PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ONLINE. Harto Malik Dosen Faklutas Sastra dan Budaya, UNG

dokumen-dokumen yang mirip
Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4)

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Materi Pembelajaran Bina Nusantara

Direvisi oleh : Tgl Pembuatan : Juli 2008 Disetujui oleh : Tgl Revisi : November 2008 Jumlah hal : 5 (lima)

PANDUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Hibah Pengembangan Sumber Belajar Digital LPM USD. Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran (P3MP)

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

PROPOSAL SEMINAR NASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 25 MEI Tema: LANGUAGE TEACHING IN THE 21 st CENTURY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi

User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014)

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL

PERSIAPAN PEMBELAJARAN ONLINE. Pembelajaran online diwajibkan untuk semua mahasiswa kelas paralel (karyawan)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

IDENTIFIKASI DAN STUDI KELAYAKAN TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia

PROGRAM KERJA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMBANGUN DIMENSI MANUSIA-TUGAS DALAM PENGEMBANGAN E-LEARNING

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, komputasi fisika, bahan ajar berbasis web *)

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL. HIBAH e-learning

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Hak Cipta 2014 DIREKTORAT SISTEM INFORMASI Halaman 2 dari 15

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN SD

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

SILABUS. 1. Identitas Matakuliah : TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Kode Matakuliah : IN 308

RENCANA PENGAJARAN. Kode Mata Kuliah : ISN : PAI (Pendidikan Agama Islam) Drs. Frangky Soleman, M.HI

BAB X PEMANFAATAN INTERNET. A. Deskripsi Singkat Pada bab ini akan diuraikan tentang bagaimana internet dapat dimanfaatkan untuk

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEKNOLOGI INFORMASI. - Dosen memberikan uraian. - Dosen membagikan fotocopy garis besar

Mengenal Fitur Kuliah Online

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan

Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU. Pengelolaan e-learning

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

Harris Iskandar. [kuh-rik-ee]

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai interaksi antara guru dan anak didik. Interaksi yang edukatif ini dikarenakan

PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR PADA SMP NEGERI 36 PALEMBANG

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN VIDEO MULTIMEDIA UNTUK MENDUKUNG REMIDIAL MAHASISWA MATA KULIAH CAD

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

PANDUAN. Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK. Pusat Inovasi Pembelajaran. Universitas Katolik Parahyangan. Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Agar dalam pengembangannya terdapat kesamaan pandangan, maka ketentuan umum pengembangan bahan ajar non cetak adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

Bab IV Rekomendasi IV.1. Analisis Lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

PENGEMBANGAN MODEL PERKULIAHAN BERBASIS ON-LINE UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN MATAKULIAH TELAAH KURIKULUM PENDIDIKAN FISIKA

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahan ajar yang inovatif dan interaktif memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP

PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa

BAB II METODOLOGI. Fenomena. -Sedikitnya website yang memberikan informasi mengenai pendidikan secara lengkap di. Metodologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pedoman pelatihan ini dimaksudkan untuk dapat digunakan semua pihak dalam merancang dan melaksanakan pelatihan penulisan bahan ajar non cetak.

ANALISIS DAN PERANCANGAN E- LEARNING PADA INSTITUT PENDIDIKAN YAYASAN KENANG INDONESIA

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

BAB I PENDAHULUAN. dan Informatika UMS (Universitas Muhamamdiyah Surakarta) merupakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya. Semua informasi tersedia di internet dan dapat diakses oleh siapa

Transkripsi:

118 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ONLINE Harto Malik Dosen Faklutas Sastra dan Budaya, UNG I. PENDAHULUAN Salah satu penentu mutu layanan akademik di perguruan tinggi adalah terciptanya suasana akademik (academic atmosphere) yang kondusif. Suasana akademik yang dimaksud adalah situasi dan iklim yang memungkinkan dosen dan mahasiswa dapat melakukan kegiatan ilmiah berupa kajian-kajian, diskusi, seminar, praktikum, perkuliahan, dan eksperimen. Kegiataan ilmiah tersebut perlu ditunjang dengan perpustakaan yang lengkap, labortorium, ruang kuliah yang nyaman dan dilengkapi dengan multimedia. Tidak kalah penting adalah dukungan sumber daya dosen berkualifikasi doktor yang menerapkan model perkuliahan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Berkaitan dengan penerapan model PAIKEM, saya akan menampilkan konsep pengembangan bahan ajar online. Konsep ini sering juga disebut bahan ajar berbasis internet atau web. Pengembangan konsep ini didasarkan pada materi kuliah dan hasil bacaan lainnya. Selain itu, saya juga sudah memiliki pengalaman dalam melakukan pengembangan bahan ajar online dan diaplikasikan dalam pembelajaran pada mata kuliah literary criticism. Pengalaman inilah yang mendorong saya untuk mengambil topik ini dengan merujuk pada teori-teori yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum dan bahan ajar bahasa online. II. KERANGKA BERFIKIR A. Pengertian Bahan ajar merupakan salah satu komponen dalam kurikulum. Dalam materi diklat KBK dan KTSP, bahan ajar didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Dengan pengertian ini, bahan ajar akan mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ketiga aspek tersebut akan diformatkan dalam bentuk bahan cetak maupun non cetak. Richard (2001) menerangkan bahwa bahan ajar terdiri dari tiga jenis, masing-masing 1) materi dalam bentuk cetak, misalnya buku, buku kerja, lembar kerja; 2) materi dalam bentuk non cetak misalnya, kaset, materi audio, video dan materi berbasis computer; dan 3) materi yang mencakup keduanya baik itu bahan cetak maupun non cetak, misalnya materi yang diakses sendiri melalui internet. Pendapat Richard memberikan ruang kepada pengajar bahasa dengan mengembangkan bahan ajar berbasis internet, walaupun dia cenderung melihat bahan ajar yang diakses melalui internet yang kemudian materinya dicetak dan dijadikan bahan ajar. Porter (2004) menjelaskan bahwa bahan ajar dalam internet dapat berbentuk interaksi yang mencakup aktivitas, penugasan, evaluasi dan feedback. Pendapat Porter ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran dapat disusun bahan ajar yang interaktif melalui jaringan internet (online). Artinya adalah pengajar dapat menyiapkan bahan ajar pada jaringan internet yang kemudian dilakukan pengkajian atau dialog (interaksi) antara dosen dengan mahasiswa, dosen dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa. Palloff dan Keith Pratt (2001) berpandangan bahwa dalam pembelajaran sistem online, kelas dapat menggunakan teknologi dalam bentuk jaringan internet. Penyajian bahan ajar dan

119 diskusi dapat dilakukan di kelas. Para ahli dalam bidang teknologi pembelajaran juga berpandangan bahwa teknologi informasi memungkinkan dapat mengembangkan pembelajaran yang berbentuk face to face menjadi e-learning atau distance learning. Hal ini memugkinkan pembelajaran bisa berlangsung tanpa tatap muka secara fisik, tetapi dapat dilakukan interkasi melalui jaringan internet. Juwah (2006) berpendapat bahwa cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ikut mempengaruhi perkembangan pendidikan dan latihan dengan menggunakan teknologi tersebut. Hal ini dapat ditunjukan melalui model pembelajaran yang dikenal dengan e- learning atau distance learning. Juwah berpandangan bahwa teknologi dapat menjembatani interaksi (interaction) melalui pembelajaran berbasis jaringan internet. Mencermati pendapat Richard, Palloff dan Keith Pratt, Porter dan Juwah, maka bahan ajar online adalah bahan ajar yang diupload melalui jaringan internet yang kemudian menjadi materi pembelajaran dan didiskusikan, dibahas, diulas, dievaluasi dan ditindaklanjuti dengan model interkatif melalui jaringan. B. Skema Pengembangan Bahan Ajar Online Bahan ajar online perlu dirancang dengan memperhatikan konsep pengembangan bahan ajar yang ditawarkan oleh Richard (2001). Konsep ini lebih berfokus pada penggunaan buku teks dalam perkuliahan yang kemudian diupload ke dalam internet. Dalam mengembangkan bahan ajar, Richard (2001) mensyaratkan pengembangannya sebagai berikut: a) membangkitkan minat belajar; b) mengingatkan pelajaran sebelumnya; c) menyampaikan materi yang akan dipelajari berikutnya; d) berhubungan dengan pengalaman belajar siswa; e) memberi peluang untuk materi baru; f) adanya feedback; g) mendorong siswa untuk berlatih; h) siswa dapat mengetahui perkembangannya; i) siswa dapat melakukan yang terbaik. Berdasarkan persyaratan bahan ajar di atas, maka perlu dirancang skema atau disain pengembangan bahan ajar. Richard (2001) mendisain pengembangan bahan ajar seperti skema di bawah ini. Developing aims Developing objectives Developing syllabus Sequencing units Developing a structure for units Organizing the course into units Sehubungan dengan skema di atas, Olcott (dalam Palloff dan Keith Pratt, 2001) menyajikan lima I dalam mengefektifkan pembelajaran berbasis online, termasuk dalam pemanfaatan bahan ajar online. Lima I yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Interaction, yakni komunikasinya tidak saja terjadi antara mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, tetapi interaksi juga harus terjadi antara mahasiswa dengan materi/bahan ajar itu sendiri; 2) Introspection yakni, interpretasi, revisi dan pemahaman terhadap konsep dalam bahan ajar; 3) Innovation, yakni mengacu pada kemapuan dosen mencobakan pembelajaran

120 dengan menggunakan teknologi dalam rangka menciptakan ragam pembelajaran. Maksudnya adalah mengkombinasikan ragam teknologi informasi dalam membahas bahan ajar; 4) Integration, yakni upaya mengintegrasikan fakta, konsep, teori dan aplikasi pengetahuan; dan 5) Information, yakni mengacu pada pengetahuan dan pemahaman sebagai syarat untuk pindah ke tingkat yang berikutnya. Palloff dan Keith Pratt (2001) menyarankan bahwa bahan ajar online memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) buku teks elektronik seyogyanya memiliki panduan untuk kajian dan kegiatan; 2) Penugasan dapat mengembangkan ketrampilan meneliti dan memberdayakan mahasiswa untuk menemukan/mencari artikel; 3) Penugasan kolaboratif memungkinkan mahasiswa untuk belajar dari yang lain dan mendalami pengetahuan; 4) Penugasan hendaknya mengacu pada ahli dalam bidang ilmu tertentu. Berdasarkan pemaparan konsep pengembangan bahan dalam pembelajaran berbasis jaringan internet di atas, maka skema pengembangan bahan ajar online adalah seperti di bawah ini. Merancang silabus Browsing bahan ajar di internet Melakukan seleksi terhadap bahan ajar di internet Mengelompokan bahan ajar berdasarkan unit Menyusun kembali berdasarkan struktur unit Menyusun penugasan Mengupload bahan ajar ke dalam website Implementasi interaksi bahan ajar online Evaluasi dan feedback bahan ajar online C. Contoh Pengembangan Bahan Ajar Online Dalam implementasi bahan ajar online, saya menggunakan website curriki (lihat lampiran 1: contoh tampilan website curriki). Curriki berasal dari kata curricula dan wiki. Secara sederhana dapat diartikan kurikulum untuk curricula dan kumpulan untuk wiki. Website ini sangat bermanfaat untuk pengembangan bahan ajar oleh karena dosen dapat mengupload bahan ajar dalam bentuk e-book, artikel, jurnal, hasil penelitian, silabus, kontrak perkuliahan, audio, video dan link yang menjadi sumber yang dipakai dalam pembelajaran. Selain itu dosen

121 dan mahasiswa dapat melakukan interkasi melalui website ini untuk membahas, mengkaji serta melakukan ujian mata kuliah secara online. Salah satu bahan ajar online yang saya kembangkan dalam website ini adalah bahan ajar untuk mata kuliah literary criticism. Bahan ajar berupa e-book, document, dan link sudah diupload dan sekarang ini sudah diakses oleh mahasiswa. E-book atau buku elektronik merupakan buku yang dipublikasi dalam bentuk softcopy (lihat lampiran 2 dan 3). Selain itu, terdapat juga dokumen dalam format ms word, excel, ppoint dan pdf yang memungkinkan mahasiswa untuk mengkaji lebih jauh mengenai bahan ajar yang mereka sedang pelajari (lihat lampiran 4). Untuk menjelajahi bahan ajar online yang tersimpan pada server-server di seluruh dunia, maka mahasiswa dapat mengaksesnya melalui link bahan ajar yang sudah dipasangkan dalam curriki (lihat lampiran 5). DAFTAR PUSTAKA Juwah, Charles. 2006. Interaction in Online Curriculum. New York: Routhledge Palloff and Keith Pratt. 2001. Lessons from The cyberspace Classroom. San Francisco: A Wiley Company Porter, Lynnette.004. Developing an Online Curriculum Technologies and Techniques. London: Information Science Publishing Richard, Jack. 2001. Curriculum Development in Language Teaching. New York: Cambridge University Press

122 Lampiran 1: Contoh tampilan website CURRIKI Lampiran 2: Contoh tampilan Konstribusi Bahan Ajar

123

124 Lampiran 3: Contoh tampilan untuk mengakses bahan ajar e-book Lampiran 4: Contoh tampilan untuk mengakses bahan ajar dalam bentuk dokumen

Lampiran 5: Contoh tampilan untuk mengakses bahan ajar dalam bentuk link 125