PENGEMBANGAN MODEL PERKULIAHAN BERBASIS ON-LINE UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN MATAKULIAH TELAAH KURIKULUM PENDIDIKAN FISIKA
|
|
- Bambang Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODEL PERKULIAHAN BERBASIS ON-LINE UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN MATAKULIAH TELAAH KURIKULUM PENDIDIKAN FISIKA Hestiningtyas Yuli Pratiwi, Chandra Sundaygara, Hena Dian Ayu Prodi Pendidikan Fisika Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Tujuan penelitian adalah mengembangkan model perkuliahan berbasis on-line, mengetahui kelayakan model perkuliahan hybrid on-line menurut kajian reviewer ahli, kajian pengguna, dan keterbacaan mahasiswa serta mendeskripsikan prototype produk akhir model perkuliahan berbasis on-line. Metode pengembangan yang dilakukan merujuk pada apa yang telah dilakukan oleh Thiagarajan mengenai pengembangan desain pembelajaran Define, Design, Develop, dan Disseminate Four-D. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis on-line memang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dalam rangka meningkatkan penguasaan materi perkuliahan. Mahasiswa merasa bahwa seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi, maka sudah seyogyanya harus dikembangkan model perkuliahan berbantuan kemajuan iptek. Disamping itu, model perkuliahan juga dibutuhkan dosen dalam mengelola perkuliahan yang lebih baik. Pengembangan produk yang dihasilkan divalidasikan pada ahli pengembangan media pembelajaran. Prototype yang dikembangkan dalam penelitian juga menerima masukan dan saran dari pihak pengguna produk (mahasiswa). Hal ini menunjukkan bahwa model perkuliahan yang dikembangkan layak dan patut serta bias dijadikan sebagai sebuah model pembelajaran berbasis on line. Kata Kunci: pembelajaran, on line, prototype PENDAHULUAN Matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika merupakan salah satu matakuliah wajib di Program Pendidikan Fisika FKIP Unikama. Matakuliah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sebagai calon guru fisika untuk merancang, melaksanakan dan mengembangkan kurikulum pembelajaran (Prodi Pendidikan Fisika, 2012). Permasalahan yang seringkali muncul dalam melaksanakan pembelajaran Matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika adalah 1) dosen memiliki mahasiswa yang cukup banyak, sehingga dosen memiliki keterbatasan untuk memberikan tes, segera melakukan koreksi, melakukan analisis hasil, serta memberikan balikan (feedback) dan remedial secepatnya; 2) dosen juga mengalami kesulitan dalam mengelola data penilaian dalam jumlah yang banyak dan diperlukan waktu yang cukup lama untuk perekaman dan analisisnya; 3) keadaan ini menyebabkan kurang terarsipnya rekaman data penilaian tertulis secara secara rapi mengenai kegiatan penilaian formatif; 4) adanya keterbatasan waktu interaksi antara dosen dan mahasiswa; 5) belum tersedia media komputer untuk berbagi sumber belajar guna meningkatkan khasanah pengetahuan mahasiswa. Adanya berbagai permasalahan tersebut menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam memahami materi kuliah (Demirci, N., 2008). Seiring dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), untuk meminimalisasi akibat dari permasalahan yang dialami dosen maka dikembangkan sebuah inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan hasil kemajuan Iptek berupa pengembangan model perkuliahan berbasis On-line. Model perkuliahan berbasis on line yang biasa dikenal dengan Hybrid On-line merupakan sebutan bagi model perkuliahan yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dengan kelebihan pembelajaran E-Learning yang menggunakan media internet (Vaughan & Garrison, 2008:5). Dalam model Hybrid On-line kelebihan E-Learning dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan yang terjadi pada pembelajaran tradisional tatap muka. Perkuliahan Hybrid On-line dapat dimanfaatkan untuk memberikan tugas, melaksanakan 46
2 tes, asesmen informal, mengelola jurnal kuliah, dan menambahkan media-media pendukung perkuliahan. Implementasi perkuliahan berbasis On-line memiliki banyak manfaat baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa. Perkuliahan Hybrid On-line juga berpotensi mendukung perkuliahan Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika. Implementasi model ini maka role model implementasi pembelajaran yang efektif dan inovatif bagi mahasiswa. Sementara itu, interaksi antar mahasiswa akan terlibat secara aktif yang diyakini oleh berbagai kalangan pendidikan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan belajar mahasiswa (Jonassen, 1999). Interaksi yang merupakan hubungan timbale balik baik antar mahasiswa maupun dengan dosen dapat dijadikan sebagai salah satu indikator fenomena keberhasilan belajar mahasiswa (Anderson, 2003; Hirumi, 2006). Model Perkuliahan Hybrid On-line Model perkuliahan hybrid on-line merupakan salah satu implementasi blended learning. Dalam model ini, dosen tetap menyelenggarakan perkuliahan tatap muka sebagaimana biasanya dan menambahkan kegiatan berbantuan internet untuk melengkapi kegiatan tatap muka. Dalam perkuliahan hybrid on-line dikembangkan sebuah situs untuk mengelola kegiatan perkuliahan sebagaimana E-learning (Praherdhiono, H., 2010). Namun, perkuliahan hybrid on-line hanya memanfaatkan e-learning untuk mendukung kegiatan tatap muka. Penilaian, interaksi di luar perkuliahan, dan berbagi bahan ajar adalah beberapa contoh kegiatan hybrid on-line. Ernst, J.V. (2008), mendukung pelaksanaan model hybrid on-line dalam perkuliahan. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian menunjukkan manfaat dari implementasi hybrid online dibandingkan dengan perkuliahan tatap muka meskipun mereka belum berpengalaman dalam model ini sebelumnya. Namun demikian, penelitian lain yang dilakukan oleh Senn, G.J. (2008) mendapatkan bahwa penggunaan hybrid on-line tidak dianjurkan untuk matakuliah yang sarat dengan kegiatan keterampilan (hand on). Matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika bukanlah matakuliah yang sarat dengan keterampilan fisik sehingga sesuai dengan model hybrid on-line METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan melibatkan pengajar matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika, dosen-dosen pengajar matakuliah media pembelajaran, dan sejumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Unikama peserta matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika semester genap Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai April Implementasi pengembangan model perkuliahan hybrid on-line ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) yang mengacu pada model desain pembelajaran Four-D model Thiagarajan (Thiagarajan, 1974). Lingkup kegiatan dan produk dari tiap-tiap fase pengembangan dengan pendekatan Four-D diuraikan sebagai berikut. 1. Fase Define. Peneliti memulai dengan mengidentifikasi kondisi-kondisi kekinian dan kondisi-kondisi yang diinginkan pada mendatang. Analisis peneliti lakukan pada kurikulum perkuliahan dan analisa pengguna. Pada fase ini didapatkan spesifikasi tujuan, identifikasi kebutuhan, indikator keberhasilan, produk akhir yang diinginkan, dan strategi-strategi pengujian produk. 2. Fase Design. Pada fase ini, peneliti mengembangkan rancangan multimedia interaktif yang akan dikembangkan. Hasil yang dihasilkan pada tahap ini diantaranya merancang situs pembelajaran dengan menggunakan moodle dan konten yang berkaitan. 3. Fase Develop. Pada tahapan ini rancangan yang dikembangkan peneliti menjadi produk dengan mendapatkan masukan dari ahli media dan ahli pembelajaran. 4. Fase Disseminate. Fase lanjutan untuk mengimplementasikan multimedia interaktif yang dikembangkan pada mahasiswa peserta matakuliah Telaah Kurikulum Fisika. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana tahapan penelitian yang dirujuk dalam pengembangan pembelajaran 47
3 berbasis on line, penelitian ini dilakukan beberapa tahapan, yaitu 1. Tahapan Define Tahap ini merupakan tahap awal penelitian. Pada tahap ini dilakukan penelitian awal yang meliputi kajian kurikulum matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika dan pengumpulan data pelaksanaan perkuliahan. Telaah terhadap matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika menunjukkan bahwa matakulian ini wajib bagi mahasiswa program studi pendidikan fisika Unikama. Matakuliah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sebagai calon guru fisika untuk merancang, melaksanakan dan mengembangkan kurikulum Pendidikan Fisika tingkat menengah. Matakuliah ini berbobot 3 sks dengan lama pertemuan 4 js dalam satu minggu wajib ditempuh oleh mahasiswa prodi pendidikan fisika sebelum mengikuti matakuliah pembelajaran lain, seperti matakuliah Program Pengembangan Pembelajaran Fisika (PPPF) dan Matakuliah Pengembangan Bahan Ajar Fisika (PBAF). Investigasi terhadap system pembelajaran yang ada di lingkungan Prodi Pendidikan Fisika Unikama, terangkum berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan angket. Sumber data utama adalah mahasiswa yang menempuh matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika Semester genap tahun akademik Berdasarkan metode ini diketahui kondisi perkuliahan dan kemungkinan penggunaan model hybrid on-line. Hasil angket adalah sebagai berikut. a. Untuk pertanyaan yang berkaitan dengan perlunya dosen menunjukkan sumber-sumber belajar di internet. Sebanyak 65,2 % responden menyatakan setuju (S) dosen menunjukkan sumber-sumber belajar di internet yang bersesuaian dengan materi perkuliahan, sebanyak 28,98 % menyatakan Sangat Setuju (SS), dan selebihnya 5,8 % menyatakan Tidak Setuju (TS). Selengkapnya dapat dilihat dalam Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Deskripsi Respon Mahasiswa Terhadap Hasil Angket Berdasarkan deskripsi dalam diagram pada Gambar 1 tersebut, responden mempunyai berbagai macam alasan. Alasan responden yang memberikan persetujuan (Sangat Setuju dan Setuju) terhadap perlunya menunjukkan sumber belajar di internat adalah 1) Mahasiswa merasa terbantu dengan mendapatkan materi tambahan dari internet ketika belajar di rumah; 2) mudahnya akses jaringan mempercepat dan memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan materi perkuliahan terbaru yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; 3) memberi pelatihan pada mahasiswa secara tidak langsung untuk menemukan informasi perkuliahan; 4) membantu mahasiswa dalam menemukan referensi perkuliahan yang terbaru; 5) menjadikan mahasiswa menjadi orang yang aktif, kreatif, dan inovatif serta mampu berpikir yang positif; 6) meningkatkan wawasan mahasiswa dengan banyaknya referensi bahan perkuliahan; 7) mahasiswa mempunyai literature atau rujukan bahan kuliah yang valid dan fokus pada tema materi; 8) bervariasinya literature yang dimiliki oleh mahasiswa akan menambah wawasan dan pengetahuan; 9) Mahasiswa merasa mandiri dalam memperoleh informasi tentang materi kuliah; dan 10) pembelajaran yang diperoleh lebih berkualitas, menarik dan menyenangkan. 48
4 Sementara itu yang menyatakan ketidaksetujuan (Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju) mempunyai beberapa alasan, antara lain 1) mahasiswa merasa kesulitan dalam mengakses internet; 2) mahasiswa ingin mendapatkan kepastian yang hanya bersumber dari dosen; dan 3) mahasiswa merasa kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan kampus untuk mengakses internet. b. Adanya feedback dari dosen. Mahasiswa memiliki pendapat yang beragam mengenai perlunya feedback ketika dosen memberikan latihan, tugas dan ujian. Sebanyak 56% mahasiswa yang menjadi responden menyatakan Setuju (S) untuk mendapatkan feedback dari dosen dan selebihnya sebanyak 44% menyatakan Sangat Setuju (SS). Selengkapnya disajikan dalam Gambar 1 di atas. Alasan responden yang memberikan persetujuan (Sangat Setuju dan Setuju) terhadap feedback dosen adalah 1) mahasiswa menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan; 2) mahasiswa menjadikannya sebagai bahan untuk memperbaiki dalam mengerjakan soal tugas atau soal-soal berikutnya; 3) mahasiswa akan menjadi tahu hasil belajar yang dilakukannya; 4) mahasiswa menjadikannya sebagai motivasi belajar agar tidak terjadi miskonsepsi; dan 6) mahasiswa menggunakannya untuk mengukur kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran. Beberapa temuan lain menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan waktu yang lebih lama dan leluasa untuk berinteraksi dengan dosen di luar perkuliahan. Sebanyak 94,8% responden memberikan persetujuan diterapkannya model pembelajaran berbasis on line dalam perkuliahan. Sebanyak 5,2 % responden memberikan pernyataan tidak setuju. Selengkapnya bisa dilihat dalam Gambar 1. Pada tahapan ini juga dilakukan kajian terhadap model-model perkuliahan berbasis online yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Kajian pada tahap awal ini menunjukkan bahwa 1) model yang dikembangkan belum memasukkan melakukan assessment untuk pembelajaran; 2) kebanyakan model yang dikembangkan memanfaatkan materi pelajaran diinternet untuk memotivasi mahasiswa mempersiapkan diri; 3) Dosen memberikan pertanyaan awal berkaitan dengan materi yang akan di bahas; 4) bahan perkuliahan berbantuan internet dimaksudkan untuk memperkaya materi perkuliahan; dan 5) sangat jarang penggunaan kuis dalam model perkuliahan on-line 2. Fase Design. Temuan yang diperoleh pada tahap define digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan rancangan multimedia pembelajaran berbasis online interaktif. Berdasarkan berbagai temuan tersebut, ditentukan desain model perkuliahan berbasis on-line yang dapat membantu mahasiswa mempelajari dan memperkaya materi kuliah. Hasil yang dihasilkan pada tahap ini diantaranya merancang situs pembelajaran dengan menggunakan moodle dan konten yang berkaitan. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menginginkan moda atau form video pembelajaran merupakan bahan penunjang yang paling menarik. Bahan penunjang selain video pembelajaran, dikembangkan juga berbagai bahan bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk memperkaya pengetahuannya tentang materi perkuliahan. Bahan penunjang tersebut, dapat diperoleh dan diakses mahasiswa dari internet dan sebagaian dapat diunduh oleh mahasiswa. Bahan meliputi video pembelajaran, slide powerpoint perkuliahan, bahan bacaan, dan bahan-bahan lainnya. Slide perkuliahan yang diunduh mahasiswa diharapkan dapat membantu mahasiswa jika ingin mempelajari ulang penjelasan dosen. Materi tertulis sifatnya memperkaya bacaan mahasiswa terhadap materi yang sedang di bahas. Bahan lain seperti video banyak di dapatkan melalui internet hal ini merupakan bahan kuliah namun dengan format yang berbeda. Pengembangan berikutnya adalah adanya Forum diskusi dalam laman pembelajaran. Forum adalah sarana di dalam moodle yang dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi antara mahasiswa dengan dosen atau antar mahasiswa. Dalam model pengembangan pembelajaran ini, forum di moodle dimulai oleh dosen dengan mengajukan berbagai permasalahan yang berkaitan 49
5 dengan perkuliahan. Selanjutnya, mahasiswa dapat melakukan diskusi dan menyampaikan berbagai gagasannya yang bisa direspon oleh yang lain. Dosen akan memberikan komentar pada diskusi yang dilakukan mahasiswa. Sedangkan Modus penugasan juga diberikan ruang dalam laman pembelajaran. Hal ini karena form ini merupakan salah satu modus dalam moodle yang dimanfaatkan oleh dosen untuk memberikan tugas baik individu maupun kelompok. Dengan modus penugasan, Dosen dapat membatasi waktu pengumpulan tugas. Mahasiswa juga dapat mengetahui tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen dengan baik. Jika mahasiswa tidak memperhatikan tugas, maka secara otomatis mereka tidak dapat mengirimkan tugas perkuliahan. Form kuis juga akan diberikan dalam pengembangan perkuliahan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami materi perkuliahan. 3. Fase Develop Tahap develop adalah tahap pengembangan model pembelajaran berbasis online. Pada tahapan ini, pengembangan dilakukan berdasarkan masukan yang diperoleh dari berbagai pihak baik dari mahasiswa, dosen yang lain maupun dari akademisi. Tahapan ini dimulai dengan mengembangkan situs yang dapat diakses oleh mahasiswa. Karena di Unikama belum tersedia moodle yang dapat dimanfaatkan oleh dosen untuk melakukan pembelajaran berbasis online, maka pengembangan model ini menyewa pada domain esaba. Pengembangan untuk kuliah ini mendaftar pada domain situs Didalam domain ini menyediakan berbagai model pembelajaran yang dikehendaki. Dosen mendaftar sebagai admin pada pengelola situs tersebut. Berikut adalah laman pengembangan pembelajaran yang dapat diakses oleh mahasiswa. Halaman depan yang dijumpai oleh mahasiswa adalah sebagai berikut. Gambar 2. Halaman depan yang dijumpai oleh mahasiswa saat akses Pada halaman awal ini, mahasiswa diberi form penjelasan mengenai penggunaan pembelajaran berbasis on-line. Untuk memulai perkuliahan, pada bagian berikutnya situs dibagi dalam satuan minggu. Setiap minggunya, dosen memberikan bahan-bahan perkuliahan baik video pembelajaran, slide powerpoint, bacaan-bacaan dan mahasiswa dapat mengakses bahan perkuliahan dengan cara memilih bahan yang telah disediakan. Selanjutnya bahan-bahan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa tentang materi perkuliahan. Gambar 3. Laman Saat Mahasiswa Memulai Pembelajaran 50
6 Untuk memulai kuliah maka mahasiswa tinggal menuju ke matakuliah yang diikuti, yaitu Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika. Gambar 3 di bawah ini merupakan laman ketika mahasiswa akan mengakses perkuliahan. Agar mahasiswa bisa mengikuti kuliah, maka mereka harus didaftar oleh admin untuk menjadi user. Selengkapnya mahasiswa yang menjadi user dalam penelitian ini seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Pendaftaran Mahasiswa Untuk Mengikuti Pembelajaran Online 4. Fase Disseminate Model Pembelajaran berbasis on-line yang telah dikembangkan selanjutnya diajukan kepada beberapa orang ahli media yang terdiri dari dosen pengampu matakuliah di Prodi Pendidikan fisika. Mereka terdiri dari 3 orang. Untuk pelaksanaan ini penilaian diberikan rentang nilai. Jika jawaban baik diberikan nilai 4 dan jawaban kurang diberikan nilai 1. Hasil penilaian dari team ahli diperoleh nilai rerata untuk semua aspek adalah 3,57. Hasil rerata yang demikian bisa diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis online yang dikembangkan sangat layak untuk diimplementasikan. Model pembelajaran berbasis online yang dikembangkan juga diujicobakan pada mahasiswa yang sedang menempuh Matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika. Hasil angket yang diberikan diperoleh nilai rata-rata untuk semua aspek adalah 3,22. Hasil ini dapat dijadikan kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis online yang dikembangkan layak untuk diimplementasikan. Mahasiswa juga berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis online memberikan manfaat yang cukup besar bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanaan perkuliahan Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika. Keunggulan yang didapat saat mengimplementasikan pembelajaran berbasis online adalah 1) dosen lebih mudah dan leluasa dalam memanajemen perkuliahan sehinnga menjadi praktis dan teratur; 2) menambah khasanah keilmuan dan wawasan mahasiswa karena memperoleh materi kuliah tambahan yang begitu beragam di internet; 3) mahasiswa dapat berdiskusi baik dengan dosen maupun dengan sesame mahasiswa lain di luar waktu perkuliahan; 4) kuis dapat dikelola oleh situs sehingga menghemat waktu bagi dosen untuk melakukan koreksi hasil dan memberikan umpan balik bagi mahasiswa. Meski memiliki berbagai macam keunggulan dan kelebihan, model pembelajaran berbasis online juga memiliki kelemahan sebagai berikut. 1) Situs masih bergabung dan mendaftar pada situs esaba. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendaftarkan, memasukkan dan mengakses pembelajaran oleh mahasiswa. Disamping itu, juga mengalami kesulitan akses dalam mengatur tampilan. 2) Seringkali ada iklan yang masuk kedalam laman pembelajaran. 3) Dosen perlu meluangkan waktu untuk mengembangkan materi perkuliahan yang dimuat dalam pembelajaran berbasis on-line. 4) Dosen perlu melihat perkembangan forum dan ikut serta dalam diskusi mahasiswa. Hal ini juga cukup menyita waktu. 5) Dosen perlu mengkoreksi tugas-tugas dengan cepat dan mengupload umpan baik secepatnya. 51
7 KESIMPULAN Model pembelajaran berbasis on-line yang dikembangkan memiliki manfaat yang besar dalam mengimplementasikan pembelajaran matakuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika. Prototype yang dikembangkan juga dinyatakan layak untuk digunakan dalam perkuliahan. Keunggulan utama dari produk yang dihasilkan adalah kuliah Telaah Kurikulum Pendidikan Fisika dapat berjalan dan terselenggara lebih efektif, efisien dan inovatif. Meski demikian, implementasi pembelajaran berbasis online juga memiliki kekurangan-kekurangan yang perlu untuk mendapat perbaikan. Oleh karena itu, saran dan masukan sangat diharapkan demi kesempurnaan pembelajaran ini. Saran yang disampaikan adalah 1) mengingat cukup efektifnya model pembelajaran berbasis on-line, prodi pendidikan fisika diharapkan dapat mendesimenasikan dan menerapkannya pada matakuliah yang lain; 2) Unikama khususnya Prodi Pendidikan Fisika mengembangkan situs secara mandiri sehingga mempermudah pengelolaan model pembelajaran berbasis on-line; 3) Untuk memperlancar model pembelajaran berbasis online ini, maka mahasiswa perlu diberi pelatihan berkaitan dengan penggunaan Moodle. DAFTAR PUSTAKA Anderson, T Getting The Might Right Again: Un Update Theoretical Rationale For Interaction. The International Review of Research in Open and Distance Learning, 4 (2). Demirci, N Misconception pattern from teacher to student: An example for force and motion concepts. Journal of Science Education, 9, 1. Ernst, J. V A Comparison of Tradisional and Hybrid Online Instructional presentation in Communication Technology. Journal of Technology Education, 19(2). Hirumi, A Analysing and designing e-learning interactions In C. Juwah (Ed). Interaction in online education: Implications for theory and practice. New York: Routledge Jonassen, D.H Designing Constructive Learning Environment. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher Praherdhiono, H Sistem Pengelolaan Pembelajaran Online. LP3UM. Prodi Pendidikan Fisika Katalog Pendidikan Fisika. Universitas Kanjuruhan Malang. Senn, G. J Comparison of Face-to-Face and Hybrid Delivery of a Course that Requires Technology Skills Development, Journal of information Technology, Vol 7. Thiagarajan, S., Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel Instructional Development fortraining Teachers of Exceptional Children. Source Book. Bloomington: Center for Innovation on Theaching the Handicapped. Vaughan, N. D, & Garrison, D, R, Blended Learning in Higher Education, San Francisco, John Willey and sons. 52
8 492
Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA Sri Irawati 1, Sri Indriati Hasanah 2 1, 2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Jalan Raya Panglegur
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA
1 Kode/Nama Rumpun Ilmu:772/Pendidikan Matematika EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA DESAIN TUGAS DAN ASESMEN BERBASIS PROYEK YANG TERINTEGRASI DENGAN E-LEARNING MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING DISERTAI NILAI KARAKTER DI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING DISERTAI NILAI KARAKTER DI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Handoko Santoso 1, Agil Lepiyanto 2, Swaditya Rizki 3 1,2,3 FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, Kota
Lebih terperinciMolluca Journal of Chemistry Education
PEMBELAJARAN KIMIA ANORGANIK BERBASIS WEB LITE COURSE Kusumawati Dwiningsih, Sukarmin, Muchlis dan Rusli Hidayah Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya e-mail : kusumawatidwiningsih@unesa.ac.id
Lebih terperinciPengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan
Lebih terperinciDESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA
DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA Sehat Simatupang, Togi Tampubolon dan Erniwati Halawa Jurusan Fisika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA
Pengembangan Modul Teknik... (Safrudin Budi Utomo Dwi Hartanto) 1 PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DEVELOPMENT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMENT AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MATAKULIAH TEACHING AND LEARNING MATHEMATICS
PENGEMBANGAN INSTRUMENT AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MATAKULIAH TEACHING AND LEARNING MATHEMATICS Nurcholif Diah, Sri Lestari, dan Sunardi Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciSabar Nurohman Pujianto
PENGEMBANGAN ACTIVITY-BASED ASSESMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES EKSPERIMEN FISIKA BAGI MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR I Sabar Nurohman Pujianto ABSTRAK Proses evaluasi pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X Adiyat Makrufi (1), Widjianto., Asim Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
PENDIDIKAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN RESTORAN Dra. Arita Puspitorini, M.Pd Anita Qoiriah,
Lebih terperinciImplementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi
Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan informasi telah merambah dunia pendidikan. Dengan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas
Lebih terperinciPengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1
Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1 PENGEMBANGAN MODUL DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL (DDTD) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA Suyono 1),Maison ), Nehru 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika PMIPA FKIP
Lebih terperinciPengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri
Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri Habibi 1, Lovy Herayanti 2 1 Program Studi Pendidikan Fisika IKIP Mataram,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.
JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang memanfaatkan internet sebagai salah satu hal yang paling banyak diambil manfaatnya untuk membantu
Lebih terperinciPengembangan E-learning Menggunakan LMS (Learning Management System) untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika
Pengembangan E-learning Menggunakan LMS (Learning Management System) untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika Karlina Ayu Efrita a), Fauzi Bakri b), dan Dewi Muliyati c) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciHak Cipta 2014 DIREKTORAT SISTEM INFORMASI Halaman 2 dari 15
User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Mahasiswa) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA E-LEARNING
PENERAPAN MEDIA E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH ASESMEN SUB MATERI PENELAAHAN SOAL, PENSKORAN, PENAFSIRAN HASIL TES DAN REMEDIAL TEACHING Muchlis Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd 1), Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd 2) 1) Univeristas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Berbassis E-Learning Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen untuk Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun
Pengembangan Media Pembelajaran Berbassis E-Learning Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen untuk Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun Vinanda U un Ayuningtyas 1, Munoto, Meini Sondang Sumbawati
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR ONLINE. Harto Malik Dosen Faklutas Sastra dan Budaya, UNG
118 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ONLINE Harto Malik Dosen Faklutas Sastra dan Budaya, UNG I. PENDAHULUAN Salah satu penentu mutu layanan akademik di perguruan tinggi adalah terciptanya suasana akademik (academic
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2 Anna Rahmaniyah, Munzil Arief, Dermawan Afandy Universitas Negeri Malang E-mail: anna.rahmaniyah@gmail.com
Lebih terperinciMahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)
Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI
PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA Rachma Indah Kurnia 1, M. Masykuri 2, Sarwanto 3 Program Studi
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 KAJIAN PERMASALAHAN PEMBELAJARAN BIOLOGI UMUM (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DI UM
Lebih terperinci1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n
1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA MATERI SENYAWA KARBON UNTUK SMA KELAS XII
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA MATERI SENYAWA KARBON UNTUK SMA KELAS XII Agus Lukman Hakim, Munzil, & Parlan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process
Lebih terperinciE-journal Prodi Edisi 1
E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK SEKOLAH
PERANCANGAN MODEL LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK SEKOLAH Natalia Limantara; Fredy Jingga Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciKey Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (BUKU SISWA) MATEMATIKA UNTUK SISWA TUNARUNGU BERDASARKAN STANDAR ISI DAN KARAKTERISTIK SISWA TUNARUNGU PADA SUB POKOK BAHASAN MENENTUKAN HUBUNGAN DUA GARIS, BESAR SUDUT, DAN JENIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT Niken Wahyu Utami FKIP, Universitas PGRI Yogyakarta email:
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Siti Safitri Nur Indahsari, Herawati Susilo, Amy Tenzer Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE-LEARNING PADA MATA KULIAH OPTIK DI FKIP UNIVERSITAS JEMBER
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE-LEARNING PADA MATA KULIAH OPTIK DI FKIP UNIVERSITAS JEMBER Rifati Dina Handayani Pendidikan Fisika FKIP universitas Jember Koresponden: Jl. Kalimantan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.
Lebih terperinciVOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22
P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22 PENGUJIAN VALIDITAS, PRAKTIKALITAS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACRO MEDIA FLASH PROFESSIONAL 8
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACRO MEDIA FLASH PROFESSIONAL 8 Heni Purwati 1), Aryo Andri Nugroho 2), Lilik Ariyanto 3), Ahmad Nashir Tsalatsa 4 1 FPMIPATI,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan. Model yang digunakan adalah pengembangan model 4-D. Model pengembangan 4-D dikembangkan oleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE- LEARNING PADA MATA KULIAH OPTIK DI FKIP UNIVERSITAS JEMBER. Oleh:
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE- LEARNING PADA MATA KULIAH OPTIK DI FKIP UNIVERSITAS JEMBER Oleh: Rif ati Dina Handayani Pendidikan Fisika FKIP universitas Jember rifati.fkip@unej.ac.id
Lebih terperinciAbstrak PENDAHULUAN.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS
Lebih terperinciISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM
ISSN: 2088-687X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM Agung Deddiliawan Ismail a, Anis Farida Jamil b, Octavina Rizky Utami Putri c Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciUser Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.
User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang
Lebih terperinciMengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1
Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Fahimatul Anis * *Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Model pengembangan yang direncanakan
Lebih terperinciPengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics Novaliyosi, Aan Subhan Pamungkas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun akademik 2008/2009. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciPembelajaran E-Learning menggunakan Moodle pada matakuliah Metode Numerik
Pembelajaran E-Learning menggunakan Moodle pada matakuliah Metode Numerik A. Handayanto 1, Rasiman 2 Supandi 3, L. Ariyanto 4 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas PMIPATI Universitas PGRI Semarang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA Muhammad Muslim, Syuhendri, Saparini *) *) Dosen Pend Fisika FKIP Unsri m_muslim7781@yahoo.co.id Abstrak:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah R&D (Research and Development)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol.1, No.1, 2017,151-155 151 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG Ririska Hidayah Usra 1, Nofrion 2 Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Lebih terperinciBAB V KAJIAN DAN SARAN. Merupakan bab terakhir yang berisikan tentang 1) kajian produk. pengembangan, 2) saran terhadap produk pengembangan.
BAB V KAJIAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir yang berisikan tentang 1) kajian produk pengembangan, 2) saran terhadap produk pengembangan. A. Kajian Terhadap Produk Pengembangan Produk Pengembangan yaitu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika
75 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Proses pengembangan buku teks dengan pendekatan kultural matematika didasarkan pada model pengembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda
Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciIwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3
1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMA MATERI OPTIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2017 (p-issn: ; e-issn: ) (Halaman )
RESPON MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO TERHADAP BUKU AJAR MATAKULIAH BIOLOGI SEL BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF The Respon of IKIP BUDI UTOMO Students Toward The Instructional Book of Cell Biology Subject
Lebih terperinciTri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Tri Andari 1 Restu Lusiana 2 1 Prodi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID Ria Putri Wahyuningtyas, Munzil, Suharti Universitas Negeri Malang E-mail: riaputriwahyuningtyas@gmail.com ABSTRAK : Tujuan penelitian
Lebih terperinciBab IV Rekomendasi IV.1. Analisis Lanjutan
48 Bab IV Rekomendasi Pada bab ini akan dipaparkan jalannya tahap 3 penelitian (Gambar III.1), yaitu mengenai pembentukan rekomendasi bagi UKM untuk langkah implementasi selanjutnya. Sebagai dasar pemberian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan kegiatan belajar. Upaya-upaya tersebut meliputi penyampaian ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciSiti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS GARIS PADA SEGITIGA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP Siti Nurhayati 21,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Lebih terperinciPengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat
Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB
1 PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB Oleh Eka Fitrajaya R. 1, Heri Sutarno 2 & Enjang A. Nurdin 3 Abstrak Penelitian ini akan mengembangkan tentang penilaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciTatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa
Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO Tedy Machmud 1) Sumarno Ismail 2) Nursiya Bito 3) 1) 2) 3) Pendidikan Matematika
Lebih terperinciMuhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi
PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL TIGA DIMENSI STRUKTUR KRISTAL DAN SIMETRI KRISTAL BERBASIS SKETCHUP UNTUK MENUNJANG PERKULIAHAN FISIKA ZAT PADAT DI JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Amil Busthon
Lebih terperinciPetunjuk Penggunaan Elearning Kelas Karyawan UMB Untuk Mahasiswa
1 Petunjuk Penggunaan Elearning Kelas Karyawan UMB I. PENGANTAR Elearning PKSM UMB menggunakan aplikasi opensource Moodle. Kata Moodle adalah tingkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID Rifiana Arief dan Naeli Umniati ABSTRACT who join New Media course. To develop this application, the knowladge about visual
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Lebih terperinciPenggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya
Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya Indra Budi Trisno indrabt@gmail.com Robby Kurniawan Budhi robby@widyakartika.ac.id Yonatan Widianto
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas
Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas 1. Elliza Efina Rahmawati Putri, 2. Sukarmin, 3. Cari 1,2,3. Magister Pendidikan Sains Universitas
Lebih terperinciMODUL UNTUK OPERATOR E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN Oleh: Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I
MODUL UNTUK OPERATOR E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN Oleh: Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I A. Mengenal E-Learning Moodle Moodle yang merupakan singkatan dari Modular Object Oriented
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI Abstrak: Masalah penelitian ini adalah kesulitan dan rendahnya hasil belajar siswa pada materi pelajaran trigonometri di kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan pembelajaran berbasis penggabungan, (blended) (2) analisis data, dan (3) revisi produk pengembangan, secara runtut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA
PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA Achmad Buchori 1, Sudargo 2, Noviana Dini Rahmawati 3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE Masita Raisa Hanim 1,Endang Purwaningsih 2, dan Widjianto 3 Jurusan Fisika FMIPA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP Jannatul Khoiriyah 38, Suharto
Lebih terperinciPROTOTIPE MODEL PEMBELAJARAN REC (READING, EXERCISE, AND CLARIFICATION) UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP
PROTOTIPE MODEL PEMBELAJARAN REC (READING, EXERCISE, AND CLARIFICATION) UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP Rachmawati 1), Indrawati 2), Sutarto 2) 1) SMP Negeri 2 Muncar Jl. Diponegoro No. 25 Tambakrejo Muncar
Lebih terperinci