BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

Transkripsi

1 BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum organisasi Gambaran organisasi mengenai latar belakang, visi dan misi, yang diperoleh pada saat wawancara tanggal 07 November Sejarah organisasi Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian Komunikasi dan Informatika) ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun Sedangkan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika ditetapkan sesuai Peraturan Menteri Komunikasi Informatika Nomor: 01/P/M.KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA/4/2005 tanggal 1 April 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Komunikasi Informatika Nomor: 25/P/M.KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA/7/2008 tanggal 1 Juli Pada tahun 2009 ditetapkan Departemen menjadi Kementerian berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun Sedangkan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika masih mengikuti Peraturan Menteri Komunikasi Informatika Nomor: 25/P/M.KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA/7/2008 tanggal 1 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika. Kedudukan instansi ini di samping sebagai unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

2 Presiden.Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, pentiaran, teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan diseminasi informasi; b. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. Penyampaian hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden Visi dan Misi Organisasi Kementrian Komunikasi dan Informatika mempunyai visi dan misi, dimana visi dan misi ini tercantum dalam websiteorganisasi dan di setiap meja karyawan, agar karyawan mempunyai sikap yang tepat untuk membuat visi dan misi Kementrian Komunikasi dan Informatika tercapai Visi

3 Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi a. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya informasi. b. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan informatika untuk memperluas aksesbilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi. c. Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi. d. Mengembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan informatika. e. Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangunan bangsa. f. Meningkatkan kapasitas SDM bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme. g. Meningkatkan kualitas dan kapasitas litbang dan industri dalam rangka menciptakan kemandirian dan daya saing bidang telekomunikasi, komunikasi dan informatika. h. Mendorong pemerataan dan penyebarluasan jangkauan informasi publik kepada masyarakat.

4 3.2 Struktur Organisasi Organisasi Bagian-bagian yang ada di Kementrian Komunikasi dan Informasi memiliki orang/orang yang bekerja didalamnya, dimana seluruh pihak/orang yang terkait dikenal dengan Satuan Kerja. STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1. SAM BID. HUKUM 2. SAM BID. EKONOMI DAN KEMITRAAN 3. SAM BID. SOSIAL, BUDAYA DAN PERAN MASYARAKAT 4. SAM BID. HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN KESENJANGAN DIGITAL 5. SAM BID. MEDIA MASSA STAF AHLI MENTERI INSPEKTORAT JENDERAL JENDERAL ITJEN DATA SARANA TEKNIK TELEMATIKA INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II INSPEKTORAT III INSPEKTORAT IV BIRO PERENCANAAN BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI BIRO KEUANGAN BIRO HUKUM DAN KERJASAMA LUAR NEGERI BIRO UMUM JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI JENDERAL APLIKASI TELEMATIKA JENDERAL SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BADAN INFORMASI PUBLIK DITJEN DITJEN DITJEN BADAN BADAN POS E-GOVERNMENT STANDARDISASI PENYIARAN DAN MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN POS DAN TELEKOMUNIKASI INFORMASI POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN TELEKOMUNIKASI E-BUSINESS USAHA PENYIARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI TELEMATIKA, SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI INFORMASI PEREKONOMIAN PENGELOLAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SISTEM INFORMASI, PERANGKAT LUNAK DAN KONTEN SARANA TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LITERASI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA INFORMASI KESEJAHTERAAN RAKYAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI PEMBERDAYAAN TELEMATIKA KELEMBAGAAN KOMUNIKASI PEMERINTAHAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PENGELOLAAN PENDAPAT UMUM KELEMBAGAAN INTERNASIONAL POS DAN TELEKOMUNIKASI STANDARDISASI DAN AUDIT APLIKASI TELEMATIKA KELEMBAGAAN KOMUNIKASI SOSIAL 2 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi Dan Informatika Sumber : Modul PERMEN No17 Tahun 2011

5 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal, Kementerian Komunikasi Dan Informatika Sumber : Modul PERMEN No 17 Tahun 2011

6 Gambar 3.3 Struktur DATA DAN SARANA TEKNIK INFORMATIKA

7 Sumber : Modul PERMEN No 17 Tahun Uraian tugas dan wewenang Berdasarkan PERMEN KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA No 17 tahun 2010, Pusat Data dan Sarana Informatika adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementrian Komunikasi dan Informatika yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika melalui Sekretaris Jendral. Pusat Data dan Sarana Informatika dipimpin oleh seorang Kepala dan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan data dan sarana informatika. Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Data dan Sarana Informatika menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang data dan sarana informatika; b. Pelaksanaan tugas di bidang data dan sarana informatika; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang data dan sarana informatika; dan d. Pelaksanaan administrasi pusat. Pusat Data dan Sarana Infromatika terdiri atas : 1. Bidang Infrastuktur Informatika Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pengelolaan perawatan piranti dibidang infrastuktur informatika. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Infrastuktur Informatika menyelenggarakan fungsi yang dibagi menjadi 3 subbagian, yaitu :

8 a. Subbidang Jaringan Melakukan pelaksanaan pengelolaan dan perawatan perangkat jaringan internal dan antar kementrian/lembaga, serta jaringan backup dan DRC (Disaster Recovery Plan); b. Subbidang Piranti Teknologi Informatika Melakukan pelaksanaan pengelolaan dan perawatan piranti teknologi informatika, server, dan fasilitas pendukung termasuk backup dan DRC; dan c. Subbidang Keamanan Informatika Melakukan pelaksanaan pengamanan jaringan dan data. 2. Bidang Sistem dan Data Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sistem dan data informatika. Dalam melaksanakan tugasnya, Sistem dan Data menyelenggarakan fungsi yang dibagi menjadi 3 subbagian, yaitu : a. Subbidang Portal dan Konten Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan portal dan konten. b. Subbidang Pengumpulan dan Pengolahan Data Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data. c. Subbidang Pengembangan Aplikasi Melakukan pengembangan dan audit aplikasi.

9 3. Subbagian Tata Usaha Subbagian ini mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan tata usaha, serta pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas pusat. 3.4 Teknologi yang digunakan Hardware Beberapa hardware yang digunakan untuk menunjang proses bisnis yang terjadi di Kementrian Komunikasi dan Informatika adalah : a. Server b. Monitor c. CPU d. Laptop e. Printer f. Mesin fotokopi g. Mesin fax h. Scanner i. 1 switch j. 1 router Software Software yang mendukung kinerja dari hardware dalam Kementrian Komunikasi dan Informatikaadalah :

10 a. Windows (XAMPP, BALSAMIQ, Notepad) b. Linux (Ubuntu, Apache 2, MySQL) c. Adobe acrobat reader d. E-Office e. Zone Minder f. Antivirus tidak disediakan (tiap user berbeda-beda) 3.5 Kebijakan Keamanan terhadap TI Berdasarkan hasil wawancara dengan Subbidang Keamanan Informatika, diketahui bahwa organisasi telah memiliki kebijakan keamanan terhadap TI. Berikut adalah kebijakan keamanan terhadap TI pada Kementrian Komunikasi dan Informatika : 1. Mengenai masalah keamanan tentang aplikasi web, salah satunya yaitu web server yang diterapkan untuk tiap user internal harus berdasarkan standarisasi yang sudah ditetapkan yaitu harus lolos Vulnerability Test. 2. Terkait dengan masalah kerentanan (high, medium, low) dari keamanan. Jika status keamanan high maka Subbid Keamanan harus mengirim surat ke developer bahwa Web Server harus diperbaiki. Status medium akan diizinkan namun pemakaiannya harus tetap ada pengawasan, sedangkan jika status low maka Web Server sudah siap untuk go public. 3. Keamanan fisik yaitu melakukan pemantauan dan regulasi (siapa saja yang boleh mengakses, apa saja yang boleh diakses, keperluan apa yang dibutuhkan, izin untuk

11 mengakses, ada Zone Minder (Camera pengawasdan menyimpan video) pada Data Center. 3.6 Risiko Teknologi Informasi Berdasarkan hasil wawancara, maka ditemukan kemungkinan terjadinya risikorisiko atas penggunaan teknologi informasi beserta cara penanggulangannya. Risiko yang mungkin terjadi digolongkan menjadi 4 sumber risiko, yaitu: Risiko Hardware Risiko yang mungkin terjadi baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dari penggunaan hardware, antara lain: a. Terjadi kerusakan pada server atau hardware lainnya. b. Satuan kerja yang lalai sehingga dapat merusak peralatan secara sengaja maupun tidak sengaja. c. Pencurian hardware yang dapat dilakukan oleh Satuan kerjamaupun pihak luar. d. Masa manfaat hardware yang mungkin sudah lewat masanya. e. Terjadinya hal-hal yang diakibatkan oleh faktor eksternal, misalnya: bencana alam, kebakaran. Penanggulangan atas risiko dari penggunaan hardware, antara lain: a. Selalu melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai masa manfaat dari hardware yang digunakan.

12 b. Penguncian dari ruangan hardware. c. Melakukan back-up data server atau menggunakan dua server Risiko Software Risiko yang mungkin terjadi baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dari penggunaan software, antara lain: a. Penyalahgunaan pihak yang tidak berwenang dalam menggunakan software. b. Virus yang menyerang sistem yang berasal dari eksternal memory (harddisk eksternal, flashdisk). c. Penggunaan software yang tidak tepat. Penanggulangan atas risiko dari penggunaan software, antara lain: a. Menggunakan ID dan password. b. Memasang antivirus pada tiap computer c. Melakukan maintenance dua minggu sekali Risiko Jaringan Risiko yang mungkin terjadi baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dari penggunaan jaringan, antara lain: a. Penyalahgunaan internet oleh Satuan Kerja saat bekerja (chatting, browsing untuk kepentingan pribadi).

13 b. Virus yang menyebar dari satu komputer ke komputer lainnya yang terhubung dalam satu jaringan. Penanggulangan atas risiko dari penggunaan jaringan, antara lain: a. Menggunakan firewall untuk mencegah serangan dari hacker atau cracker. b. Memblok akses internet Satuan Kerja agar tidak mengakses website yang tidak berhubungan dengan pekerjaan Risiko Pengguna Risiko yang mungkin terjadi baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dari pengguna, antara lain: a. Pengetahuan Satuan Kerja yang minim dalam menggunakan sistem yang digunakan atau dibutuhkan oleh organisasi. b. Kecenderungan Satuan Kerja yang mungkin merasa malas sehingga adanya penyalahgunaan fasilitas. Penanggulangan atas risiko dari pengguna, antara lain: a. Memberikan psikotest kepada calon Satuan Kerja untuk mengetahui tingkat emosional, sikap dan sifatnya dalam mengerjakan suatu pekerjaan maupun potensi dari calon Satuan Kerja.