BAB VI PENUTUP. 1. Formulasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam. Menentukan Kebijakan Lembaga di SMKN 2 Boyolangu dan MA Al-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah Perempuan di SMK N 2. Boyolangu dan MA Al Ma arif Tulungagung

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Paparan Data dan Temuan Penelitian di SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain:

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka

PENDAHULUAN. Era globalisasi ditandai dengan persaingan sangat berat dalam. teknologi, manajemen, dan sumberdaya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal

BAB VI PENUTUP. 1. Perumusan kinerja guru di MTsN Ngantru dan MTsN Bandung. berkoordinasi dengan para bawahannya.

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab lima ini akan dipaparkan simpulan keseluruhan hasil penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB VI PENUTUP. tiga sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. 1. Strategi humas MAN 2 Tulungagung dan MA Ma arif NU Kota Blitar

BAB V PENUTUP. Ma arif 7 Sunan Drajat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI PENUTUP. 1) Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK. kurikulum sebelumnya (KTSP 2006 dan KBK 2004).

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut Sagala (2010:1) mutu. Menurut Laporan Pengembangan Manusia (Human Developement

BAB I PENDAHULUAN. mengingat pendidikan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BAB VI PENUTUP. penelitian yang terdiri atas implikasi teoritis dan praktis serta saran.

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

Leader Class sebagai Solusi Krisis Kualitas Kepemimpinan. di Indonesia

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

KISI-KISI UJIAN KOMPREHENSIF TAHUN AKADEMIK 2015/2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AHAD, 20 MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. afektif guru SMKN 1 Tasikmalaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis yang dilakukan pada SMK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

pengelolaan sekolah dasar yang bermutu, merupakan profit

BAB V MODEL STRATEGI PENINGKATAN MANAJEMEN MUTU DIKLAT. Sistem manajemen pada organisasi yang unggul harus mampu melakukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode penelitian yang menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dan berlangsung secara bersamaan. Pembangunan nasional di bidang

BAB I PENDAHULUAN. prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup dimasa depan.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. penarikan kesimpulan dari keseluruhan paparan mengenai gambaran umum, mengenai collaborative governance pada PTPAS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik dan non

TESIS. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan. Gelar Magister Manajemen Pendidikan

BAB VI PENUTUP. Pada bab ini diuraikan tentang: a) kesimpulan penelitian b) implikasi penelitian c)

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

IMPLEMENTASI QUALITY ASSURANCE SYSTEM DALAM PEMBELAJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDSI. Dari hasil analisa data dan pembahasan disimpulkan bahwa :

Efektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. HARMONI MITRA UTAMA DI SURABAYA Oleh : FELICIA DWI R.

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PERBANDINGAN KONSEP DIRI ANTARA SISWA KELAS BERSTANDAR INTERNASIONAL DENGAN SISWA KELAS REGULER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk menjadi negara maju, bermartabat, dan sejahtera. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. semua telah sepakat bahwa pendidikan dibutuhkan oleh semua orang. Untuk

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI

BAB VII PENUTUP. masih pada tahap pengembangan format yang utuh menuju suatu collaborative

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan lagi. Tujuan dari pendidikan nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum MTs Ittaqu Surabaya. Taman Pendidikan Ittaqu (Ikatan Tarbiyah Ta limul Qur an). Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa. Laporan prestasi belajar

6.3.2 Pengadministrasian Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki berbagai buku untuk admnistrasi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. analisis data yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Strategik LP Ma arif NU Kabupaten Kudus Periode menurut

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Formulasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam Dalam sebuah kepemimpinan, kebijakan merupakan faktor penting dalam menentukan haluan organisasi. Di SMKN 2 Boyolangu, formulasi kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah Sekolah berbasis lingkungan hidup melalui program ADIWIYATA Mandiri, Memperkuat kepuasan pelanggan melalui ISO, Sekolah berbasis anti narkoba dengan menggandeng BNN Kabupaten Tulungagung. Hal ini dikarenakan sekolah ini sudah sangat maju. Sedangkan formulasi kebijakan kepala sekolah MA Al- meliputi Penerapan kurikulum secara menyeluruh, Peningkatan kualitas guru, Peningkatan kemampuan life skill siswa. Hal ini dikarenakan lembaga ini masih dalam taraf pengembangan menuju madrasah yang bermutu. 2. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam 175

176 Formulasi kebijakan yang telah dirumuskan tadi kemuadian dimplementasikan. Implementasi kebijakan kedua lembaga ini sama yakni kebijakan-kebijakan yang telah diformulasikan tadi dijabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan atau program-program. Pelaksanaan program diawali dengan menentukan koordinator masing-masing program dan dilanjutkan dengan membuat jobdis. Setelah jobdis selesai barulah program itu di jalankan. Dalam pelaksanaan di lapangan, kepala sekolah kedua lembaga ini selalu melakukan monitoring baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun ada sedikit perbedaan dalam pengawasan kepala sekolah di kedua lembaga ini. Di SMKN 2 Boyolangu, pengawasan kepala sekolah sedikit terbantu dengan adanya empat waka ditambah dengan waka manajemen mutu yang bekerja sama dengan TUV RHEINLAND dari Jerman. Sedangkan di MA Al-Ma arif pengawasan kepala sekolah hanya dibantu oleh empat waka. 3. Evaluasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam Kedua lembaga ini menggunakan forum rapat untuk melakukan evaluasi. Di SMKN 2 Boyolangu rapat diadakan dua kali dalam satu tahun dengan difasilitatori oleh WMM yang dibantu oleh TUV RHEINLAND dari Jerman. Evaluasi dilakukan dalam bentuk audit baik

177 internal maupun eksternal. Evaluasi internal dilakukan dengan cara audit silang secara acak atau random. Sedangkan evaluasi di MA Al-Ma arif dilakukan dalam bentuk rapat secara internal setiap tiga bulan sekali dan dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik. Dalam rapat ini masing-masing kelompok kerja melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama tiga bulan kemarin. 4. Psikologi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam Psikologi kepemimpinan di kedua lembaga ini menunjukkan bahwa psikologi pembawaan perempuan yang selama ini dianggap lemah, tidak berprestasi dan emosional dalam kepemimpinan perempuan dalam lembaga pendidikan tidak benar. Kepala sekolah dikedua lembaga ini mampu menepis anggapananggapan miring yang selama ini menyebar di masyarakat. Terbukti, dalam melakukan proses manajemen serta pengambilan kebijakan, keduanya mampu menunjukkan sikap profesional dan mampu mengemban amanah sebagai pemimpin lembaga dengan baik.

178 B. Implikasi Penelitian Implikasi dari temuan penelitian mengenai kepemimpinan kepala sekolah perempuan dalam menentukan kebijakan di lembaga pendidikan ini terdapat dua macam. Yaitu implikasi teoritis dan implikasi praktis: 1. Implikasi Praktis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, khususnya bagi para calon pemimpin perempuan. Perempuan seharusnya tidak perlu merasa berkecil hati untuk menjadi seorang pemimpin. Karena anggapan bias psikologi perempuan yang dianggap lemah itu tidak benar. 2. Implikasi Teoritis Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh peneliti, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah perempuan dalam menentukan kebijakan lembaga pendidikan tidak terpengaruh oleh psikologi perempuan. Hasil temuan ini, menunjukkan bahwa teori bias psikologi perempuan yang selama ini melekat pada asumsi masyarakat sangat bertolak belakang. Hal ini menarik untuk dikaji secara konferhensif dalam membangun sebuah kerangka berfikir baru tentang kepemimpinan kepala sekolah perempuan.

179 C. Saran 1. Kepala Sekolah Perempuan Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada kepala sekolah perempuan untuk tidak pesimis dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan. Terlebih dalam hal mengambil sebuah kebijakan seorang kepala sekolah perempuan hendaknya memaksimalkan sumber daya yang dimiliki tanpa harus membedakan jender. 2. Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi guru agar mendukung dan berpartisipasi aktif baik dari formulasi, implementasi hingga evaluasi kebijakan yang ditentukan oleh kepala sekolah perempuan. 3. Stake Holder Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada stake holder agar mendukung kebijakan yang telah dibuat oleh kepala sekolah perempuan sehingga terbangun sinergi antara sekolah dan stake holder.