PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMPN 2 CIMALAKA. Oleh: Yeti Sulastri, Diana Rochintaniawati

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Implementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK JIGSAW DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya daya serap peserta didik terhadap materi ajar masih menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

DAFTAR ISI BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED, PENGUASAAN KONSEP KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN, DAN SIKAP ILMIAH SISWA...

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

Oleh Deby Maria Juliana Purba Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

Rahmi, Fenny Agustina dan Farianti. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTs kelas VII terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

A ABSTRAK

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003:

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

DAFTAR ISI Mochamad Yuniardi, 2014 Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB III METODE PENELITIAN

STKIP persada Khatulistiwa, Jl. Pertamina KM 4- Sengkuang- Sintang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ARIA KURNIA SAPUTRA NPM:

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas X jurusan Agribinis Ternak Unggas di SMK

I. PENDAHULUAN. waktu. Model-model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH :

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

OUTLINE PROPOSAL METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMPN 2 CIMALAKA Oleh: Yeti Sulastri, Diana Rochintaniawati 1 Guru SMPN 2 Cimalaka Sumedang 2 Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang peningkatan penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran biologi pada konsep Reproduksi Vegetatif alami tumbuhan melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SMPN 2 Cimalaka. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IXA SMPN 2 Cimalaka dengan jumlah siswa 39 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa adalah dengan menggunakan tes hasil belajar. Temuan hasil pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh hasil tes siswa sudah memenuhi ketuntasan belajar dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 89,74% dan adanya peningkatan skor post tes siswa dibandingkan dengan pre tes dengan perbedaan yang signifikan, ini menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa. Berdasarkan skor gain ternormalisasi pembelajaran ini mempunyai nilai 0,44 yang tergolong kategori efektivitas sedang. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dikembangkan pada penelitian ini cukup efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran Biologi setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada konsep Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan. Kata kunci : Penguasaan konsep, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pendidikan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan memahami materi pelajaran dengan baik bila terjadi kerjasama antara guru dan siswa. Untuk itu, seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ideide baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam penyajian materi seorang guru harus pandai memilih model, pendekatan, strategi, dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak merasa bosan tapi justru malah tertarik untuk belajar (Faturrohman, 2007). 15

Proses pembelajaran yang terjadi selama ini, khususnya pembelajaran biologi cenderung monoton dan tidak menarik. Proses belajar mengajar lebih banyak didominaasi oleh guru, siswa pada umumnya cenderung pasif hanya menerima saja informasiinformasi yang diberikan guru, siswa lebih banyak mendengar, menulis apa yang di informasikan guru dan latihan mengerjakan soal. Sebagai akibatnya proses belajar mengajar dirasakan oleh siswa membosankan dan tidak menarik, bahkan dari hasil pengamatan, siswa memperlihatkan sikap yang kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti pembelajaran biologi. Dalam proses pembelajaran interaksi antara guru dengan siswa kurang lancar dan lebih buruk lagi interaksi antara siswa dengan siswa hampir tidak terjadi dan hal ini membuat siswa tidak termotivasi untuk belajar. Dampak dari semua itu minat belajar siswa menjadi rendah dan pada akhirnya hasil belajar siswa pun masih jauh dari harapan. Salah satu upaya untuk merubah kondisi tersebut adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ramlawati (2007) bahwa model pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Wartono, dkk, (2004) pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Sedangkan menurut Kunandar (2008), pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Menurut Lie (2002), pembelajaran kooperatif dapat mencapai hasil yang maksimal apabila menerapkan lima unsur pembelajaran kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al (Lie, 2002). Menurut Lie (2002), dalam teknik ini guru harus memperhatikan pengetahuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan pengetahuan dan pengalaman itu agar bahan bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa juga harus bekerja sama dengan siswa lain dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dengan aktivitas yang dilakukan siswa, pembelajaran kooperatif menjadi relevan pula untuk digunakan 16

dalam meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok (Lie, 2002). Dalam model belajar ini terdapat tahaptahap dalam penyelenggaraannya. Tahap pertama siswa dikkelompokan dalam bentuk kelompokkelompok kecil. Pembentukan kelompokkelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu (Isjoni, 2007), yaitu berdasarkan perbedaan kemampuan akademik, keaktifan siswa dan gender. Atas latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dilakukan penelitian untuk membuktikan bahwa Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran Biologi di SMPN 2 Cimalaka. Ausmsi yang melandasi penelitian ini adalah dalam pembelajaran kooperatif siswa lebih terlibat aktif pada proses pembelajarannya yang akan berdampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi dan dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya (Isjoni, 2007; Junengsih, 2007). Berdasarkan asumsi tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep dalam pembelajaran Biologi konsep Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan di SMPN 2 Cimalaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep pada pembelajaran biologi pada konsep Reproduksi Vegetatif Alami di SMPN 2 Cimalaka. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk memberikan sumbangan yang berharga dalam rangka perbaikan pengajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode Weak eksperimen (eksperimen semu). Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretes Postes Design (Sudjana, 1996). Tes awal dilanjutkan dengan perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kemudian dilanjutkan dengan tes akhir. Desain Penelitian X1 O X2 Keterangan: X1 = Pre Tes (Tes awal) O = Perlakuan Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw X2 = Post Tes (Tes akhir) 17

Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas IXA SMPN 2 Cimalaka sebanyak 39 orang dengan komposisi lakilaki 20 siswa dan perempuan 19 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes penguasaan konsep pilihan ganda yang digunakan untuk menyaring penguasaan konsep siswa pada materi Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan. Berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) SMPN 2 Cimalaka tahun 2007/2008 pada pelajaran IPA untuk penguasaan konsep siswa dikatakan sudah tuntas belajar jika memperoleh nilai 6,00. Untuk mengetahui prosentase siswa yang tuntas belajar digunakan rumus: banyaknya siswa yang tuntas belajar x100% % Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Selain digunakan rumus di atas, ketuntasan belajar juga dihitung dengan menggunakan uji rerata Z tunggal. Uji rerata Z tunggal juga digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dengan post test pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran biologi. Katergorisasi terhadap nilai indeks gain yang diperoleh siswa dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran yang telah dilangsungkan dengan penghitungan sebagai berikut: postes pretes g skor ideal pretes Kategorisasi Indeks Gain yang diperoleh adalah sebagai berikut: Nilai Ideks Gain Kategori > 70 Efektivitas pembelajaran tinggi 0,3 0,7 Efektifitas pembelajaran sedang < 0,3 Efektivitas pembelajaran rendah HASIL DAN PEMBAHASAN Penguasaan konsep dijaring dengan menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan di awal dan di akhir pembelajaran. Berdasarkan data yang dijaring diperoleh ringkasan data skor penguasaan konsep siswa seperti terlihat pada tabel di bawah ini: 18

N Maks Min Rerata SD Nilai > 6 Nilai < 6 Tabel 1. Rekapitulasi Skor Penguasaan Konsep Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan Data Tes Awal Tes Akhir 39 80 10 46,67 1,84 10 29 39 90 40 70,26 1,35 35 4 Gain Ternormalisasi 0,44 Secara lebih jelas, peningkatan skor penguasaan konsep siswa dari pretes ke postes digambarkan dalam diagram batang di bawah ini. Dalam aspek ketuntasan belajar, berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) SMPN 2 Cimalaka tahun 2007 /2008 pada pelajaran IPA, siswa dikatakan tuntas belajar bila menunjukkan kemampuan dalam menyerap materi yang diberikan selama proses belajar mengajar memperoleh nilai 6,00. Pada kelas penelitian dari data hasil pretes yang tuntas belajar sebanyak 10 siswa (25,64%) dan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 29 siswa (74,36%). Hal ini belum mencapai patokan ketuntasan belajar secara klasikal 85%. Namun setelah kelas penelitian diberi perlakuan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan diakhiri dengan postes maka diperoleh data jumlah siswa yang tuntas belajar adalah sebanyak 35 siswa (89,74%), dan siswa yang tidak tuntas belajar adalah 4 orang (10,26%). Hal ini sudah mencapai patokan ketuntasan belajar secara klasikal, di mana patokan ketuntasan belajar secara klasikal adalah 85%. Dengan menggunakan uji Z rerata tunggal (uji Z mean tunggal), diperoleh hasil Z = 4,77, karena Z hitung berada di luar antara 1,96 dan +1,96 maka H 0 ditolak atau H 1 19

diterima dengan kata lain pada kelas penelitian nilainya sudah memenuhi ketuntasan belajar. Berdasarkan rerata skor tes awal dan tes akhir penguasaan konsep, tingkat penguasaan konsep tes awal siswa tergolong kategori kurang (46,67%) sedangkan tingkat penguasaan konsep tes akhir siswa tergolong kategori baik (70,26%). Dengan menggunakan uji Z rerata tunggal (uji Z mean tunggal) diperoleh hasil Z = 13,48. Karena Z hitung berada di luar antara 1,96 dan +1,96 yaitu berada di sebelah kiri daerah penerimaan Ho maka Ho ditolak atau H1 diterima. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa pada konsep Reproduksi Vegetatif Alami pada Tumbuhan. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam penelitian ini mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini mendukung temuan penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Ramlawati, 2007) dan (Stahl, 1994 dalam Isjoni, 2007). Dari hasil rerata gain ternomalisasi diperoleh nilai 0,44. Nilai tersebut menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran termasuk ke dalam kategori. Hal ini mengandung pengertian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang diterapakan cukup efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada konsep Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan di SMPN 2 Cimalaka. KESIMPULAN Hasil penelitian dengan uji Z rerata tunggal menunjukkan bahwa pada kelas penelitian nilainya sudah memenuhi ketuntasan belajar dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 89,74%. Dari penghitungan uji Z rerata tunggal juga diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari pretes ke postes. Berdasarkan skor gain ternormalisasi sebesar 0,44 efektivitas pembelajaran dikategorikan kedalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dikembangkan pada penelitian ini cukup efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan di SMPN 2 Cimalaka. SARAN 1. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk menilai aspek lain yang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw selain meningkatkan penguasaan konsep siswa. 20

2. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian serupa pada konsep yang lain. DAFTAR PUSTAKA Fathurrohman. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama. Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung Alfabeta. Juanengsih. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Melalui Pendekatan Induktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Siswa. Makalah Seminar InternasionalPendidikan IPA. Jakarta: UIN Syarif Hidayatulloh. Kunandar. 2007. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Ramlawati. 2007. Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Setting Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA 3 Takalar. Makalah Seminar Internasional Pendidikan IPA.Jakarta: UIN Syarif Hidayatulloh. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Wartono, dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Sains. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 21