BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan:

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah informasi perusahaan telah dikumpulkan dan data warehouse telah dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data warehouse pada sistem informasi perusahaan. Pengimplementasian ini dibagi menjadi enam tahap dan masing-masing tahap tersebut membutuhkan waktu agar dapat selesai dan tahap selanjutnya dapat dijalankan. Berikut adalah perincian tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan: Bulan No Aktivitas November Desember Januari Pengadaan Hardware dan Software 2 Instalasi Hardware 3 Instalasi Software 4 Konversi Data 5 Uji Coba Sistem Baru 6 Operasi Tabel 4.1 Tahap implementasi dan waktu Pengadaan Hardware dan Software Untuk menerapkan data warehouse maka perlu ditinjau dari kesiapan baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Persiapan ini meliputi analisis dan pembelian perangkat yang diperlukan. Pada kegiatan analisis mencakup: 117

2 118 -.Analisis perangkat keras ( Hardware ) Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung proses implementasi dari data warehouse yang ada masih berada dalam satu server dengan database yang ada pada PT. CIpta Teras Adi Busana. Spesifikasi dari perangkat keras yang ada adalah : 1. Sebuah server : Processor Intel Pentium IV 3,2 GHz Hard Disk kapasitas 120 GB dengan perincian sebagai berikut: - Operating System membutuhkan harddisk sebesar 1,2 GB - DBMS (SQL Server 2000) membutuhkan harddisk sebesar 154 MB - Microsoft Analysis Service membutuhkan harddisk sebesar 75MB Memory 2 GB DDR RAM Monitor 17 Floppy Disk Printer

3 Dua puluh empat client : Processor Intel Pentium IV 2,0 GHz Hard Disk kapasitas 80 GB Memory 512 MB Monitor 17 Floppy Disk Keyboard Mouse Untuk client, perangkat yang diperlukan didapat dari perangkat perusahaan yang ada. Untuk server, perangkat dari perusahaan digunakan server yang telah ada di perusahaan, seperti yang telah dispesifikasikan diatas. Sehingga OLTP, database, datawarehouse dan OLAP yang ada berada dalam satu komputer server (lihat gambar 4.1). Untuk menghubungkan komputer server dan komputer client maka dibutuhkan jaringan. Jaringan yang digunakan adalah LAN(Local Area Network) karena komputer yang terlibat hanya komputer dalam perusahaan(lokal). LAN yang digunakan adalah jaringan perusahaan yang masih berjalan hingga saat ini. Berikut merupakan arsitektur jaringan yang digunakan oleh PT. Cipta Teras Adi Busana:

4 120 Gambar 4.1 Arsitektur Jaringan -. Analisis perangkat lunak ( Software ) Perangkat lunak dalam perancangan data warehouse ini digunakan untuk melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, dan transformasi data serta membuat aplikasi front end yang dapat memudahkan user dalam mengakses data atau informasi dalam data warehouse. Dari beberapa perangkat lunak yang ada, dipilih beberapa perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan untuk menampilkan grafik atau gambar agar dapat memunculkan hasil transformasi data dalam bentuk grafik, serta dipilih suatu perangkat lunak yang mudah untuk dipelajari dalam pembuatannya, sehingga memberikan keuntungan dalam penggunaan piranti lunak tersebut oleh user serta akan mempermudah dalam pembuatan aplikasi yang tentunya akan menghemat waktu pembuatan aplikasi tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung data warehouse pembelian dan penjualan yang dibangun pada perusahaan PT Cipta Teras Adi Busana dibuat dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak Visual Basic 6.0

5 121 dan Microsoft SQL Server Aplikasi yang kita hasilkan dari analisis ini digunakan oleh user untuk melakukan pengaturan data sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan. Sedangkan SQL Server 2000, digunakan sebagai database engine, yaitu yang merupakan sumber data untuk data warehouse. Untuk menampilkan data agar memudahkan analisis maka data perlu disajikan dalam bentuk grafik maupun pivot. Untuk menampilkan grafik dan pivot ini maka digunakan pula software Analysis Service 8.0. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk data warehouse, adalah : 1. Server : Operating System Microsoft Windows 2000 Microsoft SQL Server 2000 Service Pack 3A Analysis Service 8.0 Service Pack Client : Operating System Microsoft Windows XP Microsoft SQL Server 2000 Service Pack 3A Analysis Service 8.0 Service Pack Instalasi Pada tahap ini akan dilakukan instalasi perangkat keras (hardware) dan lunak(software) yang diperlukan seperti yang sudah dijelaskan. Perangkat keras yang tersedia pada perusahaan telah dapat mendukung data warehouse sehingga tidak perlu dilakukan instalasi. Untuk perangkat lunak (software) yang

6 122 dibutuhkan sudah ada di perusahaan. Software tambahan yang perlu untuk diinstal, yaitu Analysis Service disertai dengan Service Pack untuk Analysis Service dan Service Pack untuk Microsoft SQL Server Konversi data Pada tahap ini akan dilakukan konversi(transformasi) dari data yang telah dimiliki perusahaan sebelumnya, yang menggunakan program yang berbeda, ke data yang bisa digunakan oleh sistem data warehouse yang akan diterapkan. Konversi data ini mencakup mentransformasi data dari format yang satu ke format yang lain. Konversi data ini dilakukan pada proses ETL (Extract- Transform-Load) pertama kali, yakni mengkonversi data sumber menjadi data yang dapat digunakan dalam data warehouse. Sumber data yang digunakan berasal dari database dengan format SQL Server 2000 kemudian dikonversi menjadi data pada data warehouse dengan format SQL Server Proses konversi ini dilakukan dengan menggunakan program transformasi yang dibuat dengan koding Visual Basic 6.0. Setelah proses konversi maka data harus dipresentasikan. Presentasi data ini menggunakan data dari multidimensional database(olap). Untuk menyimpan data OLAP ini maka dibuat cube dengan menggunakan tool Cube Wizard yang ada pada Analysis Service. Cube yang dibuat pada penelitian ini antara lain: Pembelian_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimFakturBeli, DimBhnBaku, DimKaryawan, DimWaktu, DimSupplier

7 123 Penjualan_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimFakturJual, DimKaryawan, DimBrgJadi, DimPelanggan, DimWaktu Pembayaran_Hutang_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimSupplier, DimKaryawan, DimFakturBeli, DimWaktu Penerimaan_Piutang_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimWaktu, DimFakturJual, DimPelanggan, DimKaryawan Retur_Pembelian_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimBhnBaku, DimSupplier, DimFakturBeli, DimKaryawan, DimWaktu Retur_Penjualan_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimKaryawan, DimBrgJadi, DimPelanggan, DimWaktu, DimFakturJual Pengiriman_Barang_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimBrgJadi, DimPelanggan, DimFakturJual, DimKaryawan, DimWaktu, DimTujuan Penerimaan_Barang_Cube yang memiliki hubungan terhadap DimWaktu, DimKaryawan, DimSupplier, DimBhnBaku, DimFakturBeli Uji Coba Sistem Baru Pada tahap ini akan diuji atau dievaluasi sistem data warehouse yang sudah diimplementasikan agar dapat ditemukan kekurangannya dan kemudian diperbaiki. Adapun hal-hal yang akan dievaluasi adalah:

8 124 - Security Keamanan perlu dievaluasi agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan perusahaan, contohnya: Data keluar dari perusahaan sehingga dapat mencapai pihak pesaing perusahaan dan mengakibatkan hilangnya kerahasiaan(loss of privacy) Pengrusakan dan perubahan data oleh pihak yang tidak berkepentingan(loss of integrity), yang dapat mengancam masa depan perusahaan Data diakses oleh orang yang tidak memiliki wewenang dan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan (thread and fraud) Hilangnya data histori perusahaan sehingga dapat menghambat aktivitas perusahaan(loss of availability) Sistem keamanan yang dibuat pada penelitian ini adalah menerapkan authentifikasi dan otorisasi pada sistem yang berjalan. User akan diminta memasukkan username dan password. sesuai dengan posisi pekerjaan dan hak aksesnya. User tidak dapat mengakses data jika ia bukanlah personil dari perusahaan dan user tidak dapat mengakses data lain yang bukan merupakan bagiannya. Dengan adanya penerapan keamanan ini maka diharapkan keamanan data dapat terjaga dengan baik.

9 125 - Integrity Integritas data perlu dijaga agar data yang ditampilkan merupakan data yang benar dan tepat sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan dengan baik. Data yang disajikan hendaknya merupakan data yang terakhir, jadi apabila ada perubahan maka perubahan tersebut akan ditampilkan. Data juga harus disajikan dengan lengkap sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman. Pada saat penambahan data juga harus dilakukan pengecekan jadi apabila data gagal ditambahkan maka dapat langsung diperbaiki dan keputusan dapat diambil berdasarkan data yang up to date. Dalam aplikasi data warehouse terdapat pengecekan integrity, dimana data yang diambil dari tabel dimensi merupakan data yang paling terbaru. Apabila data yang ada dalam dimensi sudah usang, maka dilakukan proses sinkronisasi pada waktu dilakukan ETL. Hal tersebut dilakukan secara otomatis dengan koding yang telah di impelementasikan. Hal serupa juga dilakukan terhadap tabel fakta yang selalu up to date setiap kali melakukan ETL dengan bantuan tabel LogFile yang menunjukan data yang terakhir di transfer. Pada penelitian ini proses transfer data dilakukan seminggu sekali, yaitu pada Hari Rabu, pukul 19:00 WIB Dengan demikian maka proses sinkronisasi pun dilakukan dalam jangka waktu yang sama, yakni seminggu sekali.

10 126 - Recovery Untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam pemrosesan data yang disebabkan oleh kerusakan data dapat ditempuh beberapa cara, yakni: Mekanisme backup Lakukan peng-copy-an backup data secara periodik terhadap data. Backup data ini dilakukan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Fasilitas logging Mencatat keadaan terakhir data dan perubahan pada data yang ada pada data warehouse. Recovery manager Sistem mengembalikan data seperti sebelum terjadinya kerusakan. - Concurrency Concurrency perlu dievaluasi agar operasi yang satu tidak mengganggu operasi yang lain saat mengakses data dan untuk mencegah agar deadlock tidak terjadi. Penanganan deadlock dapat di atasi dengan menggunakan pilihan adlockoptimistic pada saat query terhadap data warehouse Operasi Pada tahap ini sistem data warehouse yang telah diterapkan ke dalam perusahaan ditinjau kembali dari segi kinerjanya. Sistem data warehouse yang ada belum mengalami perubahan baik dari segi kecepatan maupun dari segi keakuratan data selama proses implementasi dan evaluasi yang sudah dilakukan

11 127 selama penelitian. Namun suatu saat keadaan dapat berubah dan karena berbagai sebab sistem dapat mengalami kerusakan tanpa diduga sebelumnya. Kerusakan sistem ini dapat mengakibatkan hilangnya data dan tentunya akan sangat merugikan perusahaan. Untuk mencegah hal tersebut maka dapat dilakukan 2 langkah guna mengamankan data yakni backup dan recovery Backup Backup merupakan proses peng-copy-an data secara periodik dan disimpan pada tempat yang berbeda dari sistem. Hal ini dimaksudkan bila sistem rusak maka data dari data warehouse tetap aman karena disimpan pada tempat yang berbeda. Proses backup yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan fasilitas backup yang telah disediakan oleh SQL Server Backup ini dilakukan secara periodik setiap seminggu sekali, pada Hari Rabu, setelah proses transfer dan sinkronisasi selesai dilakukan. Metode backup yang digunakan pada pertama kali adalah metode complete dan untuk selanjutnya metode yang digunakan adalah metode differential untuk membackup perubahan data yang terjadi. Sedangkan metode penulisan data backup (overwrite) yang digunakan adalah append to media sehingga data backup sebelumnya tidak hilang jika dilakukan backup selanjutnya Recovery Recovery dilakukan apabila terjadi kerusakan pada sistem ataupun adanya kerusakan data. Proses recovery akan mengembalikan data sesuai dengan data backup yang telah dibuat. Recovery dapat dilakukan untuk mengembalikan data

12 128 secara keseluruhan maupun hanya sebagian. SQL Server 2000 menyediakan fasilitas restore guna melakukan recovery data warehouse. 4.2 Evaluasi Sistem yang telah diimplementasikan perlu dilakukan evaluasi agar data warehouse dapat bekerja dengan baik. Dari evaluasi ini dapat ditemukan kesalahan, sehingga kesalahan yang terjadi tidak bertambah dan dapat segera diperbaiki. Evaluasi ini dilakukan dengan mengadakan wawancara kepada 10 (sepuluh) orang user. Pertanyaan yang diajukan pada wawancara tersebut mencakup kemudahan penggunaan, tingkat pemahaman user, tingkat keaktifan user, dan tampilan sistem data warehouse yang telah dibuat Kemudahan Penggunaan Dari wawancara tersebut didapatkan bahwa 8 (delapan) orang pengguna dapat dengan mudah menggunakan sistem yang telah dibuat, seorang pengguna menganggap sistem agak sulit untuk digunakan dan seorang pengguna menganggap sistem sulit untuk digunakan. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang telah dibuat dapat dengan mudah digunakan Tingkat Pemahaman User Dari wawancara tersebut didapatkan bahwa user menganggap sistem mudah untuk dipahami, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pengguna memahami cara kerja sistem dan mengerti secara garis besar sistem yang telah dibuat.

13 Tingkat Keaktifan User User menganggap bahwa mereka secara aktif dilibatkan dalam penggunaan sistem karena sistem membutuhkan input dari user, baik itu berupa pemasukan username maupun password, pemilihan view yang ingin ditampilkan dan pemilihan tabel dimensi dan tabel fakta yang ingin ditransformasi Tampilan Sistem User yang diwawancara menganggap tampilan sistem sudah cukup menarik, baik dari segi tampilan awal, tampilan transformasi dimensi dan fakta, tampilan pivot tabel-tabel fakta. User pun dimudahkan untuk mendapatkan informasi karena adanya tampilan grafik dengan warna yang berbeda untuk setiap informasi. Dengan adanya grafik ini user dapat mengetahui tingkatan-tingkatan dalam divisinya.