ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 (Disampaikan dalam acara Pembukaan Workshop NMC - NCEP 2011) haripras Didiet Arief Achdiat Kepala PMU P2KP
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan sudah berjalan selama 13 tahun (1999-2011), dimana pada tahun 2011 sasaran lokasi program meliputi 33 Provinsi, 268 Kab/Kota, 1.153 Kecamatan dan 10.948 Kel/Desa Selama kurun waktu itu, Bantuan Teknis (Konsultan) dan Dana (BLM) telah disalurkan ke masyarakat dengan nilai yang cukup besar dalam rangka untuk mencapai tujuan program Namun demikian, hasil yang dicapai belum sesuai yang diharapkan. Sehingga kita semua perlu melakukan review-refleksi, untuk kemudian menata ulang strategi implementasi yang lebih baik.
1) Penyalahgunaan Dana (Misused Fund) Pada status Januari 2011 terdapat 279 Pengaduan dan Temuan BPKP terkai t penyalahgunaan dana dengan total nilai sebesar Rp 6.553.190. 531,- Bulan Pebruari 2011 berkurang menjadi 92 Pengaduan dan Temuan BPKP terkai t penyalahgunaan dana dengan total nilai sebesar Rp 2.210.581. 706,-
Di lihat dari aspek pelaku : selama ini penyalahgunaan dana banyak dilakukan oleh masyarakat, tetapi sekarang mulai merambah ke Anggota BKM dan konsultan (Faskel) Meningkatnya eskalasi penyalahgunaan dana (nilai dan pelaku) di PNPM MP, perlu disikapi dan diantisipasi oleh semua pihak agar tidak mengancam keberlansungan program
2) Kredit Macet Pinjaman Bergulir (RLF) Pada status Januari 2011 (di Wilayah 2- Sumber dana WB) terdapat kredit macet pada kegiatan pinjaman bergulir sebesar Rp 101.257.204.531,- yang melibatkan sebanyak 64.233 KSM (Jumlah ini akan semakin besar bila digabung dengan yang terjadi di Wilayah 1- Sumber dana IDB)
3) Pelayanan terhadap warga miskin (Targetting) Kegiatan Pinjaman Bergulir (SIM 2007-2009) : KK Miskin penerima pelayanan pinjaman bergulir baru mencapai sekitar 12 % dari total KK Miskin hasil PS sebesar 5.429.015 KK Miskin Berdasarkan total alokasi pinjaman bergulir, rerata setiap KK Miskin hanya mendapatkan modal usaha sebesar Rp 446.179,-
3) Pelayanan terhadap warga miskin (Targetting) Kegiatan Infrastruktur (SIM 2007-2009) : KK Miskin penerima pelayanan pembangunan infrastruktur sekitar 168 % (artinya 1 KK Miskin menerima lebih dari 1 kegiatan infrastruktur) dari total KK Miskin hasil PS sebesar 5.429.015 KK Miskin Pertanyaan : Apakah pembangunan infrastruktur telah mampu mendorong kegiatan ekonomi masyarakat kelurahan/ desa
3) Pelayanan terhadap warga miskin (Targetting) Kegiatan Sosial (SIM 2007-2009) : KK Miskin penerima pelayanan kegiatan sosial sekitar 39 % dari total KK Miskin hasil PS sebesar 5.429.015 KK Miskin Berdasarkan total alokasi untuk kegiatan sosial, rerata setiap KK Miskin hanya menerima sebesar Rp 136.964,-
4) Pencapaian Target PAD PNPM Urban II (2008-2011) PNPM Urban II akan berakhir Desember 2011 dan GOI wajib membuat PCR (Project Completion Report) Berdasarkan SIM Oktober 2010, capaian kinerja masih dibawah Indikator PAD, yaitu : a) Tingkat partisipasi warga miskin dan rentan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan (capaian : 34 % dari Target PAD : 40 %)
4) Pencapaian Target PAD PNPM Urban II (2008-2011) Berdasarkan SIM Oktober 2010, capaian kinerja masih dibawah Indikator PAD, yaitu : b) Kelurahan yang telah menyelesaikan penyusunan PJM Pronangkis dan meratifikasi (capaian : 79 % dari Target PAD : 90 %) c) Kelurahan yang melakukan RLF dengan LAR < 10 % (capaian : 51 % dari Target PAD : 70 %) d) Kelurahan yang melakukan RLF dengan CCr > 125 % (capaian : 86 % dari Target PAD : 90 %)
3) Pencapaian Target PAD PNPM Urban II (2008-2011) Berdasarkan SIM Oktober 2010, capaian kinerja masih dibawah Indikator PAD, yaitu : e) Kelurahan yang melakukan RLF dengan ROI > 10 % (capaian : 29 % dari Target PAD : 90 %) f) KMW melakukan entry SIM tepat waktu dan akurat (capaian : 70 % dari Target PAD : 90 %)
4) Penguatan Kapasitas (Capacity Building) Aide Memoire WB Oktober Desember 2010 Implementasi CB mengalami penurunan kinerja mulai tahun 2007 hingga 2010 Kurangnya pengendalian pemanfaatan dana fixed cost dan efektifitas pelatihan di tingkat masyarakat Belum adanya SOP pemanfaatan dana pelatihan sebesar 20 % faskel turn-over yang ada di DIPA SNVT PBL Provinsi
5) Penguatan Kapasitas (Capacity Building) Aide Memoire WB Oktober Desember 2010 Belum adanya dokumen action plan pasca pelatihan aparat pemda Sering terlambatnya pengiriman media sosialisasi (material printing) ke masyarakat/ pemda
6) Penyediaan DDUB Kab/Kota (Tahun 2010) Total DDUB yang telah dialokasikan oleh Pemda dan cair ke masyarakat sebesar Rp 289.599.665,- dari total pagu DDUB TA 2010 sebesar Rp 312.970.000,- (93 %) Masih terdapat 21 Kab/Kota yang tidak menyediakan DDUB TA 2010 Perlu dilakukan koordinasi dan konsultasi kepada Pemda agar DDUB TA 2010 dapat disediakan sesuai ketentuan
7) Sosialisasi PLPBK ke Kabupaten/Kota yang mengusulkan lokasi di tahun 2011 Peran Pemda menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan pelaksanaan PLPBK. Dalam rangka penambahan lokasi yang seleksinya dilakukan tahun ini, perlu dilakukan sosialisasi ke Kabupaten/Kota yang mengusulkan mengenai program
Demikian isu-isu strategis dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2011, selanjutnya diminta kepada seluruh peserta workshop untuk menyusun action plan penanganan isu-isu tersebut sehingga pelaksanaan PNPM tahun 2011 dapat berjalan lebih baik Akhirnya...selamat mengikuti workshop dan selamat bekerja Terimakasih...