BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khusus dan pengkajian yang lebih mendalam karena bagaimanapun juga dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. PT. Midi Utama Indonesia, Tbk adalah salah satu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan sumber daya manusianya. Sebab sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Turnover. Definisi Intensi turnover menurut Harnoto (2002) adalah kadar atau

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB I PENDAHULUAN. tantangan-tantangan yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Hubungan Antara Faktor-Faktor Keinginan Berpindah Karyawan Di Rumah Sakit Baliméd Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah turnover intention. Turnover menurut Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

Riset Per iila il k O u rgan isas

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi ekonomi yang tidak stabil dan semakin maraknya

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal sangat penting karena mempunyai peranan dalam keberlangsungan hidup organisasi Panggabean (2004:12). Hal tersebutlah yang membuat para pemilik yayasan perguruan swasta sadar akan nilai investasi guru sebagai sumber daya manusia. Dimana saat ini mengumpulkan tenaga kerja yang cakap dan berkinerja baik semakin sulit dilakukan, terlebih lagi mempertahankan yang sudah ada. Mereka harus memprioritaskan untuk menemukan, mempekerjakan, memotivasi, melatih, mengembangkan guru yang paling dekat dengan budaya sekolah dan performa yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas. Manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas yang penting disebuah organisasi. Organisasi perlu mengatur sumber daya manusia untuk mencapai tujuannya secara efektif, dengan senantiasa melakukan investasi untuk penerimaan, penyeleksian dan mempertahankan sumber daya manusia yang potensial agar tidak berdampak pada keinginan pindah guru (Turnover Intention). Turnover Intention (Keinginan berpindah) adalah proses tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus digantikan. Keinginan berpindah berdampak pada tingginya biaya recruitment dan juga berdampak pada produktifitas organisasi, Mathis (2006:120). Tingginya tingkat turnover intention dan perputaran karyawan menunjukkan indikasi adanya masalah terhadap organisasi tersebut, karena organisasi harus mampu mengelola tingginya keinginan pindah

2 dan perputaran karyawan itu sendiri, Siagian (2012:57). Turnover intention adalah suatu fenomena yang sering terjadi dalam sekolah swasta. Turnover dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi suatu sekolah berupa sejumlah guru yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan guru untuk berpindah mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Keinginan pindah mengakibatkan pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi. Perpindahan dapat terjadi secara sukarela (voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela. Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan yang diambil seorang guru untuk meninggalkan dan keluar organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor ketertarikan pekerjaan yang ada saat ini, dan tersedianya alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya, involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja (employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi karyawan yang mengalaminya, Robbins (2008:16) Saat ini tingginya tingkat keinginan berpindah guru telah menjadi masalah serius bagi banyak sekolah. Keinginan berpindah yang tinggi pada sekolah swasta dapat mengganggu proses pembelajaran dan juga melambungkan biaya dalam rekrutmen, wawancara, tes, pengecekan referensi, biaya administrasi pemrosesan guru baru, tunjangan, orientasi, dan biaya peluang yang hilang karena guru harus mempelajari keahlian yang baru, kerugian atas adanya turnover meliputi biaya langsung yang terkait dengan kegiatan rekrutmen antara lain: biaya iklan, biaya

3 agen dan biaya tidak langsung misalnya biaya biaya yang berhubungan dengan pelatihan guru baru dan kerugian produktivitas oleh proses pembelajaran guru baru. Hal ini juga terjadi pada Perguruan Al-Azhar Medan, dimana terdapat sejumlah guru yang terdata meninggalkan kegiatan belajar mengajar untuk mendaftarkan diri, dan ikut serta dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Hal ini menunjukkan besarnya keinginan untuk keluar dari suatu organisasi. Dari data menunjukkan tingkat keinginan pindah (turnover intention) guru yaitu 30,23%, ini merupakan ukuran sebagai indikasi adanya masalah yang mendasar pada organisasi.turnover guru dapat menelan biaya yang tinggi. Oleh karena itu organisasi perlu menguranginya sampai pada tingkat-tingkat yang dapat diterima. Namun demikian, mempertahankan tingkat perputaran sebesar nol adalah tidak realistis dan bahkan tidak dikehendaki. Penelitian ini akan melakukan pengujian terhadap beberapa faktor yang diprediksi berhubungan dengan perpindahan guru. Faktor-faktor tersebut adalah kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Banyak hal yang disinyalir sebagai penyebab keluarnya seorang guru dari suatu pekerjaan. Situasi kerja yang dihadapi saat ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan dan timbulnya ketidak puasan dalam bekerja atau dipengaruhi oleh pandangan guru untuk mendapatkan alternatif pekerjaan dan kepuasan yang lebih baik. Dengan demikian, suatu sekolah dituntut untuk dapat mempertahankan gurunya, seperti mampu memberikan balas jasa tinggi dan memahami hal-hal yang mampu membuat gurunya nyaman untuk tetap bekerja tanpa menurunkan kinerja sekolah tersebut secara keseluruhan.

4 Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan penting yang dapat menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya. Selain itu, ketidakpuasan kerja seorang guru juga menimbulkan berbagai masalah, seperti meningkatnya tingkat absensi guru, perilaku kerja pasif serta dapat merusak atau mengganggu kinerja guru lain. Oleh karena itu, para pemimpin dituntut untuk lebih memperhatikan dan memahami hal-hal yang diinginkan gurunya. Penyebab lain dari adanya perpindahan guru adalah kepemimpinan. Kepemimpinan berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan perputaran yang semakin rendah. Kepemimpinan adalah salah satu aspek penting dari filosofi human resources management (HRM). Pengertian kepemimpinan itu sendiri berkembang tidak lagi sekedar memberikan perintah, tetapi lebih dari itu, kepemimpinan mempunyai arti yang luas yaitu kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi bahawan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Apabila pemimpin tidak memiliki kemampuan untuk menggerakkan tenaga kerja yang ada maka dianggap kepemimpinan yang ia laksanakan akan berhasil, tetapi sebaliknya jika tenaga kerja tidak tertarik dan tidak mau terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi dan lembaga, maka diaanggap tidak efektifnya kepemimpinan yang ada. Kepemimpinan yang baik harus berdampak terhadap komitmen guru untuk setia dan bertahan terhadap organisasi. Prlikaku pemimpin seharusnya mencerminkan sifat-sifat tauladan yang menjadikan para guru untuk tetap semangat dan setia dalam bekerja. Respon keterlibatan guru adalah tingkat dimana seorang guru berpartisipatif dan berkontribusi dalam organisasi. Respon ataupun Keterlibatan guru merupakan faktor penting sebuah proses partisipatif yang menggunakan

5 masukan guru dan dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen guru untuk keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, kepemimpinan dan kepuasan serta keterlibatan kerja menjadi sangat penting, karena hal itu disinyalir sebagai prediktor yang lebih baik bagi rendahnya keinginan untuk berpindah seorang tenaga kerja. Seorang individu masuk ke dalam suatu organisasi dengan bermacam kebutuhan, keinginan dan kemampuan, dan mereka berharap dapat menemukan sebuah lingkungan kerja dimana individu tersebut dapat menggunakan kemampuan serta memenuhi berbagai macam kebutuhan dasarnya. Saat individu tersebut menemukan peluang-peluang tersebut dalam pekerjaannya, maka partisipasi terhadap organisasi akan meningkat. Sebaliknya, saat organisasi gagal memberikan pemenuhan kebutuhan, maka partisipasi terhadap organisasi cenderung menurun. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian tentang Hubungan antara Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja dan Persepsi guru terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keinginan untuk Berpindah Guru Di Perguruan Al-Azhar Medan. Penelitian ini dilakukan karena fenomena yang ada menunjukkan tiap tahun ada sejumlah guru yang keluar dari perguruan tersebut. B. Identifikasi Masalah Ada banyak faktor yang menjadi penyebab individu mempunyai keinginan untuk berpindah atau berhenti dari tempat kerja. Keinginan pindah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik individu seperti : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, lamanya bekerja, pelatihan kerja, profesionalisme, pengungkapan kebutuhan pribadi, jarak tempat kerja, keinginan dan dinyatakan

6 untuk tinggal di organisasi. Selain itu, faktor lain dari segi organisasi kerja meliputi: kompensasi yang diberikan organisasi, kesempatan promosi karier dan komitmen organisasi. Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab keinginan pindah kerja adalah sebagai berikut : gaya kepemimpinan, konflik peran, ambiguitas peran, kepuasan gaji, promosi, komitmen organisasi dan kepuasan kerja. C. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan keinginan pidah dan kemampuan peneliti dan keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian terhadap semua faktor yang diperkirakan mempengaruhi perpindahan guru, maka perlu dibatasi masalah yang akan diteliti. Peneliti hanya akan membahas tentang faktor kepuasan, keterlibatan kerja dan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah yang diyakini berhubungan dengan keinginan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan keinginan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan? 2. Apakah terdapat hubungan negatif antara keterlibatan kerja dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan? 3. Apakah terdapat hubungan negatif antara persepsi guru terhadap

7 kepemimpinan kepala sekolah dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan? 4. Apakah terdapat hubungan negatif antara kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan kepuasan kerja dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan. 2. Hubungan keterlibatan kerja dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan. 3. Hubunggan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan. 4. Hubungan antara kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah secara bersamam-sama dengan keingindan berpindah guru di Perguruan Al-Azhar Medan. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat: 1. Teoritis Memberikan kontribusi yang baik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teori yang berkaitan dengan perilaku organisasi, khususnya

8 teori tentang kepuasan kerja, keterlibatan kerja, persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan turnover intention guru. 2. Praktis a. Sebagai input positif bagi yayasan dalam memberi kebijakan dalam menanggulangi keinginan pindah guru. b. Sebagai input positif bagi kepala sekolah dalam kepemimpinannya untuk memberi kebijakan dalam menanggulangi keinginan pindah guru c. Sebagai input positif bagi guru dalam menjalankan tugasnya dan berupaya mengembangkan komitmen organisasi dalam diri. d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya dalam penelitian yang mendukung di kemudian hari.