Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

RENCANA STRATEGIS BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun:

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

2.1 Rencana Strategis

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah

LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2017 KATA PENGANTAR

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

Rencana Strategis. Tahun

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

Revisi ke 02 Tanggal : 13 Juli 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

DRAFT RENCANA STRATEGIS

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP


Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

K A T A P E N G A N T A R

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KINERJA TAHUNAN

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

Transkripsi:

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Triwulan III Tahun 2016 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan kinerja (LKj) interin Triwulan III ini berisi capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut selama Triwulan III tahun 2016. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap stakeholders sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BPOL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaskud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan observasi sumberdaya laut. Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut pada Triwulan III TA 2016. Kinerja BPOL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BPOL. Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut. Jembrana, September 2016 Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR...iv SINGKATAN/GLOSARY... v RINGKASAN EKSEKUTIF... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI... 2 1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)... 3 1.5 SISTEMATIKA LAPORAN INTERIM (LAKIP TRIWULANAN)... 6 BAB II Perencanaan Kinerja... 8 2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 8 2.2 RENCANA STRATEGIS 2015-2019... 9 2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2016... 11 2.4 PENETAPAN KINERJA TA 2016... 12 BAB III... 14 Akuntabilitas Kinerja... 14 3.1 PENGUKURAN KINERJA... 14 3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI... 18 3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE... 18 3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE... 20 3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE... 24 3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN 27 BAB IV... 29 Penutup... 29 4.1 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT... 29 4.2 SARAN.30 ii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 per Triwulan III 2016 vii Tabel 2 Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL 6 Tabel 3 Perjanjian Kinerja tahun 2016 12 Tabel 4 Capaian IKU BPOL Triwulan III TA 2016 15 Tabel 5 Bobot IKU terhadap SS 16 Tabel 6 Status capaian NPSS 16 Tabel 7 Standar Status Kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS 16 Tabel 8 Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) selama Triwulan III 17 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12. Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Target dan realisasi IKU Triwulan III pada Jumlah WPP yang terpetakan Potensi SDKP untuk pengembanga Ekonomi Maritim dan Kelautan yang berkelanjutan (WPP) Target dan IKU Triwulan III Pada Sasaran Strategis Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP yang Mendukung Daya Saing Produksi dan Pemanfaatan SDKP Target dan IKU Triwulan III pada Sasaran Strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang Implementatif Berdasar Data dan Informasi Ilmiah Target dan IKU Triwulan III Pada Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL Target dan IKU Triwulan III Pada Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya Target dan IKU Triwulan III Pada Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk Target dan IKU Triwulan III pada Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (minimal) Tabel 16 Target dan IKU Triwulan III pada Indeks kompetensi dan integritas di BPOL 27 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Target dan IKU Triwulan III Presentase penerapan system manajemen pengetahuan yang terstandar Target dan IKU Triwulan III pada Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Target Dan IKU Triwulan III Pada Nilai Efisiensi Anggaran danpresentase Kepatuhan Terhadao SAP Tabel 20 Pagu dan Anggaran Tahun 2016 Triwulan III (per belanja) 27 Tabel 21 Anggaran BPOL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan III 28 Tabel 22 Permasalahan dan Tindak Lanjut dalam Pelaksanaan Kegiatan BPOL Triwulan III 29 19 20 21 22 22 23 26 27 26 27 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut... 3 Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL... 4 Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL... 4 Gambar 4. Grafik Komposisi PNS berdasarkan jabatan di BPOL... 5 Gambar 5. Peta Strategi BPOL... 14 iv

SINGKATAN/GLOSARY SEACORM InaGOOS BPOL LAKIP : Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring : Indonesia Global Ocean Observing System : Balai Penelitian dan Observasi Laut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah v

RINGKASAN EKSEKUTIF Buku ini merupakan laporan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut Bali pada Triwulan III TA 2016 dikaitkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2016. Pada tahun 2016 BPOL memperolah anggaran sebesar Rp 92.482.683.000,- dengan sumber : 1. RM : Rp 32.960.646.000,- 2. RM (Pendamping) : Rp 3.150.412.000 3. PNBP TA Berjalan : Rp 37.578.000,- 4. PHLN : Rp 56.334.047.000 Dengan pagu anggaran tersebut, BPOL pada tahun 2016 melaksanakan 16 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Riset Laut dan Pesisir Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 BPOL menggunakan metode dan strategi Balanced Scorecard (BSC) yang bertujuan untuk perbaikan pengelolaan kinerja melalui restrukturisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Restrukturisasi SAKIP BPOL dengan pendekatan BSC telah menghasilkan dokumen review penetapan kinerja BPOL Tahun 2016, dimana didalamnya terdapat 9 Sasaran Strategis dan 16 IKU, yaitu: CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan 2 Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL 3 Jumlah penggunaan jasa layanan LKP INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 4 Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (buah/paket) 5 Jumlah kawasan yang terpetakan sumberdaya laut dan pesisir (kawasan) 6 7 8 9 10 Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan (KTI) Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya (Buah). Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk. (Buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (%) LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 11 Indeks kompetensi dan integrasi di BPOL (%) 12 Presentase Penerapan system manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 13 Nilai/Skor SAKIP BPOL 14 Nilai Kinerja reformasi birokrasi 15 Nilai kinerja Anggaran BPOL (%). 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) vi

Dalam pelaksanaannya capaian kinerja masih banyak yang belum mencapai target baik pada penilaian NPSS, NPIS, dan NKK sehingga pada peta strategis menunjukan beberapa IKU dan SS menunjukan capaian yang buruk, hal ini di karenakan banyak IKU yang dapat tercapai pada akhir tahun atau pada Triwulan IV. Pada serapan anggaran BPOL Triwulan III sebesar 8,80 % setara dengan Rp. 8.137.161.382,- dari target Rp 8.137.161.382,-,sedangkan angka capaian fisiknya mencapai 8,80 %. Hal ini menunjukan bahwa secara umum kinerja BPOL dapat dikatakan baik. Tabel 1. per Triwulan III 2016 RM (Rp.) RMP (Rp.) PNBP (Rp.) PHLN (Rp.) 51 52 53 52 53 52 53 52 53 Pagu 4.734.057.000 12.149.620.000 19.557.098.000 3.150.412.000 0 37.578.000 0 0 56.334.047.000 Target 916.038.000 2.520.176.000 3.126.513.000 1.574.436.000 0 0 0 0 0 Realisa si 916.037.420 2.520.175.465 3.126.512.559 1.574.435.938 0 0 0 0 0 % 21,65 27,48 15,99 49,98 0 0 0 0 0 Total Pagu Total Realisa si 32.960.646.000 3.150.412.000 37.578.000 56.334.047.000 92.482.683.000 8.137.161.382 (8,79%) vii

BAB I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur, menuju paradigma baru yang mengandalkan Ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian, sumberdaya laut di masa datang akan tetap terjaga lestari. Untuk itu, perlu dibangun pondasi yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) dan pemanfaatan teknologi observasi laut perlu dibangun, dikembangkan dan dijadikan salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang, peningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan harus terus dilakukan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka. Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan wilayah laut yang paling luas telah memberikan peranan yang signifikan dan ikut terlibat secara aktif dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data tersebut melalui peluncuran program InaGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) pada tanggal 9 Agustus 2005 di Bali. Program InaGOOS ini ditekankan pada kegiatan observasi laut di Indonesia, yang merupakan bagian dari observasi global, dapat berlangsung secara menerus dan menyeluruh dalam memberikan informasi fenomena dan dinamika laut di wilayah Indonesia. Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (sebelumnya bernama Badan Riset Kelautan dan Perikanan) harus dapat dijadikan tempat pijakan yang relevan dalam menjawab kebutuhan di atas. Untuk itu, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan nasional. 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusun LAKIP Interim Triwulan III Tahun 2016 adalah: 1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan; 2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU; 3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Adapun tujuan disusunnya LAKIP Interim Triwulan III Tahun 2016 adalah: 1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan III; 2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Triwulan III; 3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan berikutnya. 1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Penelitian dan Observasi laut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah binaan Pusat pengkajian dan perekayasaan teknologi Kelautan dan Perikanan, dan berdasarkan SK Kepala Badan bahwa BPOL dibawah binaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir. Struktur organisasi BPOL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. 2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan. 3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan. 4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan: 2

a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masingmasing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang adap di BPOL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 3 (tiga) kelompok peneliti yaitu Kelompok Peneliti Ocean Modelling (OM), Kelompok Peneliti Ocean Remote Sensing (ORS), dan Kelompok Peneliti Climate Change (CC). Masing-masing Kelompok Peneliti memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi. 1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi BPOL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 9 Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BPOL pada Triwulan III tahun 2016 sebagai berikut: 3

1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan 36 Jenjang Pendidikan 10 4 3 11 S1 S2 S3 D3 SMA Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BPOL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 4 pegawai (6,25%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,62%), Pendidikan Sarjana (S1) 36 pegawai (56,25%), Pendidikan Diploma (D3) 3 pegawai (4,68%), dan Pendidikan SLTA 11 pegawai (17,18%). 2. Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan Pegawai BPOL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 37 pegawai dengan komposisi Golongan IV, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan IIb sebanyak 1 pegawai (2,70%), Golongan IIc sebanyak 1 pegawai (2,70%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,41%), Golongan IIIa sebanyak 9 pegawai (24,32%), Golongan IIIc sebanyak 6 pegawai (16,22%), Golongan IIId sebanyak 7 pegawai (18,92%), dan Golongan IVa sebanyak 1 pegawai (2,70%). Golongan PNS 9 10 6 7 1 1 2 1 IIb IIc IId IIIa IIIb IIIc IIId IVa Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL 4

3. Komposisi PNS berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 23 pegawai terdiri dari peneliti muda 9 pegawai (24,32%), peneliti pertama 9 pegawai (24,32%) dan calon peneliti 5 pegawai (13,51%). Pegawai dengan jabatan fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai 1 sebagai pranata computer pertama (2,7%) dan 1 pegawai pranata computer pelaksana (2,7%), pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 1 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (2,7%) dan 1 pegawai calon teknisi oseanografi (2,7%). Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata humas pertama 1 (2,7%) dan pustakawan 1 pegawai (2,7%), Bendahara Pengeluaran 1 pegawai (2,7%), Penata laporan Keuangan 1 pegawai (2,7%),Calon pelaporan keuangan 1 pegawai (2,7%) Pengelola BMN 1 pegawai (2,7%), dan Verifikator 1 pegawai (2,7%), Pelaksana Administrasi 1 Pegawai (2,7), Pejabat Pengadaan Barang 1 pegawai (2,7%). 1 1 1 1 5 Pegawai Berdasar Jabatan 1 1 1 1 1 1 1 9 1 9 Kasie Pelayanan Teknis Kassubag tata Usaha Pranata Humas Pertama Peneliti Muda Peneliti Pertama Calon Peneliti Pranata Komputer Pertama Pranata Komputer Pelaksana Pelaksana Administrasi Teknisi Litkayasa Pelaksana Teknisi Oseanografi Bendahara Pengeluaran Calon Pelaporan Keuangan Pengelola BMN Verifikator Pustakawan Pertama Pejabat Pengadaan Barang Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL 5

4. Komposisi Pegawai yang melaksanakan tugas belajar Tabel 2. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa Jumlah DN LN S2 4 1 5 S3 1 4 5 Total 5 5 10 Pada Tabel 1 menunjukan bahwa pegawai BPOL pada Triwulan III sebanyak 10 pegawai sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 5 orang terdiri dari 4 petugas belajar di dalam negeri dan 1 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 5 orang terdiri dari 1 petugas belajar di dalam negeri dan 4 petugas belajar di luar negeri. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain Beasiswa dari Amerika, Perancis, dan beasiswa dalam negeri beasiswa KKP, Kementerian Keuangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada awal bulan September telah kembali pegawai tugas belajar 1 orang atas nama Rochma Widia Lestari, S.I.Kom dari Universitas Indonesia. 1.5 SISTEMATIKA LAPORAN INTERIM (LAKIP TRIWULANAN) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan gambaran pencapaian kinerja BPOL pada setiap Triwulan tahun 2016. Capaian Kinerja (performance result) Triwulan tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Triwulan sebagai tolok ukur keberhasilan Triwulan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada triwulan mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Interim Triwulanan BPOL Tahun 2016, disusun sebagai berikut: Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Singkatan/Glosary Ringkasan Eksekutif I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1.4 Keragaan SDM (Kekuatan SDM) 6

II. III. IV. 1.5 Sistematika Laporan Interim (LAKIP Triwulanan) PERENCANAAN KINERJA 4.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 4.2 Rencana Strategis 2015-2019 4.3 Rencana Kinerja dan Anggaran TA 2016 Penetapan Kinerja TA 2016 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Kinerja 3.2 Capaian Kinerja Organisasi 3.2.1 Customer Perspective 3.2.2 Internal Process Perspective 3.2.3 Learning and Growth Perspective PENUTUP 4.1 Permasalahan dan Tindak Lanjut 4.2 Saran 7

BAB II Perencanaan Kinerja Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di cascading (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat. Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu: 1. Renstra 2015 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 9 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan 2. Penyesuaian Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2016, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III; 3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet; 4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf; 5. Sistem penilaian kinerja individu/pegawai (SIPKINDU); dan 6. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC. 2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BPOL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil 8

penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada kara kteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut. 2.2 RENCANA STRATEGIS 2015-2019 Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut: 1. Strategi untuk mencapai sasaran 1: Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan; a. Meningkatkan kemampuan peneliti dan pejabat fungsional lainnya melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan; b. Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia; c. Pembuatan bengkel dan sarana kerja lainnya yang menunjang kegiatan penelitian dan observasi laut; d. Meningkatkan manajemen penelitian dan observasi laut; e. Meningkatkan kualitas, jumlah dan capaian hasil kegiatan penelitian dan observasi laut sesuai dengan kebutuhan pengguna (user); f. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan kegiatan penelitian dan observasi laut; 9

g. Meningkatkan tatalaksana penganggaran dengan menerapkan system penganggaran berbasis kinerja. 2. Strategi untuk mencapai sasaran 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produksitivitas usaha dan pendapatan Negara dari sektor Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP; a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional; c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI. 3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP yang efektif; a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh; b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan; c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan iklim. 4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP; a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi; b. Penguasaan metode dalam pemrosesan data oseanografi. 5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terselenggaranya Pengendalian Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP; a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BPOL dan multimedia centre; b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang. 6. Strategi untuk mencapai sasaran 6 : Terwujudnya ASN Balai Penelitian dan Observasi Laut yang kompeten, professional dan berkepribadian; a. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut; b. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut. 7. Strategi untuk mencapai sasaran 7 : Tersedianya manajamen pengetahuan Balai Penelitian dan Observasi Laut yang handal dan mudah diakses. 10

a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi. 8. Strategi untuk mencapai sasaran 8 : Terwujudnya birokrasi Balai Penelitian dan Observasi Laut yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan Prima.; a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BPOL. 9. Strategi untuk mencapai sasaran 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan Balai Penelitian dan Observasi Laut secara efisien dan akuntabel; a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BPOL; b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BPOL. 2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2016 Pada Tahun Anggaran 2016 BPOL mempunyai rencana kerja dan anggara yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari: 1. 4 Kawasan Penelitian Kawasan Pesisir yang terpetakan. 2. 4 paket data dan informasi penelitian dan Observasi sumberdaya laut dan pesisir 3. 1 dokumen perencanaan dan penganggaran penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir. 4. 1 dokumen pengendalian dan pelaporan penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir 5. 1 dokumen penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir 6. 1 dokumen pengembangan SDM dan penataan organisasi penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir. 7. 4 dokumen layanan litbang dan hasil iptek penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir 8. 12 bulan layanan perkantoran 9. 1 unit perangkat pengolah data dan informasi 10. 150 m 2 gedung/bangunan Anggaran yang dikelolah untuk 13 output kegiatan antara lain: 1. Rp 2.113.508.000,- Kawasan pesisir yang terpetakan. 2. Rp 3.630.677.000,- Penelitian dan observasi sumberdaya laut dan pesisir. 3. Rp 55.362.000,- Karya tulis Ilmiah bidang penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 4. Rp 159.426.000,- Perencanaan dan penganggaran penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 11

5. Rp 138.250,- Pengembangan kerjasama penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir 6. Rp 697.857.000,- Pelayanan dan Pengelolaan sarana dan jasa penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 7. Rp 240.496.000,- Pengelolaan data informasi, dan publikasi hasil penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 8. Rp 406.421.000,- Pengendalian dan pelaporan penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 9. 291.648.000,- kegiatan Pengembangan SDM dan penataan organisasi penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 10. Rp 391.880.000 kegiatan Penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 11. Rp 75.141.145.000,- sarana dan prasarana penelitian penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir. 12. Rp 8.466.013 Layanan Perkantoran. 13. Rp 750.000.000 Gedung/Bangunan. Sehingga total anggaran pada DIPA 2016 Rp. 92.482.683.000,- untuk menghasilkan 13 output kegiatan di BPOL. 2.4 PENETAPAN KINERJA TA 2016 Pada tahun 2016 BPOL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2016 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon II (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala Balitbang KP). Penetapan Kinerja BPOL Tahun 2016 dengan mengunakan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC) adalah: Tabel 3. Perjanjian kinerja tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARG ET CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwuhudnya pengelolaan SDKP yang berpatisipasif, bertanggungjawab dan berkelanjutan. 2 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP 1 2 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL 3 3 Jumlah penggunaan jasa layanan LKP 5 1 12

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARG ET INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan 4 pembangunan KP yang efektif 4 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP 5 Terselenggaranya Pengendalian Layanan IPTEK KP LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 6 Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, profesional 10 dan berkepribadian 7 Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah di akses. 8 Terwujudnya Birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima. 9 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan ajuntabel 5 6 7 8 9 11 12 13 Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (buah/paket) Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan (KTI) Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya (Buah). Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk. (Buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (%) Indeks kompetensi dan integritas di BPOL (%) Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya BPOL Presentase penerapan system manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai kkinerja reformasi birokrasi BPOL (nilai) 7 15 60 1 2 100 14 Nilai/Skor SAKIP BPOL (nilai) 83 15 Nilai efisisensi anggaran (%) 85 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 100 77 25 50 84 13

BAB III Akuntabilitas Kinerja 3.1 PENGUKURAN KINERJA Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL. Sejak Tahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya. Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BPOL adalah sebagai berikut: Gambar 5. Peta Strategi BPOL 14

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BPOL tahun 2016 yang dapat tercapai. Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2016 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BPOL pada Triwulan III TA 2016 : Tabel 4. Capaian IKU BPOL Triwulan III TA 2016 NO CUSTOMER PERSPECTIVE SS1 1 SS2 2 Uraian IKU Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan (WPP) Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL Target 2016 Triwulan III (%) Tingkat Capaian (%) 1 92,06 92,06 3 100 100 3 Jumlah penggunaan jasa layanan LKP 5 100 100 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE SS3 4 Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (buah/paket) 7 0 0 5 Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan (KTI) 15 20 20 6 Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) 60 100 100 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan SS4 7 litbang sumberdaya laut dan pesisir yang 1 0.15 0.15 ditingkatkan kapasitasnya (Buah). 8 Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk. (Buah) 2 48.95 48.95 SS5 9 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (%) 100 29.89 29.89 LEARN & GROWTH PERSPECTIVE SS6 10 Indeks kompetensi dan integritas di BPOL (%) 77 24.74 24.74 11 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya. 25 100 100 SS7 12 Presentase penerapan system manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 24.85 24.85 SS8 13 Nilai kkinerja reformasi birokrasi BPOL (nilai) 84 67.62 67.62 14 Nilai/Skor SAKIP BPOL (nilai) 83 76.92 76.92 SS9 15 Nilai efisisensi anggaran (%) 85 83.10 83.10 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 100 66.21 66.21 15

Untuk mengukur capaian kinerja organisasi kita menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari atas 2 (dua) unsur, yaitu : 1. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut : Tabel 5. Bobot IKU terhadap SS No Validitas IKU Bobot 1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2 3 Lag output 0,3 4 Lag outcome 0,4 Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut: Tabel 6. Status capaian NPSS Baik Sedang Buruk Indeks Capaian >100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian <100 % Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS. Tabel 7. Standar Status Kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS KLASIFIKASI STATUS MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE NSS/NKP/NPSS X<100% X>90% X>90% atau X<90% Buruk X=100% X=90% - Sedang X 100% X 90% X=90% Baik Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah : a. Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; b. Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; c. Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik. 16

Tabel 8. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) selama Triwulan III No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS Skor SS NKP STATUS NSS STATUS NKP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 1 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang berpatisipasif, bertanggungjawab dan berkelanjutan. 0% Meningkatnya litbang dan layanan IPTEK hasil 1 Customer 33,33% penyelenggaraan 100% 33,33% 2 yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP 100% Tersedianya rekomendasi dan 3 masukan kebijakan 100% pembangunan KP yang efektif 2 3 Internal Process Learning and growth 33,33% 4 5 30% 6 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP Terselenggaranya Pengendalian Layanan IPTEK KP Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian 99.99% 100% 100% 100% 33,33% 17

No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS Skor SS NKP STATUS NSS STATUS NKP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 7 Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang 0% handal dan mudah di akses. 100% 33,33 8 Terwujudnya Birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima. 100% 9 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 100% 3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di Triwulan III TA 2016 berasal dari 2 sasaran strategis yaitu : SASARAN STRATEGIS 1 : Terwujudnya pengelolaan SDKP yang berpatisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan. Sasaran strategis meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan Triwulan III TA 2016 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersbut yaitu Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan. Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang ditetapkan sebagai fokus litbang untuk selanjutnya dihasilkan data informasi dan rekomendasi terpadu bagi pengembangan ekonomi wilayahnya; WPP terpilih yang menjadi sasaran Balitbang KP dengan strategi 18

optimasi pemanfaat sumberdaya KP. Tujuan dari IKU ini adalah sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP dalam pembangunan ekonomi maritime Indonesia dan memberikan dukungan strategis pada tujuan kinerja Balitbang KP dan KKP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang ditetapkan dan sifatnya terintegrasi antar kelompok peneliti. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: Tabel 9. Target dan IKU Triwulan III pada Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan yang Berkelanjutan (WPP) No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. 1 0 0 0 Frekuensi perhitungan IKU tersebut adalah tahunan dan jumlahnya WPP yang terpetakan merupakan realisasi pada Triwulan IV. SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP. Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP terdiri dari 2 (empat) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu: Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL Definisi dari IKU tersebut adalah instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang kelompok peneliti inderaja laut oleh stakeholders baik pusat maupun daerah. Jumlah penggunaan jasa layanan LKP Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mengaplikasikan bioreeftek kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang oleh stakeholders baik pusat maupun daerah. 19

Tabel 10. Target dan IKU Triwulan III Pada Sasaran Strategis Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP yang Mendukung Daya Saing Produksi dan Pemanfaatan SDKP No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 2 Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi 3 9 3 9 dan litbang BPOL 3 Jumlah penggunaan jasa layanan LKP 5 14 5 14 Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis: Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP adalah tahunan dan merupakan realisasi pada Triwulan IV. 3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya: SASARAN STRATEGIS 3 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Nilai sasaran strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah pada Triwulan III TA 2016. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasarn tersebut terdiri dari 2 (tiga) IKU yaitu: Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan/atau informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan/atau informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh kepala satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihsailkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. 20

Tabel 11. Target dan IKU Triwulan III pada Sasaran Strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang Implementatif Berdasar Data dan Informasi Ilmiah No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Data dan Informasi 4 Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir 7 0 0 0 5 Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan 15 3 3 3 Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah adalah tahunan dan merupakan realisasi pada Triwulan IV. SASARAN STRATEGIS 4 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP Nilai sasaran strategis Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP Triwulan III TA 2016. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu: Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL. Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut: Keterangan P Jabfung Jml Tot Jabfung Peg. x100% PJabfung Jml Jabfung Tot Peg. = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOL = Jumlah fungsional BPOL = Jumlah total pegawai BPOL Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: 21

Tabel 12. Target dan IKU Triwulan III Pada Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL. No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 6 Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) 60% 60% 60,00% 60,00% Frekuensi perhitungan IKU proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL adalah triwulanan dan merupakan realisasi tahunan pada setiap triwulan. Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya. IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasaitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 13. Target dan IKU Triwulan III Pada Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya. No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah sarana dan prasarana, serta 7 kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya 1 1 1 1 Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya yang memadai adalah tahunan dan merupakan realisasi tahunan pada Triwulan IV. Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk (buah) IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama penelitian kelautan dan perikanan untuk dokumen kerjasama yang disepatkati oleh eselon III pada 22

tahun berjalan secara multiyears. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jejaring kemitraan dan/atau kerjasama litbang yang dijalin pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 14. Target dan IKU Triwulan III Pada Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk (buah) No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk (buah) 2 0 0 0 Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk adalah semesteran dan merupakan realisasi pada Triwulan II dan IV. SASARAN STRATEGIS 5 : Terselenggaranya Pengendalian Layanan IPTEK KP Sasaran strategis Terselenggaranya Pengendalian Layanan IPTEK KP Triwulan III TA 2016 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir. Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (minimal) Tujuan dari IKU ini adalah untuk memperoleh gamnaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian terapan dan pengembangan eksperimental sehingga hasil litbang KP dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: Tabel 15. Target dan IKU Triwulan III pada Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (minimal) No IKU Target Target TW III TW III Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 9 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir 100% 29,89 29,89 29,89 23