BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan

... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Farmasi yang Tercatat di BEI No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti

BAB I PENDAHULUAN. misi tersebut merupakan pernyataan tertulis tentang tujuan-tujuan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Competitiveness Index Sejak tahun 2005, daya saing Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (industri.bisnis.com/2014)

Tabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode DVLA INAF KAEF KLBF MERK PYFA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan kelebihan dana (surplus funds) yang dimilikinya dan tidak hanya. atau memulai suatu usaha saja, dan seterusnya.

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian Kepustakaan (library research) adalah metode penelitian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. membayar deviden kepada investor atas saham yang mereka miliki.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian dunia menyebabkan peningkatan dunia usaha di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dunia. Salah satunya yang terjadi pada capital market atau

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE KONVENSIONAL DAN METODE FUZZY SPRINGATE PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI Cahaya Santika Taqwa/

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan terhadap capital (capital preservation). Kedua, investasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

Daftar Populasi Penelitian

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I. Akuntansi berperan penting dalam menyukseskan kinerja sebuah. perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal kerja, ekspansi dan lain-lain dan sebagai tempat bagi investor

BAB I PENDAHULUAN. berharga yang berjangka panjang seperti saham, obligasi, waran, dan right

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.


BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

Riska Rosati Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, prospektus, saran dari broken dan informasi penting lainnya.

Reni Susanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

BAB I PENDAHULUAN. dananya pada suatu perusahaan, hal ini berarti investor memiliki harapan untuk

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. atau perusahaan. Pasar saham adalah instrumen bisnis trading jangka pendek dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kecanggihan teknologi terutama internet menyebabkan masyarakat mendapatkan informasi dengan cepat dan begitu juga dengan Bursa Efek Indonesia dan perusahaan sekuritas yang menggunakan internet untuk mempromosikan dan mengedukasi masyarakat mengenai investasi. Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam suatu modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barangbarang dan juga jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono Sukirno- Ahli Ekonomi). Terdapat beberapa produk investasi yang ditawarkan oleh Bursa Efek Indonesia di Indonesia yaitu saham, surat utang, derivatif, reksa dana, syariah dan layanan seputar data historis BEI dan informasi pasar modal Indonesia. Di Indonesia untuk sekarang ini Saham merupakan investasi yang banyak diminati dan menarik untuk dipelajari. Kenaikan volume penjualan saham dan investor saham semakin meningkat. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham 1

merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu dividend dan capital gain. Dividend merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan yang berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Sedangkan saham memiliki resiko capital loss dan rasio likuiditas. Capital loss merupakan suatu kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Rasio likuiditas merupakan kondisi di mana perusahaan yang sahamnya dimiliki dinyatakan bangkrut secara sah dan klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Terdapat 512 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2015. Di dalam Bursa Efek Indonesia terdapat indeks LQ45 yang menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini digunakan salah satu saham yang termasuk indeks LQ45 karena indeks LQ45 merupakan saham 45 peringkat teratas dan kondisi saham yang stabil agar output yang dihasilkan maksimal. Terdapat 2 metode untuk membaca dan mempelajari saham yaitu, analisis fundamental dan analisis teknikal. Setiap investor memiliki metode tersendiri untuk meramalkan dan menggambarkan kondisi saham suatu perusahaan. Analisis fundamental mengukur nilai sebenarnya dari suatu saham 2

dengan data ekonomi seperti laporan keuangan, berita yang tersebar di publik sampai pada kondisi politik negara yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham. Sedangkan analisis teknikal adalah suatu metode yang mencari gambaran arah harga bergerak pada trend tertentu yang ditentukan dari perubahan perilaku investor terhadap kondisi ekonomi, monetary, politik dan tekanan psikologi. Para teknikalis menggunakan grafik yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi (volume) untuk mengidentifikasi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar. Dalam penerapannya, banyak investor menggunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi saham. Hal ini dikarenakan analisis teknikal dapat mengidentifikasi pergerakan harga saham dengan berbagai alat, pola dan grafik yang sudah sejak tahun 1600 diterapkan dan diramalkan secara pasti dibandingkan dengan informasi yang belum tentu benar dan laporan keuangan yang banyak dipalsukan. Hal ini berguna untuk menentukan action apa yang harus dilakukan investor untuk jangka waktu tertentu dan membantu investor untuk mengetahui kapan investor harus membeli, menjual atau menahan sahamnya. Ketepatan action investor sangat menentukan berapa keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari investasi saham. Sektor farmasi merupakan subsektor industri consumer goods. Menurut data Oktober 2013 yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), subsektor ini memiliki kapitalisasi pasar kurang lebih Rp. 94,5 trilyun atau sekitar 10,41 % dari total kapitalisasi sektor konsumsi dan 2,13 % dari total kapitalisasi emiten yang tercatat di BEI. 3

Per Oktober 2013, urutan kapitalisasi pasar saham farmasi dari terbesar sampai terkecil adalah: KLBF (Rp. 66,01 triliun), TSPC (Rp. 17,55 triliun), MERK (Rp. 3,81 triliun), KAEF (Rp. 3,49 triliun), DVLA (Rp. 2,52 triliun), INAF (Rp. 545 milyar), SCPI (Rp. 104,4 milyar), SQBB (Rp. 97,3 milyar) dan terakhir PYFA (Rp. 79,93 milyar). Saham KLBF termasuk ke dalam 50 saham dengan kapitalisasi terbesar di BEI. KLBF menempati peringkat ke-11 dengan porsi 1,49 % dari total kapitalisasi BEI. Value dari saham Kalbe Farma dibandingkan dengan saham consumer goods memegang nilai tertinggi yaitu 24.644.851.500 dilansir dari website BEI pada saham consumer good yang termasuk dalam LQ45 pada Oktober 2015. Saham Kalbe Farma mengalami pertumbuhan 288% sejak saham diterbitkan pertama kali hingga sekarang ini. Berikut 10 industri farmasi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia Tabel 1.1. Industri Farmasi Listing di BEI No Kode Saham Nama Emiten 1 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 2 INAF Indofarma (Persero) Tbk 3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 4 KLBF Kalbe Farma Tbk 5 MERK Merck Indonesia Tbk 6 PYFA Pyridam Farma Tbk 7 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 8 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk 9 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 4

10 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk Dari 10 perusahaan farmasi yang terdaftar dalam saham yang ada di Bursa Efek Indonesia, penulis memilih saham Kalbe Farma sebagai saham yang akan diteliti. Saham Kalbe Farma memiliki harga tertinggi dalam saham industri farmasi dan termasuk dalam indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Saham terdaftar di BEI selama minimal 3 bulan 2. Saham termasuk dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 3. Masuk dalam 60 besar saham dengan rata-rata nilai transaksi tertinggi di bursa selama 12 bulan terakhir. 4. Dari 60 besar saham, dipilih 45 saham diukur dari nilai transaksi, kapitalisasi, banyaknya hari perdagangan, dan frekuensi transaksi selama 12 bulan terakhir. 5. Saham harus memiliki keadaan keuangan yang baik, prospek pertumbuhan, dan frekuensi perdagangan yang tinggi di bursa. Indeks LQ45 secara rutin dipantau dan diperbarui oleh BEI setiap 6 bulan sekali, yaitu pada Februari dan Agustus. Indeks LQ45 mencakup setidaknya 70% dari kapitalisasi pasar saham dan nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia. Kalbe Farma merupakan perusahaan farmasi yang telah berdiri pada tahun 1966. Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & 5

akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya: divisi obat resep (kontribusi 25%), divisi produk kesehatan (kontribusi 17%), divisi nutrisi (kontribusi 26%), serta divisi distribusi and logistik (kontribusi 32%). Kalbe Farma juga berbisnis pada pasar internasional di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor. Kalbe Farma merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp85,8 triliun dan nilai penjualan Rp17,4 triliun di akhir 2014. Harga saham Kalbe Farma meningkat 288% dari tahun 2003 dengan harga Rp500,- di tahun 2015 pada bulan September ini harga mencapai Rp1.400,-. Analisis teknikal merupakan teknik yang sudah dipakai sejak awal abad ke-16 untuk perdagangan agrikultur dan pada tahun 1700 di Jepang oleh Munehisa Homma yang menciptakan teknik baru yaitu candle chart yang digunakan dalam perdagangan beras. Analisis teknikal menarik untuk diteliti karena memiliki pola yang sudah ditemukan dan dibuktikan kebenarannya dan investor dapat membaca secara langsung bagaimana trend yang sedang terjadi pada saham dengan melihat grafik dan tindakan apa yang harus dilakukan berdasarkan teori yang sudah ada. Dengan menggunakan analisis teknikal investor dapat memprediksi pergerakan harga saham dengan pola yang sudah digunakan dan tingkat akurasi yang sudah cukup tinggi. 6

Analisis teknikal lebih banyak menggunakan data harga saham di pasar. Para analis teknikal memperhatikan pergerakan harga saham di bursa bukan mengamati laporan keuangan atau membaca berita-berita koran yang berkaitan dengan emiten yang sedang diamati. Analisis teknikal mengamati perubahan harga saham tersebut untuk mempelajari pola berpikir atau perilaku pihak-pihak lain yang terlibat di bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji dalam bentuk grafik (charts). Tujuan utama analsis teknikal adalah untuk mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang dengan tujuan mendapatkan sinyal untuk beli, tahan atau jual (sell). Dalam analisis teknikal dibutuhkan data harga pembuka, tertinggi, terendah dan penutup saham setiap harinya dalam transaksi. 1.2. Rumusan Masalah Untuk menguji peristiwa yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka masalah yang diujikan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan keakuratan antara pola candlestick 1 hari dan pola candlestick 2 hari pada saham Kalbe Farma? 1.3. Batasan Penelitian Agar tetap terfokus dan terarah jelas, maka perlu ditetapkan batasan penelitian sebagai berikut: 7

1. Peristiwa yang menjadi dasar penelitian adalah akurasi candlestick yang dipakai oleh analisis teknikal dalam mendeteksi perubahan harga pasar 2. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 2015 3. Periode lalu lintas perdagangan saham yang diamati adalah 844 hari trading saham Kalbe Farma 4. Sampel dalam penelitian ini adalah data transaksi saham perusahaan Kalbe Farma periode Januari 2012 Agustus 2015 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui akurasi candlestick untuk digunakan dalam menganalisis saham harian dengan pola candlestick 1 hari dan pola candlestick 2 hari. Selain itu penelitian ini menghasilkan kesimpulan candlestick apa saja yang memiliki akurasi paling tinggi dan dapat diaplikasikan dalam memprediksi harga saham menggunakan candlestick. 1.5. Manfaat Penelitan Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Investor Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi investor untuk mengetahui akurasi candlestick yang ditinjau dari harga pembuka, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutup 844 hari trading saham Kalbe Farma periode Januari 2012 Agusus 2015 8

2. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan penulis dalam mengetahui akurasi candlestick untuk digunakan dalam menganalisis saham harian dengan pola candlestick 1 hari dan pola candlestick 2 hari. 3. Perkembangan ilmu pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai akurasi candlestick untuk digunakan dalam menganalisis saham harian dengan pola candlestick 1 hari dan pola candlestick 2 hari. 4. Rekan akademia lainnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan akurasi candlestick untuk digunakan dalam menganalisis saham harian dengan pola candlestick 1 hari dan pola candlestick 2 hari. 1.6. Metode dan Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode dan sistematika penulisan dengan format baku sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TELAAH LITERATUR 9

Dalam bab ini dikemukakan berbagai teori terkait yang digunakan sebagai dasar penelitian, hasil penelitian terdahulu dan hipotesis dari penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijabarkan rancangan penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dari populasi, dan teknik analisis data yang digunakan untuk dapat menghasilkan kesimpulan penelitian ini. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan hasil-hasil dari penelitian yang dilakukan berupa deskripsi statistik dan hasil-hasil pengujian yang dilakukan beserta analisis dan penjelasannya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat pemaparan simpulan yang diambil setelah melakukan analisis dan pembahasan dikaitkan dengan tujuan penelitian serta saran yang baik dari sisi akademis maupun praktis. 10