MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma"

Transkripsi

1 1 ANALISIS PERBANDINGAN DEBT EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT MARGIN BERDASARKAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN EMITEN FARMASI DI BEI PERIODE MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan DER, EPS, NPM yang didasarkan pada harga saham perusahaan emiten farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan dan harga saham perusahaan emiten farmasi periode 2003 sampai dengan Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Debt Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Harga saham. Selanjutnya, ketiga variabel tersebut ( DER, EPS, NPM) dicarilah apakah terdapat perbedaan antara tiap-tiap variabel setiap tahunnya dengan menggunakan uji t. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa DER,. EPS dan NPM tidak memiliki perbedaan rata-rata atau dengan kata lain rata-rata variabel tersebut identik. Kata Kunci : Debt Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin, harga saham farmasi

2 2 PENDAHULUAN Jika kita memiliki saham suatu perusahaan tertentu, maka kita mengharapkan akan memperoleh keuntungan dari saham tersebut. Keuntungan yang diharapkan dari pemilikan suatu saham ada dua macam, yakni pendapatan dividen (divident earning) dan capital gain. Meskipun jika kita berinvestasi dalam bentuk saham kita harus menanggung resiko pada tingkat tertentu. Investasi dalam bentuk saham memungkinkan investor untuk mendapatkan return atau keuntungan yang besar dalam waktu relatif singkat (high return) meskipun saham juga memiliki sifat high risk yaitu resiko yang sangat tinggi dimana harga saham dapat merosot dengan cepat.. Perkembangan harga saham suatu perusahaan, mencerminkan nilai saham perusahaan tersebut, sehingga kemakmuran dari pemegang saham dapat dicerminkan dari harga pasar sahamnya. Saham sebagai surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal, harganya selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi dari harga saham ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi fluktuasi tersebut antara lain kondisi perekonomian, kebijaksanaan pemerintah, laju inflasi, dan lain-lain. Sedangkan faktor internal perusahaan diantaranya kondisi fundamental perusahaan, kebijaksanaan direksi dan lain-lain. Kinerja perusahaan dapat dilihat dengan analisis fundamental yang bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Analisis fundamental berkaitan dengan kinerja perusahaan, tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang dan profitabilitas. Dengan analisis tersebut, maka banyak investor mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan DER, EPS, NPM yang didasarkan pada harga saham perusahaan emiten farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

3 3 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi populasi objek penelitian adalah seluruh laporan keuangan perusahaan sektor farmasi yang Go Public atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai dengan tahun Data laporan keuangan tersebut berupa annual report beserta ringkasan kinerja perusahaan yang diteliti dan harga saham tahun Sedangkan sampel penelitian adalah 8 perusahaan sektor farmasi yang diambil dengan metode purposive sampling yaitu perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria yang disebutkan pada batasan penelitian. Tabel 3.1 Daftar Sampel No Nama Perusahaan Kode perusahaan 1 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 2 PT. INDOFARMA Tbk INAF 3 PT. KIMIA FARMA Tbk KAEF 4 PT. KALBE FARMA Tbk KLBF 5 PT. MERCK Tbk MERK 6 PT. Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 7 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk SQBI 8 PT. PYRIDAM FARMA Tbk PYFA Sumber dan Jenis data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data sekunder, yaitu data yang sudah diolah dan bersifat kuantitatif yaitu merupakan data yang berupa angka, yang didapat dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Jl. Jendral sudirman Kav Jakarta Indonesia dibagian Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM). Dimana data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan farmasi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan go public dari tahun 2003 sampai dengan

4 4 tahun Selain itu penulis juga memperoleh data sekunder tersebut dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alamat Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan yang dilakukan penulis adalah studi pustaka ( library research) yang merupakan studi dengan mencari data sekunder yang diperoleh dari buku untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan sebagai landasan teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, mengenai pengertian-pengertian, istilah-istilah, rumus pemecahan dan hal-hal lain yang menyangkut permasalahan dalam penelitian. Dilakukan dengan cara membaca, memahami dan menelaah berbagai jurnal, dan tulisan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian. Variabel-variabel yang diteliti Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah DER (Debt Equity Ratio), EPS (Earning Per Share) dan NPM (Net Profit Margin). Alat Analisis Di dalam memecahkan permasalahan yang ada, penulis menggunakan teknik pengolahan data statistik dengan uji t sampel independen ( Independent Sample T Test). Teknik Pengolahan Data Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 14 for windows yaitu menggunakan alat dengan uji T sampel independen ( Independent Sample T Test). Uji T Sampel Independen ( Independent-Samples T Test ) Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus (Wahana Komputer, 2004). Independent Sampel T Test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel yang berbeda (tidak berhubungan). Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependennya. (Cornelius Trihendradi, 2005)

5 5 Langkah-langkah pengujian hipotesis: Tentukan H 0 dan H 1 Tentukan tingkat signifikan. Dalam penulisan ini menggunakan (α=0.05) Tentukan t-tabel. T tabel = (α,db) Tentukan nilai t-hitung ( X 1 X 2 ) ( µ 1 - µ 2 ) 1 t = (n 1-1)S (n 2-1)S 1 (1/n 1 ) + (1/n 2 )...(1) n 1 + n 2 2 Keterangan : X : Mean atau rata-rata sampel S : Standar Deviasi µ : Mean atau rata-rata Populasi HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Data Variabel Harga saham Dalam perhitungan harga saham, penulis memperoleh data dari bulan Januari 2003 sampai bulan Desember 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Rata-rata harga saham Periode No Kode Rata-rata harga saham (Rp) Perusahaan DVLA INAF

6 6 3 KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar Rp , sedangkan pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp , Rp39750, Rp dan Rp Tabel 4.3 Perbandingan Harga Saham Kode Perbandingan harga saham Perusahaan Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Rata-rata DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Total Rata-rata keseluruhan 1.27

7 7 Berdasarkan tabel 4.3 maka dapat diketahui bahwa rata-rata harga saham tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : saham diatas rata-rata 1.27 adalah saham DVLA (2006,2007), INAF (2007), KAEF (2007), KLBF (2005, 2006), MERK (2004, 2007), SCPI (2004,2007), SQBI (2004,2005,2007), dan PYFA (2007). Jadi pada tahun 2007 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik karena pada tahun tersebut saham diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Debt Equity Ratio (DER) Dalam perhitungan DER, penulis memperoleh data dari tahun 2003 sampai tahun 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 DER Periode Kode Debt Equity Ratio Perusahaan DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007 nilai DER tertinggi dimiliki oleh PT. Schering-Plough Indonesia Tbk yaitu sebesar 25.41, 29.75, 70.30, dan Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa permodalan perusahaan tergantung pada pihak luar perusahaan.

8 8 Tabel 4.5 Perbandingan DER Kode Perbandingan Debt Equity Ratio Perusahaan Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat diketahui bahwa rata-rata DER tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : DER diatas rata-rata 0.92 adalah DER DVLA(2005), INAF (2006,2007), KAEF (2006,2007), KLBF (2007), MERK (2004,2006), SCPI (2004,2005), SQBI (2004,2005,2006) dan PYFA (2004,2005,2006,2007). Jadi pada tahun 2006 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki DER yang kurang baik karena pada tahun tersebut DER diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun lainnya. Earning Per Share (EPS) Dalam perhitungan EPS, penulis memperoleh data dari tahun 2003 sampai tahun 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.6.

9 9 Kode Tabel 4.6 EPS Periode Earning Per Share Perusahaan DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 dan 2004 EPS tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp dan Rp , pada tahun 2005 EPS tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar Rp , pada tahun 2006 dan 2007 EPS tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp dan Rp Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk dapat memberikan keuntungan (return) lebih besar kepada investor dibanding dengan perusahaan emiten lainnya.

10 10 Tabel 4.7 Perbandingan EPS Kode Perbandingan Earning Per Share Perusahaan Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat diketahui bahwa rata-rata EPS tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : EPS diatas rata-rata 1.22 adalah EPS DVLA(2005), INAF (2005,2006), KAEF (2004), KLBF (2005), MERK (2006), SCPI (2005,2006), SQBI (2004,,2006) dan PYFA (2004,2006). Jadi pada tahun 2006 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki EPS yang baik karena pada tahun tersebut EPS diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun lainnya. Net Profit Margin ( NPM ) Dalam perhitungan Net Profit Margin ( NPM ), penulis memperoleh data dari tahun 2003 sampai tahun 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.8

11 11 Kode Tabel 4.8 NPM Periode Net Profit Margin Perusahaan DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar 0.17, pada tahun 2004 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.18, pada tahun 2005 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar 0.15, pada tahun 2006 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Merck dan PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.18, pada tahun 2007 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk dan PT Merck Tbk dapat menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjulannya lebih besar dibanding perusahaan emiten lainnya.

12 12 Tabel 4.9 Perbandingan NPM Periode Kode Perbandingan Net Profit Margin Perusahaan Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap DVLA INAF KAEF KLBF MERK SCPI SQBI PYFA Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat diketahui bahwa rata-rata NPM tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : NPM diatas rata-rata 1.04 adalah NPM DVLA(2005,2007), INAF (2005,2006), KAEF (2004,2007), KLBF (2006), MERK (2006), SCPI (2005,2006), SQBI (2004,,2006,2007) dan PYFA (2004). Jadi pada tahun 2006 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki NPM yang baik karena pada tahun tersebut NPM diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun lainnya. Pengujian Data Uji T sampel Independen (Independen Sampel T Test) Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata secara nyata DER, EPS, NPM dan harga saham maka digunakan analisis uji t sampel independen.

13 13 Levene's Test for Equality of Variances Tabel 4.10 Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. Mean Std. Error F Sig. t df (2-tailed) Difference Difference Lower Upper eps03 eps04 eps05 eps06 eps07 der03 der

14 14 der05 der06 der07 npm03 npm04 npm05 npm06 npm07 ssumed

15 15 Untuk mengetahui perbedaan rata-rata yaitu DER, EPS, NPM dan harga saham periode Langkah-langkah pengujiannya adalah : Uji Kesamaan Varian o Hipotesis H 0 : Varian rata-rata identik H 1 : Varian rata-rata berbeda o Statistik Uji : Uji F o α = 0.05 o Syarat Penerimaan atau penolakan H o : H 0 diterima bila nilai Sig > α H 1 diterima bila nilai Sig < α Uji Selisih Rata-rata o Hipotesis H 0 H 1 : Rata-rata identik : Rata-rata berbeda o Statistik Uji : Uji t o Menentukan t-tabel o Syarat Penerimaan atau penolakan H o : H 0 diterima bila nilai t tabel t hitung t tabel H 1 diterima bila nilai t tabel > - t hitung atau t tabel < t hitung Berdasarkan tabel 4.10 dan langkah-langkah pengujian tersebut maka diperoleh hasil, sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Pengujian Variabel Uji Varians Uji Rata-rata DER 2003 identik tidak ada beda DER 2004 identik tidak ada beda DER 2005 identik tidak ada beda DER 2006 identik tidak ada beda DER 2007 identik tidak ada beda EPS 2003 berbeda tidak ada beda EPS 2004 berbeda tidak ada beda

16 16 EPS 2005 identik tidak ada beda EPS 2006 berbeda tidak ada beda EPS 2007 berbeda tidak ada beda NPM 2003 identik tidak ada beda NPM 2004 identik tidak ada beda NPM 2005 identik tidak ada beda NPM 2006 identik tidak ada beda NPM 2007 identik tidak ada beda KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan yang mendasari penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa DER rata-rata perusahaan emiten farmasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 identik. b. Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa EPS rata-rata perusahaan emiten farmasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 identik. c. Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa NPM rata-rata perusahaan emiten farmasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 identik. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor dalam melakukan investasi saham dengan melihat kondisi perusahaan melalui rasio keuangan, khususnya DER, EPS dan NPM. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih selektif dalam memilih emiten perusahaan di BEI sebagai sampel. 3. Periode pengamatan sebaiknya diperhitungkan agar dalam melihat kinerja perusahaan yang akan datang akan lebih baik lagi.

17 17 DAFTAR PUSTAKA Anastasia, et al Analisis Faktor Fundamental Dan Risiko Sistimatik Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ, Jurnal Akuntansi Keuangan, vol 5, No 2: Darsono dan Ashari, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta : Andi, 2005 Husnan, Suad, Manajemen Keuangan : Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta : BPFE, 1995 J. Awat, Napa, Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, Jakarta : Gramedia, 1999 Noer Sasongko dan Nila Wulandari Pengaruh EVA Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham, Empirika, vol 19, No 1:64-80 Prihadi, Toto, Mudah Memahami Laporan Keuangan, Jakarta : PPM, 2007 Sartono, R. Agus, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta : BPFE, 2001 Trihendradi, Cornelius, Statistik Inferen : Teori Dasar & Aplikasinya, Yogyakarta : Andi, 2005 Widioatmodjo, Sawidji, Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2005 Wahana Komputer, Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 10, Jakarta: Salemba Infotek, 2004.

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan sektor industri farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

Lebih terperinci

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF

Lebih terperinci

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Lampiran i Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI No Kode Nama Perusahaan ROE 2004 2005 2006 2007 2008 1 SQBI Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 31.82 8.94 33.06 32.88

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIWATI NIM:

ARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIWATI NIM: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE) DAN NPM (NET PROFIT MARGIN) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014) Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id)

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis dan sumber data didalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id) dan (www.e-bursa.com)

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 34 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Nazir, 1998). Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia Lantai 1,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan data berupa angka-angka pada analisis statistik, sedangkan menurut eksplanasinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, Indonesia mengulang kembali sejarah tahun 1988, yaitu melemahnya rupiah terhadap dolar AS pada saat ini. Dengan melemahnya rupiah memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pinjaman jangka panjang yang menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian Kepustakaan (library research) adalah metode penelitian yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian Kepustakaan (library research) adalah metode penelitian yang dilakukan 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan Penelitian Kepustakaan (library research) adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari

Lebih terperinci

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ledi Lasni Jurusan Akuntansi Falkultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara, bahkan keberadaan pasar modal menjadi salah satu indikator untuk mengukur maju tidaknya tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi Milik BUMN dan Swasta

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi Milik BUMN dan Swasta Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 1, (1), 2017, 19-30 e-2579-9401, p-2579-9312 Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen Vol 1, (1), 2017, 19-30 JURNAL INSPIRASI BISNIS & MANAJEMEN Published every

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjuabelikan sekuritas. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini berpengaruh besar terhadap dunia bisnis. Perubahan lingkungan yang cepat, dinamik dan rumit di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Laba penting bagi perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2010 2014 mengalami peningkatan sekitar 6-7 persen. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil sekalipun, yang terlihat dari kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

:Anggun Kartika Wati Npm :

:Anggun Kartika Wati Npm : PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Industri Rokok yang Go Public di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2009-2013 Nama :Anggun Kartika Wati Npm : 10210852

Lebih terperinci

Reni Susanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Reni Susanti   Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Reni Susanti email: renneyxu@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal terhadap pasar modal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH RASIO LABA PER LEMBAR SAHAM (EARNING PER SHARE), LABA ATAS PENJUALAN (NET PROFIT MARGIN), DAN LABA ATAS MODAL SENDIRI (RETURN ON EQUITY)

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan antara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 DVLA PT Darya Varial Laboratoria 2 INAF PT Indofarma (Persero) 3 KAEF PT Kimia Farma ( Persero) 4 KLBF PT kalbe Farma 5 MERK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini dalah untuk mengetahui bagaimana hubungan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah emiten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi kondisi perekonomian yang sangat kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mengerahkan seluruh sumber daya secara optimal hanya perusahaan

Lebih terperinci

Tabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode DVLA INAF KAEF KLBF MERK PYFA

Tabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode DVLA INAF KAEF KLBF MERK PYFA Tabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode 2007-2011. No Perusahaan Kode Kebijakan Hutang (DER) Rata-rata 2007 2008 2009 2010 2011 1 PT. Darya Varia DVLA 0.30

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring banyaknya perusahaan yang telah go public sangat penting bagi mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar kecilnya pergerakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA VERNANDE NIROHITO Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar finansial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negaranegara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami perkembangan maka persaingan pun akan semakin meningkat. Dalam persaingan tersebut perusahaan terdorong

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa

Bab I. Pendahuluan. perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peranan penting dalam kehidupan perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal menggalang pergerakan dana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September April 2014 di Pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A- 204,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan Martono (2002: 3) mengemukakan beberapa tujuan dari berdirinya perusahaan. Tujuan pertama adalah

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi dapat diartikan sebagai komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa mendatang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk mengembangkan usaha baik perorangan maupun perusahaan. Investasi yang baik dan tepat akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, setiap perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik dan terbesar dibidangnya. Membangun sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang cukup penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan laba atau keuntungan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei Oleh: Ni Komang Ayu Darmiati Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian komparatif yakni penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara pengusaha juga semakin ketat. Oleh karena itu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

Oleh Riyandi Nur Sumawidjaja. Abstrak

Oleh Riyandi Nur Sumawidjaja. Abstrak Pengaruh Kinerja Variabel-Variabel Fundamental Perusahaan Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Industri Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Oleh Riyandi Nur Sumawidjaja Abstrak T he objective

Lebih terperinci

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan... 1 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012 (Analysis of Influence Financial Performance to Share Price at

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin meningkat, tidak hanya dalam satu sektor industri melainkan juga terjadi antara sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrumen investasi untuk mendapatkan return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang berinvestasi dalam saham

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari perusahaan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal

Lebih terperinci

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan (return) yang maksimal dengan resiko tertentu. Resiko yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan (return) yang maksimal dengan resiko tertentu. Resiko yang 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan investor menginvestasikan modalnya adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang maksimal dengan resiko tertentu. Resiko yang ditanggung para

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE 2010-2012 Nurlita 25210182 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Heru

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011) Choirul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan dana yang relatif

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) Dewi Anjarwani Mugiasih anjar_zoe@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 Nama : Siti Wulandari NPM : 19210954 Fakultas / Jurusan : Ekonomi /Manajemen Latar Belakang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan dalam menghimpun dana untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Saham yang dijual di pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor barang konsumsi, saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan (earning) yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan bagian yang akan ditahan

Lebih terperinci