ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 122-130 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA KERJA, MOTIVASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PIDIE Iramayati 1, Nasir Azis 2, Said Musnadi 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate on job satisfaction (2) the influence of organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate and job satisfaction on performance of Health Department Of Pidie Regency (3) the indirect effect of organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate on performance of Health Department of Pidie Regency through job satisfaction. This research was conducted at Health Department Of Pidie Regency. As for the object of this study was the effect of organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate to job satisfaction and its impact on performance of Health Department of Pidie Regency, with the number of respondents as many as 114 people. Results showed that the organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate simultaneously or partially effect on job satisfaction. The organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate and job satisfaction simultaneously or partially also effect on performance of Health Department of Pidie Regency and there are significant indirect effect the organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate to performance of Health Department of Pidie Regency through job satisfaction. Keywords: Organizational Commitment, Working Culture, Motivation, Organizational Climate, Job Satisfaction, Organizational Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (2) pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (3) pengaruh tidak langsung komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dengan jumlah responden sebanyak 114 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja, kemudian komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja pegawainya. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi, Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Dinas Volume 4, No. 3, Agustus 2015-122
PENDAHULUAN Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah satu indikator kinerja Sumber daya manusia. Pegawai dengan komitmen yang tinggi dapat diharapkan akan memperlihatkan kepuasan kerja sehingga dapat memperoleh kinerja yang optimal. Seseorang yang bergabung dalam organisasi pada sebuah organisasi dituntut adanya komitmen dalam dirinya. Kinerja juga dipengaruhi oleh budaya kerja. Budaya kerja sangat penting bagi organisasi. Budaya kerja yang kuat merupakan pembangkit semangat yang paling berpengaruh dalam menuntun perilaku karena dapat membantu para pegawai melakukan pekerjaanpekerjaannya dengan lebih baik, nilai-nilai budaya dapat diterjemahkan sebagai filosofi usaha, asumsi dasar, slogan atau moto organisasi, tujuan umum organisasi dan prinsipprinsip yang menjelaskan usaha. Nilai-nilai tersebut apabila dianut dan dilaksanakan secara bersama oleh pemimpin dan anggota organisasi dapat memperkuat budaya kerja. Suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati secara luas. Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu budaya. Suatu budaya yang kuat akan memiliki pengaruh yang besar dalam sikap anggota organisasi dibandingkan dengan budaya yang lemah. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Hal ini disebabkan karena motivasi kerja mampu menggerakkan minat seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan orang lain berperilaku. Selain komitmen, budaya kerja dan motivasi, kinerja juga dipengaruhi oleh iklim organisasi. Iklim organisasi yang menggambarkan suasana kerja organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-orang yang bekerja di dalam organisasi. Iklim organisasi terbentuk oleh kumpulan persepsi dan harapan karyawan terhadap sistem yang berlaku. Iklim organisasi selalu ada dalam organisasi, dan eksistensinya tidak pernah berkurang sedikitpun. Iklim organisasi senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar dan perilaku individu dalam organisasi dan pemimpin adalah faktor paling dominan yang mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi. Kinerja juga dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja pegawai. Kepuasan kerja pegawai merupakan hal yang bersifat individual tentang perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. kepuasan kerja merupakan sebagai efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie berupaya untuk meningkatkan kinerja dalan era otonomi daerah ini merupakan suatu keharusan sebab Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie adalah unsur staf yang membantu pimpinan dalam menjalankan roda pemerintahan kabupaten 123 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015
dalam bidang kesehatan. Kenyataan yang ada dari pengamatan selama ini menunjukan bahwa masih lambatnya cara kerja serta pembagian kerja oleh pimpinan tidak sesuai dengan bidang/tugas yang ditentukan dalam organisasi. Pembagian tugas pekerjaan seringkali diberikan kepada beberapa orang yang dianggap cakap dan pembagian tugas sesuai dengan tuntutan organisasi tidak sepenuhnya bisa berjalan, sehingga fungsi pemegang jabatan belum sepenuhnya dapat berjalan dan dipahami. Kasus tersebut menunjukan menurunnya kinerja pegawai yang salah satu indikasinya adalah tidak optimalnya pencapaian target atau realisasi anggaran. Indikasi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara langsung mempengaruhi kinerja pegawai yang kemudian mempengaruhi kinerja organisasi secara umum. Hal ini dimungkinkan karena beberapa alasan antara lain: pertama, Belum memenuhi standar kerja bagi organisasi maupun pegawai di dalam melaksanakan bidang tugasnya, akhirnya evaluasi yang dilakukan hasilnya belum efektif serta juga karena peran pimpinan dalam menjalankan kegiatan organisasi. Kedua, dari segi kualitas layanan yang diberikan masih rendah dan terkesan tidak dikerjakan secara professional, sehingga menunjukan bahwa dalam organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie belum memiliki pegawai yang handal dan efektif dalam menangani suatu pekerjaan. Ketiga, kurangnya rasa tanggung jawab pada pekerjaan disebabkan belum tumbuh rasa memiliki diantara para pegawai bahkan masih sering tergantung kepada yang lainnya, sehingga pekerjaan tidak dapat ditangani secara baik dan hasilnya tidak memenuhi harapan. Keempat, pegawai kerapkali datang, istirahat dan pulang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pemaparan di atas merupakan alasan penulis dalam meneliti lebih lanjut tentang kemampuan sumber daya manusia dengan mengambil judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi Menurut Mangkunegara, (2009:67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Simanjuntak, (2005:1) kinerja suatu organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja semua individu yang bekerja didalamnya. Dengan kata lain, upaya peningkatan kinerja organisasi dilakukan melalui peningkatan kinerja masing-masing individu. Menurut Rivai (2005:63) kinerja adalah merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu Volume 4, No. 3, Agustus 2015-124
dan telah disepakati bersama. LAN (2008) mendefinisikan kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic scheme) suatu organisasi. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins, 2006:107). Howell dan Dipboye (dalam Munandar, 2009:350) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya yaitu aspek- aspek seperti gaji atau upah yang diterima, kondisi kerja dan sikap pimpinan. Dengan kata lain, kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan sehingga disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi (Kreitner 2005:273). As ad (2005:104) berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi paling sering didefinisikan sebagai (1) keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; (2) keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; (3) keyakinan te rtentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi (Luthan, 2006:249). Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi dan kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi. Budaya Kerja Menurut Amnuai dalam Tika (2006:4) Budaya kerja adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggotaanggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalahmasalah adaptasi ekternal dan integrasi internal. Edward Burnett dalam Tika (2006:2) mengatakan bahwa budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota masyarakat. Sedangkan Vijay Sathe dalam Tika (2006:2) mengatakan bahwa budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat. Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang 125 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015
datang dari dalam diri pegawai yang mengaktifkan, menggerakkan serta mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan. Karena itu, kunci motivasi adalah memahami hubungan kebutuhan, dorongan dan tujuan (Rivai, 2006:148). Menurut French dan Raven dalam Sule dan Kurniawan (2005:235), motivasi adalah sesuatau yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Krietner (2005:248), motivasi adalah proses-proses psikologis meminta mengarahkan, arahan, dan menetapkan tindakan sukarela yang mengarah pada tujuan. Robins (2006:213), motivasi didefinisikan sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Intensitas terkait seberapa jauh seseorang berusaha, yang memiliki arah yang jelas dan waktu untuk mencapai sasaran tersebut. Motivasi sebagai alat pemberi semangat yang meningkatkan kinerja. Iklim Organisasi Forehand dan Glimer dalam Srivastav (2006:125) mendefinisikan iklim organisasi adalah perpaduan dari karaktristik-karaktristik organisasi yang terintegrasi secara konseptual. Karaktristik organisasi dijabarkan dalam keperibadian organisasi dan pengaruhnya terhadap motivasi dan tingkah laku dari anggota dalam suatu organisasi. Iklim organisasi adalah hasil dari interaksi antar struktur organisasi, sistem, budaya, tingkah laku pimpinan dan kebutuhankebutuhan psikologis pegawai. (Sivastav, 2006:125). George Litwin dan Robert Stringer dalam Alavi dan Jahandari (2005:250) mendefinisikan iklim organisasi adalah persepsi orang dalam organisasi dimana ia bekerja dan pandangan atau perasaannya tentang dimensi-dimensi seperti kebebasan, struktur organisasi, upah dan gaji, kehati-hatian dan ketulusan hati dan dukungan terhadap organisasi. METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Sebagai objek penelitian adalah komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi, kepuasan kerja pegawai dan kinerja dinas (SKPD) sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, jumlah populasi yakni keseluruhan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie yang berjumlah 1529 orang. Agar sampel yang diperoleh representative, peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008:108), sebagai berikut : Keterangan : n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi e = Nilai kritis (9%) Jadi besarnya sampel minimum dapat dihitung sebagai berikut: Volume 4, No. 3, Agustus 2015-126
n = 1529 1 + 1529 (0,09) = 1529 13,3849 = 114,23 114 orang Pemilihan sampel berdasarkan de-sain Probabilitas, dimana setiap sampel dipilih berdasar prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Sampel yang dipilih adalah menerapkan pola sampel proporssional random sampling dimana Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie tersebar pada 28 unit kerja (lokasi/wilayah) dan jumlah sampel pada setiap unit kerja proporsional dengan jumlah pegawai pada setiap unit kerja tersebut. Metode Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Hasil penelitian secara parsial menyebutkan bahwa variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substrktur 1 Pegaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian X1 Y 0,195 0,003 Ho ditolak X2 Y 0,318 0,000 Ho ditolak X3 Y 0,117 0,033 Ho ditolak X4 Y 0,410 0,000 Ho ditolak Adapun persamaan untuk substruktur 1 adalah sebagai berikut: Y = 0,195X 1 + 0,318X 2 + 0,117X 3 + 0,410X 4 + 0,559ε 1 Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (60,047 > 2,45) pada tingkat signifikansi 0,000. Besarnya pengaruh secara simultan dari keempat variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien R 2 dimana nilai R 2 adalah sebesar 0,688, artinya sebesar 68,8% nilai dari variabel kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh variabel komitmen orgaisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi, sedangkan sisanya 31,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi, Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Hasil penelitian secara parsial menyebutkan bahwa variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh 127 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015
secara signifikan terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Hal ini dapat dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substrktur 2 Pegaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian X1 Z 0,284 0,000 Ho ditolak X2 Z 0,246 0,007 Ho ditolak X3 Z 0,115 0,036 Ho ditolak X4 Z 0,229 0,014 Ho ditolak Y Z 0,197 0,038 Ho ditolak Adapun persamaan untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut: Y = 0,284X 1 + 0,246X 2 + 0,115X 3 + 0,229X 4 + 0,197Y + 0,545ε 2 Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (51,119 > 2,30) pada tingkat signifikansi 0,000. Besarnya pengaruh secara simultan dari kelima variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien R 2 dimana nilai R 2 adalah sebesar 0,703, artinya sebesar 70,3% nilai dari variabel kinerja Dinas Kesehatan dipengaruhi oleh variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja, sedangkan sisanya variabel lain di luar penelitian ini. 29,7% dipengaruhi oleh Pengaruh Tidak Langsung Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui Kepuasan Kerja 0,497 Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja pegawainya. Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dapat dijelaskan pada gambar 1 berikut ini. 0,079 0,767 0,508 0,145 0,101 X1 X2 X3 X4 0,318 0,195 0,117 0,410 ε1 ε 1 = 0,559 0,284 0,229 0,246 0,115 0,197 Gambar 1. Diagram jalur pengaruh langsung dan tidak langsung Gambar di atas memberikan informasi bahwa komitmen organisasi (X 1), budaya kerja (X 2) motivasi (X 3), iklim organisasi (X 4) dan kepuasan kerja (Y) berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (Z). Hasil perhitungan terhadap besaran pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total masing-masing variabel Y ε 2 = 0,545 Volume 4, No. 3, Agustus 2015-128 ε2 Z
eksogen terhadap variabel endogen dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Hasil estimasi pengaruh langsung dan tidak langsung Variabel Koefisien Jalur Langsung Pengaruh Tidak Langsung Melalui Y 129 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Total X 1 Y 0,195 0,195-0,195 X 2 Y 0,318 0,318-0,318 X 3 Y 0,117 0,117-0,117 X 4 Y 0,410 0,410-0,410 X 1 Z 0,284 0,284 X 2 Z 0,246 0,246 X 3 Z 0,115 0,115 X 4 Z 0,229 0,229 0,195 x 0,197 = 0,038 0,318 x 0,197 = 0,063 0,117 x 0,197 = 0,023 0,284+ 0,038 = 0,322 0,246+ 0,063 = 0,309 0,115+ 0,023 = 0,138 0,410 x 0,197 = 0,081 0,229+ 0,081 = 0,310 Y Z 0,197 0,197-0,197 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Secara deskriptif, hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi, kepuasan kerja, komitmen organisasi, budaya kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie cenderung kurang baik sedangkan motivasi dan iklim organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie sudah baik. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen organisasi, budaya kerja motivasi, iklim organisasi, dan kepuasan kerja pegawai baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. 4. Secara tidak langsung komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, perlu dilakukan usaha-usaha mening-katkan kepuasan kerja seperti mening-katkan kepuasan pegawai terhadap manajemen dan lebih memperhatikan kondisi kenyamanan lingkungan kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. 2. Untuk meningkatkan komitmen organisasi yang akan berdampak pada kinerja organisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie perlu melakukan usaha-usaha seperti membuat pegawai merasa menjadi bagian dari keluarga besar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dan membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie memiliki arti yang sangat besar bagi pegawai. 3. Budaya kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie juga perlu ditingkatkan yaitu dengan melakukan usaha-usaha seperti membina kekompakan antar bidang dalam bekerja sehingga dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dan memberi imbalan seperti kenaikan gaji, promosi dan sebagainya didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya
atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alavi, et. al., 2005. The Organizational Climate Of Kerman Shahid Bahonar University, Public Personnel Management, Vol.34, No.3. As ad, M. 2005. Psikologi Industri, Edisi Keenam, Liberty: Yogyakarta. Kreitner, Robert dan A. Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, Salemba Empat: Jakarta. Sule, E. Trisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen, Edisi Kesatu, Penerbit Prenadi Media: Jakarta. Sunarto. 2005, Manajemen Karyawan, Amus: Yogyakarta. Tika, P. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara: Jakarta. Umar, H. 2008. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. LAN. 2008. Teknik Penyusunan Kinerja/Berkinerja Tinggi, LAN-RI: Jakarta. Luthan, F. 2006. Perilaku Organisasi, Andi: Yogyakarta. Mangkunegara dan A. Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya: Bandung Munandar, dkk. 2009. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan, Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas. Rivai, V. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan :Dari Teori Ke Praktek. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Indeks: Jakarta. Simanjuntak dan Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja.. Lembaga Penerbit FE-UI: Jakarta. Srivastav dan A. Kumar. 2006, Organizational Climate as a Dependent Variable, relationship with role stress, coping strategy and personal variables, Journal Of Management Research, Vol.6, No.3, Dec. Volume 4, No. 3, Agustus 2015-130