DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Kristen Maranatha

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

BAB 2 LANDASAN TEORI...

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Sejarah Quality Function Deployment

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

USULAN PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN BUTIK ROCAFELLA DI MALL BTC DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

MAKALAH QFD (Quality Function Deployment) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan & Pengembangan Produk

Rancangan Pengembangan Jasa Rumah Makan dengan Menggunakan Metode QFD (Studi Kasus: Rumah Makan Seteran Semarang, Bandung)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Rancangan Pengembangan Jasa Rumah Makan dengan Menggunakan Metode QFD (Studi Kasus : Rumah Makan Seteran Semarang, Bandung)

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

Bagaimana keselarasan program-program layanan BDS-P terhadap peraturan pemerintah yang berlaku terkait pengembangan UMKM di Jawa Timur

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KAOS

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

BAB I PENDAHULUAN. yang akan sulit terjawab yakni siapkah Indonesia dalam menghadapi era

ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN DAN PENINGKATAN PROSES PELAYANAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN PRODUK SPIDER FITTING BERDASARKAN ANALISA KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Produk Mengunakan Quality Function Deployment (QFD) dalam Industri Jasa

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

Quality Function Deployment (QFD) in Product Design 3/15/2012 1

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Produk Minuman Teh PT XYZ)

Penilaian Kualitas Pengolahan Air Minum Isi Ulang dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

KAJIAN KINERJA PELAYANAN TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA KELAS 1 UTAMA JUWATA TARAKAN

ANALISA PROSES BISNIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN SPEEDY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus pada PT.

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

KAJIAN KINERJA KESELAMATAN BUS ANTAR KOTA DALAM PROVINSI DI JAWA TIMUR

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS IKLAN PRODUK X DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)

DAFTAR ISTILAH. : Metodologi terstruktur yang digunakan dalam

Santika YB 1, Rudy Wawolumaja 2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha (UKM) Abstrak

Standar Kualitas Internasional

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

USULAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BERSALIN LIMIJATI BANDUNG

Abstrak. Kata kunci : QFD, Rumah Kualitas, Kepuasan Konsumen. Abstract

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil. Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment. Rahmat Adi Seputro

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

SKRIPSI. Nama : Heri Santika NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO...

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA KEPUASAN PENGHUNI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PERUMAHAN PURI SAFIRA REGENCY SURABAYA

INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN KANO GUNA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK GUNTING MULTIFUNGSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan

TUGAS AKHIR USULAN DESAIN AMPLIFIER DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PADA UD. TURBOSOUND)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jl. Veteran No.1 malang *

ANALISA PENGARUH GLOBALISASI 2010 menghadapi DAN STRATEGI tantangan PEMBERDAYAAN (STUDI KASUS DI PESISIR PULAU AMBON) Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Disusun oleh: Ir. Rudy Wawolumaja M.Sc Rudianto Muis, ST, MT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2013

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ( QFD ) PENDAHULUAN Teknik QFD ini digunakan pertama kali pada Mitsubishi Kobe Shipyard di Jepang 1972, lalu diadopsi dan dikembangkan oleh perusahaan Jepang lainnya (Toyota). Tahun 1986, QFD sudah mulai banyak digunakan di AS sejak (Ford Motor Co & Xerox). Beberapa definisi dari QFD : QFD : praktek untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan (Tijptono, TQM) QFD : suatu proses perencanaan yang sistematis yang dibuat untuk menolong sebuah tim proyek dalam menyatukan dan mengatur semua elemen yang dibutuhkan untuk mendefinisikan, merancang, dan menghasilkan sebuah produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen (Daez, QFD) QFD : suatu metoda untuk perancangan dan pengembangan produk yang terstruktur, yang memungkinkan sebuah tim pengembang untuk menspesifikasikan dengan jelas semua keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kemudian mengevaluasi secara sistematik tiap kemampuan produk atau jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut (Cohen, QFD) QFD : sebuah sistem yang mengidentifikasikan dan melakukan prioritas terhadap perbaikan produk dan proses yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen (Besterfield, Quality Control) QFD : bukanlah sebuah alat, tetapi suatu proses perencanaan untuk memecahkan masalah atau analisis (Day, QFD) QFD : merupakan analisis dan proses perencanaan komprehensif dan dipusatkan pada kebutuhan konsumen dengan tujuan untuk menterjemahkan permintaan dari konsumen menjadi karakteristik penting untuk pengawasan produk akhir yang menjadi pedoman rancangan, proses produksi, dan pemasaran organisasi (Cravens, Pemasaran Strategis)

Conclusion : QFD : adalah suatu teknik yang digunakan untuk memastikan bahwa suatu produk dirancang (design) dan diproduksi sesuai dengan harapan pelanggan (customer expectation). Latar belakang digunakan QFD : Kehilangan market share Profit penjualan menurun Product development yang membutuhkan waktu lama dan mahal Produk yang baru dibentuk tidak disukai oleh konsumen Tujuan QFD : Memastikan bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen dimasukkan dalam proses pengembangan produk Menghindari market misses Mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pengembangan produk Manfaat dari penerapan proses QFD : (Tijptono, TQM) 1. Fokus pada konsumen QFD memerlukan pengumpulan masukan dan umpan balik dari konsumen. Informasi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam sekumpulan persyaratan konsumen yang spesifik. Kinerja organisasi dan pesaing dalam memenuhi persyaratan tersebut dipelajari dengan teliti, dengan demikian organisasi itu sendiri dan pesaingnya akan memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Efisiensi waktu QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan konsumen yang spesifik dan telah diidentifikasi dengan jelas. 3. Orientasi kerjasama tim QFD merupakan pendekatan kerjasama tim, dimana semua keputusan dalam proses didasari pada konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming. 4. Orientasi pada dokumentasi Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala

sesuatu proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan konsumen. QFD secara sistematis menterjemahkan Voice of Customer menjadi persyaratan teknis dan operasional, kemudian mendokumentasikan dan menggambarkan terjemahan tersebut dalam bentuk matrix yang disebut House of Quality ( karena bentuk matrix spt rumah ). Prinsip dalam QFD : Capture the voice of customer & make sure that you convert that customer voice into appropriate strategy, product, & process requirement : go to customer work cross functionally plan thoroughly up front Metodologi dalam QFD : Kembangkan pengertian dan prioritas tujuan strategis dan segmen pasar yang menguntungkan Bentuk customer requirement Bentuk kebutuhan teknis : menterjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam kebutuhan teknis yang sesuai Definisikan design : spesifikasi parts dan karakteristik Identifikasi proses produksi Bentuk kebutuhan pengendalian produksi

4 Fasa dalam Model QFD : FASA I : PRODUCT PLANNING Tahap I : Perencanaan Produk Customer Requirement (Persyaratan Konsumen) diubah menjadi Technical Requirement (Persyaratan Teknis) QUALITY CHARACTERISTICS CUSTOMER REQUIREMENTS FASA II : DESIGN PLANNING Tahap II : Perencanaan Desain Technical Requirement (Persyaratan Teknis) diubah menjadi Part Characteristic (Karakteristik Bagian) PART CHARACTERISTICS FASA III : PROCESS PLANNING PROCESS OPERATIONS Tahap III : Perencanaan Proses Part Characteristic (Karakteristik Bagian) diubah menjadi Process Characteristic (Karakteristik Proses) FASA IV : PRODUCTION PLANNING P O Tahap IV : Perencanaan Produksi Process Characteristic (Karakteristik Proses) diubah menjadi Production Requirement (Persyaratan Produksi) P O : PRODUCTION OPERATIONS

HOUSE OF QUALITY House of Quality merupakan matrix pertama dalam fasa QFD : Product Planning 6 bagian utama dalam House of Quality Tahap 1 : E. TECHNICAL CORRELATION C. TECHNICAL RESPONSE A. CUSTOMER NEEDS AND BENEFIT D. RELATIONSHIP (Impact of Technical Response on Customers Needs and Benefits) B. PLANNING MATRIX (Market Research and Strategic Planning) F. TECHNICAL IMPORTANCE (Technical Response Priorities, Competitive, Technical Benchmarks, Technical Targets) 1. Bagian A (Customer Needs and Benefit) : Berisi daftar terstruktur dari keinginan & kebutuhan konsumen (biasanya diperkirakan dengan penelitian pasar yang kualitatif). Langkah-langkah yg biasanya digunakan untuk membuat bagian ini : (Cohen, QFD) a. Mengumpulkan pendapat dari para konsumen melalui wawancara dan keberatan-keberatan yang diajukan oleh konsumen b. Menyusun hasil yang didapat menjadi beberapa kategori utama, termasuk : - Kebutuhan / keuntungan - Substitusikan karakteristik kualitas - Kebutuhan-kebutuhan reliabilitas, dll. c. Mengelompokkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam sebuah diagram afinitas d. Menyusun kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam bagian customer need.

2. Bagian B (Planning Matrix) : Terdiri dari 3 jenis informasi utama, yaitu : a. Quantitative Market Data : menandakan hubungan yang penting dari keinginan dan kebutuhan konsumen serta tingkat kepuasan konsumen dengan organisasi dan tingkat kompetisinya b. Strategic Goal Setting : untuk produk baru atau dalam bentuk pelayanan c. Perhitungan peringkat berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen Beberapa langkah yang dilakukan dalam Planning Matrix adalah : a. Importance to Customer (ItC) : ItC menunjukkan tingkat kepentingan dari tiap kebutuhan atau keuntungan bagi para konsumen. Ada 3 jenis data yang biasa digunakan pada kolom ini : (Cohen, QFD) Absolute Importance : Mengukur tingkat kepentingan dari kebutuhan dengan memilih skala yg telah disediakan. Contoh : skala Likert. Relative Importance : Mengukur tingkat kepentingan suatu kebutuhan dengan kebutuhan yang lain dengan skala 1 100 (100 merupakan skala yang paling penting), atau dengan menggunakan skala persentase. Ordinal Importance : Mengukur tingkat kepentingan suatu kebutuhan dengan menggunakan semua kebutuhan mulai dari yang terpenting sampai yang tidak penting. Rumus perhitungan nilai ItC : Nilai Absolut Kebutuhan No. x ItC kebutuhan no. x = Jumlah Responden b. Customer Satisfaction Performance (CuSP) : CuSP merupakan persepsi konsumen terhadap seberapa baik produk atau jasa tsb telah memenuhi kebutuhan konsumen. Rumus perhitungan nilai CuSP : Total Nilai Kebutuhan No. x CuSP kebutuhan no. x = Jumlah Responden c. Competitive Satisfaction Performance (CoSP) : CoSP merupakan nilai yang menunjukkan tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa atau produk yang diberikan oleh kompetitor.

Rumus perhitungan nilai CoSP : Total Nilai Kebutuhan No. x CoSP kebutuhan no. x = Jumlah Responden d. Goal : Nilai Goal ditetapkan untuk menunjukkan sasaran yang ingin dicapai perusahaan, yaitu dengan menilai seberapa jauh perusahaan ingin memenuhi kebutuhan konsumen dengan pertimbangan apakah kebutuhan konsumen tersebut dapat terpenuhi atau tidak. Penetapan nilai Goal dilakukan melalui diskusi dengan memperhatikan nilai ItC, CuSP, dan CoSP. e. Improvement Ratio (IR) : IR menunjukkan seberapa besar usaha yg harus dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai Goal. Rumus perhitungan nilai IR : Goal Kebutuhan No. x IR Kebutuhan no. x = CuSP Kebutuhan No. x f. Sales Point : Nilai Sales Point menunjukkan seberapa besar pengaruh pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap produk. Penetapan nilai Sales Point didasarkan pada nilai ItC : Untuk kebutuhan konsumen dengan nilai ItC > 3, maka ditetapkan nilai Sales Point sebesar 1,5 (Strong Sales Point) apabila kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan terjadi peningkatan penjualan. Untuk kebutuhan konsumen dengan nilai 2 < ItC 3, maka ditetapkan nilai Sales Point sebesar 1,2 (Medium Sales Point) apabila kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan terjadi peningkatan penjualan, walau tidak terlalu besar Untuk kebutuhan konsumen dengan nilai ItC 2, maka ditetapkan nilai Sales Point sebesar 1 (No Sales Point) apabila kebutuhan tersebut terpenuhi maka tidak akan terjadi peningkatan penjualan. g. Raw Weight (RW) : Raw Weight merupakan model dari keseluruhan kepentingan tim pengembang terhadap setiap kebutuhan konsumen, yang didasarkan

pada nilai ItC, IR yang harus dilakukan dan nilai Sales Point yang telah ditentukan. (Cohen, QFD) Rumus perhitungan nilai Raw Weight : Raw Weight = ItC * IR * Sales Point h. Normalized Raw Weight (NRW) : NRW menunjukkan pentingnya nilai Raw Weight dibandingkan dengan nilai Raw Weight Total. Rumus perhitungan nilai NRW : Raw Weight Kebutuhan No. x NRW Kebutuhan no. x = Raw Weight Total i. Cummulative Normalized Raw Weight (CNRW) : CNRW merupakan penjumlahan kumulatif nilai-nilai Normalized Raw Weight. Rumus perhitungan nilai NRW : Raw Weight Kebutuhan No. x NRW Kebutuhan no. x = Raw Weight Total j. Customer Rating : Customer Rating menunjukkan posisi pelayanan yang dihasilkan perusahaan dan pesaingnya dalam hal pemenuhan kebutuhan yang terdapat dalam Customer Needs. Customer Rating dibuat berdasarkan nilai CuSP dan CoSp, dalam bentuk grafik. 3. Bagian C (Technical Response) : Berisi tentang produk atau jasa yang dikembangkan, yang diutarakan dalam bahasa teknis perusahaan. Biasanya deskriptif teknis tersebut dikembangkan dari keinginan dan kebutuhan konsumen pada bagian A. Technical Response disebut juga dengan Substitute Quality Characteristic (SQC) menunjukkan rencana-rencana atau rancangan usaha-usaha teknis perusahaan dalam mewujudkan kebutuhan konsumen yg terdapat dalam Customer Needs dalam bentuk : a. Spesifikasi teknis yang dapat diukur b. Product Function c. Product Subsystem d. Process Steps 4. Bagian D (Relationship) :

Berisi tentang penilaian dari tim pengembang terhadap kekuatan hubungan antara tiap elemen yang terdapat pada Technical Response dengan tiap keinginan dan kebutuhan konsumen, yang didasarkan dari nilai Impact, Relationship, dan Priority. a. Impact : Impact menunjukkan setiap kekuatan hubungan antara Technical Response dengan Customer Needs yang ada. Hubungan tersebut dinyatakan dalam simbol-simbol : Simbol Arti Nilai Not Linked Tidak ada hubungan 0 Possibly Linked Moderately Linked Strongly Linked Bila ada kemungkinan terjadi hubungan antar keduanya Bila hubungan yang terjadi biasa-biasa saja Bila ada hubungan yang kuat 9 b. Relationship : Relationship merupakan hasil perkalian antara nilai Impact dengan Normalized Raw Weight dari setiap kebutuhan konsumen. Rumus perhitungan nilai Relationship : Relationship = Nilai Impact * Normalized Raw Weight c. Priority : Priority digunakan untuk menentukan karakteristik teknik manakah yang perlu menjadi prioritas penanganan utama atau urutan prioritas penanganan. Langkah-langkah penentuan nilai Priority : Menghitung Contribution : Contribution dihitung dengan cara menjumlahkan semua nilai Relationship yg ada pada masing-masing Technical Response. 1 3 Menghitung Normalized Contribution : Rumus perhitungan nilai Normalized Contribution : Normalized Contribution Kebutuhan no. x = Contribution Kebutuhan No. x Contribution Total Menentukan Prioritas :

Prioritas ditentukan berdasarkan nilai Normalized Contribution terbesar s/d terkecil dari tiap Technical Response. 5. Bagian E (Technical Correlation) : Bagian ini mengandung perkembangan taksiran tim dr hubungan antara implementasi antara elemen-elemen yang ada dengan Technical Response. Hubungan tersebut digambarkan dalam simbol : Simbol Arti VV V Strong positive impact, left to right Moderate positive impact, right to left < blank > No impact X XX Moderate negative impact, right to left Strong negative impact, left to right 6. Bagian F (Technical Importance) : Bagian ini mengandung 3 jenis informasi, yaitu : a. Peringkat yang telah dihitung dari Technical Response, berdasarkan peringkat keinginan dan kebutuhan konsumen dari Bagian B dan hubungan dengan bagian D. b. Informasi perbandingan Technical Performance. c. Target dari Technical Response. Target yang ditetapkan merupakan besarnya tingkat atau standar yg ingin dicapai oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan konsumennya. Dalam penentuan target ini, juga mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri (Own Performance).