SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING

Pengendalian Program Prioritas Nasional. Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo Deputi I Kepala Staf Kepresidenan

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

Jakarta, 10 Maret 2011

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,

PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan DIY

BAB I PENDAHULUAN I - 1

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN

No Presiden. Untuk pengalaman Indonesia, terlihat sekali bahwa perlu adanya integrasi dan sinergi perencanaan dan penganggaran. Banyak fakta m

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

MEKANISME PENILAIAN ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA 2016 KETUA TIM PENILAI TEKNIS. Jakarta, 24 Februari 2016

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN APLIKASI RKP 2016 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si

Tahun terakhir RPJMN

BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

Laporan Kepala Bidang Perencanaan selaku Pejabat Pembuat Komitmen

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Forum Perangkat Daerah dan Rakortek Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 Palangkaraya, 20 Maret Pada Acara S U M A T E R A K A L I M A N T A N

RANCANGAN AWAL KERANGKA PROSES DAN MEKANISME REVITALISASI MUSRENBANG 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TELAAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH: UPAYA MEMPERKUAT PERAN DPRD DALAM PEMBANGUNAN TEGUH KURNIAWAN, M.SC FISIP UI.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INDONESIAN DEVELOPMENT FORUM (IDF)

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 DAN INOVASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Transkripsi:

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG PENDAHULUAN 1

Penegasan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran Amanat konstitusi menegaskan bahwa ANGGARAN NEGARA adalah INSTRUMEN untuk mencapai tujuan nasional. Politik perencanaan dan anggaran negara harus dikendalikan oleh TUJUAN yang akan dicapai (policy driven), dan tidak seharusnya dikendalikan oleh ketersediaan anggaran (budget driven). Teknis perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan pembangunan dapat dicapai dengan mengoptimalikan seluruh sumber daya (pemerintah, perbankan dan swasta); dan meningkatkan EFISIENSI, EFEKTIVITAS dan KEADILAN alokasi pengeluaran atau belanja pemerintah, penyaluran kredit perbankan dan investasi swasta. Proses perencanaan dan penganggaran adalah OPTIMALISASI SUMBERDAYA (pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan pembangunan, dan memperbaiki KUALITAS BELANJA. Arahan Presiden Terkait Penyusunan RKP 2017 (Hasil Sidang Kabinet 10 Februari 2016 TEMA RKP 2017: Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah. Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak harus berdasarkan money follow function, tetapi money follow program prioritas. Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dstnya. 2

Sinergi Tema RKP dan RKPD DIY Tahun 2017 Rumusan Tema Menurut RPJMD DIY Tahun Ke-5 Kebutuhan Perencanaan Pembangunan di Tahun 2017 Arahan Presiden Pada Penyusunan RKP 2017 (Hasil Sidang Kabinet 10 Februari 2016) Mendayagunakan & mengoptimalkan (SDM unggul, kesehatan terjamin, kemiskinan turun, pengangguran turun, investasi tumbuh, ekonomi tumbuh & merata, infrastruktur mantap, masyarakat lebih berbudaya & DIY lebih karakter) Mengurangi Disparitas Wilayah; Meningkatkan Sumberdaya Manusia Berkualitas; Meningkatkan Kualitas Pendidikan; Meningkatkan Kesempatan Kerja; Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi; Meningkatkan Kualitas Layanan Publik. Tema RKP 2017 : Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah. Tema RKPD DIY 2017 Tentatif : Mewujudkan kualitas pembangunan yang lebih berkeadilan melalui pengembangan Sumberdaya Manusia, Pertumbuhan Ekonomi dan Perbaikan Layanan Publik. Muatan Lainnya : 1. Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional; 2. Kebijakan anggaran belanja tidak berdasarkan money follow function tapi money follow program (tidak perlu semua tusi dibiayai secara merata); 3. Memangkas nomenklatur program yang tidak jelas manfaatnya bagi rakyat. Tema DIY Sejalan dengan Tema Nasional Money Follow Program Sejalan dengan Cascade & Redesign Prog/Keg Tema Kab./Kota Juga Harus Sejalan Pendekatan Penyusunan RKP 2017 Mandat UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Pasal 4 ayat 3) RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, Kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Diperlukan upaya pengintegrasian berbagai Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga ke dalam satu tujuan (goal) yang jelas dan terukur dengan usulan kegiatan dan pendanaan daerah. Bappenas sedang menyiapkan perencanaan dengan pendekatan holistiktematik, integratif dan spasial dalam upaya pencapaian sasaran agenda prioritas nasional agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Dalam pendekatan perencanaan tersebut, maka hanya program dan kegiatan Kementerian/Lembaga yang secara langsung mendukung pencapaian proritas nasional menjadi program dan kegiatan prioritas. 3

PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI, SPASIAL Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019 4

Strategi Pembangunan Nasional dan Tema RKP 2017 Pendekatan Pembangunan Holistik, Tematik, dan Terintegrasi (1) Contoh: Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan Mempunyai multitarget (banyak sasaran) A. Sasaran Pokok, antara lain : Peningkatan produksi padi, Peningkatan produksi jagung, Peningkatan produksi ikan dll. B. Kegiatan Prioritas antara lain : 1. Reforma agraria 2. Stop konversi lahan produktif 3. Pemulihan kesuburan lahan 4. Pembangunan desa mandiri benih 5. Pengembangan pertanian organik 6. Peningkatan produksi ikan, garam dan rumput laut 7. Pengendalian harga dan impor pangan 8. Peningkatan produksi padi dan pangan lainnya (protein hewani) Prioritas Nasional, Sasaran Pokok serta Kegiatan Prioritas telah tertuang dalam : Nawacita Jokowi Jusuf Kalla Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 5

Pendekatan Pembangunan Holistik, Tematik, dan Terintegrasi (2) Holistik- Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan, perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR, Kemen ATR, dan Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah. Integratif: Pencapaian Kedaulatan Pangan tidak bisa hanya dengan peningkatan produktifitas lahan existing, menyetop konversi lahan produktif, reforma agraria, pencetakan sawah baru, pengembangan pertanian organik, pengendalian harga dan impor pangan, dst. (kombinasi berbagai program/kegiatan) Spasial: pembangunan sawah baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi, berdekatan dengan irigasi, terintergrasi dengan jalan, gudang, pasar dll. Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan (Perencanaan Terintegrasi) 6

Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan (Perencanaan Terintegrasi Konektivitas (Tol) Laut dan Industri Maritim) INTEGRASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH 7

Bappenas dan Bappeda Sebagai Fungsi Integrator dalam Perencanaan Pembangunan Usulan program/kegiatan harus dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan arah pembangunan serta pencapaian target/sasaran Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA) pada RPJMN 2015-2019. Untuk itu, usulan program/kegiatan perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi, baik lintas sektor, lintas K/L (lintas SKPD), maupun lintas wilayah. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 menekankan pembiayaan berorientasi pada hasil pembangunan. Sehingga hanya programprogram yang akan memperolah prioritas pembiayaan adalah yang paling jelas manfaatnya bagi masyarakat. Selama ini, pembahasan dan pengusulan anggaran Program/Kegiatan serta pengalokasian Pagu Indikatif dilakukan secara sektoral per Kementerian/Lembaga (SKPD). Padahal, banyak sasaran/target program di K/L (SKPD) sektor yang memerlukan dukungan kegiatan dari K/L (SKPD) lain, namun K/L (SKPD) yang bersangkutan tidak mempunyai kewenangan utk mengkoordinasikan K/L lain. Hanya Kementerian PPN/Bappenas (Bappeda) yang mempunyai fungsi utama sebagai koordinator perencanaan lintas sektor, lintas wilayah, maupun lintas kementerian/lembaga (lintas SKPD). Bappenas (Bappeda Provinsi) akan menjadi integrator setiap K/L (SKPD) dan pemerintah daerah (Pemerintah Kab/Kota) agar bisa bersinergi dalam menjalankan suatu program. Kesiapan Bappenas Sebagai Sistem Integrator Pembangunan 1) Yang telah dan akan disiapkan Bappenas untuk penyusunan Perencanaan RKP 2017 : Menetapkan sasaran dan arah kebijakan tiap-tiap agenda pembangunan nasional yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) 2017. Memetakan kegiatan prioritas yang perlu dilakukan agar program prioritas dapat terlaksana Prioritas Nasional dan program prioritas telah tertuang dalam Agenda Nawa Cita Jokowi-Jusuf Kalla dan RPJMN 2015-2019 (bersifat given). Memetakan Kementerian/Lembaga yang ikut berperan dalam melaksanakan kegiatan prioritas. 2. Terkait dengan arahan Bapak Presiden mengenai pendekatan money follow program, Bappenas telah menyiapkan : Penjabaran Program, Kegiatan, Sasaran, Indikator serta Target Kementerian/Lembaga yang melaksanakan kegiatan prioritas. Instrumen berupa Sistem Informasi untuk mendukung penjabaran tersebut. (https://e-musrenbang.bappenas.go.id/multilateral) Indikasi Lokasi dan Indikasi Alokasi Anggaran per Program didiskusikan dengan Kementerian/Lembaga terkait melalui forum Multilateral Meeting. 8

Pengembangan Sistem Informasi Untuk Mendukung Bappenas Sebagai Sistem Integrator Pembangunan (1) Pengembangan Sistem Informasi Untuk Mendukung Bappenas Sebagai Sistem Integrator Pembangunan (2) 9

Pengembangan Sistem Informasi Untuk Mendukung Bappenas Sebagai Sistem Integrator Pembangunan (3) Matriks Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, Serta Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga (Form B) Hasil Aplikasi SIMU (Prioritas Nasional : Kedaulatan Pangan) 10

Tindak Lanjut : Sinergi BAPPENAS-BAPPEDA BAPPENAS Melakukan finalisasi program prioritas dan kegiatan prioritas yang perlu dilakukan dalam pencapaian sasaran agenda prioritas nasional oleh Kementerian/Lembaga melalui multilateral meeting I, bilateral meeting dan multilateral meeting II Pendekatan top-down Pembahasan indikasi lokasi dan indikasi alokasi anggaran per program Dari sisi perencanaan di pusat (top-down), digunakan instrumen Sistem Informasi Multilateral (https://e-musrenbang.bappenas.go.id/multilateral) BAPPEDA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Dari sisi perencanaan di daerah (bottom-up), digunakan instrumen e-musrenbang (https://e-musrenbang.bappenas.go.id) Melakukan usulan dukungan program dan kegiatan Kementerian/Lembaga untuk dilaksanakan di daerah (lokasi) dengan pendekatan pencapaian agenda prioritas nasional melalui Usulan Prioritas Pembangunan Nasional (UPPN) melalui aplikasi e-musrenbang. Melakukan usulan dukungan program dan kegiatan Kementerian/Lembaga untuk kegiatan dekon dan tugas pembantuan ke daerah melalui menu Usulan Prioritas Pembangunan Daerah (UPPD) melalui aplikasi e-musrenbang. Melakukan Usulan Kegiatan Dana Alokasi Khusus untuk mendukung pencapaian priroitas nasional dan daerah melalui aplikasi e-musrenbang. CONTOH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DIMENSI SEKTOR UNGGULAN PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN 11

Penentuan Sasaran Pembangunan dan Arah Kebijakan Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan Tahun 2017 Pendekatan Holistik, Tematik, Terintegrasi Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan 12

Pendekatan Holistik, Tematik, Terintegrasi Kegiatan Utama Peningkatan Produksi Padi Pembangunan Kedaulatan Pangan Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh 13

Hirarki Pencapaian Sasaran DAK 1. Sebagian besar sasaran nasional, harus dilaksanakan oleh semua tingkatan pemerintahan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota) 2. Kewajiban pemerintah daerah untuk memenuhi pencapaian sasaran nasional tidak selalu bisa dipenuhi karena kurangnya pendanaan dari APBD masing-masing. 3. DAK seharusnya diprioritaskan untuk mendanai kekurangan dana dalam pencapaian sasaran nasional tsb. Alur Pikir DAK Irigasi 14

Ilustrasi DAK Untuk Rehabilitasi Irigasi (Contoh : Sulawesi Utara) Ilustrasi Rencana Terintegrasi Berdasarkan Spatial Planning (Pengembangan Kawasan Industri (KEK) Bitung) 15

Alur Pikir Penyampaian Usulan e-musrenbang RKP Sinergi Usulan Prioritas Pembangunan Nasional (UPPN) Melalui Aplikasi Sistem Informasi Multilateral dan e-musrenbang 16

AGENDA PELAKSANAAN Agenda Pelaksanaan Musrenbangnas 17

Jadwal Pengisian Aplikasi E-Musrenbang 1. Pelatihan Aplikasi e-musrenbang (23 Februari 2016) 2. Pelatihan di tingkat Kabupaten/Kota oleh Bappeda Provinsi (24 Februari 2016 2 Maret 2016) Multilateral Meeting Tahap I di tingkat Pusat 3. Pengisian dan Verifikasi Tahap Awal (2 Maret 2016 2 April 2016) Input dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Bappeda Kabupaten/Kota (2 Maret 2016 24 Maret 2016) Verifikasi dilakukan oleh Bappeda Kabupaten/Kota (28 Maret 2016 1 April 2016) 4. Hasil Input SKPD dan Bappeda Kab/Kota menjadi masukan dalam Multilateral Meeting Tahap II ( 4-8 April 2016) 5. Pengisian dan Verifikasi Tahap Akhir (9 April 2016 17 April 2016) Input dan Revisi hanya dapat dilakukan oleh Bappeda Kab/Kota dan Bappeda Provinsi (9 April 2016 13 April 2016) Verifikasi Akhir dilakukan oleh Bappeda Provinsi (13 April 2016 17 April 2016) 6. Forum Musrenbang (18 April 30 April 2016) SISTEM APLIKASI E-MUSRENBANG 18

3 Bagian Besar dalam E-Musrenbang Melalui E-Musrenbang Anda Dapat Melakukan 1. Pengusulan Baru 2. Tambahan Usulan 3. Melihat Hasil Usulan Lokus Pembangunan Berbasis Spasial / Kewilayahan Usulan Prioritas Nasional Prioritas Nasional Lokus Pembangunan Kegiatan Strategis dengan Pendekatan Perencanaan Kewilayahan Progra Strategis Kegiatan Strategis Usulan DAK Renc. Alokasi DAK 2016 Data Teknis DAK 2016 Usulan DAK 2017 Lokus Pembangunan DAK Tahun 2016 dan Tahun 2017 dengan Pendekatan Perencanaan Kewilayahan Data Teknis DAK 2017 Sinergi Perencanaan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Pengisian E-Musrenbang Pusat Pemda DIY Pemda Kab/Kota Konsep dan Pendekatan Perencanaan Konsep dan Pendekatan Perencanaan Konsep dan Pendekatan Perencanaan Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan Prioritas Pembangunan Nas. Tahun 2017 Prioritas Pembangunan DIY Tahun 2017 Prioritas Pembangunan Kab. Tahun 2017 Program Program Program Kegiatan Kegiatan Kegiatan Sharing Sharing Sinergi Perencanaan Pusat dan Daerah dengan Tetap Memperhatikan Prioritas Tidak Hanya Prioritas Nasional, Namun Memperhatikan Prioritas Provinsi dan Kabupaten/Kota; Hasil Trilateral Desk Provinsi dan Kabupaten/Kota Menjadi Perlu Diperhatikan Khususnya Kegiatan yang Membutuhkan Sharing Pusat. 19

20