BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri Serangan 1 berbatasan dengan sebelah utara Kabupaten Jepara dan sebelah barat laut Jawa atau wilayah pesisir utara. SD Negeri Serangan 1 didirikan pada tahun Memiliki lahan seluas m² dengan status hak pakai, sedangkan luas bangunan adalah 624 m². Nomor Statistik Sekolah (NSS) SD Negeri Serangan 1 adalah serta berakreditasi A. Sebagian penduduk desa Serangan bekerja sebagai petani dan nelayan, namun demikian sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi dalam membekali pendidikan kepada putra- putri mereka, ini terbukti banyak masyarakat desa Serangan yang menyekolahkan putra- putri mereka dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Dengan kondisi lingkungan dan geografis serta kemajemukan kondisi sosial masyarakat tersebut, SD Negeri Serangan 1 menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat setempat, dan juga bagi masyarakat luar desa Serangan. Prestasi SD Negeri Serangan 1 di bidang non akademik (Kejuaraan Bidang Olah Raga) untuk POPDA 32

2 dan O2SN tingkat Kabupaten Demak cukup menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi sekolah yang diperoleh merupakan proses perjuangan dan kerjasama antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan warga masyarakat desa Serangan. SD Negeri Serangan 1 telah melakukan upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti program peningkatan kualifikasi guru, peningkatan kinerja tenaga kependidikan melalui pelatihan dan pendampingan, penambahan sarana prasarana sekolah, peningkatan mutu pembelajaran melalui program inovasi pembelajaran yang baik, program tambahan pelajaran untuk mata pelajaran Matematika dan Sains dalam mempersiapkan lomba Olympiade MIPA. Juga melakukan kegiatan rutin pembiasaan gerakan kebersihan lingkungan setiap hari dalam upaya menjaga kesehatan peserta didik. Visi SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah Berprestasi, santun dalam perilaku, beriman dan bertaqwa. Sedangkan Misi SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah (1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Menanamkan pendidikan budi pekerti melalui kegiatan belajar mengajar maupun ekstrakurikuler; (3) Memotivasi peserta didik untuk bersemangat meraih 33

3 prestasi; (4) Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri; (5) Mengembangkan sikap dan perilaku religius di lingkungan sekolah dan luar sekolah; (6) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga sekolah masyarakat, dan stake holder. SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak mempunyai 11 orang guru, yang terdiri dari 7 orang guru berstatus PNS sudah mempunyai serfikat pendidik semua dan 4 orang guru masih berstatus non PNS, juga mempunyai 3 orang tenaga kependidikan yang masih berstatus non PNS. Untuk meningkatkan mutu profesionalitas sebagian pendidik sedang melanjutkan ke jenjang Pasca Sarjana (S2). Tenaga pendidik sebagian besar berdomisili di perkotaan, jarak tempat tinggal mereka ke SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak kurang lebih 20 km dan ada pula yang berjarak 30 km dengan mengendarai roda dua. 4.2 Deskripsi Kondisi Awal Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik. Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik guru SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih rendah, hal ini dapat dilihat dari supervisi akademik observasi kelas 34

4 memperoleh data pembelajaran guru masih bersifat konvensional, guru masih mengalami kebingungan dalam memahami tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, kurang menguasai berbagai pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran. Dari hasil tes tertulis awal tentang pembelajaran tematik pada 2 orang guru kelas 3a dan kelas 3b, hasilnya belum menggembirakan. Nilai rata-ratanya baru mencapai 50. Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas secara teratur. Kepala sekolah belum memberikan pembinaan tentang keterampilan melaksanakan pembelajaran tematik yang baik, peneliti baru mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk menyelesaikan tes awal pemahaman pembelajaran tematik menurut kemampuan guru masing-masing, sehingga hasilnya masih rendah. Supervisi akademik observasi kelas yang dilakukan kepala sekolah diharapkan keterampilan dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik akan meningkat. sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru benar-benar dapat diserap oleh peserta didik, pada akhir pembelajaran sehingga kualitas dan hasil belajar peserta didik juga meningkat. Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada guru, maka supervisi akademik observasi kelas 35

5 merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah. Dengan melakukan kegiatan supervisi akademik observasi kelas dapat mengetahui permasalahan apa yang dialami oleh guru, bantuan apa yang paling tepat diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru-gurunya, sehingga permasalahan guru dapat teratasi, dengan harapan pembelajaran guru dan hasil belajar peserta didik akan meningkat pula. Guru dalam meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik menghadapi berbagai kesulitan. Kesulitan tersebut diantaranya guru belum terampil dalam menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai mata pelajaran; proses pembelajaran belum menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; pemilihan metode pembelajaran belum dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode baik di dalam kelas maupun diluar kelas. sehingga sekolah berupaya untuk memberikan bantuan berupa bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kepala sekolah SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang kabupaten Demak Sungatman,S.Pd melakukan wawancara kepada 2 orang guru kelas 3a dan guru kelas 3b mengenai pemahaman tentang pembelajaran tematik yang telah dilaksanakan selama ini. Hasil wawancara sebagai berikut: 36

6 Dua orang guru kelas 3 SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. guru merasa kesulitan dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema, guru masih kesulitan memilih berbagai metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran. Guru belum memanfaatkan sarana prasarana, sumber belajar, dan media dalam pembelajaran tematik. Guru belum memahami tentang karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penjelasan kepala Sekolah tersebut memberikan informasi bahwa guru SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Guru merasa kesulitan dalam memilih berbagai metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaraan. Guru belum memanfaatkan sarana prasarana, sumber belajar, dan media dalam pembelajaran tematik.guru belum memahami tentang karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kondisi awal pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel berikut ini: 37

7 Tabel 4.1. Rekap Nilai Pengamatan Kondisi Awal Melaksanakan Pembelajaran Tematik No Nama Nilai Pembelajaran Tematik 1. Ldn 58,0 2. DWS 59,0 Keterangan Rata-rata 58,5 Sumber Data penelitian, diolah Kemampuan Pemahaman Pembelajaran Tematik Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik guru SD Negeri Serangan 1 juga rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dalam menyelesaikan tes awa. Dari 2 Guru Kelas 3a dan 3b, nilai rataratanya 50, ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2. Rekap Nilai Kondisi Awal Kemampuan Pemahaman Pembelajaran Tematik No Nama Nilai Tes Pemahaman Pembelajaran Tematik Keterangan 1. Ldn 50,0 2. DWS 50,0 Rata-rata 50,0 Sumber Data penelitian, diolah

8 Untuk mengatasi permasalahan guru tentang rendahnya keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik, maka Kepala Sekolah dapat mengadakan supervisi akademik observasi kelas yang terencana dengan baik, dijadwal waktu pelaksanaannya, dilaksanakan dengan baik pula, dan ditindaklanjuti dengan baik. Melihat permasalahan yang dihadapi guru, maka Kepala Sekolah harus melakukan pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan melaksanakan pembelajaran tematik agar sesuai dengan standar proses. 4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1 Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, yaitu tanggal 15 Maret Pada siklus ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut: Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan meliputi kegiatan: a. Menyiapkan daftar hadir b. Menyiapkan RPP c. Membuat soal d. Membuat kunci jawaban e. Menyiapkan lembar pengamatan f. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan g. Membuat daftar nilai h. Menyiapkan rencana supervisi akademik 39

9 4.3.2 Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah : a. Mempersiapkan ruangan untuk pertemuan klasikal dari 2 orang guru kelas 3a dan 3b. b. Melakukan pembinaan tentang keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik secara klasikal melalui contoh tayangan LCD. c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes tertulis kepada 2 orang guru hal pemahaman pembelajaran tematik Pengamatan 1. Pengamatan pada Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran tematik secara individual, peneliti bersama Pengawas sekolah/kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa data pelaksanaan pembelajaran tematik. Komponen yang diamati pada pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu: 1) Kegiatan pendahuluan 2) Kegiatan inti 3) Kegiatan penutup Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran tematik pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini: 40

10 Tabel 4.3. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 1 Nilai Pembelajaran Tematik No Nama Keterangan Kondisi Siklus 1 Awal 1. Ld 58,0 69, DWS 59,0 71,0 +12 Rerata 58,5 70,0 +11,5 Sumber Data penelitian, diolah 2016 Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rata-rata 58,5 menjadi 70,0 dan peningkatan mencapai 11,5%. 2. Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik. Hasil tes tertulis tentang pemahaman pembelajaran tematik, pada siklus 1 dibandingkan dengan kondisi awal tergambar kolom tabel berikut ini. Tabel 4.4. Hasil tes tertulis tentang Pemahaman Pembelajaran Tematik Siklus 1 Nilai Tes Tertulis No Nama Kondisi Keterangan Siklus 1 Awal 1. Ld 50,0 65, DWS 50,0 70,0 +20 Rerata 50,0 67,5 +17,5 Sumber Data penelitian, diolah

11 Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes tertulis kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi 67,5 dan tingkat ketuntasannya mencapai 67,5% Refleksi Pada komponen pelaksanaan pembelajaran tematik pada kegiatan inti masih kurang maksimal dalam menggunakan variasi metode pembelajaran, kurang memanfaatkan media pembelajaran, dan kekurangan kemampuan pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pembelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan tema. (2) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (3) Aspek Kegiatan Pembelajaran, belum dilakukan secara sistematis, sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik tersebut pada siklus berikutnya. 4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2 Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu tanggal 28 Maret Pada siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut: 42

12 4.4.1 Perencanaan Tindakan a. Menyiapkan daftar hadir, dan urutan pembinaan secara individual. b. Menyiapkan RPP siklus 2. c. Menyiapkan LCD pembelajaran tematik. d. Membuat soal tertulis siklus 2. e. Membuat kunci jawaban. f. Menyiapkan lembar pengamatan. g. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan. h. Membuat daftar nilai Pelaksanaan Tindakan a. Peneliti melakukan pembinaan secara individual tentang cara mengaitkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. agar guru yang diberikan tes tertulis mampu memahami pembelajaran tematik dengan baik. b. Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesai kan tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik penilaian Hasil Pengamatan a. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik secara individual, peneliti bersama pengawas sekolah/ kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa data hasil pengamatan 43

13 pelaksanaan pembelajaran tematik, berikut ini adalah hasil pengamatan siklus 2: Tabel 4.5. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 2 Nilai Pembelajaran No Nama Tematik Keterangan Siklus 1 Siklus 2 1. Ld 69,0 85, DWS 71,0 87,0 +16 Rerata 70,0 86,0 +16 Sumber Data penelitian, diolah 2016 Berdasarkan tabel diatas, melalui supervisi akademik observasi kelas menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1 rata-rata 70,0 menjadi 86,0 pada siklus 2 peningkatan mencapai 86,0%. Pada komponen kegiatan inti sudah mengalami peningkatan, dan sudah memenuhi indikator keberhasilan rata-rata 75. Ini terbukti melalui supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik guru kelas 3. b. Hasil Pengamatan Kemampuan Memahami Pembelajaran Tematik melalui tes tertulis. Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesaikan tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik penilaian. Hasil dari kemampuan pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 44

14 Tabel 4.6. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan tes tertulis tentang Pemahaman Pembelajaran Tematik siklus 2 Nilai Tes Tertulis No Nama Keterangan Siklus 1 Siklus 2 1. Ld 65,0 80, DWS 70,0 85,0 +15 Rerata 67,5 82,5 +15 Sumber Data penelitian, diolah 2016 Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes tertulis dari siklus 1 rata-rata 67,5 menjadi 82,5 dan tingkat ketuntasannya mencapai 82,5%. Kekurangan yang ada pada siklus 1 telah diperbaiki pada siklus 2. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik observasi kelas dalam meningkatkan kemampuan memahami pembelajaran tematik sudah mencapai indikator keberhasilan Refleksi Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil keterampilan dan kemampuan pembelajaran tematik siklus 1 dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan pada siklus 2 ini. Melalui supervisi akademik observasi kelas dapat meningkatkan keterampilan Pelaksanaan Pembelajaran tematik bagi guru kelas 3 SD Negeri 45

15 Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/ Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1 dilaksanakan peneliti pada kondisi awal rendahnya keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik pada guru kelas 3. hal ini dapat dilihat dari nilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik secara individual. Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik observasi kelas secara individual, setelah melakukan pengamatan pembelajaran tematik menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rata-rata 58,0 menjadi rata-rata 70,0 kemudian guru diberikan tes tertulis tentang pemahaman pembelajaran tematik menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rendah ke siklus 1 menjadi agak tinggi. Hal ini ditunjukkan peningkatan dari kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi rata-rata 67,5 di siklus 1. Pada indikator Kekurangan kemampuan pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pembelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan tema. (2) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (3) Aspek Kegiatan 46

16 Pembelajaran, belum dilakukan secara sistematis, sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik tersebut pada siklus berikutnya. Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik secara individual, sehingga kekurangan pada keterampilan pembelajaran tematik dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga hasil pada siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2 menjadi tinggi. Ini ditunjukkan dari nilai rata-rata 70,0 menjadi rata-rat 86,0 meningkat 86,0%. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik observasi kelas dalam meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik dan sudah mencapai indikator keberhasilan 75. Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.7. Rekap Nilai Pengamatan Keterampilan Pembelajaran Pematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 Kondisi No. Nama Siklus 1 Siklus 2 Awal 1 Ld ,0 85,0 2 DWS 59,0 71,0 87,0 3 Nilai ratarata 58,5 70,0 86,0 47

17 Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut: Grafik 4.8. Nilai Pengamatan Keterampilan Melaksanakan Pembelajaran Tematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Ld DWS Nilai Rata-rata Kemampuan pemahaman tentang pembelajaran tematik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.9. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan Tes Tertulis pemahaman pembelajaran tematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 No. Nama Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 1 Ld 50,0 65,0 80,0 2 DWS 50,0 70,0 85,0 3 Nilai rata-rata 50,0 67,5 82,5 48

18 Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut: Grafik Nilai Kemampuan Menyelesaikan Tes Tertulis Pemahaman Pembelajaran tematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Ld DWS Nilai Rata-rata Nampak dari grafik diatas menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan tes tertulis pemahaman pembelajaran tematik meningkat melalui supervisi akademik observasi kelas. Fungsi supervisi akademik yaitu dapat membantu guru dalam memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memahami kebutuhan siswa, mendorong terjadinya perubahan kearah yang lebih baik, sehingga mutu pendidikan dapat meningkat (Mukhtar & Iskandar, 2013: 48). Fungsi utama supervisi adalah perbaikan dan 49

19 peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan kepada guru untuk perbaikan pembelajaran. Selanjutnya penelitian yang relevan oleh Sopiyah Ginawati (2014) dengan judul Supervisi Akademik Berbasis Open Class Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu menunjukkan hasil bahwa kemampuan Guru Kelas I - IV dalam Menerapkan Pendekatan Tematik Terpadu dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SD Purworejo 3 Bonang Demak SD Negeri Purworejo 3 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak berdiri pada tahun 1983, beralamatkan di jalan Kongsi Desa Purworejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Di dalam bab III akan membahas tentang metode penelitian yang dipetakan ke dalam sub-sub bab yaitu; (1) Jenis penelitian, (2) Subyek penelitian, (3) Sumber data, (4) Teknik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri I Paguat terletak di Kecamatan Paguat dengan jarak tempuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri I Paguat terletak di Kecamatan Paguat dengan jarak tempuh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri I Paguat terletak di Kecamatan Paguat dengan jarak tempuh kurang lebih 13

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat agar mereka mampu mengembangkan diri dengan potensi yang dimiliki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD...

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD... Lampiran 1. Halaman Judul LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD... Nama : NIM : Program Studi : Fakultas : Disusun oleh: UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 1 Lampiran 2. Contoh Lembar Pengesahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu lembaga yang lebih rendah kedudukannya menerima pelimpahan kewenangan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis MIN Pelaihari Ditinjau dari segi geografisnya MIN Pelaihari berbatasan dengan : a. Sebelah timur dengan jalan Samudera

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 4 Cepiring 1. Profil SMP N 4 Cepiring a. Nama Sekolah : SMP N 4 Cepiring b. Alamat : Desa Kalirandugede kecamatan Cepiring kabupaten Kendal c. Status

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian. Sekolah Dasar Negeri Sukoharjo 01 terletak didaerah Sukaharjo kecamatan Wedarijaksa kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidayah Baladan Amina. kemudian pada tahun 1989 menjadi Madrasah Ibtidayah.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidayah Baladan Amina. kemudian pada tahun 1989 menjadi Madrasah Ibtidayah. 56 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidayah Baladan Amina Madrasah Ibtidayah Baladan Amina terletak di JalanKelurahan RT 10 RW 04 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru atau pendidik adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

Lebih terperinci

Supervisi KBM Kurikulum 2013

Supervisi KBM Kurikulum 2013 Supervisi KBM Kurikulum 2013 Instrumen Supervisi KBM Guru Kurikulum 2013 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di MTs Nurussalam, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Nama Lengkap Madrasah : Madrasah Tsanawiyah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO Siti Maisyaroh, Mujiyem Sapti, Isnaeni Maryam Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha kultural dengan maksud mempertinggi kualitas hidup dan kehidupan manusia baik secara individual maupun kelompok masyarakat serta bagi

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Seperti yang tertuang pada Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi ix x xi xii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH SEKOLAH DASAR 2 PADOKAN UPT - PPD KECAMATAN KASIHAN TAHUN

PROFIL SEKOLAH SEKOLAH DASAR 2 PADOKAN UPT - PPD KECAMATAN KASIHAN TAHUN PROFIL SEKOLAH SEKOLAH DASAR 2 PADOKAN UPT - PPD KECAMATAN KASIHAN TAHUN 2016-2017 Alamat : Jl. Madukismo Padokan Tirtonirmolo Kasihan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 55181Telp.0274-382302 E-Mail sd2padokan@yahoo.com

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIS Sinar Baru Parum Kecamatan Batang Alai

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIS Sinar Baru Parum Kecamatan Batang Alai BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIS Sinar Baru Parum Kecamatan Batang Alai Utara Pada tahun 1967 masyarakat setempat berkeinginan membentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdapat sebuah bangunan rumah dinas dari batu. SDN No. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdapat sebuah bangunan rumah dinas dari batu. SDN No. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Sekolah SDN No. 36 Kota Selatan didirikan pada tahun 1985 dengan luas tanah 2535M 2. SDN No. 36 Kota Selatan terlatak di

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan menghadapi dua tuntutan yaitu tuntutan dari masyarakat dan tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi tuntutan yaitu tentang

Lebih terperinci

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan pendidikan pengelolaan kurikulum 2013 1. Pengambilan Keputusan Dalam Perumusan Visi-Misi dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Untuk melindungi

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006: 16) dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PEDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA JL.Ratu Kalinyamatan No 1 Demaan, Jepara TAHUN

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab II akan membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dipetakan ke dalam sub-sub bab yaitu; (1) Keterampilan mengajar, (2) Pembelajaran tematik,

Lebih terperinci

PROFIL TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PEJAGOAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

PROFIL TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PEJAGOAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN PROFIL TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PEJAGOAN KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PEJAGOAN Alamat: Jl. Renville RT. 02 RW. 05 Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen Email: tk.aisyiyah.pjg@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah Sebelum pembahasan hasil penelitian, penulis akan membahas deskripsi sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan, karena pendidikan memegang peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. Kemampuan tersebut diperlukan

Lebih terperinci

PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS

PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS OLEH : HIJRAH FITRIYANI, M.PD. GURU SDN SIRAHCAI KKG GUGUS III KEC. JATINANGOR Best Practice ini telah didesiminasikan di depan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan nasional di Indonesia. Hal ini nampak jelas pada tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai agen pembelajaran, pendidik menempati posisi strategis dalam peningkatan mutu lulusan SD. Pendidik melakukan berbagai aktivitas sejak perencanaan, mengelola

Lebih terperinci

SD NEGERI SARIWANGI UPTD PENDIDIKAN TK/SD DAN PNF KEC.PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

SD NEGERI SARIWANGI UPTD PENDIDIKAN TK/SD DAN PNF KEC.PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2013 SD NEGERI SARIWANGI UPTD PENDIDIKAN TK/SD DAN PNF KEC.PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT PROFIL SEKOLAH A. IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SD NEGERI SARIWANGI 2. Terakreditasi : B 3. Status

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang Berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Palembang pada Bulan Juli tahun 1956, Pendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu Negara. Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat permasalahan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Penelitian tindakan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 3 Februari 2016. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Sedangkan proses pembelajaran

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bersama guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah telah memberlakukan Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran, penilaian proses dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan dewasa ini menuntut penyesuaian dalam segala faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan yang penting. Bahkan di era globalisasi saat ini penerapan ilmu pasti seperti IPA sangat

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 31 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas Madrasah a. Nama Madrasah : MI Al-Ikhlas b. Alamat : Jalan Hasta karya I No 50 Desa Pagarruyung Kecamatan Kusan Hilir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di kelas V SDN Gerlang dengan di Desa Gerlang,

Lebih terperinci

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Yuyun Dila Saputra () SMP Negeri Blitar, Email: yuyundila89@gmail.com ABSTRAK Pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter akhir-akhir ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Pendidikan karakter

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Universitas Negeri Yogyakarta. : Memahami dasar-dasar pengajaran mikro.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Universitas Negeri Yogyakarta. : Memahami dasar-dasar pengajaran mikro. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Program Studi Mata Pelajaran Semester Pertemuan Alokasi Waktu Kompetensi Dasar : Universitas Negeri Yogyakarta : Pendidikan Teknik Boga : Pengajaran Mikro

Lebih terperinci

Ketentuan pelaksanaan PKP PGSD

Ketentuan pelaksanaan PKP PGSD Ketentuan pelaksanaan PKP PGSD 2013.1 1. Supervisor I (ditetapkan oleh UPBJJ) adalah tutor yang membimbing mahasiswa ditempat tutorial sebanyak 8 kali pertemuan. 2. Mahasiswa menentukan supervisor 2 sebagai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2 A. Gambaran Umum SDN Samparwadi 2 SDN Samparwadi 2 merupakan sekolah dasar berstatus negeri, terlatak di Kp. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Blaru 02 terletak di desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama

Lebih terperinci

INDIKATOR IMPLEMENTASI MBS SD

INDIKATOR IMPLEMENTASI MBS SD INDIKATOR IMPLEMENTASI MBS SD I. Kinerja Sekolah Secara Umum 1. Manajemen Sekolah 2. Tampilan Fisik Sekolah 3. Sarana Pendidikan 4. Pengembangan Budaya Sekolah: a. Harmoni b. Tata Tertib c. Semangat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

Nomor : 800/ 0602 / /2017 Surabaya, 23 Januari 2017 Sifat : Segera Kepada Yth. : Lamp Hal

Nomor : 800/ 0602 / /2017 Surabaya, 23 Januari 2017 Sifat : Segera Kepada Yth. : Lamp Hal Nomor : 800/ 0602 /436.7.1/2017 Surabaya, 23 Januari 2017 Sifat : Segera Kepada Yth. : Lamp Hal : : Pemilihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi Tahun 2017 Kota Surabaya 1. Koordinator Pengawas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Letak Geografis MA Al-Istiqamah. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MA Al-Istiqamah yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Letak Geografis MA Al-Istiqamah. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MA Al-Istiqamah yang BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis MA Al-Istiqamah Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MA Al-Istiqamah yang beralamat di Jl. Kali Martapura

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Sekolah dasar Ngurensiti 02 terletak di Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa Kabupetan Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran : 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014 Realisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan juga bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Soft Skills dalam pendidikan adalah suatu hal yang harus dicermati bersama oleh semua pihak mulai dari struktur teratas yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 0 UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI Sumarjo, Salamah Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci