MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

NORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM PSIKOLOGI KLINIS

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

JADWAL BLOK KESEHATAN JIWA

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

Penggolongan gangguan jiwa pada PPDGJ-III menggunakan pendekatan ateoretik dan deskriptif.

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Ggg mental krn memperoleh Pengobatan Psikiatris, org yg terganggu mentalnya ad org yg memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris. 2.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN. lain, kesulitan karena persepsinya terhadap dirinya sendiri (Djamaludin,

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK. Dr. I.A Kusuma Wardani, SpKJ Bag/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

LAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta

KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 26/KKI/KEP/XI/2006

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

GANGGUAN MOOD (ALAM PERASAAN)

Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah. keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian

BAB III LANDASAN TEORI

RESUME JURNAL HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA LATAR BELAKANG

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN Pembimbing : dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

CASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

BAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980

Transkripsi:

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

Konsep Kesehatan Jiwa Sadar akan kemampuan diri Mampu mengatasi tekanan hidup Bekerja produktif Berkontribusi di masyarakat

Konsep Gangguan Jiwa 1. Adanya Gejala Klinis yang bermakna, berupa: a. Sindrom atau pola perilaku b. Sindrom atau pola psikologik 2. Gejala klinis menimbulkan penderitaan (distress),berupa : rasa nyeri, tidak nyaman, tidak tentram, terganggu 3. Gejala klinis menimbulkan disabilitas (disability) dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup.

Pedoman Diagnosis DSM (THE DIAGNOSIS STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDER) Saat ini : DSM V ICD (INTERNATIONAL CLASIFICATION DISEASE) Saat ini : ICD 10

PERBEDAAN DSM DAN ICD DSM Hanya gangguan mental Dibuat oleh APA (American Psychiatric Association) Disahkan oleh APA Mencari keuntungan Digunakan oleh peneliti seluruh dunia dan dokter USA ICD Gangguan fisik dan mental Dibuat oleh WHO (multidisiplin, multilingual, dan multikultural) Disahkan oleh WHO Gratis (http://www.who.int/classification s/icd/en/bluebook.pdf) Digunakan oleh dokter-dokter diluat USA

PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa) PPDGJ I ICD 8 PPDGJ II ICD 9 PPDGJ III ICD 10

MANFAAT PPDGJ Penyeragaman kode membantu dalam pencatatan, dokumentasi dan statistik kesehatan Keseragaman diagnosis merupakan acuan untuk tata laksana therapi Sebagai alat komunikasi tim kesehatan termasuk perawat Penelitian : memberikan batasan operasional diagnosis gangguan jiwa.

URUTAN HIRARKI BLOK DIAGNOSIS I. Gangguan mental organik dan simptomatik II. III. IV. Ggn mental & perilaku akibat zat psikoaktif Schizofrenia, Ggn schizotipal dan waham Ggn suasana perasaan V. Ggn Neurotik, ggn somatoform & ggn stress VI. Sindrom perilaku yg berhub dg gg fisiologis dan faktor fisik

VI. VII. Gg kepribadian dan perilaku masa Dewasa Retardasi mental VIII. Gg perkembangan psikologis IX. Lanjutan... Gg perilaku dan emosional X. Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinik

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL AKSIS I AKSIS II : Gangguan klinis Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinik : Gangguan kepribadian Retardasi mental AKSIS III : Kondisi Medik Umum AKSIS IV : Masalah psikososial dan Lingkungan AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global CATATAN : Antara aksis I, II dan III tidak selalu ada hubungan etiologik atau patogenesisi Hubungan antara aksis I, II, III dan aksis IV dapat timbal balik saling mempengaruhi

AKSIS I (RPS ) F 00 F 09 F 10 F 19 F 20 F 29 F 30 F 39 F 40 F 49 F 50 F 59 : Ggn mental organik (+simptomatik) : Ggn mental & perilaku zat psikoaktif : Skizofrenia, skizotipal & gg waham : Ggn suasana perasaan (mood/afektif) : Ggn neurotik, somatoform-> ggn terkait stress : Sindroma perilaku ggn fisiologis dst..f 99

AKSIS II (RPS & RPD ) F 60 : Gg Kepribadian khas F 60.0 : Gg kepribadian paranoid F 60.1 : Gg kepribadian schizoid F 60.2 : Gg kepribadian disosial F 60.3 : Gg kepribadian emosional tak stabil F 60.4 : Gg kepribadian histrionik F 60.5 : Gg kepribadian anankastik dst..f 70 : RM

AKSIS III (RPS ) Bab I A00 B99 : Peny infeksi & parasit Bab II C00 D 99 : Neoplasma Bab IV E00 G 99 : Peny endokrin, nutrisi dan endokrin Bab VI G00 G59 : Peny susunan syaraf Bab VII H00 H 59 : Peny mata dan adneksa Bab VIII H60-H99 : Peny telinga dan proses mastoid dst

AKSIS IV Masalah dengan primary support group (keluarga) Masalah berkaitan lingkungan sosial Masalah pendidikan Masalah pekerjaan Masalah perumahan Masalah ekonomi Masalah akses dan pelayanan kesehatn dst

AKSIS V (GAF =Global Assesment of Functioning scale) 100 91 : Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak ditanggulangi 90 81 : Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa 80 71 : Beberapa gejala ringan & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah dll 70 61 : Beberapa gejala rignan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik dst.

Contoh Penulisan Diagnosis Multiaksial Aksis I : F32.2 Episode depresif berat gejala psikotik Aksis II : F60.7 Ggn kepribadian dependen Aksis III : B20.1 HIV dengan infeksi bakteri lainnya Aksis IV : Ancaman kehilangan pekerjaan Aksis V : GAF 53

PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN Nama, jenis kelamin, umur, agama*, pendidikan, pekerjaan, Bangsa/suku, Alamat, No. RM, Tanggal periksa/masuk RS II. ALLOANAMNESIS Identitas pemberi alloanamsesis dan waktu alloanamnesis II.1. Sebab dibawa ke RS pernyataan pasien: kata-kata sendiri mengapa datang/dibawa, pernyataan orang yang mendampingi pasien) (versi lain : pernyataan orang yg mendampingi pasien)

II.2. Riwayat Perjalan Penyakit / Sekarang Uraian kronologis ttg. latar belakang dan perkembangan dari gejala-gejala yg disusun secara berurutan hingga memuncak dan pasien meminta pertolongan; suasana kehidupan pasien pd saat timbulnya (onset); kepribadian ktk sehat; bagaimana pengaruh penyakit thd aktivitas hidupnya dan hub. personalnya(perubahan-perubahan pada kepribadiannya; minat,afek(mood)sikap thd orang lain, cara berpakaian, kebiasaan, taraf ketegangan, irritabilitas, aktivitas, perhatian, konsentrasi; daya ingat, pembicaraan, gejala psikofisiologik) perincian dan sifat dari taraf disfungsi(hendaya), lokasi intensitas, fluktuasi disfungsinya; hubungan antara gejala psikis dan fisik, sejauh mana penyakit itu berguna sebagai tujuan(keuntungan tambahan) bagi pasien apabila ia menghadapi stress, apakah anxietasnya bersifat umum dan tidak spesifik, ataukah secara spesifik berhubungan dengan situasi, aktivitas atau objek tertentu; bagaimana cara anxietasnya diatasi, penghindaran diri dari situasi yang ditakuti, penggunaan obat-obatan atau aktivitas lain untuk mengalihkan dari hal-hal yang mengganggunya.

II.3. Anamnesis Sistem Keluhan fisik dan dampak terhadap fungsi sosial dan kemandirian II.4. Grafik Perjalanan Penyakit Simptom 12 Okt 09 26 Okt 09 11 Nov 09 11 Des 09 13 Jan 10 Penurunan kondisi fisik 30 Okt 09 Fungsi Peran Insomnia Keringat dingin Sedih, cemas, takut Histeria w. nihilistik Insomnia Anhedonia Ide mati Anoreksia Afek terbatas Mood sedih Insomnia W. nihilistik Insomnia Cemas pd penyk. Restless(meremas2 jari tangannya W. nihilistik Bicara terbata-bata Disarankan VCT Anoreksi Insomsia W. nihilistik Afek depresi Mood sedih Lab : HIV(+)

II.5. Hal-hal yang mendahului penyakit dan RPD II.5.1 Hal-hal yang mendahului penyakit II.5.1.1 Faktor organik II.5.1.2 Faktor Psikososial (Stressor psikososial) II.5.1.3 Faktor Predisposisi II.5.1.4 Faktor Presipitasi II.5.2 Riwayat Penyakit Dahulu II.5.2.1 Riwayat penyakit serupa sebelumnya II.5.2.2 Riwayat penyakit berat/opname

II.6. Riwayat Keluarga II.6.1 Pola asuh keluarga II.6.2 Riwayat penyakit Keluarga II.6.3 Pohon Keluarga Usia? tahun Keterangan gambar : = ggn. Jiwa = Perempuan = Laki-laki = meninggal

II.7. Riwayat Pribadi II.7.1 Riwayat Kelahiran (Keadaan waktu dikandung dan kelahiran; Lama kehamilan; Spontanitas dan normalitas kelahiran; Trauma waktu lahir; Apakah pasien merupakan anak yang diharapkan dan direncanakan?; Cacat bawaan; Fisik dan emosional ibu saat hamil. Ibu konsumsi alkohol/obat saat hamil) II.7.2 Latar Belakang Perkembagan Mental 1. Masa Kanak Awal (0-3 tahun) 2. Masa Kanak Pertengahan (3-11tahun) 3. Masa Kanak Akhir (Pubertas Remaja) 4. Masa Dewasa

II.8. Tingkat kepercayaan Alloanamnesis Dapat dipercaya Kurang dapat dipercaya Sangat diragukan kebenarannya II.9. Kesimpulan Alloanamnesis

III. PEMERIKSAAN FISIK III.1. Status Praesens III.1.1. Status Internus III.1.2. Status Neurologis III.1.3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium/Penunjang III.2. Status Psikiatri (Tanggal pemeriksaan :?) III.2.1. Kesan Umum: 1. Penampilan 2. Perilaku dan aktivitas psikomotor 3. Pembicaraan 4. Sikap terhaddap pemeriksa III.2.2 Kesadaran

III.2.3. Mood dan Afek 1. Mood 2. Afek III.2.4. Proses Pikir 1. Bentuk pikir 2. Isi Pikir 3. Progres pikir III.2.5. Fungsi Intelektual (Kognitif) 1. Daya konsentrasi 2. Orientasi 3. Daya Ingat (Memori) 4. Pikiran Abstrak

III.2.6. Gangguan Persepsi Halusinasi? Ilusi? Depersonalisasi? III.2.7. Pengendalian Impuls Apakah pasien dapat mengendalikan impuls marah, agresi, seksual, berahi dan cinta, keinginan memiliki, berjudi, main api dan lain sebagainya III.2.8. Daya Nilai 1. Daya Nilai sosial 2. Ujin Daya Nilai

III.2.9. Hubungan Jiwa III.2.10. Perhatian 1. Sulit ditarik 2. Mudah ditarik sulit dicantum 3. Mudah ditarik sulit dicantum III.2.11. Tilikan (insight) Derajat 1 6 III.2.12 Gejala dan tanda lain

III.3. Hasil Pemeriksaan Psikologi III.3.1. Kepribadian III.3.2. IQ III.3.3. Lain-lain III.4. Hasil Pemeriksaan Sosiologi IV. RANGKUMAN DATA IV.1. Tanda-tanda IV.2. Gejala IV.3. Kumpulan gejala (Sindrom)

IV. FORMULA DIAGNOSTIK Diagnosis 1 : Diagnosis 2 : V. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I : Aksis II : Aksis III : Aksis IV : Aksis V :

VI. RENCANA PENATALAKSANAAN VI.1. Terapi Organobbiologik 1. Psikofarmaka 2. Terapi Fisik VI.2. Psikoedukasi/ Psikoterapi VI.3. Terapi Sosiokultural 1. Terapi Rehabilitatif 2. Terapi Spiritual 3. Edukasi dan Modifikasi Keluarga

VII. PROGNOSIS VII.1. Faktor Premorbid VI.2. Faktor Morbid VI.3. Kesimpulan prognosis VIII. RENCANA FOLLOW UP