Parasian Silitonga 1, Irene Sri Morina 2 Fakultas Ilmu Komputer Unika St. Thomas S.U 1 RSUP Haji Adam Malik Medan 2

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN BANDWITH MENGGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA JARINGAN KOMPUTER AMIK LEMBAH DEMPO

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

3.1 Tempat dan waktu Penelitan Data Rancangan Penelitian Perangakat dan Teknik Pengumpulan Data

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

Penerapan Quality of Service Pada Jaringan Internet Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

Mengenal Mikrotik Router

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Analisa Kinerja Jaringan Nirkabel pada STMIK PalComTech dengan konsep Quality of Service (QoS)

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket (HTB) Pada Jaringan LAN PT.Waskita Beton Precast Plant Karawang

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

PEMANFAATAN MIKROTIK SEBAGAI MANAJEMEN USER. Eko Riyanto. Program Studi Strata-1 Teknik Informatika STMIK HIMSYA Semarang

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

JISSN : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI JARINGAN SERVER

PENGGUNAAN ROUTER OS MIKROTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN BANDWIDTH PADA JARINGAN LAN

QUALITY OF SERVICE (QOS) PADA JARINGAN INTERNET DENGAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA WARNET DENGAN METODE HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017 ISSN:

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bandwidth Limiter RB750

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA ALGORITMA HIERARCHY TOKEN BUCKET DALAM PEMBAGIAN BANDWIDTH INTERNET PADA SETIAP KOMPUTER CLIENT BERBASIS MIKROTIK PADA STMIK BUDIDARMA

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, bahkan di bidang bisnis sekalipun. Dimana banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang akan dibangun adalah sebuah sistem. jaringan didalamnya ada empat jaringan yang dipisahkan oleh

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA

Perancangan dan Pembuatan Pemantauan Lalulintas Jaringan dan Manajer Bandwidth Berbasis Mikrotik RouterOS : Studi Kasus PT Arumindo Karya Utama

Implementasi Sistem Manajemen Bandwidth Di CV TRI POLA JAYA

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan Kampus dengan Menggunakan Microtic Routerboard (Studi Kasus : Fakultas Ilmu Komputer Unika Santo Thomas S.U) Parasian Silitonga 1, Irene Sri Morina 2 Fakultas Ilmu Komputer Unika St. Thomas S.U 1 RSUP Haji Adam Malik Medan 2 Abstrak Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung antara satu dengan yang lain. Data dan informasi dialirkan melalui melalui kabelkabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, atau bahakan bersama-sama menggunakan hardware/ software yang terhubung dengan jaringan. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan akan layanan informasi yang cepat, tepat, dan akurat membuat jaringan jaringan komputer menjadi sebuah kebutuhan utama, khususnya dalam dunia kampus. Sebuah kampus seolah-olah menjadi tertutup dan tidak berkembang tanpa adanya jaringan komputer yang handal di dalamnya. Sebuah jaringan komputer yang handal tidak hanya terbatas pada kecanggihan perangkat yang tersedia atau koneksi yang dibangun antar unit, tetapi lebih kepada layanan yang dapat memberikan kepuasan kepada penggunanya. Layanan-layanan yang dapat dimanfaatkan dari sebuah jaringan komputer di kampus berupa layanan system informasi kampus, layanan internet, layanan penggunaan sumber daya (perangkat lunak, dan perangkat keras), dan masih banyak lagi. QoS (Quality of Service) merupakan teknologi yang diterapkan dalam jaringan komputer untuk memberikan layanan yang optimal dan adil bagi para pengguna jaringan komputer. QoS memungkinkan administrator jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan. Manajemen bandwith meruapakan hal penting dalam sebuah jaringan komputer. Manajemen bandwith berfungsi untuk mengatur bandwith jaringan sehingga setiap pengguna jaringan memperoleh bandwith yang adil dan merata. Manajemen bandwith yang baik dapat menjadi tolah ukur tingkat QoS jaringan serta dapat menjamin pemakaian bandwith yang terkontrol dan tidak mengalami kebocoran. Mikrotik routerboard merupakan sebuah perangkat jaringan komputer yang menggunakan Microtik RouterOS yang berbasis Linux dan diperuntukkan bagi network router. Microtic routerboard memiliki beberapa fasilitas seperti bandwith management, stateful firewall, hotspot for plug and play access, remote Winbox GUI admin, dan routing. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk melakukan manajemen bandwith dengan menggunakan microtic routerboard serta melakukan analisis QoS (Quality of Service) jaringan kampus di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Santo Thomas S.U. Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini akan digunakan sebagai rekomendasi manajemen jaringan di Univerisitas Katolik Santo Thomas S.U. Kata Kunci : Jaringan Komputer, Mikrotik Routerboard, QoS (Quality of Service), Manajemen Bandwith 1. PENDAHULUAN Jaringan komputer bukan lagi merupakan hal yang baru untuk saat ini. Setiap perusahaan baik pemerintah maupun swasta, pendidikan dan non pendidikan, perusahaan profit dan non profit, telah memiliki jaringan komputer. Penggunaan jaringan komputer menjadi sangat meningkat dikarenakan kebutuhan akan informasi yang menjadi semakin tinggi. Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung antara satu dengan yang lain (Taufan, 2001). Data dan informasi dialirkan melalui melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, atau bahakan bersama-sama menggunakan hardware/ software yang terhubung dengan jaringan. Masalah yang sering terjadi dalam sebuah jaringan komputer adalah banyaknya jumlah pengguna yang menggunakan jalur 19

jaringan komputer. Akibatnya adalah jika tidak ada pengaturan maka akan terjadi kemacetan sehingga dapat mengakibatkan semua pengguna tidak dapat melakukan akses terhadap jaringan tersebut. Manajemen bandwith meruapakan hal penting dalam sebuah jaringan komputer. Manajemen bandwith berfungsi untuk mengatur bandwith jaringan sehingga setiap pengguna jaringan memperoleh bandwith yang adil dan merata walaupun pengguna jaringan tersebut banyak. Bandwidth merupakan kisaran frekuensi yang dinyatakan dalam kilobit per detik (kbps), yang dapat melewatkan channel transmisi dalam sebuah jaringan. Bandwidth menentukan kecepatan pengiriman data melalui channel. Semakin besar bandwidth yang diberikan, semakin banyak data yang daapt dikirimkan pada waktu yang sudah ditentukan. Manajemen bandwidth menggambarkan kebijakan yang diterapkan dalam menajemen jaringan untuk memastikan performa jaringan yang baik dan memuaskan. Sebuah jaringan komputer dapat dikatakan baik atau memuaskan ditentukan oleh QoS (Quality of Service) jaringan tersebut. QoS (Quality of Service) merupakan teknologi yang diterapkan dalam jaringan komputer untuk memberikan layanan yang optimal dan adil bagi para pengguna jaringan komputer (Joko, 2001). QoS memungkinkan administrator jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan. Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu servis (Riadi, Wicaksono, 2011). Universitas Katolik Santo Thomas merupakan salah satu universitas swasta di kota Medan. Saat ini Universitas Katolik Santo Thomas telah membangun jaringan kampus dengan menggunakan perangkat fiber optic yang menghubungkan antar unit yang ada didalamnya. Masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah perlunya manajemen jaringan yang baik sehingga performa jaringan yang dibangun sepadan dengan perangkat yang telah disiapkan. Selain menggunakan perangkat fiber optic, Univeristas Katolik Santo Thomas juga menggunakan Microtic Routerboard RB 1200, sebagai router yang berfungsi untuk mengelola bandwith jaringan kampus. Mikrotik routerboard merupakan sebuah perangkat jaringan komputer yang menggunakan Microtik RouterOS yang berbasis Linux dan diperuntukkan bagi network router (Rpoix, 2003). Microtic routerboard memiliki beberapa fasilitas seperti bandwith management, stateful firewall, hotspot for plug and play access, remote Winbox GUI admin, dan routing. Dengan menggunakan Microtic Routerboard diharapkan manajemen bandwith jaringan kampus di Universitas Katolik Santo Thomas dapat dilakukan dengan baik sehingga dapt mencapi QoS jaringan yang memuaskan. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk melakukan manajemen bandwith dengan menggunakan microtic routerboard serta melakukan analisis QoS (Quality of Service) jaringan kampus di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Santo Thomas S.U. Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini akan digunakan sebagai rekomendasi manajemen jaringan di Univeristas Katolik Santo Thomas S.U. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung antara satu dengan yang lain (Taufan, 2001). Dua buah komputer dikatakan terhubung bila keduanya dapat saling bertukar data dan informasi. Jaringan komputer menjadi penting bagi karena jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan. Tujuan jaringan komputer (Tenanbaum, 2003) antara lain: 1. Resource sharing / berbagi sesumber : seluruh program, peralatan dan data yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai. 2. High reliability /kehandalan tinggi : tersedianya sumber-sumber alternatif kapanpun diperlukan. 3. Scalability / skalabilitas : meningkatkan kinerja dengan menambahkan komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu. 4. Medium komunikasi : memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data maupun berkomunikasi. 20

5. Akses informasi luas : dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari jarak jauh. 6. Komunikasi orang ke orang : digunakan untuk berkomunikasi dari satu orang ke orang yang lain. Penggunaan jaringan komputer menjadi sangat popular saat ini dikarenakan pelayanan informasi menjadi semakin cepat dan tidak hanya memenuhi kebutuhan individu melainkan kebutuhan massal. Jaringan komputer saat ini bahkan telah mencapai koneksi global (dunia) yakni dengan adanya internet. Penggunaan layanan internet juga telah beragam sifatnya seperti email, web,chatting, browsing, dan multimedia. Dengan beragam aplikasi yang dapat diakses melalui jaringan komputer serta banyaknya pengguna jaringan mengakibatkan kebutuhan bandwith menjadi hal penting untuk menjamin semua pengguna jaringan komputer memiliki jatah yang adil. 2.2. Manajemen Bandwith Bandwidth merupakan kapasitas atau daya tampung kabel Ethernet agar dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga biasa berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per second (bps) (Santosa, 2004). Bandwidth menjadi tolak ukur kecepatan transfer informasi melalui channel. Semakin besar bandwidth, semakin banyak informasi yang bisa dikirimkan. Manajemen bandwidth merupakan teknik pengelolaan jaringan sebagai usaha untuk memberikan performa jaringan yang adil dan memuaskan. Manajemen bandwith juga digunakan untuk memastikan bandwidth yang memadai untuk memenuhi kebutuhan trafik data dan informasi serta mencegah persaingan antara aplikasi. Manajemen bandwidth menjadi hal mutlak bagi jaringan multi layanan, semakin banyak dan bervariasinya aplikasi yang dapat dilayani oleh suatu jaringan akan berpengaruh pada penggunaan link dalam jaringan tersebut. Link-link yang ada harus mampu menangani kebutuhan user akan aplikasi tesebut bahkan dalam keadaan kongesti sekalipun. 2.3 Quality of Service (QoS) Kinerja sebuah jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi dalam suatu jaringan. Baik atau buruknya kinerja sebuah jaringan dapat diukur dengan menggunakan QoS (Quality of Service). QoS (Quality of Service) merupakan teknologi yang diterapkan dalam jaringan komputer untuk memberikan layanan yang optimal dan adil bagi para pengguna jaringan komputer. QoS memungkinkan administrator jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan (Tri, 2001). Parameter QoS adalah delay/latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. QoS memberikan jaminan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith untuk mengatasi setiap parameter pada QoS tersebut. Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. 2.4 Mikrotik Routerboard Mikrotik routerboard merupakan sebuah perangkat jaringan komputer yang menggunakan Microtik RouterOS yang berbasis Linux dan diperuntukkan bagi network router (Rpoix, 2003). Microtic routerboard memiliki beberapa fasilitas seperti bandwith management, stateful firewall, hotspot for plug and play access, remote Winbox GUI admin, dan routing. Administrasi MicroticOs bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Pada saat ini, WinBox telah di tampilkan secara graphical, sehingga user dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan dengan mudah efektif dan efisien. Memperkecil kesalahan pada waktu setup konfigurasi, mudah dipahami dan customable sesuai yang diinginkan. 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN Jaringan komputer yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah jaringan kampus yang telah terpasang di Universitas Katolik Santo Thomas. Bentuk topologi jaringan kampus yang telah dibangun menggunakan topologi ring (cincin), dengan menggunakan perangkat fiber optic. 21

Secara ringkas, topologi jaringan kampus Universitas Katolik Santo Thomas disajikan seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Topologi Jaringan Kampus Universitas Katolik Santo Thomas S.U Pembagian bandwith jaringan kampus dilakukan dengan menggunakan Microtic Routerboard 1200 dengan menggunakan metode simple queue dan queue tree. Manajemen bandwith jaringan kampus akan dilakukan berdasarkan trafik lalulintas data di setiap unit. Untuk setiap manajemen bandwith yang dilakukan, kemudian akan dianalisis parameter QoS jaringan, yaitu delay/latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD di setiap unit. Pada Sistem sebelumnya jaringan di Universitas Katolik Santo Thomas Medan menggunakan pengalamatan IP Address dengan setiap unit deberi alamat IP Class C sehingga setiap penggunanya dibatasi sebanyak 250 user, tanpa memperdulikan kemungkinan penambahan/perpindahan jumlah pengguna. Pada saat ini jumlah mahasiswa aktif yang ada di UNIKA St.Thomas Medan diperkirakan sekitar 2300 orang dan ditambah dengan 230 pegawai/dosen. Berdasarkan hal tersebut IP Class C sangat tidak cocok untuk digunakan pada jaringan di Universitas Katolik Santo Thomas Medan, karena dengan melihat jumlah pengguna/user diatas maka Universitas Katolik Santo Thomas termasuk jenis jaringan menengah keatas (medium network). Sistem yang baru disarankan menggunakan pengalamatan IP Class B sehingga nantinya dapat menampung lebih dari 4000 pengguna/user. Selain pengelolaan IP Address dengan Class yang baru, saat ini Universitas Katolik Santo Thomas Medan telah membangun system voucher pada keamanan login jaringan hotspotnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak diinginkan untuk mengakses jaringan hotspot kampus. 22 Voucher merupakan kartu yang berisi data login dan informasi konfigurasi jaringan untuk dapat mengakses internet (wifi) dalam jangka waktu akses yang telah dikonfigurasi dalam mikrotik routerbord. Penggunaan sistem voucher ini lebih efektif dibandingkan dengan sistem login biasa karena dengan sistem voucher yang dapat menggunakan internet (wifi) harus yang mempunyai voucher, dan waktu penggunaan jaringan internetnya dibatasi sesuai dengan isi kouta di dalam voucher. Pengelolaan kouta di dalam voucher dilakukan seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Kuota Voucher Gratis User Kuota Bandwith Uploa d Downloa d Mahasisw 300 256 512 a jam/tahu n Dosen 400 256 512 jam/tahu n Pegawai 200 256 512 jam/tahu n Lain-Lain - 256 512 Tabel 2. Kuota Voucher NonFree Harga (Rp) Kouta 5000 24 jam/minggu 25000 150 jam/bulan 50000 300 jam/6 Bulan 4. PEMBAHASAN Berdasarkan usulan yang telah disarankan pada pemecahan masalah topologi jaringan serta IP Address jaringan menggunakan IP Address Class B di Universitas Katolik Santo Thomas Medan, maka terlihat pengelolaan IP Address menjadi lebih mudah serta menghindari terjadinya IP conflict pada semua jaringan di setiap unit. Hasil pengujian koneksi jaringan kampus disajikan pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. IP Address Klien Yang Didapat Dari DHCP Server Gambar 5. Hasil Pengujian Bandwith Limit Setelah Proses Manajemen Bandwith Proses memonitor bandwidth usage seperti pada Gambar 6 menampilkan grafik penggunaan bandwith pada jaringan kampus setelah dilakukan proses manajemen bandwith. Gambar 3. Proses Ping Client Ke PC Router Pengujian bandwidth limit dilakukan untuk membuktikan apakah bandwidth limit yang ditetapkan, sudah sesuai atau tidak dengan rancangan. Pengujian bandwidth limit dilakukan malalui proses download sebuah file berukuran 11 MB dari sebuah website. Hasil uji coba ini disajikan pada Gambar 4. Gambar 6. Grafik Bandwidth Usage Jaringan Kampus Gambar 6 merupakan monitoring bandwidth usage jaringan kampus Universitas Katolik Santo Thomas Medan. Berdasarkan hasil pada Gambar 6 trlihat pemakaian rata-rata bandwidth per 5 menit untuk download adalah 393,52 Kb dan untuk upload adalah 3,46 Mb. Gambar 4. Hasil Pengujian Bandwith Limit Tanpa Manajemen Bandwith Pada Gambar 4 terlihat ukuran file yang didownload 11,468 MB dengan kecepatan download-nya adalah 509 kb/sec itu menunjukkan melebih bandwidth yang diterapkan pada kouta tiap user. Setelah dilakukan manajemen bandwith, diperoleh kecepatan download sebesar 106,96 kb/s, seperti disajikan pada Gambar 5. 5. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada tulisan ini diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain : a. Hasil pengujian parameter QoS yaitu manajemen bandwith menunjukkan penggunaan bandwith yang lebih baik dan merata bagi setiap pengguna jaringan kampus di Universitas Katolik Santo Thomas Medan. b. Pengelolaan IP Address dan topologi jaringan kampus memberikan dampak penggunaan jaringan yang lebih baik dan menghilangkan IP conflict di setiap unit 23

di Universitas Katolik Santo Thomas Medan. 6. DAFTAR PUSTAKA Taufan Riza, 2001. Manajemen Jaringan TCP/IP, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta. Rpoix, 2003, Mikrotik OS untuk bandwidth, management, Artikel Populer Ilmu Komputer, www.ilmukomputer.com (diakses Januari 2014). Riadi Imam, Wicaksono Wahyu Prio, 2011, Implementasi Quality of Service Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket, JUSI Vol I No.2 September 2011, ISSN : 2087-8737 Joko Rubianto, Tri, 2001, Studi Quality of Servis (QoS) untuk Penerapan Multiprotocol Label Switching(MPLS) pada Jaringan IP, Surbaya. Tenanbaum Andrew, S, 2003, Computer Network 4 th, Prantice Hall PTR, New Jersey. Santosa, B, 2004, Management Bandwith Internet dan Intranet, http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library /library-ref-ind/ref-ind- 2/network/bwmanagement.pdf (diakses pada tanggal 6 Februari 2014) 24