BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden. Masa Kerja Jumlah Presentase

Total 202 orang 100 %

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT TRADE SERVISTAMA INDONESIA-TANGERANG

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.


BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa usia tahun. Peneliti mengambil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

4. METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

Hubungan Tingkat Kepemimpinan Transformasional Dengan Tingkat Kinerja Karyawan Bagian Press Pt Kompindo Wiratama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

PROBLEM SOLVING STATISTIKA LANJUT

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei. Yang ditinjau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 60 orang, untuk karyawan divisi keuangan berjumlah 20 orang dan

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang mana pengambilan datanya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum tentang UD. Ria Jaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, deskripsi data penelitian beserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

Bab III. Metode Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Responden adalah karyawan tetap di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa yang berpusat di Jakarta TImur yang berjumlah 55 orang. Terdiri dari 44 karyawan lakilaki dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan. 4.1.1 Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Jumlah 44 karyawan 11 karyawan Gambar 4.1 Grafik Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin 20% 80% Laki -laki Perempuan 41

4.1.2 Gambaran subjek berdasarkan usia Tabel 4.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Usia Jumlah 20 tahun 30 tahun 22 karyawan 31 tahun- 40 tahun 12 karyawan 41 tahun 50 tahun 10 karyawan 51 tahun 60 tahun 9 karyawan >60 tahun 2 karyawan Gambar 4.2 Garfik Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Gambaran subjek berdasarkan usia 16% 18% 4% 22% 40% 20 tahun 30 tahun 31 tahun- 40 tahun 41 tahun 50 tahun 51 tahun 60 tahun >60 tahun 4.1.3 Gambaran subjek berdasarkan masa kerja Tabel 4.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah karyawan 6 bulan 1 tahun 12 karyawan 2 tahun 10 tahun 19 karyawan 11 tahun 20 tahun 10 karyawan 21 tahun 30 tahun 11 karyawan >31 tahun 3 karyawan 42

Gambar 4.3 Grafik Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja Gambaran subjek berdasarkan masa kerja 5% 6 bulan 1 tahun 20% 18% 22% 35% 2 tahun 10 tahun 11 tahun 20 tahun 21 tahun 30 tahun >31 tahun 4.2 Hasil Uji Nilai Harapan Kepemimpinan Transormasional dan Motivasi Kerja Kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja memiliki nilai harapan dan nilai perolehan, maka akan dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Nilai Harapan Kepemimpinan Transformasional Statistik Harapan Perolehan X t 220 179 X r 44 113 µ 132 142,75 SD 29 11,929 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan perolehan nilai µ 142,75 yang berarti lebih besar dari nilai harapan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. Bahtera Wiraniaga Internusa Jakarta Timur menerima kepemimpinan transformasional dengan cukup baik. 43

Tabel 4.5 Nilai Harapan Motivasi Kerja Statistik Harapan Perolehan Y t 125 114 Y r 25 83 µ 75 97,33 SD 17 7,245 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai perolehan µ adalah 97,33 yang berarti lebih besar dari nilai harapan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa Jakarta Timur sudah memiliki tingkat motivasi kerja yang baik dalam bekerja. 4.3 Analisis Tingkat Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Kerja 4.3.1 Tingkat Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Transformasional yang diperoleh akan dijelaskan pada tabel dibawah ini, ada pun kategorisasi dibagi menjadi tiga, yaitu: Tabel 4.6 Kategorisasi Kepemimpinan Transformasional Rumus Skor Interval Klasifikasi N Persentase > (µ + 1SD) > 155 Tinggi 55 100% (µ 1SD) < x < (µ + 1SD) 130 < x < 155 Sedang 0 0% < (µ 1SD) < 131 Rendah 0 0% Tabel 4.6 memaparkan bahwa kepemimpinan transformasional dari seorang pemimpin sangat dirasakan oleh karyawan PT. Bahtera Wiraniaga 44

Internusa dalam memotivasi karyawan dalam bekerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai presentase sebesar 100%, artinya karyawan yang menerima kepemimpinan transformasional dalam memotivasi karyawan memiliki signifikansi yang tinggi. 4.3.2 Tingkat Motivasi Kerja Motivasi kerja karyawan di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa Jakarta Timur kategorikan menjadi tiga, yaitu: Tabel 4.7 Kategorisasi Motivasi Kerja Rumus Skor Interval Klasifikasi N Persentase > (µ + 1SD) > 105 Tinggi 48 87,2% (µ 1SD) < x < (µ + 1SD) 90 < x < 105 Sedang 7 12,8% < (µ 1SD) < 90 Rendah 0 0% Berdasarkan tabel berikut dapat disimpulkan bahwa karyawan yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai presentase sebesar 87,2%. Dan karyawan yang memiliki motivasi cukup baik memperoleh presentase sebesar 12,8%. Sehingga dari pemaparan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. 4.4 Uji Normalitas Data Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah variable-variabel penelitian terdistribusi dengan normal atau tidak dengan melihat nilai signifikansi 45

yang dihasilkan. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 (<0,05) hal ini berarti data tidak terdistribusi dengan normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 ( >0,05) hal ini berarti data terdistribusi dengan normal. Berdasarkan pengujian normalitas yang sudah dilakukan, diperoleh hasil bahwa untuk variabel kepemimpinan transformasional menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0,754 sedangkan untuk variabel motivasi kerja menghasilkan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,870. Oleh karena kedua nilai tersebut berada di atas atau lebih besar dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa data-data yang terdapat di dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal. 4.5 Uji Hipotesis Pengujian selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian hipotesis-hipotesis antar variabel yang terdapat di dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode korelasi bivariat melalui SPSS versi 17.0 for windows. Berdasarkan pengolahan data yang sudah dilakukan diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,000 berarti p-value 0,000 < alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja saling berhubungan satu sama lain. Artinya makin kuat kepemimpinan transformasional maka makin tinggi pula motivasi kerjakaryawan, 46

begitupun sebaliknya makin rendah kepemimpinan transformasional maka motivasi kerja karyawan pun makin rendah atau menurun. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil data-data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistic SPSS 17 for windows dan dengan total jumlah keseluruhan subjek adalah 55 orang yang memang didominasi oleh karyawan laki-laki, Peneliti menggunakan 2 variabel untuk membuat alat ukur penelitian, alat ukur yang pertama yaitu kepemimpinan transformasional. Dari 48 item yang telah dibuat berdasarkan teori, 44 diantaranya dinyatakan valid dan 4 diantaranya dinyatakan tidak valid atau gugur,. Sedangkan alat ukur motivasi kerja dari 30 item soal yang dibuat berdasarkan teori 25 diantaranya dinyatakan valid dan sisanya dianggap gugur. Nilai uji reliabilitas kepemimpinan transformasional sebesar 0,912. Artinya alat ukur tersebut memiliki realibilitas yang sangat reliabel. Nilai uji reliabilitas motivasi kerja sebesar 0,727. Artinya alat ukur tersebut reliabel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja. Berarti semakin tinggi kepimpinan transformasional maka semakin tinggi motivasi karyawan dalam bekerja. Hasil ini didukung oleh pernyataan Mangkunegara (2012) yang menyatakan bahwa secara psikologis, aspek yang sangat penting dalam kepemimpinan kerja adalah sejauhmana pimpinan mampu mempengaruhi motivasi 47

kerja SDM-nya agar mereka mampu bekerja produktif dengan penuh tanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat motivasi kerja karyawan, dapat terlihat bahwa motivasi kerja karyawan di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa Jakarta Timur adalah tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar karyawan memili motivasi tinggi dalam bekerja sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Setelah menguraikan tingkat motivasi kerja karyawan, peneliti akan menguraikan hasil uji korelasi. Dapat dilihat tingkat signifikansi sebesar 0,000 berarti p-value 0,000 < alpha 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Kerja Karyawan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari angka koefisien korelasional kepemimpinan transformasional (X) dengan angka koefisien korelasional motivasi kerja (Y) sebesar 0,495. Berdasarkan teori Sugiyono (2010) yang mengkategorikan koefisien korelasi artinya hubungan korelasi tersebut adalah sedang. Hubungan tersebut menunjukkan ke arah hubungan yang sama (hubungan secara positif), yaitu semakin tinggi kepemimpinan transformasional maka semakin tinggi pula motivasi kerja karyawan. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah kepemimpinan transformasionl maka kinerja karyawan pun semakin rendah atau menurun. 48

Hal ini sesuai dengan penelitian Ivan (2007) mengenai hubungan persepsi kepemimpinan transfromasional dengan motivasi kerja yang memaparkan bahwa ada hubungan postif antara persepsi gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja dan nilai korelasi sebsear 0,546 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Selain itu, penelitian ini mendukung penelitian Iis (2011) yang menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional secara langsung memiliki hubungan yang sangat kuat tehadap motivasi kerja karyawan sebesar 0,542 dengan taraf signifikansi sebesar *0,002 Hal ini mendukung pernyataan dari Luthans (2006) yang menyatakan bahwa ciri seorang yang telah berhasil menerapkan kepemimpinan transformasional adalah mengidentifikasikan dirinya sebagai agen perubahan, memiliki sifat pemberani, mempercayai orang lain, bertindak atas sistem nilai (bukan atas dasar kepentingan individu, atau atas dasar kepentingan dan desakan kroninya), mengembangkan kemmpuan yang dimilikinya secara terus menerus, memiliki kemampuan menghadapi situasi yang sulit, rumit sehingga dapat menemukan solusi yang tepat, dan mempunyai visi dan misi yang jelas. Menurut Sedarmayanti ( 2007) juga berpendapat bahwa kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam kebanyakan hal, motivasi seorag individu akan timbul karena pengaruh pemimpin yang efektif. Jadi efektivitas kepemimpinan akan tampak bagaimana dapat memotivasi anggotanya secara efektif. 49

Hasil ini pun mendukung pendapat Yukl (2005) bahwa seorang pemimpin transformasional dapat memotivasi para pengikutnya dengan tiga cara : 1. Membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan. 2. Mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan diri sendiri. 3. Mengaktifkan kebutuhan kebutuhan mereka pada yang lebih tinggi. Sesuai dengan penelitian Bass dan Avolio (Dalam Wutun, 1996) menjelaskan kepemimpinan transformasional mempunyai empat dimensi yang disebut The Four Is, yaitu : Idealized Influence ( Charisma), artinya pimpinan mampu menanamkan kepercayaan terhadap karyawannya, karyawan bangga menjadi rekan kerjanya serta pimpinan memiliki daya tarik yang membuat karyawan kagum kepadanya. Kedua yaitu Inspirational Leadership, artinya pimpinan mampu memotivasi karyawannya dengan memberikan berbagai macam gagasan dalam memecahkan suatu masalah dan mengkomunikasikan harapan yang tinggi terhadap para karyawan. Ketiga yaitu Intellectual Stimulation, pimpinan memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dan mengembangkan rasionalitas bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Dan yang terakhir adalah Individualized Consideration, dalam aspek ini pimpinan dapat memberikan perhatian kepada karyawannya secara adil dan melakukan pemberdayaan terhadap karyawan seperti pelatihan yang diadakan. 50

Berdasarkan paparan tersebut maka secara nyata kepemimpinan transformasional ada hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa karyawan membutuhkan dorongan atau motivasi dari pimpinan dalam mewujudkan impian atau cita-citanya di masa yang akan datang melalui program pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Demikian hasil penelitian yang sudah dilakukan yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa Jakarta Timur. 51