BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

TATARAN LINGUISTIK (3):

TATARAN LINGUISTIK (3):

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA BAB VI

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

Apa itu sintaksis Sitindoan: Sintaksis ialah cabang dari tata bahasa yang mempelajari hubungan kata atau kelompok kata dalam kalimat dan menerangkan h

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perhatiannya terhadap karya sastra tersebut. mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap pengarangnya.

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

Oleh Septia Sugiarsih

IHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI)

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Kridalaksana (1983: 107) menjelaskan modalitas memiliki beberapa arti.

I. KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang menggunakan unsur-unsur kesatuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SINTAKSIS ( TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini.

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI

5 Universitas Indonesia

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, karena dalam menjalani kehidupan sosial manusia selalu membutuhkan

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

Frasa Endosentrik: - beberapa mahasiswa - segera melakukan Frasa Eksosentrik: - bakti sosial - di Cangkringan

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain ( Kridalaksana,

LANDASAN TEORI. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. jawaban suatu permasalahan. Atau konsep adalah gambaran mental diri objek, proses, atau

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

PRESENTASI LINGUISTIK UMUM SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.1. Ayah pergi ke bandung,paman datang dari medan, Ibu menyambutnya dengan ramah.

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

KLAUSA VERBAL BAHASA MENUI. Ekawati A1D

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Oleh Ratna Novita Punggeti

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

FRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk

POLA KALIMAT PADA KUMPULAN DONGENG GADIS KOREK API KARYA H.C. ANDERSEN (SUATU KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

NOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah preposisi selalu mendapat perhatian di dalam buku-buku tata

Perhatikan kalimat di bawah ini!

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan Kami putra-putri Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan keakuratan data. Teori-teori tersebut adalah hakikat bahasa, struktur bahasa,

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

BAB V PENUTUP. sistem modalitas Bahasa Inggris. Modalitas merupakan sistem semantis di mana

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

Transkripsi:

Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM : 1402408239 BAB 6 SINTAKSIS Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan. Secara etimologi sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata / kalimat. Pembahasan sintaksis meliputi : A. STRUKTUR SINTAKSIS Meliputi tentang fungsi sintaksis, kategori sintaksis dan peran sintaksis. Menurut Verhaar (1978) fungsi-fungsi sintaksis itu yang terdiri dari unsur-unsur SPOK itu merupakan kotak-kotak kosong atau tempat-tempat kosong yang tidak mempunyai arti apa-apa karena kekosongannya. Tempat-tempat kosong itu akan diisi oleh sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peranan tertentu. Nenek melirik kakek tadi pagi. Tempat kosong yang bernama subjek diisi oleh kata nenek yang berkategori nomina yang memiliki peran pelaku (agentif). Predikat diisi oleh kata melirik yang berkategori verba yang memiliki peran aktif. Objek diisi oleh kata kakek yang berkategori nomina yang memiliki peran sasaran. Tempat kosong yang bernama keterangan diisi oleh frase tadi pagi yang berkategori nomina yang memiliki peran waktu. Struktur sintaksis menimal harus memiliki fungsi subjek dan predikat. Sedangkan objek dan keterangan boleh tidak muncul. Konektor adalah alat sintaksis yang biasanya berupa sebuah morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas merupakan kelas yang tertutup. konektor itu bertugas

menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain, baik yang beada diluar kalimat. Dilihat dari sifat hubungannya koektor ada dua macam : a. Konektor koordinatif Adalah konektor yang menghubungkan dua buah konstituen yang sama kedudukannya atau sekerajat. Konjungsi koordinatif seperti dan, atau, & tetapi dalam bahasa Indonesia adalah konektor koordinatif. Nenek dan kakek pergi berburu. Dia memang galak tetapi hatinya baik. b. Konektor subordinatif Adalah konektor yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Maksudnya konstituen yang satu merupakan konstituen atasan dan konstituen yang lain menjadi konstituen bawahan. Konjungsinya kalau, meskipun dan karena. Contoh : Kalau diundang, saya tentu akan datang. Dia pergi juga meskipun hari hujan. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS Dalam tatasan morfologi kata merupakan satuan terbesar (satuan terkecilnya adalah morfem). Tetapi dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil, yang secara hierarkeal menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase. Dalam bab ini kata hanya dibicarakan sebagai satuan terkecil dlam sintaksis, yaitu dalam hubungannya dengan unsur-unsur pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase, klausa, dan kalimat. Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, sebagai penanda katerori sintaksis dan sebagai perangkai dalam penyatuan satuan-satuan / bagian-bagian dari satuan sintaksis. Kata dibedakan menjadi 2 macam : 1. Kata penuh (fullsord) Adalah kata yang secara leksikal memiliki makna, mempunyai kemungkinan untuk mengalami proses morfologi, merupakan kelas terbuka, dan dapat bersendiri sebagai

sebuah satuan tuturan. Seperti kata kucing di beri prefiks ber-disetai perulangan, & di beri surfiks an, menjadi berkucing-kucingan. 2. Kata tugas (function word) Adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup, dan di dalam peraturan dia tidak dapat berdiri sendiri. Sesuai dengan namanya, yaitu kata tugas, dia selalu terikat dengan kata yang ada dibelakangnya (untuk konjungsi), atau yang ada di depannya (untuk preposisi), dan dengan kata-kata yang dirangkaikannya (untuk konjungsi). Bu Leoni sedang membahas penggunaan preposisi in, on dan at dalam bahasa Inggris. Maksudnya yang dibahas bu Leoni bukan in, on dan at itu, melainkan preposisi in, preposisi on, dan preposisi at. C. FRASE Frase Lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat non predikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Jadi, hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase itu tidak berstruktur SP atau PD. Maka frase adalah konstituen pengisi fungsi-fungsi sintaksis, sehingga salah satu unsur frase itu tidak dapat dipindahkan sendirian. Contoh frase : Nenek saya sedang membaca buku humor di kamar tidur S P O K 1. Jenis-jenis frase. a. Frase Eksosentrik Adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai prilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhan. Misal : frase di pasar, terdiri dari komponen di & komponen pasar. Secara utuh frase ini dapat mengisi fungsi keterangan. Frase eksosentrik dibedakan menjadi: 1) Frase eksosentrik yang direktif

Komponen pertamanya berupa preposisi, seperti di,ke dan dari dan komponen berupa kata/kelompok kata yang biasanya berkategori nomina. di pasar dari kayu jati demi keamanan 2) Frase eksosentrik yang non direktif Komponen pertamanya berupa artikulus, seperti si dan sang atau yang, para dan kaum, sedangkan komponen keduanya berupa kata berkategori nomina, adjektiva atau verba - si miskin - para remaja masjid b. Frase Endosentrik Adalah frase yang salah satu komponennya memiliki perilaku sintaksias yang sama dengan keseluruhannya. Misal : Nenek sedang membaca komik di kamar. Nenek membaca komik di kamar yang berarti membaca dapat menggantikan frase sedang membaca c. Frase Koordinatif Adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang tunggal (dan, atau, tetapi) maupun konjungsi terbagi (baik.baik, makin makin, baik.maupun.). sehat dan kuat makin terang makin baik. d. Frase Apositif Adalah frase yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya, oleh karena itu urutan komponennya dapat dipartukarkan.

: Pak Ahmad, guru saya, rajin sekali. 2. Perluasan Frase Dalam Bahasa Indonesia perluasan frase ini tampakny sangat produktif, antara lain karena adanya faktor : a. Untuk menyatakan konsep-konsep khusus atau sangat khusus atau sangat khusus sekali biasanya diterangkan secara leksikal. kereta Kereta api Sebuah kereta api ekspres b. Bahwa pengungkapan konsep kata, modalitas, aspek, jenis, jumlah, ingkar, dan pembatas tidak dinyatakan dengan afiks seperti dalam bahasa-bahasa fleksi, melainkan dinyatakan dengan unsur leksikal. c. Keperluan untuk memberi deskripsi secara terperinci terhadap konsep terutama untuk konsep nomina, biasanya digunakan konjungsi yang untuk penyambung keterangan-keterangan tambahan. Kakak saya meninggal minggu lalu. Kakak saya yang bekerja di Jakarta meninggal seminggu yang lalu D. KLAUSA Adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruksi predikatif yang didalam konstruksi itu ada komponen berupa kata/frase yang berfungsi sebagai predikat, sebagai subjek yang dikatakan bersifat wajib, sebagai objek dan sebagai keterangan. Kakek membaca koran tadi pagi. Contoh dalam kalimat majemuk koordinatif yang terdapat dua buah klausa : Nenek membaca komik Kakek membaca koran Nenek membaca komik sedangkan kakek membaca koran.

Contoh klausa yang terletak ditengah kalimat karena disisipkan sebagai keterangan tambahan : Gadis itu bukan cucu nenek Gadis itu duduk di depan Gadis yang duduk di depan itu bukan cucu nenek. 1. Jenis Klausa Berdasarkan strukturnya : a. Klausa Bebas Adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur lengkap minimal mempunyai subjek dan predikat, karena itu mempunyai potensi untuk menjadi kalimat mayor. Nenekku masih cantik Kakekku gagah berani Nenekku masih cantik dan kakekku gagah berani. b. Klausa Terikat Adalah klausa yang mempunyai struktur yang tidak lengkap. Unsur yang ada dalam klausa ini mungkin hanya subjek saja/objek saja / keterangan saja. Konstruksi tadi pagi yang bisa menjadi kalimat jawaban untuk kalimat tanya Kapan nenek membaca koran? : Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya dibedakan menjadi a. Klausa Verbal Adalah klausa yang predikatnya berkategori verba. Misal : nenek mandi, matahari terbit. Macam-macam tipe verba : 1) Klausa Transitif

Adalah klausa yang predikatnya berupa verba transitif. Misal : Kakak menulis surat. 2) Klausa Intrasitif Adalah klausa yang predikatnya berupa verba intransitif. Misal : adik melompat-lompat ibu sedang berdandan. 3) Klausa Refleksif Adalah klausa yang predikatnya berupa verba refleksif. Misal : ibu sedang berdandan. 4) Klausa Resiprokal Adalah klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal. Misal : mereka bertengkar sejak kemarin b. Klausa Nominal Adalah klausa yang predikatnya berupa nomina/frase nominal. (Petani) Kakeknya petani di desa itu. (dosen linguistik) Dia dulu dosen linguistik a. Klausa Ajektifal Adalah klausa yang predikatnya berkategori ajektifa baik berupa kata maupun frase. Ibu dosen itu cantik sekali b. Klausa Adverbial Adalah klausa yang predikatnya berupa adverbial Bandelnya teramat sangat. c. Klausa Preposisional Adalah klausa yang predikatnya berupa frase yang berkategori preposisi. Nenek ada di kamar, dia datang dari Medan dan kakek pergi ke pasar baru d. Klausa Numeral

Adalah klausa yang predikatnya berupa kata/frase numeralia. Gajinya adalah lima juta sebulan, anaknya ada dua belas orang, dan taksinya ada delan buah. E. KALIMAT Adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Disini dalam kaitannya dengan satuan-satuan sintaksis yang lebih kecil dengan mengikuti konsep, bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan serta disertai dengan intonasi final. 1. Jenis Kalimat Kalimat inti dan kaliman non inti Kalimat inti disebut juga kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif atau netral dan afirmatif. Dalam bahasa Indonesia paling tidak kalimat inti kita dapati dengan pola sebagai berikut : FN + FV = Nenek datang FN + FV + FN = Nenek membaca komik FN + FV + FN + PN = Nenek membacakan kakek komik FN + FN = Nenek dokter FN + FA = Nenek cantik FN + Fnum = Uangnya dua juta FN + FP = Uangnya di dompet Kalimat inti dapat diubah menjadi kalimat non inti dengan berbagai proses transformasi. Dengan demikian dapat dibagankan : Kalimat inti + Proses Transformasi = Kalimat non inti a. Kalimat tunggal dan kalimat majemuk Kalimat tunggal : klausanya hanya satu Kalimat majemuk : klausa dalam kalimat terdapat lebih dari satu Macam-macam kalimat majemuk :

1) Kalimat majemuk koordinatif. 2) Kalimat majemuk subordinatif 3) Kalimat majemuk kompleks. b. Kalimat mayor dan kalimat minor Kalimat mayor : klausanya lengkap, minimal mempunyai subjek dan predikat Kalimat minor : klausanya tidak lengkap, hanya terdiri dari S/P/O/K saja. c. Kalimat verbal dan kalimat non verbal d. Kalimat bebas dan kalimat terikat. 2. Intonasi Kalimat Intonasi merupakan ciri utama yang membedakan kalimat dari sebuah klausa. Jadi kalau intonasi dari sebuah kalimat ditinggalkan maka sisanya adalah klausa. Ciri-ciri intonasi berupa adanya tekanan, tempo dan nada. 3. Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus dan Diatesis a. Modus Adalah pengungkapan / penggambaran suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran si pembicara tentang apa yang diucapkannya. Macam-macam modus : 1) Modus indikatif/ deklaratif (sikap objektif/netral) 2) Modus optatif ( harapan/keinginan ). 3) Modus imperatif ( perintah,larangan ). 4) Modus interogatif (pertanyaan). 5) Modus obligatif (keharusan). 6) Modus desideratif ( keinginan/kemauan ). 7) Modus kondisional (persyaratan). b. Aspek Adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaan, kejadian/proses. Macam-macam aspek : 1) Aspek Kontinuatif (perbuatan truz berlangsung).

2) Aspek inseptif (peristiwa baru mulai). 3) Aspek progresif (perbuatan sedang berlangsung). 4) Aspek repetitif (perbuatan terjadi berulan-ulang) 5) Aspek perfektif (perbuatan sudah selesai). 6) Aspek imperfektif (perbuatan berlangsung sebentar). 7) Aspek sesasif (perbuatan berakhir). c. Kala/Tenses Adalah informasi dalam kalimat yang menyatakan waktu terjadinya perbuatan, kejadian, tindakan atau pengalaman yang disebutkan di dalam predikat. d. Modalitas Adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan terhadap lawan bicaranya. Jenis-jenis modalitas : 1) Modalitas intensional (keinginan, harapan, ajakan). 2) Modalitas epistemik (kemungkinan, kepastian). 3) Modalitas deontik (keizinan/keperkenaan) 4) Modalitas dinamik (kemampuan) e. Fokus Adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar/pembaca tertuju pada bagian itu. f. Diatesis Adalah gambaran hubungan antara pelaku atau peserta dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu. Macam-macam diatesis : 1) Diatesis aktif 2) Diatesis pasif 3) Diatesis refleksif 4) Diatesis resiprokal 5) Diatesis kausatif F. WACANA

Adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. 1. Jenis Wacana Berdasarkan sarananya : a. Wacana lisan b. Wacana tulisan Berdasarkan penggunaan bahasanya : a. Wacana prosa, meliputi : 1) Wacana narasi (menceritakan). 2) Wacana eksposisi (memaparkan). 3) Wacana persuasi (mengajak atau melarang ) 4) Wacana argumentasi (berargumen atau alasan ). G. CATATAN MENGENAI HIERARKI SATUAN Dalam pembahasan subbab di atas dapat dilihat bahwa sebuah kata atau frase dengan persyaratan tertentu dapat menjadi sebuah kalimat dengan urutan hierarki satuan-satuan linguistik, yaitu : fonem membentuk morfem, morfem membentuk kata, kata membentuk frase, frase membentuk klausa, klausa membentuk kalimat, akhirnya kalimat akan membentuk wacana.