BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menerangkan dalam suatu rangka teoritis tertentu serta mengumpulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Didalam Jaringan komunikasi informal terdapat individu individu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

Komunikasi Organisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

KOMUNIKASI ORGANISASI

BAB II URAIAN TEORITIS

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

Manajemen Komunikasi Grapevine Pt. Jasa Raharja (Studi Analisis Jaringan Komunikasi Di Pt. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat)

TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif kuantitatif. Metode Deskriptif Kuantitatif adalah cara analisis

RASIONALITAS PEMILIHAN OPINION LEADER DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM. (Studi Kasus tentang Jaringan Komunikasi di Kelompok Mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sosialisasi program Busway oleh Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsumen menggunakan jasa PT.Lintas Iskandaria pada tahun 2014, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam pada SDN 4 Tamansari Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Keluarga Ideal dalam Iklan BKKBN program GenRe versi Jangan Buruburu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsumen SPBU Ciledug Perumahan Palem Ganda Asri dan

III METODE PENELITIAN. atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB III METODOLOGI. penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metodologi Penelitian Kuantitatif

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung. Adapun pengertian objek penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara,

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Deskriptif ialah pencarian fakta dengan intepretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek Penelitian. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL ADIDAS TEAM DAMCO INDONESIA JAKARTA PUSAT. FITRIANI PT. Damco Indonesia Jakarta Pusat

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

POLA JARINGAN KOMUNIKASI PADA PRA PEMILIHAN KETUA KELOMPOK MAHASISWA HINDU UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif.

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersikap kuantitatif. Dimana peneliti hanya menggambarkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh mahasiswa Teknik Boga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menurut Indriantoro & Supomo adalah suatu penyelidikan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik.

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Sifat Penelitian Menurut Sugiyono pengertian metodologi dalam penelitian adalah Merupakan cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.penelitian menerangkan dalam suatu kerangka teoritis tertentu serta mengumpulkan data bagi pengujian empiris sampai dengan penyelesaian penarikan kesimpulan gejala sosial yang diteliti oleh metode penelitian. Metode adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan tehnik dan alat pengumpulan data. 67 Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun kegunaan dari tipe penelitian deskriptif ini adalah untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Penelitian deskriptif juga berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga menjawab pertanyaan sehubungan dengan penelitian pada saat itu dan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci. 68 Penelitian deskriptif ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah. 67 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D Bandung Alphabeta 2006 hal 3 68 Sumanto, Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan Jakarta hal 30 44

45 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 69 Pendekatan kuantitatif dalam penelitian sosial menekankan kepada pembuktian terhadap hubungan-hubungan antar variabel, atau keterpengaruhan antara variabel satu dengan lainnya, atau perbedaan sifat dan kemampuan dari beberapa variabel maupun identifikasi terhadap variabel. Sifat-sifat analisis seperti ini lebih tepat menggunakan alatalat statistik dalam pengujian data di lapangan. Dengan demikian maka analisis kuantitatif menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variabel penelitian, yaitu persoalan hubungan, pengaruh, perbedaan, dan identifikasi. Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.penelitian tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 70 Dengan melihat kegunaan dari tipe penelitian deskriptif, maka peneliti ingin mendeskripsikan pola jaringan komunikasi informal di organisasi SDIT Permata Hati. 3.2 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah, diperlukan metode yang tepat.sesuai dengan pokok permasalahan penelitian ini yaitu ingin menganalisa pola jaringan komunikasi informal 69 Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2002 hal 24 70 Nazir Moh, Op Cit hal 54-55

46 organisasi SDIT Permata Hati maka metode penelitian yang digunakan adalah analisis jaringan komunikasi. Analisis jaringan komunikasi adalah suatu metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubunganhubungan interpersonal sebagai unit-unit analisis. Analisis jaringan komunikasi mendeskripsikan hubungan-hubungan antar unsur dan hubungan dengan struktur komunikasi interpersonal. Analisis jaringan komunikasi memungkinkan pemahaman struktur sosial sebagai suatu proses komunikasi. 71 Rogers & Kincaid dalam buku Communication Network mengatakan bahwa analisis jaringan komunikasi adalah sebuah metode riset untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam sebuah sistem, di mana data yang berhubungan dengan arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan tipe-tipe hubungan interpersonal sebagai unit analisisnya. Sedangkan struktur komunikasi didefinisikan sebagai susunan dari elemenelemen yang berbeda yang dapat dikenal melalui satu pola arus komunikasi dalam suatu sistem. 72 3.3 Populasi dan Sample Menurut Masri Singarimbun populasi adalah Jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga-duga 73 Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan SDIT Permata Hati yang berjumlah 26 orang. Pengertian sampel menurut Jalaluddin 71 Setiawan Bambang & Ahmad Muntaha Op Cit hal 1.14 72 Dalam Kriyantono Rahmat, Tehnik praktis Riset Komunikasi Jakarta kencana Prenada Media 2007 hal 315 73 Singarimbun Masri, Sofian Effendi Metode Penelitian Survey, LP3ES hal.67

47 Rahmat adalah sebagian dari kumpulan obyek penelitian populasi yang dipelajari dan diamati. 74 Sampel dalan penelitian ini adalah guru dan karyawan dari SDIT Permata Hati yang berjumlah 26 orang. Sedangkan tehnik penarikan sampel dengan menggunakan snowball sampling, dengan sistem total sampling atau sensus. Alasan menggunakan Total Sampling karena analisis jaringan komunikasi ingin melihat pola keterhubungan setiap anggota klik dalam berkomunikasi sehingga diketahui peran masing-masing dari anggota jaringan tersebut secara keseluruhan. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data 3.4.1 Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa diperoleh dari responden subyek penelitian, dari hasil pengisian kuosioner, wawancara dan observasi. 75 Data primer dikumpulkan melalui: 0. Kuesioner Yaitu penyelidikan mengenai suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak dengan jalan mengedarkan formulir atau dasar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden unutk mendapat jawaban tanggapan dan respon tertulis penuh. 0. Wawancara 74 Rahmat Djalaludin, Metode Penelitian Komunikasi PT.Remaja Rosdakarya hal.78 75 Kriyantono Rahmat, Op Cit hal 43

48 Yaitu menyampaikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada orang-orang yang berkompeten dengan obyek penelitian yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap dari data. 3. Observasi Yaitu melihat secara langsung kegiatan pada perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan tersebut. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua/sekunder karena itu data sekunder bersifat melengkapi data primer dengan mencari studi kepustakaan yang ada hubungannya dengan pembahasan penelitian ini. 76 Data Sekunder dikumpulkan melalui 1. Kepustakaan Yaitu sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan teori teori yang berhubungan langsung terhadap masalah yang sedang dihadapi berupa referensi buku, majalah buletin dan sebagainya. 3.5 Definisi Konsep 1. Jaringan komunikasi merupakan suatu rangkaian hubungan di antara individuindividu dalam suatu sistem sosial sebagai akibat terjadinya pertukaran informasi di antara individu-individu tersebut, sehingga membentuk pola-pola atau model jaringan komunikasi tertentu. 76 Kriyantono Rahmat, Op Cit hal 44

49 2. Analisis Jaringan Komunikasi pada prinsipnya merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubunganhubungan interpersonal sebagai unit-unit analisis. 3. Analisis Jaringan Komunikasi Informal terdiri dari individu-individu yang saling berhubungan melalui pola arus komunikasi yang bersifat informal (unformally) yang berada di luar struktur formal yang dimotivasi oleh kebutuhan individu untuk berinteraksi dan menjadi bagian dari lingkungannya. Jaringan komunikasi informal merupakan kepuasan kepada karyawan terhadap kebutuhan akan individu. 4. Peran-Peran dalam Jaringan Komunikasi Informal 1. Klik, adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya, merupakan hubungan-hubungan dengan anggota-anggota lainnya. 2. Penyendiri (Isolate), adalah mereka yang hanya melakukan sedikit kontak atau bahkan tidak melakukan kontak sedikitpun dengan anggota-anggota lainnya. 3. Jembatan (Bridge), adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang lebih menonjol dalam kontak antar kelompok. 2. Penghubung (Liason) adalah orang yang mengkaitkan atau menghubungkan dua kelompok atau lebih tetapi ia bukan salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. 5. Penjaga gawang (Gate Keepers), adalah orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan.

50 6. Pemimpin pendapat (Opinion Leader) adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orangorang dalam keputusan. 7. Kosmopolit (Cosmopolite) adalah individu yang melakukan kontak dengan dunia luar dengan individu-individu di luar organisasi. 5. Model-Model Jaringan Komunikasi Informal 5. Model Lingkaran (Circle), Model ini tidak memiliki pemimpin, semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berinteraksi dengan dua anggota lain yang terdekat. 6. Model Roda (Wheel) Model ini memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya di pusat. Pemimpin merupakan satu-satunya orang yang dapat mengirimkan dan menerima pesan dari semua anggota. Jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lainnya, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. 7. Model Huruf Y, model ini relatif kurang tersentralisasi dibandingkan model lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas (orang ketiga dari bawah). Anggota-anggota yang lain berperan sebagai pemimpin kedua (orang dari bawah). Anggota ini dapat mangirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Komunikasi ketiga anggota lainnya hanya dengan satu orang lainnya. 8. Model Rantai (Chain), model ini sama dengan model lingkaran akan tetapi anggota yang di bagian ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang

51 saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini, yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada di posisi lain. 0. Model saluran Bebas (All-Channel), Model saluran bebas atau model bintang hampir sama dengan model lingkaran, dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi dalam model saluran bebas, setiap anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara maksimal. 3.6 Operasionalisasi Konsep Berdasarkan judul dan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui peran-peran yang ada dalam jaringan komunikasi informal di organisasi SDIT Permata Hati, dan untuk mengetahui derajat keterhubungan klik dalam jaringan komunikasi informal di organisasi SDIT Permata Hati, maka operasionalisasi konsep berbentuk: Variabel Dimensi Indikator Peran-peran dalam jaringan Komunikasi Informal Klik Penyendiri (Isolate) -Adanya kesamaan dalam suatu hal yang membuat mereka melakukan kontak komunikasi dan saling berhubungan -Adanya keengganan untuk melakukan kontak komunikasi. -Frekuensi berkomunikasi yang sangat jarang

52 dilakukan dan kurang mengetahui informasi yang beredar Jembatan (Bridge) -Adanya anggota sebuah klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam melakukan kontak komunikasi antar kelompok Penghubung (Liason) -Adanya individu yang menghubungkan dua Penjaga (Gate keeper) gawang kelompok atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut -Adanya individu yang memiliki posisi strategis dalam sebuah jaringan. -Adanya individu yang melakukan pengendalian atas penyebaran pesan -Adanya individu yang membimbing pendapat Pemimpin pendapat dan dapat mempengaruhi orang-orang dalam ( Opinion Leader) sebuah keputusan dan tidak terikat oleh jabatan formal Kosmopolit -Adanya kontak dengan dunia luar atau organisasi lain dan kontak dengan individuindividu di luar organisasi

53 Variabel Dimensi Indikator Bentuk-bentuk Model Lingkaran - Tidak memiliki Pemimpin. Jaringan (Circle) -Memiliki kekuatan yang sama untuk saling Komunikasi mempengaruhi. Informal -Setiap anggota berinteraksi dengan dua orang anggota lain yang terdekat. Model Roda (Wheel) -Memiliki pemimpin yang jelas. -Hanya pemimpinyang dapat mengirim dan menerima pesan dari anggota. -Penyampaian komunikasi dari anggota dengan anggota lainnya, pesannya hanya melalui pemimpin Model huruf Y -Pemimpin adalah orang ketiga dari bawah. -Anggota yang lain berperan sebagai pemimpin kedua -Anggota dapat mengirim dan menerima pesan dari dua orang lainnya. -Komunikasi ketiga anggota lainnnya hanya dengan satu orang lainnya. Model rantai (Chain) -Anggota di bagian ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. -Anggota di posisi tengah lebih berperan

54 sebagai pemimpin daripada anggota lain Model Saluran bebas (All Channel)/bintang -Semua anggota memiliki peran yang sama -Setiap anggota berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. -Partisipasi anggota dapat dilakukan secara maksimal 3.7 Tehnik Analisa Data Dalam penelitian ini maka proses dalam tehnik pengambilan data adalah dengan metode sosiometri, metode ini digunakan untuk menemukan, menuliskan dan mengevaluasi status sosial, struktur sosial dan perkembangan atau proses dari gejala-gejala dengan cara mengukur besarnya penolakan serta penerimaan antara individu-individu dalam kelompok. Dalam analisis peran jaringan komunikasi ini juga dicantumkan satu pertanyaan khusus yang disebut pertanyaan sosiometris, pertanyaan ini akan diolah menjadi gambar sosiogram hubungan, dan dalam gambar sosiogram inilah akan tampak adanya jaringan komunikasi. 77 Data sosiometri juga digunakan untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan sosial yang ada di antara individu-individu dalam kelompok. Untuk mengukur pilihan dan memahami hubungan antara individu dengan mengukur pilihan mereka, dengan siapa mereka memilih untuk berinteraksi atau berkomunikasi secara informal. 77 Setiawan Bambang & Ahmad Muntaha, Op Cit hal 3.4

55 Tehnik dasar sosiometri adalah dengan tes sosiometri. Setiap orang dalam kelompok disuruh memilih orang lain dalam kelompok tersebut, mana yang paling disukai dalam situasi khusus. Misalnya disuruh menyebutkan lima atau enam orang yang disukainya. Dari hasil penelitian tadi nantinya bisa dilihat orang yang paling disukai dan orang yang kurang disukai. Dalam pengertian lain, sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu pada suatu pendekatan metodologis dan teoritis terhadap kelompok yang merasa tertarik satu sama lain akan lebih banyak melakukan tindakan komunikasi. Sebaliknya individu-individu yang saling menolak,hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindakan komunikasi atau biasa disebut dengan derajat integrasi. 78 Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur derajat keterhubungan klik adalah: 79 Indeks Keterhubungan = Kontak-kontak Nyata (actual contact) Kemungkinan hubungan (possible contact) 78 Sendjaja S Djuarsa, Op Cit hal 3.30 79 Setiawan Bambang & Ahmad Muntaha, Op Cit hal 2.6