An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA April 2013

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK UPDATE BISNIS, KEUANGAN DAN INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

KINERJA MPPA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN 2016 MPPA MENGHASILKAN PENDAPATAN BERSIH YANG POSITIF UNTUK 9M 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

KINERJA MPPA SEMESTER PERTAMA TAHUN 2016 PENDAPATAN MENINGKAT SEBESAR 2,1% Q2 MENUNJUKKAN PERBAIKAN YANG KUAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

KINERJA MPPA TAHUN 2016: PENJUALAN MPPA MENCAPAI RP13,5 TRILIUN DAN MENGOPERASIKAN 299 GERAI DI NUSANTARA

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. yang sama yaitu mencari keuntungan atau laba. Usaha menjaga. perusahaan dengan kuat, perusahaan dapat mempertahankannya baik

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

SIARAN PERS Untuk Disiarkan Segera. KINERJA MPPA TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2016 PENDAPATAN Rp 3,3 TRILIUN

MUSLIKAH SUCIATI B

BAB I PENDAHULUAN. berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KINERJA MPPA DI Q1 2017: PENJUALAN MPPA MENCAPAI RP3,1 TRILIUN

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara

Strategi Bisnis yang Telah Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

KINERJA MPPA SEPTEMBER 2014: PENDAPATAN MENINGKAT + 15,5% LABA BERSIH MENINGKAT 109,5% (pro forma)

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat suatu perusahaan dituntut untuk terus tumbuh dengan tujuan

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk.

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

PT Baramulti Suksessarana Tbk

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perubahan ekonomi, berbagai macam produk rokok telah bermunculan di

PENJUALAN MPPA MENCAPAI RP6,7 TRILYUN DI 1H 2017

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

Mamik Mardiani Topowijono M.G. Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. dana dari dalam perusahaan (internal financing) atau dari luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi, tetapi tidak dapat dipungkiri indonesia menjadi salah satu dari

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek

Sambutan Komisaris Utama

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT Bentoel International Investama Tbk 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

U.p.: Head of Division of Company Valuation I Bapak I Gede Nyoman Yetna

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal adalah saham. (Ardhitiani 2011:1)

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia terus diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

BAB I PENDAHULUAN. adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah mengatakan

PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (Catatan Metodologi)*

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk.

Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 20 April 2018

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS ) semata-mata untuk digunakan sehubungan dengan presentasi kepada analis and masyarakat dalam Paparan Publik dan bukan merupakan atau bagian dari suatu penawaran, ajakan, rekomendasi atau undangan atas penawaran, untuk membeli atau mengambil bagian efek apapun, dan presentasi ini atau bagian darinya tidak dapat dijadikan dasar, atau sandaran sehubungan dengan, kontrak atau komitmen apapun. Selanjutnya, tidak ada dalam dokumen ini yang merupakan nasihat hukum, bisnis, pajak atau keuangan. Informasi dan pendapat dalam dokumen ini disediakan pada tanggal dokumen ini (kecuali dinyatakan lain) dan dapat berubah tanpa pemberitahuan, kebenarannya tidak dijamin dan mungkin tidak memuat seluruh informasi material atau relevan mengenai HMS atau anak perusahaannya. Baik HMS atau anak perusahaannya, afiliasinya, penasihatnya dan perwakilannya tidak membuat pernyataan apapun mengenai, dan tidak menanggung kewajiban atau tanggung jawab apapun (baik disebabkan karena kelalaian atau lainnya) atas kebenaran atau kelengkapan, atau kesalahan atau kurangnya, informasi apapun yang terkandung dalam presentasi ini dan untuk kerugian apapun yang timbul karena penggunaan materi ini. Presentasi ini dan pembahasan terkait dapat mengandung pernyataan mengenai proyeksi di masa mendatang (forward-looking statements). Pernyataan-pernyataan mana dapat dikenali dari penggunaan kata-kata seperti harap", rencana", akan", estimasi", proyeksi", bermaksud" atau kata-kata lain dengan arti serupa. Pencapaian hasil yang diproyeksikan bergantung pada resiko-resiko, ketidakpastian, dan asumsi-asumsi yang tidak tepat, dan HMS mengidentifikasi faktor-faktor penting yang, secara terpisah maupun keseluruhan, dapat menyebabkan hasil aktual menjadi berbeda secara material dengan yang termuat dalam forward-looking statements yang dibuat oleh HMS. Risiko usaha HMS mencakup: peningkatan pajak-pajak terkait rokok secara signifikan; pengenaan struktur pajak cukai rokok yang diskriminatif; fluktuasi dalam tingkat inventoris pelanggan akibat peningkatan harga dan pajak produk; peningkatan restriksi pemasaran dan pengaturan, seringkali dengan tujuan untuk mengurangi atau menghalangi penggunaan produk tembakau; masalah kesehatan terkait dengan penggunaan produk tembakau dan pemaparan pada lingkungan asap tembakau; litigasi terkait penggunaan tembakau; persaingan ketat; perkembangan peraturan dan politik; perubahan perilaku perokok dewasa; kehilangan pendapatan sebagai akibat dari pembelian barang palsu, selundupan dan lintas batas; investigasi tingkat pemerintah; nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan dan devaluasi mata uang; perubahan yang merugikan pada undang-undang pajak perusahaan yang berlaku; perubahan yang merugikan pada biaya dan kualitas tembakau serta produk pertanian dan bahan baku lainnya; dan integritas sistem informasinya. Profitabilitas HMS di masa mendatang juga dapat dipengaruhi secara merugikan jika tidak berhasil dalam usahanya membuat produk yang berpotensi mengurangi pemaparan terhadap bahan berbahaya dalam asap rokok, risiko individu dan kerugian pada populasi; jika tidak berhasil memperkenalkan produk baru, mempromosikan ekuitas merek (brand equity) atau memperbaiki marjin melalui kenaikan harga dan peningkatan produktifitas; jika tidak dapat memperluas portofolio mereknya secara internal dan mengembangkan hubungan usaha strategisnya; atau jika tidak dapat menarik dan mempertahankan talenta globalnya yang terbaik. HMS meperingatkan bahwa daftar faktor-faktor penting di atas tidak merupakan pembahasan yang lengkap atas potensi risiko dan ketidakpastian. HMS tidak berjanji akan mengkinikan forward-looking statement apapun yang dibuat HMS dari waktu ke waktu, kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban keterbukaan informasi kepada masyarakat. 2

Kinerja Baik di Lingkungan Menantang Kinerja keuangan yang solid Volume industri rokok turun 5,9% pada kuartal pertama tahun 2016 Perlambatan ekonomi Kenaikan harga yang dipicu oleh cukai Sampoerna mempertahankan posisi kepemimpinan di industri rokok 3

Meningkatnya Pendapatan Bersih Pendapatan bersih diluar cukai dan PPN (dalam triliunan Rupiah) Perubahan +8,9% 38,7 38.7 42.1 42,1 10.1 10,1 Perubahan +2,5% 10.4 10,4 2014 2015 Q1 2015 Q1 2016 Sumber: Keuangan Perusahaan 4

Pertumbuhan Profitabilitas Perusahaan 20.5 20,5 Perubahan Laba Kotor = +6,2% EBITDA = +2,4% Laba Bersih = +1,8% 21.8 21,8 Laba Kotor, EBITDA dan Laba Bersih (dalam triliunan Rupiah) 5,5 5.5 Perubahan Laba Kotor = +3,4% EBITDA = +0,7% Laba Bersih = +7,6% 5,7 5.7 14,4 14,7 14.4 14.7 10.2 10,2 10,4 10.4 4,1 4.1 4,1 4.1 2,9 2.9 3.1 3,1 2014 2015 Q1 2015 Q1 2016 Laba Kotor EBITDA Laba Bersih Sumber: Keuangan Perusahaan EBITDA dihitung sebagai laba kotor beban penjualan beban umum dan administrasi + penyusutan dan amortisasi 5

Pertumbuhan EPS Yang Solid Laba per Saham (dalam Rupiah penuh) Perubahan +0,9% 2,306 2.306 2,326 2.326 Perubahan +2,0% 670 657 2014 2015 Q1-2015 Q1-2016 Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasian PT HM Sampoerna Tbk. 2015 dan Q1 2016 Laba per saham di 2014 dan Q1 2015 telah dinyatakan kembali untuk mencerminkan Penawaran Umum Terbatas tahun 2015 6

Memaksimalkan Imbal Hasil Kepada Pemegang Saham Dividen yang dibayarkan sepanjang tahun (dalam triliunan Rupiah) Rasio pembayaran dividen 98,4% 120,3% 99,9% 12,3 10,7 10,4 2014 2015 2016 Sumber: Keuangan Perusahaan Rasio pembayaran dividen dihitung sebagai pembayaran dividen tahun ini / laba bersih tahun sebelumnya seperti yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan 7

Industri Rokok Indonesia Pangsa Pasar Industri (dalam %) Volume industri rokok pada tahun 2015 adalah 314 milyar unit, tidak mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya SPM SKT 6,4 6,2 6,1 20,1 18,7 18,3 Volume industri rokok pada Q1-2016 turun 5,9% karena perlambatan ekonomi dan kenaikan cukai SKM sebagai penggerak utama di industri SKM 73,5 75,1 75,6 SKT terus mengalami penurunan, namun demikian penurunan tersebut melambat 2014 2015 Q1-2016 Perubahan volume industri -- (5,9%) (dibandingkan tahun sebelumnya) Sumber: Perkiraan Perusahaan 8

Peningkatan Kompetisi Dari Produk Nilai Ekonomis Pangsa Pasar (dalam %) (0,2) (0,0) (0,9) (0,2) 35.4 35,4 35.2 35,2 35,1 35.1 34.3 34,3 34.1 34,1 Perubahan terhadap kuartal sebelumnya +1,2 +0,7 6.3 7.0 5,1 6,3 7,0 5.1 +1,1 8,1 8.1 +1,3 9,4 9.4 Perubahan terhadap kuartal sebelumnya Q1-2015 Q2-2015 Q3-2015 Q4-2015 Q1-2016 Sampoerna Value Produk Propositions nilai ekonomis ("plus (produk 4 cigarette" plus 4 offers) cigarette ) Sumber: Perkiraan Perusahaan. Bila ada ketidaksesuaian penjumlahan angka, karena pembulatan. 9

Volume dan Pangsa Pasar Sampoerna Volume Sampoerna (dalam miliar batang) 109.7 109,7 109,8 109.8 SPM 16,1 15,9 SKT 24,6 23,1 27,7 4,0 5,7 25,1 3,7 5,4 SKM 69,0 70,9 18,1 16,1 2014 2015 Q1-2015 Q1-2016 Pangsa Pasar 34,9% 35,0% 35,4% 34,1% Sumber: Keuangan Perusahaan dan Perkiraan Perusahaan. Bila ada ketidaksesuaian penjumlahan angka, karena pembulatan. 10

Sampoerna A Tetap Menjadi Merek #1 di Pasar Rokok Indonesia Produk SKM Sampoerna Pangsa Pasar (dalam %) Sampoerna A tetap menjadi merek #1 di pasar rokok Indonesia Dampak dari eliminasi golongan 14,4 14,9 14,9 14,6 Sampoerna cukai pada tahun 2015 terhadap Sampoerna U Dukungan pemasaran dan ekspansi 5,4 4,9 5,1 4,6 Sampoerna pada Dji Sam Soe Magnum 2,1 2,9 3,1 2,7 2014 2015 Q1-2015 Q1-2016 Sumber: Perkiraan Perusahaan 11

Mempertahankan Kepemimpinan di Kategori SKT Dji Sam Soe adalah King of Kretek SKT terus mengalami penurunan, namun demikian penurunan tersebut melambat Produk SKT Sampoerna Pangsa Pasar (dalam %) Peningkatan posisi kepemimpinan pada segmen SKT menjadi 39,8% di Q1-2016 4,2 4,2 4,0 4,1 Dji Sam Soe 3,7 3,2 3,3 3,2 Sampoerna Kretek / Panamas Kuning 2014 2015 Q1-2015 Q1-2016 Sumber: Perkiraan Perusahaan 12

Merek SPM Terkemuka Pangsa Pasar Marlboro (dalam %) Mempertahankan posisi kepemimpinan di segmen SPM dengan 81,4% pangsa pasar di segmen tersebut 5,1 5,1 5,1 5,0 2014 2015 Q1-2015 Q1-2016 Sumber: Perkiraan Perusahaan 13

Sampoerna Memimpin di Semua Kategori Rokok Pangsa Pasar Sampoerna (dalam %) Posisi 79.7 79,7 80.9 80,9 81.4 81,4 SPM 39.0 39,0 39.2 39,2 39.8 39,8 SKT 29.9 29,9 30.1 30,1 28.9 28,9 SKM 2014 2015 Q1-2016 Sumber: Perkiraan Perusahaan 14

Kinerja Luar Biasa Merek Baru U Bold 12s Perpajangan merek dari Sampoerna U yang diluncurkan pada Februari 2015 Ekspansi distribusi sejak Februari 2016 Pangsa pasar nasional Q1-2016 : 0,3% Semarang Pangsa Pasar = 1,5% Daerah awal peluncuran produk Daerah ekspansi Cirebon Pangsa Pasar = 1,3% Madiun Pangsa Pasar = 1,6% Sumber: Perkiraan Perusahaan, Nielsen untuk pangsa pasar berdasarkan kota pada periode Q1-2016 15

Kinerja Luar Biasa Merek Baru Avolution 20s Perpanjangan merek dari Sampoerna A yang diluncurkan pada November 2015 Pangsa pasar nasional Q1-2016 : 0,6% Daerah peluncuran produk Sumber: Perkiraan Perusahaan 16

Penghargaan dan Pengakuan Good Corporate Governance Award 2015 Asia Responsible Entrepreneurship Award 2015 Asia Pacific Entrepreneurship Awards 2015 for Outstanding Category The Indonesia Original Brand Award 2015 Indonesia s Best Brand Award 2015 Indonesia s Top 100 Most Valuable Brands 2015 The Best Performance of Occupational Health and Safety Awards The Best Indonesia Deal category The Best Indonesia Capital Markets Deal 2015 17

AKSES TERHADAP PENDIDIKAN PELUANG EKONOMI 950 Beasiswa bagi Siswa/i tingkat menegah ke atas 388 Beasiswa dan bantuan finansial bagi Mahasiswa +5.200 pengunjung +1.400 peserta seminar +1.000 peserta lokakarya PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TANGGAP DARURAT & KESIAPSIAGAAN BENCANA Pelayanan kesehatan gratis 750 Perempuan menerima manfaat dari Program Community Learning Group Sekitar 7.500 penerima manfaat 18

Pembayar Pajak Terbesar di Indonesia Pembayaran Pajak (dalam triliunan Rupiah) Perubahan +26,8% 67,2 67.2 53,0 53.0 2014 2015 Sumber: Keuangan Perusahaan Jumlah pajak di atas merepresentasikan total pembayaran pajak Sampoerna dan anak perusahaan, serta PMID 19

Pergerakan Harga Saham dan Kapitalisasi Pasar 111.400 98.400 Harga Saham (dalam Rupiah penuh) 68,000 68.000 518 458 Kapitalisasi Pasar (dalam triliunan Rupiah) 300 Jan-15 April Juli Okt Jan-16 Maret Sumber: Reuters 20

Pemecahan Saham Pemecahan saham 1 : 25 Harga saham Rp.92.500 pada 26 April 2016 Peningkatan jumlah saham yang beredar menjadi 116.318 juta lembar saham (+111.665 juta lembar saham) Harga saham yang terjangkau bagi investor dan menarik minat investor ritel yang lebih luas 21

Rangkuman Pemecahan saham 1 : 25 Kinerja bisnis yang solid Rekam jejak dividen yang luar biasa Volume industri turun 5,9% di Q1-2016 Proyeksi penurunan volume industri rokok berkisar 1-2% pada tahun 2016 Portofolio merek memiliki posisi yang baik 22

An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016