PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. terjadi, atau kecenderungan yang tengah terjadi.

Lampiran 1. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Tugas Guru dan Pengawas (Depdiknas, 2009: 12-13) meliputi:

KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB SISWA TIDAK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH DI SMP NEGERI 25 KOTA JAMBI OLEH :

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA

ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Sutja dkk (2014:78),

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 40 MUARO JAMBI

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

ORGANISASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA DALAM MEMILIH KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI/EKSTRAKURIKULER BIDANG SENI DI SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan peneliti tergolong korelasional. Sesuai

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : S U S A N T O NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENERIMAAN SISWA TERHADAP GURU DI KELAS DENGAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS NEGERI OLAK KEMANG KOTA JAMBI

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok sering dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling terutama pada

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling. pelayanan bimbingan dan konseling dalam periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURILER DI SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula.

IV. GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. SMP Negeri 19 Bandar Lampung merupakan salah satu SMP milik pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH KERJASAMA GURU PEMBIMBING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 JAMBI

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA WAWASAN TENTANG PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA SISWA SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

LAYANAN BK 2 (Keterkaitan Aplikasi Instrumentasi Dengan 9 Jenis Layanan)

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun

BAB I PENDAHULUAN Landasan Pemikiran Diagnosis dan Pemecahan Kesulitan Belajar

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. hanya saja apakah potensi yang diberikan tersebut dapat diaktualisasikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2013 sampai dengan 19 Agustus 2013.

Kata Kunci: Bimbingan Konseling, Manajemen Berbasis sekolah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar mencapai pribadi yang bermutu. Sekolah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

BAB II LANDASAN TEORI. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

pembelajaran itu merupakan kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain,

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

Ananda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm Studi Bimbingan dan Konseling UPI YPTK Padang

LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN. alizamar BK UNP Padang

ARTIKEL ILMIAH PERBANDINGAN MINAT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SMP NEGERI 9 KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia menurut Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Minat dan bakat merupakan dua faktor internal yang sangat erat

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

wujud nyata penyelanggaraan layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. humanistik untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : ELA WULANDARI ERA1D010125 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015 0

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI ELA WULANDARI ERA1D010125 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Kata Kunci : Partisipasi Guru, Kegiatan Pendukung Konseling Penelitian ini dilatar belakangi oleh pelaksanaan layanan bimbingan yang sangat dibutuhkan di sekolah. Karna tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa mengatasi kesulitan sehingga mereka dapat belajar lebih baik.. Realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran guru kelas dan guru bidang study dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal, mereka kurang simpatik terhadap unjuk kerja bimbingan konseling, mereka menyerahkan sepenuhnya kegiatan bimbingan konseling kepada guru bk, tanpa terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam kegiatan pendukung bimbingan konseling di SMP Negeri 4 Kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan populasi dalam penelitian ini adalah guru bidang study di SMP Negeri 4 Kota Jambi, dengan jumlah populasi adalah 51 orang, yang ditentukan jumlah sampel representatifnya, seluruh anggota populasi, sehingga sampel sebanyak 51 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket yang berisi 33 item pernyataan, dan data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan tekhnik persentase Formula B untuk kelompok data. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa tingkat partisipasi guru bidang studi terhadap kegiatan pendukung bimbingan konseling di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkat tinggi. Partisipasi guru terhadap kegiatan konseling aplikasi intrumentasi pada tingkat tinggi, himpunan data pada tingkat tinggi, konferensi kasus pada tingkat tinggi, kunjungan rumah pada tingkat sedang, alih tangan kasus pada tingkat tinggi dan tampilan kepustakaan pada tingkatan yang tinggi. Temuan penelitian seperti di atas memberikan implikasi terhadap sekolah untuk mampu menjalin hubungan yang baik dan menjalin suatu bentuk kerja sama yang mengutamakan peserta didik. Demikian pula dengan konselor sekolah, hendaknya perduli dengan laporan-laporan yang diberikan guru bidang study serta mempersiapkan layanan yang tepat untuk menyikapi laporan tersebut. Sehingga kedepannya, pihak sekolah mampu mencegah dan mengentaskan permasalahan siswa dengan secepatnya, dan mengetahui tindakan apa yang harus diberikan kepada siswa tersebut sesuai dengan permaslaahan yang dialaminya 1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sekolah dapat meringankan tugas guru mata pelajaran. Guru pembimbing (konselor) sangat membantu guru dalam hal mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah afektif yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru, mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan mempengaruhi proses belajar mengajar, mengembangkan sikap positif agar proses belajar siswa lebih efektif. layanan bimbingan sangat dibutuhkan di sekolah. Karna tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa mengatasi kesulitan sehingga mereka dapat belajar lebih baik. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut. dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Dalam ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran guru kelas dan guru bidang study dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal, mereka kurang simpatik terhadap unjuk kerja bimbingan konseling, mereka menyerahkan sepenuhnya kegiatan bimbingan konseling kepada guru bk, tanpa terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang cukup banyak sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. dalam pedoman kurikulum berbasis kompetensi bidang bimbingan konseling tersirat bahwa suatu sistem layanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi tidak mungkin akan tercipta dan tercapai dengan baik apabila tidak adanya kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah, tidak hanya dengan layanan saja, tetapi harus ada kegiatan pendukungnya. Demi tercapainya seluruh kegiatan tersebut, guru pembimbing membutuhkan partisipasi dari guru-guru mata pelajaran lain untuk ambil andil membantu pelakasanaan layanan bimmbingan dan konseling di sekolah, agar dapat tercapai tujuan yang diinginkan bersama, dan sekolah sebagai sarana pendidikan mampu untuk membantu siswa dalam meraih prestasi belajar dan perkembangan peserta didik yang optimal. berlatar uraian tersebut di atas penulis merumuskan penelitian yang akan di lakukan dalam bentuk skripsi dengan judul partisipasi guru bidang study dalam kegiatan pendukung bimbingan konseling di smp negeri 4 kota jambi. 2

B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan batasan masalah dalam penelitian ini, hanya pada : 1. Partisipasi guru bidang study di SMP Negeri 4 Kota Jambi 2. Subjek penelitian di batasi guru bidang study di SMP Negeri 4 Kota Jambi 3. Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang dilakukan di SMP Negeri 4 Kota Jambi C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pedukung bimbingan konseling, dengan rincian tujuan sebagai berikut : 1. Mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi 2. Mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan pendukung himpunan data di SMP Negeri 4 Kota Jambi 3. Mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan pendukung konferensi kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi 4. Mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan pendukung kunjungan rumah di SMP Negeri 4 Kota Jambi 5. Mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi 6. Mengungkapkan tingkat partisipasi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan pendukung tampilan kepustakaan di SMP Negeri 4 Kota Jambi II. KAJIAN PUSTAKA A. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling Prayitno (2006:12) mengungkapkan bahwa kegiatan pendukung konseling di dalam sekolah antara lain adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi Instrumentasi Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling. Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung mulai dari perencanaan program, penetapan inidividu, menetapkan materi layanan, sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program. 2. Himpunan Data Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini memiliki fungsi pemahaman. Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi: Menghimpun data, mengembangkan data dan menggunakan data. 3

3. Konferensi Kasus Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. 4. Kunjungan Rumah Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien. Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan. 5. Alih Tangan Kasus Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten. 6. Tampilan Kepustakaan Berbagai uraian, penjelasan, cerita, ide, contoh dan bermacam inforasi sebagai hasil budaya manusia tersimpan dalam tampilan kepustakaan yang ada di perpustakaan. Tampilan kepustakaan merupakan kondisi yang sangat memungkinkan individu atau klien memperkuat atau memperkaya diri sendiri. Dengan atau tanpa bantuan konselor, individu yang bersangkutan dapat terus menerus mengembangkan diri melalui pemaanfaatan tampilan kepustakaan. B. Bentuk Partisipasi Guru Bidang Studi Dalam Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah dikoordinasikan oleh konselor, dengan demikian pelaksanaan kegiatan bimbingan oleh para guru tidak lepas begitu saja, tetapi dipantau secara terus menerus oleh konselor. Masykur, (2011:http://masykurpijay.blogspot.com) menjelaskan mengenai partisipasi guru bidang study terhadap kegatan pendukung BK. 1. Partisipasi Guru Bidang Study dalam Kegiatan Pendukung Aplikasi Instrumentasi Guru dapat membantu konselor dalam kegiatan ini dengan cara memberikan laporan materi mengenai kondisi fisik siswa, potensi dalam belajar, hasil belajar dan hubungan siswa dengan teman di kelas. 2. Partisipasi Guru Bidang Study dalam Kegiatan Pendukung Himpunan Data Memberikan data mengenai kemampuan dasar, bakat, minat dan kecenderungan pribadi saat belajar, masalah belajar, hubungan social dan kerja sama dalam kelas. Partisipasi dalam merekap nilai siswa yang mendapat nilai rendah, mengumpulkan keterangan tentang tingkah laku siswa, mencatat kejadian tingkah laku siswa. 3. Partisipasi Guru Bidang Study dalam Kegiatan Pendukung Konfrensi Kasus 4

Memberikan data tentang permasalahan yang dialami siswa di kelas mengenai kesulitan belajar, sering absen, membolos, ribut saat belajar. Serta membantu konselor dalam pengumpulan data mengenai kasus yang dialami siswa. 4. Partisipasi Guru Bidang Study dalam Kegiatan Pendukung Kunjungan Rumah Mengenali murid-murid yang memerlukan bantuan khusus. Mengadakan interaksi dengan orang tua murid, baik secara individual maupun secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian dalam pandidikan anak. Membantu konselor mengumpulkan data tentang siswa yang akan dilakukan kunjungan rumah. 5. Partisipasi Guru Bidang Study dalam Kegiatan Pendukung Alih Tangan Kasus Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan BK kepada guru pembimbing. Bila guru menemui masalah yang sudah berada di luar batas kewenangannya. Jika masalahnya juga di luar batas BK maka guru bidang study membantu konselor untuk mencari orang yang ahli dalam penyelesaian masalah siswa. 6. Patisipasi Guru Bidang Study dalam Kegiatan Pendukung Tampilan Kepustakaan Mengumpulkan materi bacaan yang dibutuhkan siswa, seperti buku mengenai motivasi belajar, kiat bergaul, belajar mandiri, dsb. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deksirptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengembangkan keadaan subyek saat itu, atau menggambarkan lapangan sebagaimana adanya (Sutja, 2012:78). Jadi, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mengungkapkan data apa adanya, data yang dimaksud adalah data partisipasi guru dalam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling di SMP Negeri 4 Kota Jambi B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain (Kountur, 2009:145). Sedangkan, Sutja, dkk (2012:80) Populasi merupakan wilayah dari karakteristik yang diteliti. Dari pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang study di SMP Negeri 4 Kota Jambi. 2. Sampel Karena jumlah populasi dalam penelitian ini hanya berjumlah 51 orang, maka keseluruhan populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Tekhnik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, dimana seluruh anggota populasi dalam penelitian dijadikan sampel seluruhnya. C. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan angket untuk mendapatkan data tentang partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan konseling 5

D. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik persentase dengan menggunakan formula B untuk data kelompok. Teknik analisis persentase ini digunakan untuk melihat dan mengolah rata-rata persentase sekelompok data yang sejenis atau sama, dimana pada penelitian ini seluruh item bersifat negatif. Adapun langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan terhadap angket yang masuk nantinya, memberikan nilai bobot. Nilai bobot diperoleh dari jawaban angket yang disebarkan kepada sampel penelitian. Angket terdiri dari 33 item pernyataan yang bersifat positif dan memiliki 2 alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak. Untuk mendapatkan persentase rata-rata dengan apa adanya yang berkaitan dengan partisipasi guru bidang study dalam kegiatan pendukung bimbingan konseling, maka pemberian bobot adalah Ya = 1 dan Tidak = 0. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mentabulasikan hasil dari item-item angket, kemudian baru dianalisis dengan menggunakan rumus formula B sebagaimana yang dikemukakan Sutja, dkk (2014:120) : fx fn. 100% Keterangan : P = Persentase yang dihitung fx = Jumlah frekuensi yang diperoleh dari jawaban fn = Jumlah frekuensi dari keseluruhan data IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dalam penelitian ini, partisipasi guru bidang study dalam kegiatan pendukung konseling aplikasi instrumentasi diindikasikan dengan mengumpulkan data dan membantu konselor dalam pelaksanaan tes. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa persentase rata-rata partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung apliasi instrumentasi sebesar 60,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang tinggi. 2. Partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung himpunan data di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dalam penelitian ini, partisipasi guru bidang study dalam kegiatan pendukung himpunan data diindikasikan dengan menghimpun data dan melaporkannya kepada konselor. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa persentase rata-rata partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung himpunan data sebesar 66,3%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung himpunan data di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang tinggi. 6

3. Partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung konferensi kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dalam penelitian ini, partisipasi guru bidang study terhadap kegiatan pendukung konferensi kasus diindikasikan dengan memberikan keterangan tentang peserta didik dan keikutsertaan guru bidang study dalam konferensi kasus. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa persentase rata-rata partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung konferensi kasus sebesar 70,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung konferensi kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang tinggi. 4. Partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung kunjungan rumah di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dalam penelitian ini, partisipasi guru bidang study dalam kegiatan pendukung konseling kunjungan rumah diindikasikan dengan mengadakan hubungan dengan orang tua siswa dan bekerja sama dengan konselor menangani kasus. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa persentase rata-rata partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung kunjungan rumah sebesar 59,2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung kunjungan rumah di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang sedang. 5. Partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dalam penelitian ini, partisipasi guru bidang study terhadap kegiatan pendukung alih tangan kasus diindikasikan dengan mengalihkan kasus siswa kepada konselor dan mencari ahli dalam penanganan kasus siswa. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa persentase rata-rata partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan kasus sebesar 61,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang tinggi. 6. Partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung tampilan kepustakaan di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dalam penelitian ini, partisipasi guru bidang study terhadap kegiatan pendukung tampilan kepustakaan diindikasikan dengan mengumpulkan materi bacaan yang bermanfaat bagi siswa dan memotivasi siswa untuk memanfaatkan tinjauan kepustakaan. Berdasarkan tampilan data pada tabel di atas, diketahui bahwa persentase rata-rata partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung tampilan kepustakaan sebesar 73,7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi guru bidang study dalam pelaksanaan kegiatan pendukung tampilan kepustakaan di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang tinggi. 7

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarakan hasil pengolahan data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka diketahui bahwa tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung di SMP Negeri 4 Kota Jambi dengan berada pada tingkat tinggi (64,8%). Dan kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkat tinggi (60,0%). 2. Tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung himpunan data di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkat tinggi (66,3%). 3. Tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung konferensi kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi dengan berada pada tingkat tinggi (70,6%). 4. Tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung kunjungan rumah di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkat sedang (59,2%). 5. Tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan kasus di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkat tinggi (61,0%). 6. Tingkat partisipasi guru bidang study terhadap pelaksanaan kegiatan pendukung tampilan kepustakaan di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkat tinggi (73,7%). B. SARAN Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran kepada pihak terkait, di antaranya sebagai berikut : 1. Bagi kepala sekolah, hendaknya untuk mampu mengambil kebijakan yang diperlukan untuk memperbaiki program yang telah ada serta mampu membina staf sekolah untuk saling bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan utama sekolah sebagai sarana pendidikan. 2. Bagi Guru Bidang Study hendaknya untuk mampu menjalin kerja sama yang lebih baik dengan konselor sekolah dan lebih memperhatikan perkembangan peserta didiknya. 3. Bagi guru pembimbing hendaknya dapat memperbaiki kinerja dalam penanganan masalah siswa serta aktifa dalam menjalin suatu kerja sama dengan guru bidang study dan wali kelas untuk dapat sesegera mungkin memberikan layanan kepada peserta didik yang membutuhkannya. C. Implikasi Terhadap Bimbingan dan Konseling Dengan ditemukannya hasil penelitiani bahwa partisipasi guru bidang study terhadap kegiatan pendukung bimbingan konseling di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada tingkatan yang tinggi, memberikan implikasi bahwa kerja sama antara guru dan guru pembimbing di SMP Negeri 4 Kota Jambi sudah terjalin cukup baik. Namun alangkah baiknya jika kerja sama yang telah terjalin tersebut dapat terus dikembangkan, demi kelancaran dan ketepatan pemberian layanan kepada siswa yang membutuhkannya sesuai dengan masalah yang dialami oleh siswa tersebut. 8

Bimbingan dan konseling di sekolah berperan penting dalam pembentukan kepribadian siswa di sekolah. Jika dikaitkan dengan partisipasi guru bidang study, maka pelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan konseling tidak akan berjalan maksimal tanpa suatu kerja sama yang solid. Untuk itu, diharapkan pihak sekolah untuk mampu menjalin hubungan yang baik dan menjalin suatu bentuk kerja sama yang mengutamakan peserta didik. Demikian pula dengan konselor sekolah, hendaknya perduli dengan laporan-laporan yang diberikan guru bidang study serta mempersiapkan layanan yang tepat untuk menyikapi laporan tersebut. Sehingga kedepannya, pihak sekolah mampu mencegah dan mengentaskan permasalahan siswa dengan secepatnya, dan mengetahui tindakan apa yang harus diberikan kepada siswa tersebut sesuai dengan permaslaahan yang dialaminya. 9