METODE MANAJEMEN BACKUP DATA SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DATA ON LINE WEB LAPAN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. On System Review Pemeriksaan Prosedur Eksisting untuk Database Backup dan Recovery. PLN Dis Jabar & Banten - LPPM ITB

: POB-SJSK-009 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 02

PENERAPAN PERINTAH MYSQL DALAM BACKUP DATABASE. Sitti Arni Program Studi : Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar

ANALISIS AKTIVITAS DI LINGKUNGAN LAPAN BANDUNG MENGGUNAKAN AWSTAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB XII KEAMANAN KOMPUTER

SISTEM BASIS DATA BACKUP DAN RECOVERY. Backup Data. Restore Data. DENI HERMAWAN Informatika

8 Software Backup Dan Recovery Data Software Backup dan Recovery Data Terbaik Terampuh 2013 untuk Windows XP, Windows 7, Windows 8

Maintenance & Disaster Recovery

BACK UP DAN RECOVERY Dell Backup dan Recovery. Kelompok 1 : Aam Hermawan Cecep Dicky P. Enung Nurhayati Fitty Azkia F. Gita Rebianti M.

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Keamanan Data. Pengamanan data dan dokumen sangat penting, tapi sayangnya, jarang dilakukan dengan tuntas.

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara Replikasi dan MySQLDump

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan yang terjadi pada PT WIJAYA KARYA

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

UPAYA MEMINIMALISASI PADA LAYANAN LAPAN BANDUNG

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi makin dirasakan dalam segala aspek bisnis dan

Petunjuk Singkat Komputerisasi Dengan Software WAYout Toko Basic

LANGKAH-LANGKAH BACKUP & RECOVERY PADA DATABASE MYSQL

LANGKAH-LANGKAH BACKUP & RECOVERY PADA DATABASE MYSQL

INFRASTRUCTURE SECURITY

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TENTANG PENGOPERASIAN SISTEM PENGOLAHAN DATABASE BMKGSOFT.

Developing information systems and technology to support business strategy

Bab V Pengembangan Solusi

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

Pembuatan Disaster Recovery Planning SQL Server dengan Metode Log Shipping

3. Penagihan dan pertanyaan akun lain yang terkait Semua pertanyaan tentang penagihan Perusahaan untuk jasa terkait harus dikirim melalui tiket area p

PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS. Titien S. Sukamto

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Kebijakan Penggunaan Layanan Hosting dan Blog

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IT Maintenance Proposal [ Client]

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI. Pada tahap ini dilakukan rencana implementasi yang terkait pada aplikasi basisdata

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

OPTIMALISASI PENGAMATAN DATA UJI KOMUNIKASI RADIO DENGAN MEMANFAATKAN PERANGKAT LUNAK PrintKey 2000

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB XI BAHASA PEMROGRAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pendaftaran Peserta Didik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

Sudah Amankah Komputer dan Data anda

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebarkan informasi pembelajaran (Pandia, Hendry : 2007). Seiring dengan era

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

ANALISIS PERBANDINGAN TOOLKIT PURAN FILE RECOVERY, GLARY UNDELETE DAN RECUVA DATA RECOVERY UNTUK DIGITAL FORENSIK

PT. GRAND BEST INDONESIA

Rangga Praduwiratna Pendahuluan. Membuat Backup Device pada SQL Server

BAB 4 Usulan Program Kegiatan Tahun 2014

KEAMANAN OPERASIONAL SI. Titien S. Sukamto

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

Nelson Butar Butar website : ditulis pada tanggal pkl Wib di kos-kosan, Jaksel.

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SINDIKASI DALAM PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI WEB LAPAN BANDUNG

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Otomatisasi Failover pada Standby Database menggunakan Internet Control Message Protocol (ICMP)

Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Backup dan Restore. Dosen : Hendro Wijayanto

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan Pengelolaan Risiko. LPSE Provinsi Jawa Barat Rakerna LPSE november 2015

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan:

Menginstalasi Windows 8 dengan Cara Membuat Salinan Baru

EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

MENGATASI BAD SECTOR TANPA APLIKASI ATAU SECARA MANUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas.

Petunjuk Singkat Komputerisasi Dengan Software WAYout Toko Advance

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

WORKSHEET ADMINISTRASI SERVER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Daftar Pertanyaan Wawancara Berdasarkan Pengendalian Manajemen Keamanan. tinggi? PC? PC? pada ruang PC? antivirus? berkala?

BAB III ANALISA SISTEM

Tabel 4.1 hasil tes data. Hasil yang diperkirakan. -Sistem dapat. -Sistem dapat dioperasikan. dioperasikan. -Sistem dapat dioperasikan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berikut merupakan prosedur penggunaan pada non-login :

Penjelasan Tentang File Recorvery

Backup and Recovery. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA)

Transkripsi:

Berita Dirgantara Vol. 13 No. 1 Maret 2012:22-27 METODE MANAJEMEN BACKUP DATA SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DATA ON LINE WEB LAPAN BANDUNG Elyyani Peneliti Bidang Sistem Informasi, LAPAN e-mail: elyyani@bdg.lapan.go.id; elly_lapan@yahoo.com RINGKASAN Data on line yang dimiliki LAPAN Bandung terdiri dari database yang tersimpan pada web/email server dan database penelitian lain yang merupakan data yang siap diakses secara on line oleh pemakai. Berbagai faktor internal menjadi salah satu penyebab kerusakan terhadap server sebagai media penyimpanan data. Salah satu cara yang terbaik untuk menyelamatkan data dari kehilangan atau kerusakan adalah melalui manajemen backup data secara teratur. Penggabungan metode full backup dan incremental backup dapat dijadikan solusi dalam manajemen backup data, dimana metode ini merupakan metode yang sangat mudah dalam penggunaan serta ekonomis dari sisi media backup. Langkah berikutnya setelah manajemen backup data adalah proses restore yang merupakan proses penting setelah backup. Pada makalah ini dibahas kajian metode backup data dalam upaya penyelamatan data on line. Dalam pemilihan metode backup ini sangat tergantung pada besarnya transaksi server, keandalan sistem dan kinerja, sehingga kita bisa memilih metode yang tepat dan aman 1 PENDAHULUAN Seiring perkembangan komputer dan ekspansi volume data, saat ini backup data menjadi hal yang sangat penting dilakukan. Backup adalah kegiatan menyalin file atau database, sehingga salinan tersebut dapat digunakan untuk memulihkan data asli yang rusak karena berbagai sebab. Pertumbuhan data yang tersimpan pada hard disk web sebagai data on line berbanding lurus dengan pertambahan informasi yang disajikan, maka dibutuhkan antisipasi bilamana terjadi kerusakan data. Pada Gambar 1-1, volume kehilangan data semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sekitar 70 % bisnis mengalami kehilangan data akibat berbagai kecelakaan, seperti tidak sengaja terhapusnya data, kegagalan sistem, virus, kebakaran atau bencana lainnya, hal ini akan merangsang pertumbuhan layanan backup data (Yurin.M., 2003). Sebagai lembaga penelitian tentunya tidak bisa terlepas dari data, baik data penelitian maupun data on line yang berupa informasi publik. Data on line adalah data yang tersimpan pada beberapa server yang dapat diakses oleh pengguna secara on line melalui media/ jaringan internet berupa layanan informasi pada media web. Sacara garis besar, sumber ancaman/gangguan terhadap sebuah server terbagi menjadi dua: internal dan eksternal. Bahaya internal meliputi faktor keteledoran manusia dan kerusakan sistem, seperti sistem crash dan akibat dari gangguan listrik yang menyebabkan data-data penting bisa lenyap tanpa disengaja. Sedangkan bahaya eksternal umumnya berbentuk malware yang berasal dari jaringan internet. Hal ini berakibat pada sistem hardware dan software menjadi tidak berfungsi dikarenakan sistem menjadi tidak normal serta aplikasi database mengalami kerusakan. 22

Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya (Elyyani) Grafik 1-1: Volume data yang tersimpan di hard disk Gambar 1-2: Proses gangguan kinerja server web Pada gambar 1-2 terlihat proses gangguan kinerja web server ketika terjadi kerusakan (crass) pada server maupun database. Gangguan ini mengakibatkan web server tidak bisa aktif sebagaimana mestinya, sehingga layanan informasi web LAPAN Bandung tidak bisa diakses. Untuk menghindari hilangnya data, langkah antisipatif yang dapat dilakukan adalah dengan membackup data. Dalam pengembangannya, web LAPAN Bandung sering mengalami berbagai kendala, terutama kinerja server. Gangguan yang sering terjadi adalah gangguan internal seperti ketidakstabilan listrik. Keadaan ini sangat berpengaruh pada infrastruktur hardware dan software dalam sistem jaringan, penanganan yang dilakukan adalah dengan mengupgrade sistem dan recovery sistem database. Pada saat melakukan recovery diperlukan backup data. Jika backup data tidak sempurna, maka recovery sistem bejalan tidak sempurna. Pada makalah ini dibahas pentingnya kajian backup data serta metode backup data agar dapat memudahkan dalam proses recovery sistem. 2 METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BACKUP DATA Dalam strategi backup dan recovey data ada beberapa metode yang dapat digunakan yaitu (Stiawan, 2005): 2.1 Backup Penuh (Full Backup) Full backup adalah proses menyalin semua data termasuk folder ke media lain. Jika full backup ini dilakukan setiap hari, maka full backup totalnya dapat dilakukan seminggu sekali. Proses 23

Berita Dirgantara Vol. 13 No. 1 Maret 2012:22-27 backup data ini membutuhkan waktu lebih lama karena akan menyalin semua data setiap harinya dan membutuhkan media penyimpanan yang sangat besar. Hasil full backup ini lebih cepat dan mudah saat operasi restore, seperti yang terlihat pada Gambar 2-1. 2.2 Backup Peningkatan (Incremental Backup) Incremental backup adalah menyalin semua data yang berubah sejak terakhir kali melakukan full backup. Metode incremental backup membutuhkan semua file backup incremental agar database dapat direstore secara lengkap (http://www. ilmukomputer.org, 2008). Pada Gambar 2-2, proses backup ini dapat dilakukan setiap hari sedangkan backup totalnya dapat dilakukan seminggu sekali. Oleh karena data yang dibackup adalah data yang sudah mengalami perubahan, maka waktu backup pun menjadi lebih cepat. Hal ini dimungkinkan karena data yang dibackup semakin kecil ukurannya dan media penyimpanan pun lebih kecil, akan tetapi waktu yang dibutuhkan untuk proses restore lebih lama (dapat dilihat pada Gambar 2-2). 2.3 Backup Cermin (Mirror Backup) Mirror backup sama dengan full backup, tetapi data tidak dipadatkan atau dimampatkan (dengan format.tar. zip, atau yang lain) dan tidak bisa di lindungi dengan password. Mirror backup adalah metode backup yang paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain, karena menyalin data dan folder ke media tujuan tanpa melakukan pemadatan. Tetapi hal itu menyebabkan media penyimpanannya harus cukup besar. Dari tiga metode tersebut, setiap jenis metode backup memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, terlihat pada Tabel 2-1. Full Tapes Every Friday Mon Tue Wed Thu Fri Full backup daily Mon Gambar 2-1: Full backup Full Tapes Incremental tapes Every Friday Mon Tue Wed Thu Fri Mon Only files changed since last incremental backup Gambar 2-2: Incremental backup 24

Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya (Elyyani) Tabel 2-1: PERBANDINGAN JENIS METODE BACKUP 3 ANALISIS Faktor internal berupa seringnya gangguan listrik menjadi salah satu penyebab kerusakan (crass) server sehingga mengakibatkan kinerjanya terganggu baik dari sisi aplikasi maupun database didalamnya. Disaster Recovery Planning merupakan aktivitas yang penting, hal ini didesain untuk menjamin kelangsungan proses kegiatan vital jika terjadi disaster (Yanuardi, 2004). Untuk recovery server yang rusak, pertama yang harus dilakukan adalah menyelamatkan data yang ada didalamnya. Penyelamatan data akan berhasil jika backup data sudah disiapkan sebelumnya. Pada implementasinya, proses backup dapat dilakukan melalui penggabungan kedua metode yaitu metode full backup dan incremental backup (Li Xiao-lei, 2009). Gambar 3-1 menggambarkan desain proses penggabungan metode full backup dan incremental backup. Pada metode tersebut menggunakan 6 media backup yang akan digunakan untuk proses incremental backup, yang jadwalnya dapat dilakukan setiap hari selama 6 hari (misalnya dari hari Minggu sampai Jumat). Sedangkan full backup dapat dilakukan pada hari ke 7 (misalnya setiap hari Sabtu). Pada proses full backup akan menyalin semua data yang berasal dari seluruh hasil proses incremental backup. Metode penggabungan tersebut dijelaskan pada Gambar 3-1. Setelah melakukan backup data ke media penyimpanan sementara, maka data tersebut perlu dikembalikan lagi (restore) ke media penyimpanan lain yang disebut proses restore. Backup akan menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari proses backup dengan sembarangan dan tidak terstruktur. Seluruh data yang akan di backup seperti data image, file dan database dipindahkan ke server backup kemudian diorganisir dengan baik agar data tidak mudah rusak. Proses restore, sebagaimana pada Gambar 3-2, merupakan proses penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses restore data sulit dilakukan. 25

Berita Dirgantara Vol. 13 No. 1 Maret 2012:22-27 Gambar 3-1: Proses penggabungan methode full backup dan incremental backup Gambar 3-2: Proses restore Kegiatan backup data merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Media penyimpanan pun bisa dipilih dengan harga yang terjangkau, seperti backup melalui komputer lain, CD, DVD, atau eksternal HD. Penyimpanan backup data sebaiknya tidak dilakukan pada lokasi yang sama dengan data yang akan dibackup. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerusakan pada tempat yang sama, yang berakibat kerusakan pada hasil backup. Untuk mempermudah kegiatan backup data, perlu dilakukan strategi pada jaringan LAN, diantaranya dengan membuat jadwal backup, tes restorasi, prosedur backup serta monitoring hasil backup. Monitoring hasil backup perlu dijadikan tugas rutin 26 harian untuk memastikan sukses tidaknya proses backup dan integritas hasilnya. Dengan adanya kajian tentang metode manajemen backup data ini diharapkan bisa dijadikan kegiatan rutin dalam backup data sebagai upaya penyelamatan data on line web Lapan Bandung untuk mempermudah proses recovery system. 4 PENUTUP Faktor-faktor yang harus dimiliki dalam proses backup data adalah proses pengaturannya mudah untuk dilakukan dan berjalan otomatis tanpa perlu campur tangan pengguna. Dalam hal ini, pengguna hanya perlu menentukan lokasi kemana data tersebut akan

Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya (Elyyani) di backup dan seberapa sering frekuensinya, lalu secara otomatis akan menyimpan. Harganya semurah mungkin tanpa mengorbankan kualitas serta lokasi backup harus di lokasi yang berbeda. Data hasil backup mudah dikembalikan (restore) sehingga semua usaha backup yang dilakukan tidak siasia. Hal yang harus di perhatikan dalam membuat sistem backup adalah dengan memperhatikan seberapa sering pemakai melakukan perubahan pada datanya sehingga penjadwalan backup data dapat dilakukan mingguan, bulanan, tahunan tergantung banyaknya input data yang terjadi dalam rentang waktu tersebut. Dari kajian ini, metode gabungan full backup dan incremental backup merupakan metode yang paling baik karena lebih mudah dalam pengerjaannya serta lebih ekonomis dalam hal media penyimpanan sehingga metode gabungan ini diharapkan dapat saling mengatasi segala kekurangan dari setiap metode yang ada baik dari metode full backup maupun incremental backup. DAFTAR RUJUKAN Li Xiao-lei, 2009. Research On Data Backup And Recovery Technology In SCADA System, Department of Computer Science, North China Electric Power University, Changping District, Beijjing, 102206, China. Stiawan, Deris, 2005. Sistem Keamanan Komputer, Elex Media Komputindo. Yanuardi. A., 2004. Strategi Backup dan Recovery Data pada Disaster Recovery Center, Engineer pada Lab. Solusi TI-TELKOM R & D Center. Yurin. M., 2003. The History Of Backup, http://www.backuphistory.com/, download Desember 2011. 27