ANALISIS DATA ASOSIATIF

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DATA PREDIKTIF (Analisis Regresi)

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN

KORELASI DAN ASOSIASI

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

SAMI AN SPSS KORELASI

ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test)

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

STATISTIK NONPARAMETRIK (1)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

Kuesioner Biaya Transportasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS Disusun oleh: Andryan Setyadharma

APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA. 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

STATISTIKA DESKRIPTIF

TABEL 3 DATA PENELITIAN

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

ANALISIS DATA KOMPARATIF (Anova)

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari

Tulis di Lembar Jawaban

TEKNIK ANALISIS POPULER DALAM SKRIPSI. (Korelasi Parsial)

UJI VALIDITAS KUISIONER

Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial

BAB III METODE PENELETIAN

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5

MODUL 4 ANALISIS KORELASI DAN REGRESI

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1

Korelasi Product Moment. Contoh Kasus

MODUL PRAKTIKA KOMPUTER UNTUK RISET PASAR DAN PENJUALAN Semester Ganjil 2015/2016

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN PRAKTIKUM APLIKASI KOMPUTER LANJUT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

III. METODE PENELITIAN. satu variabel dengan variabel lain dan apabila ada hubungan, berapa eratnya

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober tahun 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI. Metode Riset Bisnis

>>> Pelatihan Analisis Statistik dengan SPSS. Materi. Oleh: Ali Muhson

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Sedangkan, subjek yang diamati dalam penelitian ini

Jika terdapat k variabel bebas, x dan Y merupakan variabel tergantung, maka diperoleh model linier dari regresi berganda seperti rumus [3.1]. [3.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

MEMBANGUN DATA. 4. Membuka program SPSS Cara 1: Klik start > all program > IBM SPSS Statistic > IBM SPSS Statistic 21

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERTEMUAN KE-7 Ringkasan Materi : ANALISIS DATA ASOSIATIF Analisis data asosiatif merupakan alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan, disebut juga dengan teknik korelasi. Teknik korelasi merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada/tidaknya hubungan dan arah dari dua variabel atau lebih. Besar kecilnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut koefisien korelasi (lambang: r, rxy atau ρ). Besarnya koefisien korelasi antara 1 s/d +1. Korelasi sempurna jika besarnya koefisien korelasi adalah -1 atau +1. Jika koefisien korelasinya 0 atau mendekati 0, maka dianggap tidak ada hubungan antar variabel yang diuji. 1. Korelasi Sederhana Pearson Digunakan apabila skala data variabel yang dihubungkan berbentuk data interval dan rasio, berdistribusi normal serta mempunyai hubungan linear. Digunakan untuk dua variabel, satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Contoh : Penelitian dengan judul: Hubungan Intensitas Belajar dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Statistik Inferensial. Variabel X adalah Intensitas belajar (diukur dari lamanya belajar dalam satu Minggu) dan variabel Y adalah hasil belajar Statistik Inferensial (diukur dari nilai ujian semester). Diperoleh data sebagai berikut: Mahasiswa Intensitas Belajar Hasil Belajar 1 50 75 2 45 60 3 55 85 4 65 85 5 43 70 6 60 80 7 56 90 8 50 80 9 42 65 10 50 65 Langkah-langkah uji korelasi dengan SPSS sebagai berikut: Input data di atas ke dalam SPSS Pada kolom Name ketik X dan Y. Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh variabel. Pada kolom Label isikan Intensitas Belajar pada X dan Hasil Belajar pada Y. Pada kolom Align isikan Center. Pada kolom Measure isikan Scale pada X dan pada Y. APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 1

Untuk kolom-kolom lainnya biarkan saja (isian default). Klik tab sheet [Variable View] pada SPSS data editor dan ketik/copy data sebagai berikut: Selanjutanya klik [Analyze] > [Descriptives Statistics] > [Explore]. APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 2

Akan muncul kotak dialog Bivariate Correlations dan masukan semua variabel ke dalam kotak di sebelah kanan. Pastikan checlist pilihan Pearson pada Correlation Coefficients. Pilih Two-tailed pada Test of Significance dan berikan checklist pada Flag signifcant Corrections. Klik [OK]. Hasilnya sebagai berikut: Correlations Intensitas Belajar Hasil Belajar Pearson Correlation 1,770 ** Intensitas Belajar Sig. (2-tailed),009 N 10 10 Pearson Correlation,770 ** 1 Hasil Belajar Sig. (2-tailed),009 N 10 10 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Untuk pengambilan keputusan secara statistik, dapat menggunakan dua cara sebagai berikut: Membandingkan koefisien korelasi pada output SPSS dengan nilai r pada tabel Produck-Momment, dengan ketentuan: 1. Jika rhitung > ttabel terdapat hubungan 2. Jika rhitung < ttabel tidak terdapat hubungan APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 3

Membandingkan nilai Sig pada output SPSS dengan nilai α (0,05) dengan kriteria keputusan: 1. Jika Sig > 0,05 maka tidak terdapat hubungan 2. Jika Sig < 0,05 maka terdapat hubungan 2. Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Korelasi parsial adalah korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat, dan salah satu variabelnya dibuat tetap/konstan (dikendalikan). Tujuan dari korelasi parsial adalah supaya hubungan antara kedua variabel tidak dipengaruhi faktor lain. Data yang digunakan adalah data interval atau rasio. Korelasi ganda termasuk dalam analisis multiple corelations digunakan untuk mencari derajat keeratan dan arah hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (X1, X2,...Xn) terhadap variabel terikat (Y) secara bersamaan. Contoh: Penelitian dengan judul: Pengaruh Minat dan Intensitas Belajar dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Statistik Inferensial. Variabel X1 adalah minat (diukur menggunakan angket dengan skala Likert), variabel X2 adalah Intensitas belajar (diukur dari lamanya belajar dalam satu Minggu) dan variabel Y adalah hasil belajar Statistik Inferensial (diukur dari nilai ujian semester). Diperoleh data sebagai berikut: Mahasiswa Minat Intensitas Belajar Hasil Belajar 1 45 50 75 2 30 45 60 3 40 55 85 4 35 65 85 5 32 43 70 6 43 60 80 7 34 56 90 8 42 50 80 9 40 42 65 10 50 50 65 Langkah-langkah uji korelasi parsial dengan SPSS sebagai berikut: Input data di atas ke dalam SPSS Pada kolom Name ketik X1, X2 dan Y. Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh variabel. Pada kolom Label isikan Minat pada X1, Intensitas Belajar pada X2 dan Hasil Belajar pada Y. Pada kolom Align isikan Center. Pada kolom Measure isikan Ordinal pada X1, Scale pada X2 dan pada Y. Untuk kolom-kolom lainnya biarkan saja (isian default). APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 4

Klik tab sheet [Variable View] pada SPSS data editor dan ketik/copy data sebagai berikut: Selanjutanya klik [Analyze] > [Correlate] > [Partial]. Akan terbuka kotak dialog Partial Correlations. Masukan variabel Hasil Belajar dan Intensitas Belajar pada kotak Variables dan Minat ke dalam Controlling for (variabel minat yang dikendalikan/ dibuat konstan). APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 5

Klik tombol Options, kemudian pilih Zero-order Corrections (hal ini untuk mengetahui korelasi sebelum ada variabel yang dikendalikan). Klik Continue, maka akan kembali pada kotak dialog sebelumnya. Klik [OK], maka outputnya sebagai berikut: APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 6

Dari output di atas diperoleh koefisien korelasi Zero-order (tanpa variabel kontrol) sebesar 0,770, sedangkan setelah variabel Minat dikendalikan, nilai koefisien korelasi menjadi sebesar 0,777. Jadi, terjadi peningkatan korelasi setelah adanya variabel Minat yang dikendalikan atau dibuat tetap. Jadi kesimpulannya, jika Minat belajar adalah sama, maka hubungan positif antara Intensitas Belajar dan Hasil Belajar akan meningkat. Untuk menentukan signifikansi dapat dilihat dari output, dapat diketahui koefisien korleasinya adalah 0,777 dengan Sig adalah 0,014. Ternyata Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan hubungan yang terjadi antara intensitas belajar dan hasil belajar adalah signifikan. Langkah-langkah uji korelasi parsial dengan SPSS sebagai berikut: Lakukan langkah-langkah seperti di atas (input data). Selanjutanya klik [Analyze] > [Regression] > [Linear]. APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 7

Akan terbuka kotak dialog Linear Regression, masukan variabel Hasil Belajar ke dalam kotak Dependent dan variabel yang lainnya ke dalam kotak Independent. Klik [OK], hasilnya sebagai berikut: Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,777 a,604,491 7,220 a. Predictors: (Constant), Intensitas Belajar, Minat Koefisien korelasi ganda (R) dapat dilihat pada output, bandingkan dengan nilai pada tabel r kemudian tarik kesimpulan. Sedangkan untuk koefisien penentu/ determinasi (KP) adalah pada kolom R Square = 0,604 [KP = R 2 = (0,777) 2.] APLIKASI KOMPUTER (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd 8