BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Hamdani Pranata
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaksesan internet dengan Wi-fi/hotspot di lokasi-lokasi tertentu seperti kafe, mall, warnet, dan tempat lainnya sudah menjadi gaya hidup saat ini. Bagi penyedia layan hotspot tentunya perencanaan adalah hal yang penting, namun banyak yang mengabaikannya, asal dapat segera berjalan dan diakses saja. Ini banyak ditemui di berbagai akses hotspot yang gratis. Tidak banyak menyadari akan pentingnya data yang di kirim melalui media internet wireless ini. Penyedia layanan hotspot tersebut tentunya tidak akan bertanggung jawab apabila hal-hal yang tidak diinginkan pengguna hotspot terjadi. Namun tentu saja ini mengakibatkan nama baik penyedia layanan hotspot mejadi tercemar. Router adalah perangkat yang dirancang untuk mengarahkan alamat di internet. Router mampu menjawab tantangan dari pada permasalahan jaringan komputer itu sendiri. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki router, maka komunikasi pada jaringan komputer dapat berjalan dengan baik. Namun, harga router fisik tidak murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan dari router itu sendiri. Kemudian ditemukan solusi murah untuk membangun sebuah router yaitu Mikrotik RouterOS. Mikrotik adalah system operasi berbagai Linux yang didalamnya terdapat fitur layanan hotspot. Sistem Operasi ini diinstall dan disetting pada sebuah PC (Personal Computer) yang kemudian lebih dikenal dengan sebuah PC Router. Mikrotik RouterOS banyak digunakan di ISP (Internet Service Provider) dan provider hotspot sebagi limit bandwith, router pada warnet, gateway pada kantor, hingga pada kafe sebagai hotspot. Seiring perkembangan zaman, saat ini Mikrotik, perusahaan yang mengeluarkan Mikrotik RouterOS, telah mengeluarkan built-in hardware Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstall Mikrotik RouterOS. Bentuknya yang simple dan harga yang relative murah membuat produk ini sangat baik sekali untuk 1

2 2 digunakan oleh penyedia layanan hotspot sesuai dengan kebutuhan sehingga pengguana hotspot dapat lebih menguntungkan dari segi materi dan nama baik penyedia layanan hotspot itu sendiri. Keuntungan lain yaitu tentunya Mikrotik RouterBoard ini dapat dibawa kemana-mana tanpa repot seperti PC. Pada Mikrotik terdapat fitur tambahan yaitu User Manager Mikrotik yang merupakan web interface yang user friendly untuk memanajemen hotspot oleh klien. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain, yaitu: 1. Bagaimana mengatur dan memanajemen dengan baik system penggunaan layanan hotspot menggunakan fitur User Manger pada Mikrotik RouterOS dengan system pembelian kredit voucher baik berdasarkan total waktu maupun volum quota akses pengguna layanan internet. 2. Bagaimana pengguna layanan dapat melakukan koneksi internet tidak hanya dalam satu waktu selama kredit voucher masih ada dan masih dalam masa aktif voucher. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Pada sisi server menggunakan Mikrotik RB750 sebagai router board dengan routeros upgarade versi 4.11 dan User Manager pada Mikrotik upgrade versi 4.11 sebagai billing klien hotspot. 2. Penelitian ditekankan pada sistem pembayaran penggunaan layanan internet hotspot dengan menggunakan voucher. 3. Quota dan waktu akses internet akan disesuaikan dengan harga voucher. 4. Lama masa aktif voucher sesuai besar kapasitas akses, semakin besar kapasitas akses semakin lama masa aktif voucher. Apabila masa aktif habis maka tidak dapat digunakan lagi oleh pengguna sekalipun quota maupun waktu akses masih bersisa.

3 3 5. Pada server billing hotspot dibuat rekapitulasi laporan penggunaan akses internet berupa laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan peneliatian ini adalah untuk membuat sistem manajemen pembayaran terhadap penggunaan layanan hotspot (billing hotspot) berupa kredit voucher dengan memanfaatkan fasilitas User Manager yang ada pada Mikrotik. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Penyedia layanan hotspot dapat memonitor dan mengontrol pengguna secara terpusat. 2. Penyedia layanan hotspot dapat melakukan rekapitulasi laporan pertanggung jawaban penggunaan hotspot 3. Pengguna dapat melakukan koneksi internet tidak hanya di satu waktu selama kredit voucher masih ada. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan proses pencarian dan pengumpulan literature yang dapat mendukung proses penelitian, berupa tujuan pustaka dan landasan-landasan teori yang mendukung penelitian ini. 2. Analisa dan Perancangan Tahap analisa merupakan proses untuk menganalisa terhadap metode identifikasi apa saja kebutuhan pada penelitian ini. Tahap perancangan merupakan penerapan analisa terhadap identifikasi diantaranya bagaimana proses kerja dan konfigurasi pada penelitian ini.

4 4 3. Implementasi dan Uji Coba Sistem Tahap implementasi merupakan tahap untuk melakukan implementasi terhadap sistem pembayaran billing hotspot. Tahap uji coba merupakan uji coba terhadap hasil implementasi untuk mengetahui kinerja dari implementasi apakah sudah bekerja dengan baik atau belum sesuai tujuan penelitian ini. Metode pengujian yang digunakan adalah blackbox. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat landasan teori sebagai acuan dalam perancangan dan pengerjaan penelitian ini, diantaranya pengetahuan mengenai teknologi hotspot, peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengetahuan mengenai Mikrotik. BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM Bab ini memaparkan analisis dan perancangan sistem yang akan dibuat, mulai dari perancangan hardware dan software di sisi server dan pengguna, topologi jaringan, dan kredit voucher billing hotspot. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini menguraikan tahapan-tahapan pengerjaan sistem mulai dari instalasi hingga konfigurasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem billing hotspot Mikrotik, melakukan uji coba dan pembahasan terhadap hasil uji coba tersebut.

5 5 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penelitian pembuatan sistem billing hotspot dengan kredit voucher dengan menggunakan fasilitas User Manager yang ada pada Mikrotik.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan