g disebut fungsi penghubung (link function). Pada model regresi Poisson, fungsi penghubung yang digunakan adalah fungsi penghubung log karena fungsi log menjamin bahwa nilai variabel yang diharapkan dari variabel responnya akan bernilai nonnegatif. Berikut ini adalah fungsi penghubung yang digunakan untuk model regresi Poisson. ln E(y x) = ln(µ i ) = β 0 + β 1 x i1 + β 2 x i2 + + β k x ik µ i = exp(x i ˆβ) = exp(β 0 + β 1 x i1 + β 2 x i2 + + β k x ik ) sehingga model regresi Poisson dapat ditulis sebagai berikut [5. y i = t i exp(x i ˆβ) + ε i. (1) 3 Penaksiran Parameter Regresi Poisson Metode MLE (Maximum Likelihood Estimator) adalah salah satu metode penaksiran parameter yang dapat digunakan untuk menaksir parameter suatu model yang diketahui distribusinya. Sebagaimana diketahui bahwa taksiran parameter melalui metode MLE adalah melakukan turunan parsial fungsi kemungkinan terhadap parameter yang akan ditaksir. Fungsi kemungkinan untuk regresi Poisson adalah sebagai berikut. L(y; ˆβ) = = n P (y i ; ˆβ) n e ti[µ(xi; ˆβ) yi [t i µ(x i ; ˆβ) y i!

L(y; ˆβ) = e Σn tiµ(xi; ˆβ) Π n [t yi iµ(x i ; ˆβ) Π n y (2) i! Metode yang digunakan untuk menentukan penaksir kemungkinan maksimum adalah metode Newton-Raphson. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan berikut: lnl(y; ˆβ) = 0, (3) β dimana lnl(y; ˆβ) n = y i lnt i µ(x i ; ˆβ) n t i µ(x i ; ˆβ) n ln(y i )!. (4) Persamaan likelihood untuk mencari ˆβ adalah sebagai berikut [5: [ [ n y i µ(x i ; ˆβ) [ n µ(x i ; µ(x i ; ˆβ) ˆβ [t i ˆβ) ˆβ = 0 [ [ n y i µ(x i ; ˆβ) t µ(x i ; ˆβ) i ˆβ = 0 4 Pengujian Regresi Poisson Untuk menguji kesesuaian model regresi, digunakan deviance statistic. Berikut adalah hipotesis pengujian kesesuaian model regresi Poisson. H 0 : β 1 = β 2 = = β k = 0 (artinya tidak satupun peubah bebas berpengaruh terhadap Y ) H 1 : β j 0, j = 1, 2, 3,, k (artinya paling tidak satu peubah yang berpengaruh terhadap Y ) Statistik uji yang digunakan sebagai berikut: [ L(y; G = 2ln ˆβ) L(y; ˆµ) dengan L(y; ˆβ) adalah fungsi kemungkinan maksimum untuk model lengkap dengan melibatkan variabel prediktor dan L(y; ˆµ) adalah fungsi kemungkinan maksimum untuk model sederhana tanpa melibatkan variabel prediktor. Kriteria untuk pengujian ini adalah tolak H 0 pada taraf signifikansi α, jika G > χ 2 (n k 1)(α), dengan n adalah banyak pengamatan dan k adalah banyak parameter. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan setiap variabel prediktor tersebut, dilakukan pengujian parameter dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut. H 0 : β j = 0 (pengaruh variabel ke-j tidak signifikan) H 1 : β j 0 (pengaruh variabel ke-j signifikan) Statistik uji yang digunakan t j = (5) (6) ˆβ j SE( ˆβ j ). (7) Kriteria pengujiannya adalah Tolak H 0 jika t hit > t (α/2,v) dimana α adalah tingkat signifikan dan v adalah derajat bebas [3.

5 Contoh Terapan Sebagai contoh penerapan model regresi Poisson digunakan data suatu kasus penelitian yang diambil dari [1 tentang pengaruh usia dan perilaku merokok terhadap jumlah kematian penderita penyakit kanker paru-paru. Data tersebut terdiri dari 36 pengamatan, 1 populasi dan 3 peubah yang memuat 2 peubah bebas dan 1 peubah tak bebas. Peubah bebas pertama adalah usia penderita kanker yang terdiri dari 9 kelompok umur. Kelompok umur pertama berusia 40-44 tahun, kelompok umur ke 2 berusia 45-49 tahun, kelompok umur ke 3 berusia 50-54 tahun, kelompok umur ke 4 berusia 55-59 tahun, kelompok umur ke 5 berusia 60-64 tahun, kelompok umur ke 6 berusia 65-69 tahun, kelompok umur ke 7 berusia 70-74 tahun, kelompok umur ke 8 berusia 75-79 tahun dan kelompok umur ke 9 berusia 80 tahun keatas. Peubah bebas kedua adalah perilaku merokok yang terdiri dari 4 tipe perokok yakni tidak merokok, perokok ringan, perokok sedang dan perokok berat. Peubah ketiga adalah peubah tak bebas yang menyatakan jumlah penderita kanker paru-paru yang meninggal setiap tahun. Untuk menganalisa model regresi Poisson terlebih dahulu dilakukan pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS 16. Analisis output untuk uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: H 0 : Jumlah penderita kanker paru-paru yang meninggal dari populasi berdistribusi Poisson. H 1 : Jumlah penderita kanker paru-paru yang meninggal dari populasi yang tidak berdistribusi Poisson. Berdasarkan hasil output diperoleh nilai D hitung < D tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima atau jumlah penderita penyakit kanker paru-paru yang meninggal berdistribusi Poisson. Setelah dilakukan pengujian distribusi Poisson, langkah selanjutnya adalah mendefinisikan model dengan menggunakan 8 variabel dummy untuk usia dan 3 variabel dummy untuk perilaku merokok. Sehingga model regresi Poisson untuk kasus ini adalah y i = t i exp(β 0 + β 1 x i1 + β 2 x i2 + β 3 x i3 + + β 11 x i11 ) + ε i. Selanjutnya dibentuk model regresi Poissson dengan menaksir parameterparameter β 0, β 1, β 2, β 3,, β 11 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel prediktor terhadap variabel respon dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut: H 0 : β j = 0, j = 1, 2, 3,, 11 H 1 : β j 0, j = 1, 2, 3,, 11 Nilai G hitung pada analisis ini adalah 21, 487 sedangkan χ 2 (0.05,22) = 12, 34. Karena nilai G hitung > χ 2 (0.05,22) maka tolak H 0 yang berarti paling tidak ada satu peubah yang berpengaruh terhadap jumlah kematian penderita kanker paru-paru. Dengan menggunakan bantuan SPSS 16 didapat nilai taksiran parameter model regresi Poisson. Berdasarkan output SPSS 16 tersebut ada 10 parameter model regresi Poisson yang signifikan dan 1 parameter yang tidak signifikan. Parameter yang tidak signifikan tersebut dikeluarkan dari model dan diuji kembali hingga diperoleh model terbaik. Berikut ini adalah taksiran parameter dan nilai p value model regresi Poisson:

Tabel 1. Taksiran Parameter Model Regresi Poisson Parameter Taksiran Standar Error P-Value Konstanta(β 0) 0, 852 0, 0579 0, 000 Usia=40-44(β 1) 2, 818 0, 0789 0, 000 Usia=45-49(β 2) 2, 268 0, 0763 0, 000 Usia=50-54(β 3) 1, 834 0, 0729 0, 000 Usia=55-59(β 4) 1, 443 0, 0605 0, 000 Usia=60-64(β 5) 1, 168 0, 0575 0, 000 Usia=65-69(β 6) 0, 819 0, 0577 0, 000 Usia=70-74(β 7) 0, 553 0, 0596 0, 000 Usia=75-79(β 8) 0, 288 0, 0649 0, 000 Perokok Berat(β 9) 0, 214 0, 0388 0, 000 Perokok Sedang(β 10) 0, 412 0, 0401 0, 000 Scale 1.. Sehingga model regresi Poisson untuk kasus ini adalah y i = t i exp( 0, 852 2, 818x i1 2, 268x i2 1, 834x i3 1, 443x i4 1, 168x i5 dengan interpretasi 0, 819x i6 0, 553x i7 0, 288x i8 + 0, 214x i9 + 0, 412x i10 ). konstanta : log nilai harapan jumlah kematian penderita kanker paru-paru sebesar -0,852 ketika seseorang berusia 80 keatas dan tidak merokok. usia 40-44 (x i1 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 2,818 lebih rendah untuk usia 40-44 tahun dengan asumsi peubah usia 45-49 (x i2 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 2,268 lebih rendah untuk usia 45-49 tahun dengan asumsi peubah usia 50-54 (x i3 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 1,834 lebih rendah untuk usia 50-54 tahun dengan asumsi peubah usia 55-59 (x i4 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 1,443 lebih rendah untuk usia 55-59 tahun dengan asumsi peubah usia 60-64 (x i5 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 1,168 lebih rendah untuk usia 60-64 tahun dengan asumsi peubah usia 65-69 (x i6 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 0,819 lebih rendah untuk usia 65-69 tahun dengan asumsi peubah usia 70-74 (x i7 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 0,553 lebih rendah untuk usia 70-74 tahun dengan asumsi peubah usia 75-79 (x i8 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 0,288 lebih rendah untuk usia 75-79 tahun dengan asumsi peubah

Perokok berat (x i9 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 0,214 lebih tinggi untuk perokok berat dengan asumsi peubah Perokok sedang (x i10 ): perbedaan dalam log nilai harapan jumlah kematian diperkirakan 0,412 lebih tinggi untuk perokok sedang dengan asumsi peubah 6 Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dodi Devianto, Bapak Yudiantri Asdi, Bapak Zulakmal, Ibu Hazmira Yozza dan Bapak Admi Nazra yang telah memberikan masukan dan saran sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. 7 Daftar Pustaka 1. Anonymous. 2012. Generalized Linier Models, data.pricenton.edu/wws509/ datasets/ diakses tanggal 6 Agustus 2012 2. Cameron, A.C. dan P.K. Trivedi. 1998. Regression analysis of count data. Cambridge University Press, New York 3. Kleinbaum, D.G., L.L. Kupeer., A. Nizam., dan K.E. Muller. 1978. Applied Regression Analysis and Other Multivariabel. Fourth Editon. Thomson Brooks//Cole, Canada 4. McCullagh P., and J.A. Nelder. 1989. Generalized Linier Models. Second Edition. Chapman and Hall, London 5. Myers, R.H. 1990. Classical and Modern Regression with Application. Second Edition. PWS-KENT Publishing Company, Boston