4, digunakan. metode P sedangkan jika δ maks

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PERBANDINGAN ARAH RATA-RATA DATA SIRKULAR (STUDI KASUS: DATA WAKTU KEDATANGAN PASIEN IGD)

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

METODOLOGI. (a). (b) (c) Gambar 3. Pola sebaran data dengan = 0.05, 5, dan 50

HASIL DAN PEMBAHASAN. Selang Kepercayaan Bootstrap bagi Arah Rata-rata dan Arah Median

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

ANALISIS MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SIRKULAR-LINEAR BERGANDA

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan 0 o dan arah rotasi HASIL DAN PEMBAHASAN

STATISTIKA DESKRIPTIF. Wenny Maulina, S.Si., M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

ANALISIS STATISTIKA. Pertemuan 2 Statistika Dasar (Basic Statistics)

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

Hanif Fakhrurroja, MT

HASIL DAN PEMBAHASAN. efisien untuk menentukan lebar jendela fungsi kernel Gaussian.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

( ) 1 IV CONTOH KASUS. β τ. Jika panjang vektor koefisien regresinya. (26) dan juga 2. maka: (29) Tetapi apabila Ew [

ANALISIS STATISTIKA UNTUK SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

STATISTIK DESKRIPTIF. Penyajian Data, ukuran Pemusatan Data, Ukuran Penyebaran Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB 2 LANDASAN TEORI

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor.

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS

BAB 2 LANDASAN TEORI

3. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI

Korelasi Pearson. Pendahuluan

UKURAN PENYEBARAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

Statistika Deskriptif

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

BAB III LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

PROBLEM SOLVING STATISTIKA LANJUT

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

Metode Statistika (STK211)

Resume Regresi Linear dan Korelasi

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

Materi-1 Statistika, data, penyajian data, Ukuran Pusat dan Sebaran Data. Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

STAND N AR R K OMP M E P T E EN E S N I:

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGANTAR STATISTIKA PROF. DR. KRISHNA PURNAWAN CANDRA, M.S. JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

RMSE = dimana : y = nilai observasi ke-i V PEMBAHASAN. = Jenis kelamin responden (GENDER) X. = Pendidikan responden (EDU) X

PENYAJIAN DATA. Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB

HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Regresi Logistik Biner untuk data Hasil Pembangkitan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL MODEL LEBIH RUMIT

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

Percobaan 1 Percobaan 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

DATA DAN METODE Sumber Data

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Statistika I. Pertemuan 2 & 3 Statistika Dasar (Basic( Ari Wibowo, MPd Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta. Konsep Peubah

Transkripsi:

6 Untuk nilai 1< к <2 maka dapat dilakukan pendekatan menggunakan F = F (1 + 3 8к ) dengan pendekatan sebaran F yang sama. Sedangkan jika nilai к yang didapat kurang dari 1 maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan pendekatan uji rasio likelihood seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. METODOLOGI Bahan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari 4 rumah sakit di kota Bogor pada bulan Maret 2011. Rumah sakit tersebut adalah: 1. Rumah Sakit Azra 2. Rumah Sakit Palang Merah Indonesia 3. Rumah Sakit Karya Bakti 4. Rumah Sakit Salak Data yang didapat berupa waktu kedatangan pasien Instalasi Gawat Darurat, dan asal tempat tinggal (kecamatan). Metode Perangkat lunak yang digunakan untuk data sirkular ini adalah Oriana trial version. Langkah - langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Mentransformasi data waktu kedatangan pasien dalam satuan jam ke dalam satuan sudut atau derajat dengan persamaan θ = 360o x t T Untuk mengubah jam (t dalam jam) dalam siklus 1 hari maka T=24 jam. Begitu pula sebaliknya untuk mentransfromasi satuan sudut menjadi waktu dengan mengkonversi balik persamaan; 2. Membuat analisis deskripsi statistik sirkular masing-masing rumah sakit; 3. Melihat hubungan antara rumah sakit dengan frekuensi kedatangan pasien dengan menggunakan table kontingensi; 4. Menghitung ANOVA dengan prosedur statistika sirkular yang meliputi Pengujian kecocokan sebaran Von Misses, jika data mengikuti sebaran Von Misses, analisis dapat dilanjutkan. Pengujian kesamaan parameter konsentrasi keempat rumah sakit; Menghitung tabel ANOVA; Jika nilai konsentrasi yang dihasilkan kecil akan dilakukan konversi nilai F untuk nilai 1< к <2. Sedangkan jika nilai к <1 pengujian dilakukan dengan uji rasio likelihood. 5. Menghitung perbandingan arah rata-rata waktu kedatangan dengan metode nonparametrik jika δ maks 4, digunakan δ min metode P sedangkan jika δ maks > 4, δ min digunakan metode M; dan 6. Pengujian parsial arah rata-rata waktu kedatangan pasien di rumah sakit berdasarkan arah rata-rata rumah sakit yang berdekatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistika Deskripsi Sirkular Hasil transformasi data waktu kedatangan ke dalam bentuk sudut menghasilkan 1 o yang mewakili 4 menit. Penggambaran data sirkular dilakukan dengan diagram pencar dan histogram sirkular. Hasil ini dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Selain itu deskripsi statistik untuk waktu kedatangan pasien IGD di rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3, waktu kedatangan pasien IGD empat rumah sakit kota Bogor memiliki rata-rata sirkular dan selang kepercayaan yang berbeda-beda. Rata-rata sirkular menunjukkan arah rata-rata dari data yang ada atau arah tempat berkumpulnya data. Rata-rata sirkular waktu kedatangan untuk rumah sakit AZRA pada pukul 19:33 atau berada pada 293 o, sedangkan untuk Karya Bakti, PMI dan Salak berturut-turut pada pukul 15:20, 16:49, dan 15:47 atau arah ratarata berada pada 230 o, 252 o dan 237 o. Selain itu dapat dilihat median yang dihasilkan masing-masing rumah sakit tidak berbeda jauh dengan arah rata-ratanya. Nilai panjang dari vektor rata-rata (R) dapat dilihat pada Tabel 3. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya nilai R ini menjelaskan ukuran pemusatan dari data sirkular. Nilai R yang kecil dan mendekati nol mengindikasikan nilai pemusatan data yang kecil. Nilai R pada data waktu kedatangan pasien di 4 rumah sakit kurang dari 1. Hal ini menjelaskan nilai pemusatan data yang kecil. Panjang vektor rata-rata yang bernilai positif dapat diartikan arah rata-ratanya merupakan arah rata-rata sirkularnya. Pada Tabel 3 nilai ragam sirkular masingmasing rumah sakit beragam. Nilai ragam berkisar antara 0.694 0.812. Nilai ragam

7 untuk rumah sakit AZRA adalah 0.694 dan untuk rumah sakit Karya bakti, PMI dan Salak berturut-turut adalah 0.748, 0.812 dan 0.745. Besarnya nilai keragaman menunjukkan terjadinya penyebaran yang cukup besar untuk data waktu kedatangan pasien IGD. Nilai konsentrasi yang dihasilkan kecil padahal semakin besar konsentrasi data akan semakin terkonsentrasi di sekitar arah rataratanya. Pada Tabel 3 nilai konsentrasi berkisar antara 0.38 0.64. Rumah sakit AZRA, Karya Bakti, PMI dan Salak memiliki konsentrasi berturut-turut sebesar 0.643, 0.52, 0.382 dan 0.528. Nilai konsentrasi data keempat rumah sakit kurang dari satu padahal untuk melakukan uji F pada uji pendekatan ANOVA diperlukan konsentrasi lebih dari 2. Hal ini berarti hanya terdapat sedikit data yang berada di sekitar arah rata-rata. Selang kepercayaan untuk arah rata-rata digunakan selang kepercayaan 95 %. Selang kepercayaan terlebar adalah pada rumah sakit AZRA yaitu berada pada pukul 16:53 sampai dengan pukul 22:13 atau 253 o sampai dengan 333 o. Selang kepercayaan seharusnya menunjukkan selang waktu sibuk untuk masing-masing rumah sakit. Namun karena nilai konsentrasi yang dihasilkan kecil, selang kepercayaan ini menjadi kurang kuat untuk menentukan waktu sibuk kedatangan pasien. Pada Tabel 3 juga dapat dilihat nilai median, standar deviasi dan standar eror. Arti dari nilai-nilai ini tidak berbeda dengan statistika linear pada umumnya. Rose diagram atau diagram mawar setiap rumah sakit dapat dilihat pada Gambar 4, 5, 6, dan 7. Skala yang digunakan pada diagram ini adalah frekuensi relatif terhadap frekuensi maksimum. Frekuensi terbesar akan memiliki nilai 1 pada diagram mawar. Berdasarkan diagram mawar terlihat bahwa banyaknya pasien datang terjadi sore hari menjelang malam hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh pelayanan poliklinik yang tutup sore hari. Diagram mawar pada Gambar 4, 5, 6, dan 7 menunjukkan frekuensi dan arah rata-rata dengan selang kepercayaan dalam statistika sirkular. Garis penuh menunjukkan arah ratarata dan selang kepercayaan data berdasarkan konsep statistika sirkular, sedangkan garis panah putus-putus adalah arah rata-rata dengan prosedur statistika linear. Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan arah rata-rata antara prosedur statistika sirkular dengan statistika linear. Tabel 3 Statistika Deskriptif Waktu Kedatangan Pasien Rumah Sakit Azra Karya Bakti PMI Salak Jumlah pengamatan 40 1261 1632 1025 Arah rata-rata (θ 0 ) 19:33 (293 o ) 15:20 (230 o ) 16:49 (252 o ) 15:47 (237 o ) Panjang vektor rata-rata (R) 0.306 0.252 0.188 0.255 Median 20:15(303 o ) 15:20 (230 o ) 17:00 (255 o ) 15:50 (237 o ) Konsentrasi 0.643 0.52 0.382 0.528 Ragam Sirkular 0.694 0.748 0.812 0.745 Standar Deviasi Sirkular 05:52 (88 o ) 06:20 (95 o ) 06:59 (105 o ) 06:18 (95 o ) Standard Error arah rata-rata 01:21(20 o ) 00:17 (4 o ) 00:21 (5 o ) 00:19 (5 o ) 95% Selang Kepercayaan (-/+) 16:53 (253 o ) 14:45 (221 o ) 16:08 (242 o ) 15:09 (227 o ) Untuk (θ 0 ) 22:13 (333 o ) 15:55 (239 o ) 17:31 (263 o ) 16:25 (246 o )

8 Gambar 4 Diagram Mawar Waktu Kedatangan Pasien AZRA Gambar 6 Diagram Mawar Waktu Kedatangan Pasien PMI Gambar 5 Diagram Mawar Waktu Kedatangan Pasien Karya Bakti Gambar 7 Diagram Mawar Waktu Kedatangan Pasien Salak

9 Pie Chart of kecamatan 23,1% AZRA Karya Bakti 10,3% 12,8% 16,4% 46,4% 43,6% 21,7% 1,6% 2,7% 6,1% Kategori Bogor Barat Bogor Selatan Bogor Tengah Bogor Timur Bogor Utara Kab Bogor Tanah Sareal 10,7% PMI 7,1% 6,7% 8,4% 23,9% Salak 8,2% 8,0% 40,4% 9,5% 12,2% 4,9% 17,4% 30,4% 12,5% Gambar 8. Diagram Lingkaran Asal Pasien IGD Deskripsi asal tempat tinggal pasienpasien IGD dapat dilihat pada Gambar 8. Asal tempat tinggal pasien dikelompokkan berdasarkan kecamatan-kecamatan di kota Bogor dan untuk kecamatan di kabupaten Bogor digolongkan ke dalam kabupaten Bogor. Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat mayoritas pasien IGD berasal dari kabupaten Bogor untuk rumah sakit Salak, PMI dan Karya Bakti. Sedangkan untuk rumah sakit AZRA mayoritas berasal dari kecamatan Bogor Utara. Banyaknya pasien yang berasal dari Kabupaten Bogor dapat disebabkan oleh pengelompokkan asal pasien kabupaten Bogor yang tidak dibagi ke dalam beberapa kecamatan. Terlepas dari pasien asal kabupaten Bogor, terlihat bahwa mayoritas pasien IGD berasal dari daerah di sekitar rumah sakit. Misalnya untuk rumah sakit Karya Bakti yang berada di Bogor Barat, sebanyak 21.7% pasien berasal dari kecamatan Bogor Barat. Uji Khi-Kuadrat Pengelompokkan yang dilakukan adalah dengan selang 20 o sehingga didapatkan 18 kelompok. Tetapi ketika diuji didapatkan 25% sel dengan nilai harapan kurang dari 5. Untuk mengatasi hal ini maka dilakukan pengelompokkan ulang dengan selang masing-masing kategori 40 o dan didapatkan 9 kategori. Selanjutnya uji khi-kuadrat sudah memenuhi syarat dengan 13.9% sel yang nilai harapannya kurang dari 5. Pada pengujian dihasilkan nilai statistik uji 53.624. Karena nilai statistik uji lebih besar dari χ 2 0.05,24 = 35.415 maka hipotesis nol dapat ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara jenis rumah sakit dengan frekuensi waktu kedatangan pasien. Uji Kecocokan Sebaran von Mises Hasil uji kecocokan sebaran von Mises dilakukan dengan von Mises Q-Q plot dan uji Rayleigh. Hasil uji kecocokan sebaran von Mises dengan Q-Q plot masing-masing rumah sakit dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada Q-Q plot untuk ke-4 rumah sakit menunjukkan sebaran data mengikuti garis lurus (0,0) dengan kemiringan 45 o maka dapat dikatakan waktu kedatangan pasien di 4 rumah sakit mengikuti sebaran normal sirkular atau von Mises. Pengujian formal sebaran von Mises menggunakan uji Rayleigh. Hasil uji Rayleigh dapat dilihat pada Tabel 4. Untuk ke-4 rumah sakit uji Rayleigh menghasilkan nilai-p yang kurang dari alpha 5% artinya hipotesis nol dapat ditolak dan menerima hipotesis alternatif yaitu data mengikuti sebaran von Mises. Tabel 4 Uji Kecocokan Rayleigh. Rumah Sakit Statistik Uji Nilai-P Azra 3.744 0.023 Karya Bakti 79.827 < 0.000 PMI 57.527 <0.000 Salak 66.822 <0.000

10 Uji Kesamaan Parameter Konsentrasi Uji kesamaan konsentrasi menghasilkan nilai F hitung = 0.8654, karena nilai F hitung ini lebih kecil dari F(3, 3954, 0.05) = 3.129 maka tidak tolak H0, artinya tidak ada perbedaan parameter konsentrasi untuk rumah sakit AZRA, Karya Bakti, PMI dan salak. Berdasarkan hasil ini maka analisis perbandingan arah rata-rata waktu kedatangan pasien dengan menggunakan pendekatan ANOVA dapat dilakukan. Perbandingan Arah Rata-Rata Data Sirkular ANOVA Sirkular Hasil perhitungan pendekatan ANOVA sirkular untuk waktu kedatangan pasien dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Tabel Pendekatan ANOVA Sirkular. Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Rumah Sakit 3 17.705 5.9 Galat 3954 3053.06 0.77 Total 3957 3070.77 Berdasarkan Tabel 5 F hitung yang dihasilkan adalah 7.643. Karena nilai к yang dihasilkan kecil tidak dapat dilakukan keputusan berdasarkan nilai F. Oleh karena itu dilakukan pendekatan keputusan untuk к<1 dengan uji rasio likelihood. Berdasarkan uji rasio likelihood didapatkan nilai cu sebesar 16.4199. Nilai ini lebih besar dari X 2 3,0.05 = 7.615. maka hipotesis nol dapat ditolak. Dapat disimpulkan bahwa minimal terdapat 1 rumah sakit yang memiliki arah rata-rata waktu kedatangan yang berbeda. Metode Nonparametrik Metode ini tetap dilakukan sebagai perbandingan walaupun berdasarkan Q-Q plot diketahui data menyebar von Mises,. Berdasarkan hasil δ maks /δ min diperoleh nilai sebesar 3.099 sehingga digunakan metode P. Hasil perhitungan dengan metode P menghasilkan nilai Y p sebesar 12.252. Nilai Y p lebih besar dari χ 2 3, 0.025 = 7.9.348 maka hipotesis nol dapat ditolak yang artinya minimal terdapat satu rumah sakit yang memiliki arah rata-rata waktu kedatangan yang berbeda. Keputusan uji nonparametrik ini sebanding dengan keputusan yang diperoleh pada uji rasio likelihood sebelumnya. Uji Arah Rata-Rata Berpasangan Uji berpasangan arah rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan arah rata-rata setiap rumah sakit. Tabel 6 dihasilkan berdasarkan uji rasio likelihood karena к<1. Pada Tabel 6 didapatkan hasil bahwa rumah sakit Karya Bakti dan rumah sakit Salak memiliki arah rata-rata yang sama serta rumah sakit PMI memiliki arah rata-rata yang sama dengan rumah sakit AZRA. Tabel 6 Hasil Uji Parsial. Rumah Sakit Karya Bakti Salak PMI AZRA Arah Rata-rata 15:20 ( 230) A 15:47 ( 237) A 16:49 ( 252) B 19:33 ( 293) B KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Arah rata-rata yang menunjukkan pusat waktu sibuk kedatangan pasien untuk rumah sakit AZRA, Karya Bakti, PMI dan Salak berturut-turut terjadi pada pukul 19:33, 15:20, 16:49 dan pukul 15:47. Sedangkan berdasarkan diagram mawar dapat dilihat secara umum waktu kedatangan pasien IGD banyak terjadi pada sore hari menjelang malam. Nilai ragam dan konsentrasi masingmasing rumah sakit berturut-turut adalah sebagai berikut: rumah sakit AZRA (0.694; 0.643), rumah sakit Karya Bakti (0.748; 0.52), rumah sakit PMI (0.812; 0.382) dan rumah sakit Salak (0.745; 0.528). Hasil arah rata-rata dengan prosedur linear berbeda dengan prosedur sirkular. Rata-rata linear berada diantara nilai maksimum dengan minimum sedangkan dalam konsep sirkular tidak ada titik maksimum dan titik minimum. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi waktu kedatangan pasien dengan jenis rumah sakit. Rumah sakit AZRA dan PMI memiliki kesamaan arah rata-rata waktu kedatangan. Demikian juga rumah sakit Karya Bakti dan Salak memiliki kesamaan arah rata-rata waktu kedatangan.