HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA KARYAWAN PT. BANK MANDIRI TARAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Produktivitas Kerja. (2005) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan di dalam menggelolah usaha diharapkan mampu

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu karier. Karier disini merupakan sebuah pekerjaan dimana semua orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KINERJA COMPILED BY: IY

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH ANALISIS JABATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR MELALUI KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TEBO

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH PENGHARGAAN, PROMOSI JABATAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GOWA

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. HITAKARA DENPASAR

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia, yaitu orang atau individu yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN tentang Perbankkan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PERSEPSI KEADILAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. AGUS JAYA MOJOKERTO

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

Praktek PPSDM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ejournal Psikologi, 2014, 2 (1): 24-40 ISSN 0000-0000, ejournal.psikologi.fisip-unmul.org Copyright 2014 HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA KARYAWAN PT. BANK MANDIRI TARAKAN Ririn Pratiwi Agustin ejournal Psikologi Volume 2, Nomor 1, 2014

ejournal Psikologi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 24-40 ejournal Psikologi, 2014, 2 (1): 24-40 ISSN 0000-0000, ejournal.psikologi.fisip-unmul.org Copyright 2014 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN PT. BANK MANDIRI TARAKAN Ririn Pratiwi Agustin Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan produktivitas kerja dan pengembangan karir karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan sebanyak 60 orang. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu pengembangan karir sebagai variabel tergantung dan produktivitas kerja sebagai variabel bebas. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala produktivitas kerja dan pengembangan karir. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik yaitu uji non parametrik. Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara produktivitas kerja dan pengembangan karir dengan nilai Z = -1.621, p = 0.105. Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Pengembangan Karir Pendahuluan Karyawan perlu memahami dengan jelas hendak kemana mereka pada suatu waktu nanti. Bagaimanapun, karir dan pengembangannya memberikan kontribusi unik terhadap kehidupan manusia. Karyawan yang memiliki sikap perjuangan, pengabdian, dipsiplin, dan kemampuan profesional sangat mungkin mempunyai prestasi kerja dalam melaksanakan tugas sehingga lebih berdaya dan berhasil. Karyawan yang profesional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu perpikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya Hamid (2003). Titik berat pengelolaan sebuah perusahaan adalah sumber daya manusianya yaitu karyawan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Suatu perusahaan akan tersendat dalam beroperasi tanpa peran serta yang aktif dari karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki oleh perusahaan sangat canggih, karena peralatan-peralatan canggih yang dimiliki oleh 10

Hubungan Produktivitas Kerja dengan Pengembangan Karir Karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan(Ririn) perusahaan difungsikan hanya sebagai pendukung setiap aktivitas dan proses dari produksi perusahaan Sadili (2006). Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dalam perusahaan karena sumber daya manusia sebagai penggerak segala usaha dan aktivitas yang ada diperusahaan dan juga sebagai penentu jalannya perusahaan. Tampak jelas bahwa sumber daya terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya Sadili (2006). Pengembangan karir mempengaruhi komitmen organisasi dan produktivitas karyawan, dimana pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola karir dan mengembangkannya dengan baik, supaya produktivitas karyawan tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja perusahaan. Pengelolaan dan pengembangan karir akan meningkatkan efektivitas dan kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen yang kuat dan meningkatkan produktivitas dalam upaya mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya. PT. Bank Mandiri ini menjadikan pengelolahan SDM sebagai bagaian yang terpenting untuk meningkatkan mutu dari proses tumbuh dan berkembangannya aktivitas didalam perusahaan ini. Perkembangan karyawan yang baik akan meliputi tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kemampuannya, dan dapat menyelesaikan tugas secara tepat waktu. Karyawan yang memiliki produktivitas kerja yang baik tentu akan diberikan kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar di perusahaan tersebut. Terkait dengan produktivitas kerja dan pengembangan karir karyawan di PT. Bank Mandiri Tarakan membuat suatu kebijakan-kebijakan yang sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP), agar produktivitas kerja karyawan terus meningkat dan tercapainya pengembangan karir sesuai dengan yang diharapkan. Perusahaan ini memiliki kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan yaitu bagi karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan strata 1 lebih mudah untuk dipromosikan kejenjang berikutnya, memiliki standar atau tolak ukur yang jelas dalam pengembangan karir, dan sistem kerja yang menggunakan pencapaian target dibagian marketing (Data diperoleh PT. Bank Mandiri). Beberapa hal yang telah dijelaskan diatas bahwa PT. Bank Mandiri Tarakan memiliki standar atau tolak ukur yang jelas dalam pengembangan karir karyawannya, yaitu : 1). Pengembangan karir Pegawai didasarkan pada luas 11

ejournal Psikologi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 24-40 cakupan dan bobot pekerjaan di setiap unit kerja Bank Mandiri. 2). Sistem Pengembangan karir atau jabatan bersama dengan sistem Penilaiaan Kinerja Pegawai dan sistem sumber daya manusia menjadi dasar tolak ukur sistem pengembangan karir setiap pegawai. 3). Dalam sistem peringkatan jabatan, bank membuat sistem jenjang karir (career path) yang mendasarkan kualifikasi jabatan dan kompetensi pegawai artinya bersaing setiap pegawai dalam artian menunjukan prestasi kinerja dan menghasilkan produktivitas yang baik (Data diperoleh PT. Bank Mandiri). Sebaiknya dengan kebijakan-kebijakan tersebut maka produktivitas kerja seharusnya sejalan dengan pengembangan karir, namun disisi lain ada keluhankeluhan yang dialami oleh karyawan. Karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan strata 1 lebih mudah dan cepat untuk dipromosikan dalam jangka 1 atau 2 tahun saja, berbeda halnya dengan karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan SMA yang membutuhkan waktu 5-10 tahun untuk dipromosikan. Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan pun sangat penting dalam perusahaan ini dan pada tahun 2000 perusahaan ini telah menetapkan persyaratan bahwa tidak menerima karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan SMA, jadi latar belakang pendidikan strata 1 lebih diutamakan diperusahaan ini (Data diperoleh wawancara karyawan PT. Bank Mandiri). Selain itu sistem kerja yang mengharuskan dan menuntut karyawan untuk mencapai suatu target yang telah ditentukan dalam bekerja, sistem pencapaian target ini dikhususkan dibagian marketing saja. Peneliti melihat secara universal di lapangan bahwa karyawan yang telah mencapai target, bonus yang didapatkan tidak sesuai dengan target yang mereka capai dan di sisi lain mereka dituntut untuk bekerja secara maksimal (Data diperoleh wawancara karyawan PT. Bank Mandiri). Produktivitas karyawan di PT. Bank Mandiri Tarakan ini memiliki latar belakang pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, motivasi, sikap, etika kerja, gizi (kesehatan), tingkat penghasilan, jaminan lingkungan, iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi hal ini sangat berpengaruh bagi pengembangan karir seseorang (Data diperoleh PT. Bank Mandiri Tarakan). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedua variabel yaitu produktivitas kerja terhadap pengembangan karir pada karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan. Kerangka Dasar Teori Pengembangan Karir Menurut Widiatmono (2004) mengatakan bahwa pengembangan karir adalah pendekatan formal yang dilakukan organisasi guna memastikan indikator kualifikasi dan pengalaman yang mungkin diperlukan. Sedangkan menurut Arnold (1997) berpendapat karir merupakan rangkaian pekerjaan yang berhubungan dengan posisi, peran, aktivitas, dan pengalaman yang 12

Hubungan Produktivitas Kerja dengan Pengembangan Karir Karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan(Ririn) dijumpai oleh seseorang. Pengembangan karir adalah suatu yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan Robbins (1996). Menurut Kummerouw (1991) pengembangan karir adalah sekumpulan tujuan-tujuan pribadi dan gerakan strategis yang mengarah pada pencapaian prestasi yang tinggi dan kemajuan pribadi sepanjang jalur karir. Menurut Bernard & Russel (1998) mengemukakan pengembangan karir adalah pengeluaran dari interaksi perencanaan karir individu dan manajemen karier oleh suatu institusi. Berdasarkan uraian di atas pengembangan karir merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai suatu target atau prestasi karyawan dalam bekerja, sehingga karyawan dapat dipromosikan oleh perusahaan kejenjang berikutnya. Teori Pengembangan Karir Aspek-aspek yang mempengaruhi pengembangan karir diperoleh dari aspek-aspek menurut Flippo (1994) pengembangan memiliki empat aspek, yaitu : 1. Tanggung jawab 2. Status jabatan 3. Wewenang 4. Kompensasi Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir memiliki empat aspek yang mempengaruhi pengembangan yaitu : Tanggung jawab, status jabatan, wewenang, dan kompensasi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir Ada 8 faktor yang mempengaruhi pengembangan karir menurut Bernard & Russel (1998), yaitu : 1. Lebih memperhatikan kelangsungan karir diri 2. Lebih mengutamakan pada pertengahan karir 3. Lebih menanyakan dan menolak pergerakan karir (mencakup promosi) 4. Lebih jujur menilai diri 5. Karir berada dipuncak merupakan suatu pilihan 6. Keinginan untuk merencanakan karier bersama dengan perusahaan 7. Membutuhkan informasi lebih dalam perusahaan untuk kesempatan berkarir 8. Keinginan untuk mendapatkan pertolongan dari perusahaan dalam mengimplementasikan perencanaan karir Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat delapan faktor yang mempengaruhi pengembangan karir yaitu : lebih memperhatikan kelangsungan karir diri, lebih mengutamakan pada pertengahan karir, lebih 13

ejournal Psikologi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 24-40 menanyakan dan menolak pergerakan karir (mencakup promosi), lebih jujur menilai diri, karir berada dipuncak merupakan suatu pilihan, keinginan untuk merencanakan karier bersama dengan perusahaan, membutuhkan informasi lebih dalam perusahaan untuk kesempatan berkarir, keinginan untuk mendapatkan pertolongan dari perusahaan dalam mengimplementasikan perencanaan karir. Produktivitas Kerja Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan mengenai produktivitas kerja, salah satunya menurut The Liang Gie (1988) produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang berupa barang-barang atau jasa dengan sumber atau tenaga yang dipakai dalam suatu proses produksi tersebut. Secara umum, produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara keluaran dan masukan serta mengutaraka cara pemanfaatan baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi suatu barang atau jasa. Menurut Robert dan Jackson (2006) Produktivitas (productivity) diartikan sebagai ukuran atas kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang diselesaikan, dengan mempertimbangkan biaya dari sumber daya yang digunakan juga berguna untuk melihat produktivitas sebagai sebuah perbandingan antara masukan dan hasil yang menandakan nilai tambah yang diberikan oleh sebuah organisasi atau sebuah ekonomi. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi yang digunakan dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan waktu yang telah ditentukan dengan adanya peran serta tenaga kerja atau karyawan. Teori Produktivitas Kerja Produktivitas kerja Menurut Ambar (2003) mengatakan bahwa ada lima aspek yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja seseorang, antara lain : 1. Pengetahuan 2. Keterampilan 3. Kemampuan 4. Sikap 5. Perilaku Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan aspek-aspek produktivitas kerja karyawan yang dikemukakan oleh Ambar (2003), yaitu pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Menurut Simanjuntak (1995) ada tiga faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah : 1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan Kualitas dan kemampuan fisik karyawan dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, mental dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan. 2. Sarana pendukung 14

Hubungan Produktivitas Kerja dengan Pengembangan Karir Karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan(Ririn) Sarana pendukung untuk meningkatkan produktivitas karyawan digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu : a. Menyangkut lingkungan kerja termasuk sarana dan peralatan yang digunakan, tehnologi dan cara produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana lingkungan kerja itu sendiri. b. Menyangkut kesehatan karyawan yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan keselamatan kerja. c. Supra sarana, apa yang terjadi didalam perusahaan dipengaruhi juga oleh apa yang terjadi diluarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi yang akan digunakan prospek pemasaran, perpajakan, perijinan dll. Selain itu hubungan antara pimpinan dan karyawan juga mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan pimpinan terhadap bawahan, sejauh mana hak-hak karyawan mendapat perhatian sejauh mana karyawan diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan. 3. Motivasi dan orientasi kemasa depan yang lebih baik. Bekerja dengan produktif oleh dorongan atau motivasi untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ada dua faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu : kualitas dan kemampuan fisik karyawan, sarana pendukung, dan motivasi dan orientasi ke masa depan yang lebih baik. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 karyawan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel jenuh. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala. Skala yang digunakan mengungkapkan taraf produktivitas kerja terhadap pengembangan karir pada karyawan. Metode skala ini dipilih dengan mendasarkan pada asumsi bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya, apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar, dan bahwa interpretasi subjek terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti Azwar (2004). Skala-skala dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji non parametrik dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 13.0 for Windows. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil dari uji non parametrik didapatkan nilai Z = - 1.621, p = 0.105. Hal ini dinyatakan bahwa hubungan antara kedua variabel, yaitu tidak 15

ejournal Psikologi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 24-40 terdapat hubungan antara produktivitas kerja terhadap pengembangan karir karyawan di PT. Bank Mandiri Tarakan. Berdasarkan uji deskriptif diperoleh nilai rerata empirik untuk pengembangan karir sebesar 60.75 lebih besar dari rerata hipotetiknya 54.5, hal ini menandakan bahwa rata-rata pengembangan karir yang dipersepsi oleh subjek penelitian adalah tinggi. Berdasarkan dari hasil wawancara yang diperoleh mengungkapkan bahwa pengembangan karir karyawan memang terbukti tinggi. Hal ini tampak dari kebanyakan karyawan yang memiliki potensi, yang artinya karyawan memiliki bakat dan kemampuan yang kemudian dikembangkan sesuai dengan peran kehidupan yang berbeda, sehingga membuat mereka mampu melakukan berbagai tugas dan pekerjaan. Dari hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan peneliti pada karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan, mengungkapkan bahwa benar terdapat permasalahan-permasalahan di perusahaan ini yang mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja karyawan. Permasalahan yang terjadi diperusahaan ini adalah mengenai kompensasi yang tidak sesuai, latar belakang pendidikan, dan target kerja yang tidak realistis. Berdasarkan uji deskriptif diperoleh nilai rerata empirik untuk produktivitas kerja sebesar 57.35 lebih kecil 60.6 rerata hipotetiknya. Hal ini menandakan bahwa rata-rata produktivitas kerja subjek adalah rendah, rendahnya produktivitas kerja dapat dikarenakan adanya kompensasi yang tidak sesuai dalam bekerja. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu sendiri. Batu Bara (1989) menyatakan produktivitas kerja itu juga dipengaruhi oleh motivasi dan etos kerja, keterampilan dan kualitas tenaga kerja, pengupahan dan jaminan sosial serta disiplin kerja sehingga akan mempengaruhi kualitas pengembangan karir karyawan itu sendiri. Artinya, banyak aspek dari karyawan yang harus dikembangkan secara terus menerus agar kemampuan yang dimiliki karyawan tersebut mampu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga karyawan tersebut dapat lebih produktif. Berdasarkan dari hasil seluruh penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara produktivitas kerja dengan pengembangan karir tidak terdapat hubungan. Hubungan ini mengartikan bahwa tidak mutlak semakin tingginya produktivitas kerja ditandai dengan semakin tingginya pula pengembangan karir atau sebaliknya, kategori yang rendah ini mengungkapkan bahwa terdapat faktorfaktor lain yang berkaitan dengan produktivitas dan pengembangan karir karyawan. Faktor-faktor tersebut yaitu kompensasi yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan, latar belakang pendidikan dimana strata 1 lebih diutamakan dan dapat lebih cepat dipromosikan dibandingkan SMA, sementara faktor lainnya yaitu dapat berupa target yang dirasa terlalu tinggi sehingga sulit untuk dipenuhi. Kesimpulan dan Saran 16

Hubungan Produktivitas Kerja dengan Pengembangan Karir Karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan(Ririn) Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diperoleh kesimpulan dari penelitian ini, yaitu : Terdapat hubungan yang negatif antara hubungan produktivitas kerja terhadap pengembangan karir, hubungan ini mengartikan bahwa tidak mutlak semakin tingginya produktivitas kerja ditandai dengan semakin tingginya pula pengembangan karir atau sebaliknya, pengembangan karir dapat ditandai dengan faktor-faktor lain seperti kompensasi yang didapatkan tidak sesuai, latar belakang pendidikan strata 1 lebih diutamakan dan lebih cepat dipromosikan dan target yang tidak realistis dan terlampau tinggi. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi karyawan PT. Bank Mandiri dapat lebih bersikap produktif seperti memperluas pengetahuan tentang sistem kerja perbankan, mengasah kemampuan baik dibidang teknis serta bersikap profesional. 2. Bagi karyawan PT. Bank Mandiri dapat lebih berani untuk mengungkapkan keluhan kerja kepada pihak perusahaan agar tidak terjadi kesenjangan komunikasi. 3. PT. Bank Mandiri Tarakan, perlunya diadakan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Bonus yang sesuai dan tempat kerja yang nyaman, agar karyawan bekerja lebih baik dan memiliki produktivitas kerja yang berkualitas sehingga menunjang pengembangan karir karyawan. 4. PT. Bank Mandiri Tarakan mengutamakan karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan Strata 1 lebih cepat untuk di promosikan dan memberikan kemudahan kepada karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan SMA, dengan melanjutkan pendidikan kuliah ke jenjang Strata 1 sebagai penghargaan yang telah lama mengabdi di perusahaan ini. 5. PT. Bank Mandiri Tarakan perlu untuk memperhatikan keluhan-keluhan karyawan agar terjalin komunikasi yang lebih baik antara perusahaan dengan karyawan. 6. Bagi peneliti lain, dapat mencermati faktor-faktor misalnya : pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap, dan perilaku yang mempengaruhi pengembangan karir seseorang, sehingga dapat menambah kajian keilmuan khususnya dalam hal pengembangan karir. Daftar Pustaka Arnold, J. 1997. Managing careers into the 21st Century, London: Paul Chapman. Azwar, S. 2004. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Sigma Alfa. 17

ejournal Psikologi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 24-40 Batu Bara, Cosmas. 1989. Kebijaksanaan peningkatan produktivitas nasional. Makalah. Yogyakarta. Bernard & Russel. 1998. Human Resource Management. edisi 2. McGraw-Hill International Edition. Flippo, E.B., 1994. Manajemen Personalia, Erlangga, Jakarta. Hadi, Sutrisno. 2004. Metode Research 3. Yogyakarta : Andi Offset. Hamid, E.S., Rowi, Budiman. 2003. Membangun Profesional Muhammadiyah. Yogjakarta: LPTP Muhammadiyah dan UAD PRESS. Kummerouw, J.M. 1991. New Directions in Careers Planning and The Workplace. California: Palo Alto. Mathis, Robert L., & Jackson, John H. 2006. Human Resource Management. Jakarta : Salemba Empat. Riasto, Widiatmono. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia: Sebuah Pembaratan Mengelola Kultur Lokal, Fakutas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behaviour Concept, Controversiest, Applications, Prentice Hall. Inc, Englewoods Cliffs. Sadili, Samsudin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka Setia. Simanjuntak, J. Payaman. 1995. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta. Sulistiyani, T, Ambar. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta Graha Ilmu. The Liang Gie. 1988. Administrasi Modern. Yogyakarta : Liberti. 18