PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2014

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

Perkembangan Nilai Tukar Petani

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2015

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 SEBESAR 96,85 ATAU TURUN SEBESAR 0,09 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JULII 2015 SEBESAR 95,42 ATAU NAIK SEBESAR 0,76 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2016 SEBESAR 94,44 ATAU MENURUN SEBESAR 0.11 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.79 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.78 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

Transkripsi:

No. 03/01/36/ Th.VIII, 2 Januari2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2013 SEBESAR 104,84 ATAU TURUN 0,43 PERSEN NTP Banten Desember 2013 sebesar 104,84 atau turun 0,43 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun 0,17 persen sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,27 persen. Pada Desember 2013 terjadi inflasi perdesaan di Banten sebesar 0,29 persen terutama disebabkan oleh naiknya indeks Kelompok Sandang dan pendidikan, Transportasi dan Olahraga Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Banten Desember 2013 sebesar 107,28 atau turun 0,30 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Dari 5 provinsi di Pulau Jawa NTPtertinggidicapaioleh Provinsi Jawa Timur dengan nilai indeks sebesa 104,85 yang diikuti Provinsi Banten 104,84 dan Provinsi Jawa Barat sebesar 104,04. NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 1

lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Banten Bulan Desember 2013 (2012=100) Subsektor Bulan November 2013 Desember 2013 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) Gabungan / Banten a. Indeks yang diterima (It) 113.44 113.24-0.17 b. Indeks yang d dibayar (Ib) 107.73 108.01 0.27 c. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108.57 108.89 0.29 d. Indeks BPPBM 105.42 105.56 0.14 e. Nilai Tukar Petani (NTP) 105.30 104.84-0.43 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 4 Kabupaten di Provinsi Banten pada Desember 2013, NTP secara umumturun 0,43 persen dibandingkan NTP November 2013, yaitu dari 105,30 menjadi 104,84. Penurunan NTP pada Desember 2013 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian (It) mengalami penurunan sebesar 0.17% sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,27%. Penurunan NTP Desember 2013 disebabkan oleh turunnya NTP Subsektor Hortikultura turun sebesar 0,75%, Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 2,15% dan subsektor peternakan yang mengalami penurunan sebesar 0,46 persen. Sebaliknya, NTP Subsektor Tanaman Pangan, NTP Subsektor Perikanan mengalami kenaikan masing-masing 0,47% dan 0,43%. 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (I t ) Indeks Harga yang Diterima Petani (I t ) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani.pada Desember 2013, It Banten mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dibanding It November 2013, yaitu dari 113,44 menjadi 113,24. Penurunan It pada Desember 2013 disebabkan turunnya It di tiga subsektor, yaitu: Subsektor Hortikultura sebesar 0,56 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,92 persen dan Subsektor Peternakan sebesar 0,24 persen. Subsektor lainnya yaitu Subsektor Tanaman Pangandan Subsektor Perikanan mengalami kenaikan It masing-masing sebesar 0,77 persen. Grafik 2 Perubahan Indeks Harga Yang Diterima Petani November - Desember 2013 2.50 1.68 1.50 0.50 0.77 0.77 0.59-0.50-0.56-0.19-0.24-0.61-0.74-0.51-0.17-1.50-1.24 Desember November 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014

2. Indeks Hargaa yang Dibayar Petani (I b ) Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu konsumsi rumahtangga (KRT) dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM). Melalui indeks harga yang dibayar petani (I b ) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Padaa Desember 2013 indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,27%. Hal inii terjadi karena Indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami kenaikan sebesar 0,29% dari 108.57 menjadi 108.89, dan indeks BPPBM juga mengalami kenaikan 0,14%dari 105.42 menjadi 105.56.. Kenaikan indeks kelompok ini disebabkan naiknya indeks pada lima kelompok yaitu kelompokk bibit naik 0,23%, kelompok obat-obatan dan pupuk 0,11%, sewa lahan, pajak dan lainnya 0,01%, transportasi naik 0..14%, penambahan barang modal 0,16% danupah buruh tani 0,20%. Grafik 3 Perubahan Indeks Hargaa Yang Di bayar Petani Bulan Desember 2013 Ib Konsumsi RT BPPBM 0.31 0.35 0.08 0.23 0.24 0.21 0.23 0.26 0.09 0.22 0.20 0.23 0.33 0.37 0. 27 0.27 0.2 29 0.14 T. Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Gabungan 3. Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi dan Palawija (NTP-P) kenaikann indeks sebesar 0.47% dari 105.73 menjadi 106.23, hal ini karena laju kenaikan indeks hargaa yang diterima petani yang sebesar 0.77%, lebih cepat dibandingkann laju kenaikan indeks harga yang di bayar petani yang sebesar 0, 31%.Kenaikan It pada subsektor tanaman pangan terjadi karena adanya kenaikann indeks pada subkelompok padi sebesar 0.87%. Sementara kelompok palawija mengalami penurunann sebesar 1..09%. Kenaikan indeks subkelompok padi dipengaruhi naiknya hargaa gabah kering giling sebesar 0.88%, sedang penurunan indeks padaa subkelompok palawijaa disebabkan turunnyaharga kedelai sebesar 9, 14%, ubi kayu 0,82% dan ubi jalar 0.49%. Di sisi lain indeks harga dibayar petani (Ib)mengalami kenaikan sebesar 0,08% karenaa pengaruh naiknya indeks harga konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0,35% dan naiknyaa indeks BPPBM sebesar 0,08%. Untuk BPPBM kenaikan indeks ini dipengaruhi kenaikann pada subkelompok bibit kelompok obat-obatan dan pupuk naik 0,04%, transportasi 0.22%, penambahan barang modal naik 0,23%, dan upah buruh tani naik 0,10%. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah insektisida, tampah, linggis, golok, cangkul, upah membajak, sprayer, parang, arit, herbisida dan Pada bulan Desember 2013 NTP-P mengalami lainnya. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 3

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Tabel 2 Indeks Diterima & Dibayar Petani Banten PerSubsektor & Perubahannya Agustus Desember 2013 (2007=100) Bulan Agust Sept Okt Nov Nov (2012=100) Des (2012=100) Persentase perubahan Desember 2013thd November 2013 (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani 166.63 167.94 171.41 174.29 114.44 115.33 0.77 - Padi 166.67 168.14 172.04 174.99 114.67 115.68 0.87 - Palawija 166.39 166.48 166.75 169.07 110.13 108.94-1.09 b. Indeks Dibayar Petani 149.46 149.77 150.00 150.29 108.24 108.57 0.31 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 150.81 151.07 151.17 151.43 108.66 109.04 0.35 - Indeks BPPBM 143.54 144.11 144.92 145.33 106.14 106.23 0.08 b. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 111.49 112.13 114.27 115.97 105.73 106.23 0.47 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 162.18 162.67 164.18 163.18 106.96 106.36-0.56 - Sayur-sayuran 156.89 159.48 162.24 159.36 104.26 104.74 0.46 - Buah-buahan 165.58 164.71 165.41 165.63 108.58 107.21-1.26 b. Indeks Dibayar Petani 147.80 148.06 148.17 148.42 112.76 114.31 1.38 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 150.22 150.47 150.58 150.86 107.46 107.72 0.23 - Indeks BPPBM 136.40 136.69 136.84 136.96 104.88 105.11 0.21 c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 109.73 109.87 110.80 109.94 99.53 98.74-0.79 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 158.17 159.35 161.52 160.32 120.82 118.50-1.92 - Tanaman Perkebunan Rakyat 158.17 159.35 161.52 160.32 120.82 118.50-1.92 b. Indeks Dibayar Petani 145.99 145.99 146.07 146.12 108.14 108.39 0.23 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 149.70 149.67 149.79 149.76 108.66 108.94 0.26 - Indeks BPPBM 133.15 133.26 133.20 133.56 105.64 105.74 0.09 c. Nilai Tukar Petani (NTP-R) 108.35 109.15 110.58 109.72 111.73 109.33-2.15 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 148.09 148.06 150.75 148.88 110.59 110.33-0.24 - Termak Besar 132.19 131.96 135.26 133.34 109.87 110.19 0.29 - Ternak Kecil 152.87 154.58 158.97 156.70 114.27 112.84-1.25 - Unggas 172.93 172.39 173.87 172.21 109.69 109.60-0.08 - Hasil Ternak 167.94 166.68 165.99 164.60 110.28 109.86-0.38 b. Indeks Dibayar Petani 142.33 142.60 142.79 142.93 106.19 106.42 0.22 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 149.58 149.84 150.06 150.21 108.51 108.73 0.20 - Indeks BPPBM 128.48 128.78 128.88 129.01 103.72 103.96 0.23 c. Nilai Tukar Petani (NTP-T) 104.05 103.83 105.58 104.16 104.15 103.67-0.46 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani 150.03 150.57 151.90 151.14 109.18 110.01 0.77 - Penangkapan 149.78 150.44 151.80 151.02 115.36 116.64 1.11 - Budidaya 153.13 152.07 153.22 152.53 104.36 104.85 0.47 b. Indeks Dibayar Petani 149.73 150.02 150.19 150.34 107.33 107.68 0.33 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 151.83 151.94 152.05 152.17 108.26 108.66 0.37 - Indeks BPPBM 141.24 147.05 147.32 147.50 105.86 106.14 0.27 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 100.20 100.36 101.14 100.53 101.72 102.16 0.43 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014

b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Nilai tukar petani subsektor Hortikultura (NTP-H) pada bulan Desember 2013 mengalami penurunan sebesar 0,79% dari 99,53 menjadi 98,74. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan 0,56%, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,23%. Penurunan It pada subsektor hortikultura disebabkan karena turunnya indeks pada subkelompok buah-buahan1,26%, sementara subklompok sayursayuran dan tanaman obat masih mengalami kenaikan masing-masing 0,46% dan 1,38%. Penurunan indeks pada subkelompok buah-buahan disebabkan oleh turunnya harga pisang dan pepaya.kenaikan subkelompok sayur-sayuran disebabkannaiknya harga bawang merah, petsai, ketimun, buncis, kacang panjang, jengkol, tomat, terung, daun bawang, bayam, dan petai. Subkelompok tanaman obat yang mengalami kenaikan harga adalah jahe dan kencur.. Di sisi lain kenaikan indeks pada Ib dipengaruhi oleh kenaikan pada IKRT sebesar 0,24% dan kenaikan Indeks BPPBM sebesar 0,21%. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-R) Pada Bulan Desember 2013 NTP-R sebesar 109,33 mengalami penurunan sebesar 2,15% yang disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan 1,92%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,23%. Penurunan It terjadi karena pada subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,92% dari 120,82 menjadi 118,50 yang dipengaruhi oleh turunnya kopi dan cengkeh. Di sisi lain kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani(ib) dipengaruhi indeks konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan 0,26% dan indeks BPPBM yang naik 0,09%. d. Subsektor Peternakan (NTP-T) Pada bulan Desember 2013 NTP-T mengalami penurunan sebesar 0,46%yang disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan 0,24%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,22%. Penurunan yang terjadi pada It karena turunnya indeks pada tiga kelompok ternak kecil turun1,25%, unggas 0,08% dan hasil ternak 0,38%. Sementara kelompok ternak besar mengalami kenaikan 0,29%. Penurunan indeks pada kelompokternak kecil dipengaruhi turunnya harga kambing dan babi.pada kelompok unggas yang mengalami penurunan harga adalah itik dan ayam ras pedaging serta pada kelompok hasil ternak penurunannya disebabkanturunnya harga telur. Pada kelompok ternak besar yang mengalami kenaikan harga adalah kerbau Sedangkan yang mempengaruhi kenaikan indeks pada Ib adalah kenaikan pada IKRT 0,20% dan kenaikan indeks pada indeks BPPBM sebesar 0,23%. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTN pada bulan Desember 2013 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,43% yang disebabkan karena laju kenaikan indeks harga yang diterima petani yang sebesar 0,77% lebih cepat dari laju kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,33%.kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 1,11% dan kelompok budidaya 0,47%. Di sisi lain Ib mengalami kenaikan sebesar 0,33%disebabkan indeks KRT mengalami kenaikansebesar 0,37% danindeks BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,27%. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 5

1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Desember 2013, NTN naik sebesar 0,69 persen dari 107,64 menjadi 108,38. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 1,11 persen yang lebih besar dibandingkan kenaikan Ib sebesar 0,42 persen. Kenaikan It sebesar 1,11 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok tangkap antara lain ikan tongkol, pari, tetengkek, kuwe, kuniran, peperek, selar dan lainnya. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,37 persen dan kelompok BPPBM juga naik sebesar 0,50 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Desember 2013, NTPi naik sebesar 0,21 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,47 persen yang lebih besar dari kenaikan Ib sebesar 0,26 persen. Kenaikan It sebesar 0,47 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok budidaya air tawar sebesar 0,43 persen (khususnya komoditiikan nila, mujair, dan mas), budidaya air payau naik 0,85 persen khususnya komoditi bandeng. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,37 persen dan kelompok BPPBM juga naik sebesar 0,09 persen. 4. Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di pedesaan. Pada bulan Desember 2013 dari pantauan di empat Kabupaten di Provinsi Banten, terjadi inflasi di perdesaan sebesar 0,29%. Pemicu inflasi terbesar adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok sandang masing-masing sebesar 0,41 persen, yang diikuti kelompok kesehatan 0,38 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,38%, kelompok perumahan 0,31% dan kelompok bahan makanan 0,27%. Sementara kelompok transportasi dan komunikasi tidak mengalami perubahan. Tabel 3 IKRT, Inflasi Perdesaan Provinsi Banten Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Desember 2013 (2012=100) KELOMPOK IKRT IKRT November 2013 IKRT Desember 2013 Inflasi Perdesaan Desember 2013* UMUM 108.57 108.89 0.29 1. Bahan Makanan 109.94 110.24 0.27 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 105.87 106.27 0.38 3. Perumahan 108.16 108.50 0.31 4. Sandang 104.90 105.33 0.41 5. Kesehatan 107.36 107.77 0.38 6. Pendidikan,Rekreasi&Olah Raga 108.66 109.10 0.41 7. Transportasi & Komunikasi 114.12 114.12 0.00 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014

5. Perbandingan antar Provinsi di Kawasan Pulau Jawa Pada Bulan Desember 2013 dari 5 provinsi di Pulau Jawa semua NTP-nya berada di atas angka 100. NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi DI Yogyakarta dengan nilai indeks sebesar 116,39 yang diikuti Provinsi Banten 111,88 dan Provinsi Jawa Barat sebesar 110,04. Sedangkan Nilai Tukar Petani terendah terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 103,49. NTP nasional sebesar 105,15 mengalami penurunan sebesar 0,14 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 105,30. Tabel 3 Nilai Tukar Petani Kawasan Pulau Jawa dan Persentase Perubahannya Desember 2013 (2012=100) Provinsi IT IB NTP Indeks % Perb Indeks % Perb Indeks % Perb Jawa Timur 113.91 0.20 108.63 0.50 104.85-0.31 Banten 113.24-0.17 108.01 0.27 104.84-0.43 Jawa Barat 113.23 0.03 108.84 0.27 104.04-0.23 DI Yogyakarta 112.20-0.06 108.78 0.52 103.15-0.57 Jawa Tengah 110.29 0.23 108.48 0.24 101.66-0.01 Nasional 110.55 0.47 108.43 0.33 101.96 0.15 6. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Desember 2013 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,30 persen. Hal ini karena It mengalami penurunan sebesar 0,17 persen sementara Indeks BPBBM mengalami kenaikan 0,14 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP di 3 subsektor penyusun NTUP, yaitu Subsektor Hortikultura 0,17 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,01 persen dan Subsektor Peternakan sebesar 0,47persen. Di sisi lain, Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Perikananmengalami kenaikan NTUP masing-masing sebesar 0,69 persen dan 0,50 persen. Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian persubsektor, dan Persentase Perubahannya, Desember 2013 (2012=100) Subsektor November 2013 Desember 2013 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 107.82 108.57 0.69 2. Hortikultura 101.98 101.19-0.77 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 114.37 112.07-2.01 4. Peternakan 106.63 106.13-0.47 5. Perikanan 103.13 103.64 0.50 a. Tangkap 109.45 110.12 0.61 b. Budidaya 98.24 98.62 0.38 Gabungan 107.61 107.28-0.30 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 7

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH Berdasarkan observasi sebanyak 39 transaksi gabah di 3 Kabupaten (Pandeglang, Serang dan Lebak), rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Desember 2013 dibandingkan keadaan November 2013 untuk Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 3,35persen, Gabah Kering Panen (GKP) turun sebesar 0,84 persen, dan gabah kualitas rendah naik sebesar 4,43 persen. Rata-rata harga gabah bulan Desember 2013 di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG Rp 4.317,- per kg, kualitas GKP Rp. 4.242,- per kg dan gabah kualitas rendah rata-rata Rp 3.779,- per kg. Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 3.400 per kg dijumpai di Kecamatan Saketi dan Cimanuk Kabupaten Pandeglang dengan kualitas rendah (varietas Ciherang dan IR.64), sedangkan harga tertinggi sebesar Rp. 4.800,- per kg dijumpai di Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang untuk kualitas GKP (varietas ciherang). Pada Desember 2013, survei harga produsen gabah yang masuk berasal dari 39observasi di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lebak. Pemantauan harga ini dilakukan melalui pencacahan rutin bulanan. Observasi yang dilakukan ditemukan kelompok kualitas GKG sebanyak 6 observasi (15,38%), GKP sebanyak 26 observasi (66,67%), dan kualitas rendah sebanyak 7 observasi (17,14%).Rincian selengkapnya dapat dilihat padatabel 1. Tabel 1 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) menurut Kelompok Kualitas, Desember 2013 Kelompok Kualitas Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp./Kg.) Terendah Tertinggi Jumlah Observasi Rata- Rata Rata-rata Harga Tingkat Penggili ngan (RP/Kg) Harga Pembelian Pemerintah (HPP)* (Rp./Kg.) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) G K G 6 15.38% 3 900 Kec. Cipanas, Kab.Lebak 4 400 Kec. Munjul & Pagelaran, Kab.Pandeglang 4 217 4 317 4 150 Petani G K P 26 3 550 4 800 4 161 4 242 66.67% Kec. Wanasalam, Kab. Lebak Kec. CiruasKab. Serang 3 300 Penggilingan 3 350 Gabah Kualitas Rendah 7 3 400 4 640 3 599 3 779-17.95% KecSaketi, Cimanuk Kab. Pandeglang Kec. Kramatwatu Kab. Serang Keterangan: GKG: kadar air d14 % dan kadar lain d 3 %. GKP: kadar air (14,01-25%) dan kadar lain (3,01-15%). Kualitas rendah: kadar air > 25 % atau kadar lain > 15% * HPP di tingkat penggilingan berdasarkan INPRES NOMOR 3TAHUN 2012 TANGGAL 27 FEBRUARI 2012 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014

2. Harga Terendah, Tertinggi dan Rata rata Komponen Mutu Pada Bulan Desember 2013, dari 39observasi diperoleh harga gabah terendah ditingkat petani sebesar Rp.3.400,- per kg untuk kualitas rendah dijumpai di Kecamatan Saketi dan Cimanuk Kabupaten Pandeglang denganvarietas Ciherang dan IR.64. Harga tertinggi di tingkat petani sebesar Rp4.800,- per kg untuk kualitas GKP di Kec. CiruasKabupaten Serang (varietas Ciherang). Untuk rata rata komponen mutu yang terdiri dari kadar air (KA) dan kadar hampa/kotoran (KH), yaitu untuk gabah dengan kualitas GKG KA nya sebesar 12,22 persen dan KH sebesar 2,25 persen. Untuk kualitas GKP KA nya sebesar 14,53 persen dan KH nya 5,60 persen sedangkan untuk Kualitas Rendah KA nya 21,53 persen dan KH 15,12 persen. Kelompok Kualitas Tabel 3 Rata rata Komponen Mutu Gabah menurut Kualitas Gabah Oktober Desember 2013 Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Oktober November Desember Oktober November Desember (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) GKG 12.80 11.98 12.22 1.90 2.20 2.25 GKP 14.78 14.58 14.53 5.18 5.35 5.60 Kualitas Rendah 20.23 22.18 21.53 11.88 14.57 15.12 3. Persentase Jumlah Observasi harga Gabah di bawah HPP di Tingkat Penggilingan Pada Bulan Desember 2013 ini Observasi gabah di bawah HPP sebanyak 1 kasus (3,13%) terjadi pada kualitas GKG, sedangkan observasi gabah kualitas rendah sebesar 17,95%. Tabel 4 Persentase Observasi Harga Gabah di Tingkat Penggilingan di Bawah HPP dan Gabah Kualitas Rendah, Juli Desember 2013 Rincian Di Tingkat Penggilingan (%) Juli Agustus September Oktober November Desember Observasi Di bawah HPP 42.11 30.30 7.84 6.67 5.71 3.13 Obs. Gabah Kualitas Rendah 72.46 29.79 39.62 21.05 17.14 17.95 4. Rata rata Harga Gabah Menurut Kualitas Rata-rata harga gabah kualitas kering giling (GKG) di Provinsi Banten sebesar Rp.4.317- per kg di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 3,27% dibanding Bulan Novemberdan di tingkat petani sebesar Rp. 4.217- per kg. Rata-rata harga gabah kualitas panen (GKP) di tingkat penggilingan sebesar Rp.4.242,- per kg atau turunsebesar 0,99% sementara di tingkat petani rata-rata harga GKP sebesar Rp. 4.161- per kg atau turun0,84%. Untuk gabah kualitas rendah di tingkat penggilingan mengalami kenaikan rata-rata harga sebesar 3,29% dan di tingkat petani mengalami kenaikan ratarata hargasebesar 4,43%. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 9

Tabel 5 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan menurut Kualitas Oktober - Desember 2013 Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Tingkat Petani (Rp/Kg) Kualitas Okt Nov Des % Perubahan Kol (4)thd(3) Okt Nov Des % Perub. Kol (8) thd (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) GKG 4 100 4 180 4 317 3.27 4 000 4 080 4 217 3.35 GKP 4 111 4 284 4 242-0.99 4 023 4 196 4 161-0.84 Kualitas rendah 3 775 3 658 3 779 3.29 3 594 3 446 3 599 4.43 Grafik 4 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Di Provinsi Banten (Desember2012 Desember 2013) 5000 4500 4000 3500 3000 GKG GKP Non Kwalitas HPP GKG HPP GKP 2500 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014

C. PERKEMBANGAN UPAH BURUH UPAH NOMINAL HARIAN BURUH TANI PROVINSI BANTEN DESEMBER 2013 RP. 34.273,- SEBESAR Upah Nominal harian buruh tani Provinsi Banten pada Desember 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,15% dibanding upah buruh tani Oktober atau naik dari Rp. 34.273,- menjadi Rp. 34.323,-per hari.namun secara riil mengalami penurunan sebesar 0,14 persen Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Desember 2013 tidak mengalami perubahan yakni sebesar Rp. 65.378,- perhari, sedangkan secara riil*) mengalami penurunan sebesar 0,11 persen *) Perubahan upah riil menggambarkanperubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh seperti: buruh tani, buruh informal perkotaan, buruh industri yaitu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Semakin tinggi upah riil maka semakin tinggi daya beli upah buruh dan sebaliknya 1. Perkembangan Upah Buruh Pertanian Secara umum, rata-rata upah nominal buruh tani pada Desember 2013 dibanding upah buruh tani November mengalami kenaikan sebesar 0,15% atau naik dari Rp. 34.273 menjadi Rp. 34.323,-per hari. Namun secara riil mengalami penurunan sebesar 0,14 persen dibanding November yaitu dari Rp. 31.566,- menjadi Rp. 31.521,- per hari. Tabel 6 Ringkasan Upah Buruh Tani Provinsi Banten Per Hari (rupiah) September- Desember 2013 Bulan % Perubahan Rincian Jenis Upah November November Desember Desember 2013 thd (2007=100) (2012=100) (2012=100) November 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Provinsi Upah Nominal 34 273 34 273 34 323 0.15 Upah Riil *) 22 680 31 566 31 521-0.14 *) Upah riil = upah nominal/indeks konsumsi rumah tangga perdesaan (2007=100) 2. Perkembangan Upah Buruh Informal a. Upah Buruh Bangunan (konstruksi) Per hari Secara nominal, rata-rata upah buruh bangunan di Provinsi Banten pada Bulan Desember tidak mengalami perubahan yakni sebesar Rp 65.378,- per hari. Secara riil, upah Desember 2013 dibanding November turun sebesar 0,11%, yaitu dari Rp. 43.769,- menjadi Rp. 43.720,- per hari. b. Upah Pembantu Rumah Tangga Per Bulan Secara nominal, rata-rata upah pembantu rumah tangga di Provinsi Banten pada Desember 2013 tidak mengalami perubahan yakni sebesar Rp. 430.672,- per bulan. Secara riil upah Desember 2013 dibanding November mengalami penurunan sebesar 0,11%, yaitu dari Rp. 288.326,- pada Bulan November menjadi Rp. 287.998,- per bulan pada Bulan Desember. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 11

Tabel 7 Ringkasan Upah Buruh Informal Perkotaan Provinsi Banten Per Hari/Bulan (rupiah) Oktober - Desember 2013 Rincian Jenis Upah Bulan Oktober November Desember % Perubahan Desemberthd November (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bangunan per hari Upah Nominal 64 512 65.378 65 378 0.00 Upah Riil *) 43 323 43.769 43 720-0.11 Pembantu rumah tangga Upah Nominal 420 295 430.672 430 672 0.00 per bulan Upah Riil*) 282 247 288.326 287 998-0.11 *) Upah riil = upah nominal/ihk Umum Perkotaan di Banten (2007=100) 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014