PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SD NEGERI SARIWANGI UPTD PENDIDIKAN TK/SD DAN PNF KEC.PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target. PAUD dan PNFI 1 Meningkatnya kuantitas dan kualitas Jumlah kursus-kursus/pelatihan/kelompok 14 lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Tahun Anggaran : Anggaran (Rp.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

P E N U T U P BAB V. 5.1 Kesimpulan

INDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

IV. GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. SMP Negeri 19 Bandar Lampung merupakan salah satu SMP milik pemerintah

SURAT KETERANGAN NO : 800/.../2012

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru disekolah.

MENYONGSONG 5 TAHUN PERTAMA TRANSISI UPI BHMN (SEBUAH DESKRIPSI ANTARA REALITA DAN HARAPAN) oleh Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD)

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB V ALTERNATIF MODEL HIPOTETIK IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU. kemandirian dan kreativitas sekolah. Oleh sebab itu, SMPN RSBI sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam mencerdaskan

Laporan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN PENYESUAIAN TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan karakter telah menjadi bagian penting dari visi dan misi SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Transkripsi:

PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS OLEH : HIJRAH FITRIYANI, M.PD. GURU SDN SIRAHCAI KKG GUGUS III KEC. JATINANGOR Best Practice ini telah didesiminasikan di depan Peserta rapat Koordinasi I FKKG 1 Sumedang, pada hari Rabu 25 Januari 2012

MENCIPTAKAN KELAS YANG KONDUSIF MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN (MODEL, METODE, DAN MEDIA) YANG MENARIK Selayang pandang profil SDN Sirahcai Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Latar Belakang Kondisi Ideal/Tuntutan yang diharapkan Kualitas pembelajaran yang semakin meningkat dalam dunia pendidikan Tupoksi dan Kompetensi Guru dalam pembelajaran Inovasi dalam pembelajaran Kenyataan yang terjadi Masih lemahnya kemampuan Guru dalam bidang kompetensi Kondisi kelas belum kondusif Belum terciptanya mindset tenaga pendidik yang responsif terhadap perubahan Terbatasnya sarana dan prasarana terkait dengan biaya peningkatan kualitas Kualifikasi pendidikan masih rendah

Kondisi Awal SDN SIRAHCAI KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG (Bulan Februari 2009) 1. Standar Kelulusan Kelulusan 100% namun nilai Rata-rata UN dibawah standar kelulusan sekolah lain 2. Standar Isi KTSP belum dibuat oleh sekolah 3. Standar Proses Pembelajaran masih bersifat konvensional 4. Standar Penilaian KKM belum tersusun, sistem penilaian belum dikembangkan sesuai potensi 5. Standar Sarana dan Prasarana Lokal kelas belum memadai sesuai rombel, kondisi tidak terpelihara 6. Standar PTK Kualifikasi akademik masih belum optimal, baru 27 % yang sudah mencapai S1 7. Standar Pengelolaan Hubungan dengan komite dan masyarakat harmonis 8. Standar Pembiayaan Mengandalkan biaya dari BOS sebagai satu-satunya sumber dana

Kondisi Awal Proses Pembelajaran createdby:hijrah/profil/jan/2012#

Langkah yang dilakukan oleh Penulis 1. Melakukan analisis potensi dan daya dukung 2. Menentukan strategi pembelajaran (model, metode dan media) yang akan digunakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran berdasar pada kondisi hasil analisis 4. Menentukan langkah dan sistem networking yang sesuai dengan potensi, kebutuhan dan kepentingan

Hasil Analisis Potensi dan SWOT Kekuatan 1. Jumlah siswa dan tenaga pendidik cukup besar 2. Kompetensi awal Guru dalam bidang pendidikan Kelemahan 1. Sarana dan prasarana belum memadai 2. Kondisi kelas belum memadai 3. Kualifikasi pendidikan masih rendah Peluang 1. Letak sekolah strategis 2. Dukungan pemerintah cukup besar 3. Sekolah berada di lingkungan Perguruan Tinggi 4. Sekolah berada di lingkungan Industri Hambatan 1. Dukungan masyarakat sangat rendah 2. Persaingan antar sekolah yg sangat tinggi 3. Sumber dana terbatas

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : Quantum Teaching, puzzle, dan ICT. 2. Metode Pembelajaran : Inquiri 3. Media Pembelajaran : Puzzle, layang-layang, Gambar, Box Ajaib, Larutan.

Visi dan misi Visi Kelas : Dengan iman dan takwa, SDN Sirahcai Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang menjadi kelas unggulan dalam prestasi akademik dan non akademik Misi Kelas : 1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan dan menjadikan peserta didik yang religius, memiliki pengetahuan, sikap dan karakter yang baik, handal, disiplin, serta berdaya saing. 2. Menciptakan budaya kelas yang kondusif. 3. Mewujudkan bentuk pembelajaran yang berkualitas, dan adaptif dengan dinamika ilmu pengetahuan dan budaya masyarakat, serta aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 4. Menumbuhkembangkan keinginan meraih prestasi dalam bidang pendidikan melalui optimalisasi sumber daya sekolah, kegiatan pengembangan diri, dan ekstrakurikuler. createdby:meila/profil/jan/2011#

Dalam Standar Isi dan Kelulusan Langkah Implementasi 1. Melibatkan pendidik khususnya kelas VI untuk meningkatkan hasil rata-rata UASBN dengan mengadakan try out dan tambahan jam pelajaran 2. Melibatkan pendidik untuk meningkatkan hasil rata-rata KKM 3. Melibatkan pendidik untuk meningkatkan prestasi akademik dan non akademik Hasil yang Dicapai 1. Rata-rata nilai UN terus meningkat (peringkat ke-1 dan ke-3 se-kecamatan Jatinangor) 2. KKM tercapai 3. Prestasi akademik dan non akademik meningkat

Standar Proses Strategi Melibatkan seluruh warga sekolah dalam mengelola sistem pendidikan : a. Membentuk kelas unggulan b. Melengkapi media dan sarana pembelajaran agar lebih bernuansa PAIKEM c. Membuat portofolio siswa d. Memperbanyak pajangan siswa Hasil yang dicapai 1. Proses pembelajaran yang lebih berkualitas bernuansa Paikem 2. Meningkatnya nilai ketuntasan belajar 3. Meningkatnya kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran 4. Mendapatkan kejuaraan dalam bidang akademik dan non akademik 5. Adanya portofolio siswa 6. Adanya pajanngan siswa

Standar Penilaian Strategi Memperbaiki sistem reward di akhir tahun pelajaran. Hasil 1. Meningkatnya motivasi dan minat belajar dengan adanya reward 2. Mendapat kejuaraan dalam bidang akademik dan non akademik 3. Adanya peningkatan hubungan harmonis antara guru dan orang tua siswa

Standar Sarpras Strategi Hasil Pemasangan sarana Multi Media 1. Terpasangnya multi media 2. Terciptanya kondisi kelas yang nyaman dan kondusif

Standar PTK Strategi 1. Memotivasi guru untuk melanjutkan kuliah 2. Mengikutsertakan guru dalam kegiatan peningkatan mutu Hasil 1. Semua guru mendapatkan jatah jam mengajar sesuai dengan regulasi 2. Saat ini baru mencapai 36% mencapai kualifikasi akademik S1 3. Kompetensi PTK semakin meningkat

Standar Pembiayaan Strategi Mengoptimalkan pemanfaatan BOS pusat dan provinsi Hasil Akuntabilitas keuangan BOS

PERBEDAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL a. Siswa pasif b. Membosankan c. Berpusat pada siswa MASA KINI a. Siswa aktif dan kreatif b. Menarik c. Berpusat pada siswa

Pengelolaan Kelas aktif createdby:meila/profil/jan/2011#

Dalam Proses Kondisi Awal Kondisi Saat Ini

PENDIDIKAN MERUPAKAN INVESTASI MASA DEPAN PENDIDIKAN BUKAN SEGALA-GALANYA TETAPI JIKA TANPA PENDIDIKAN SEGALA CITA-CITA SULIT UNTUK TERCAPAI