Kritik sastra. Kelas XII Bahasa Semester 2

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

Daftar Pustaka. Sumber dari buku:

Daftar Pustaka. Sumber dari buku:

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

XII. PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA A.Bahasa dan Sastra Indonesia. Satuan Pendidikan : SMA/MA : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 4 :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

SILABUS PEMBELAJARAN

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI NASKAH DRAMA MELALUI MODEL BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa dan Sastra Indonesia 3

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

RENCANA PEMBELAJARAN (RP)

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran/Kode : Bahasa Indonesia 4 (IND 4) Beban : 2 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

Nama Mahaiswa :... Kelas :...

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMBACA INTENSIF. Menentukan

kemanusiaan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai kebudayaan dan meningkatkan

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Transkripsi:

Kritik sastra Kelas XII Bahasa Semester 2

Standar Kompetensi 9.2. penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Kompetensi Dasar 9. menulis esai dan kritik sastra

Indikator Menyusun sinopsis karya sastra Mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut Membahas segi-segi tertentu dari karya sastra yang sudah dideskripsikan (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik) Menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)

Materi Kritik sastra dan esai merupakan suatu cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan analisis, penafsiran, serta penilaian sebuah teks sastra. Orang yang melakukannya disebut kritikus sastra. Dia diharapkan memahami terlebih dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat sebuah kritik sastra. HB. Jassin pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan dianggap sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal, maka karyanya dianggap bermutu dan bernilai sastra tinggi.

Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan empat komponen berikut ini. a. Data atau fakta b. Inference atau kesimpulan c. Evaluasi atau judgment d. Penilaian Selain itu, juga harus didukung oleh intuisi penulis secara tajam dan kritis. Dalam hal ini seseorang memberikan kritik sastra haruslah memahami banyak hal, diantaranya: a. Teori sastra b. Teori kritik c. Prinsip-prinsip syarat dalam mengkritik suatu karya

Idealnya pendekatan instrinsik dan pendekatan ekstrinsik merupakan pendekatan dasar dalam menelaah melalui tahapan-tahapan : 1. Pemaparan 2. Analisis 3. Penafsiran 4. Penilaian

Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus. Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu Anda perhatikan hal-hal berikut. a. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik. b. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung. c. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra. d. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema. e. Memulai untuk menulis kritik atau esai. f. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi. g. Mengirimkan ke media massa cetak.

Selain langkah-langkah di atas, secara konkret Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini. a. Menentukan tema b. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai). c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung. d. Membuat kerangka (kritik atau esai). e. Membuat isi (kritik atau esai). F. Penutup atau kesimpulan. Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis kritik dan esai, baik di bidang sastra maupun nonsatra dengan baik. Untuk memperoleh kualitas yang baik, lakukan secara rutin untuk menulis kritik dan esai.

Ide atau gagasan adalah pikiran utama atau pikiran pokok dalam suatu paragraf atau wacana. Setelah Anda melakukan penulisan kritik dan esai secara berkesinambungan, dapat menyampaikan ide dan gagasan dalam tulisan tersebut. Penuangan gagasan dalam suatu tulisan dapat dilakukan dengan penalaran berikut ini. a. Penalaran deduktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di awal paragraf. b. Penalaran induktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di akhir paragraf. Dengan kedua penalaran tersebut, ide dan gagasan yang ingin Anda tuangkan dalam kritik dan esai dapat dipahami pembaca secara jelas

Latihan Soal Ada konspirasi dalam diri Menyiapkan air sembilan Kematian lahutku (AS. Sumbawi) Dilihat dari gaya pengarang dalam mengungkapkan isinya, puisi di atas menggunakan. a. keterlibatan konteks b. keterlibatan buku-buku sastra c. keterlibatan jiwa d. keterlibatan makna e. keterlibatan guru sastra

Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5

Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5

Karya sastra yang dikatakan memiliki norma estetika adalah karya sastra yang. a. membentuk kenikmatan dan rasa indah b. mampu menghidupkan atau memahami pengetahuan pembaca c. menyajikan masalah-masalah norma moral, susila, dan keagamaan dalam bentuk yang bertanggung jawab dan matang d. tidak terikat pada waktu dan tempat e. mengungkapkan fakta dalam realitas secara langsung

Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5

Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5

Di dalam Layar Terkembang karya S. Takdir Alisjahbana, Yusuf akhirnya tidak kawin dengan Maria karena. a. Maria adalah gadis yang lebih suka bergaul dengan orang kebanyakan b. Yusuf lebih tertarik kepada Tuti yang suka berorganisasi c. Maria meninggal dunia karena sakit d. Maria meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas e. Tuti berhasil meyakinkan Maria bahwa Yusuf suka menyeleweng dengan gadis lain

Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5

Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5

Pada dasarnya, seorang kritikus sastra harus tahu benar dasar pemikiran dan teori-teori sastra untuk memperkuat kritikan yang akan disampaikan. Seorang kritikus yang baik sudah semestinya bisa memberikan argumentasi yang meyakinkan. Jadi untuk mengkritik sebuah karya sastra tidak semudah yang kita bayangkan, meskipun yang melatarbelakangi sebuah kritik adalah ketidakpuasan yang melahirkan sebuah argumen. ( FX. Onny S, Talenta) Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan permasalahan dalam penggalan kritik di atas adalah.

a. Seorang kritikus sastra harus tahu benar tentang dasar pemikiran dan teori-teori yang sesuai untuk memperkuat kritikannya b. Kritikus yang baik hanya mencari segi kelemahan isi karya sastra yang dikritiknya tanpa memberi solusinya. c. Seorang kritikus harus mampu memberikan argumentasi yang meyakinkan d. Untuk mengkritik sebuah karya sastra tidak sekedar mencari kekurangannya saja, tetapi harus disertai argumentasi yang benar e. Meskipun yang melatarbelakangi kritik adalah ketidakpuasan, namun untuk mengkritik sebuah karya sastra tidak semudah yang kita bayangkan.

Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5

Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5

Cara menutup cerita membuat pembaca mengulang kembali agar dapat mengerti dan menikmati cerita yang disampaikan. Pembaca bertanya-tanya tentang akhir cerita selanjutnya. Banyaknya bahasa Melayu dan bahasa Belanda yang digunakan membuat pembaca tidak mengerti. Pemakaian ungkapan dan kiasan dalam kalimat menjadikan cerita agak terasa berat. Untuk dapat memahami cerita ini pembaca terpaksa berpikir lebih dalam. Kalimat kritik yang menyoroti kelemahan novel dalam petikan tersebut adalah a. Perlu pemikiran dan konsentrasi untuk memahami isi cerita. b. Ungkapan yang sering digunakan menjenuhkan bagi para pembaca. c. Cerita kurang dapat dipahami karena jalan cerita tidak begitu jelas. d. Terdapatnya bahasa yang kurang dapat dipahami pada masa kini. e. Pemakaian ungkapan dan kiasan menjadikan cerita agak terasa berat.

Selamat, Anda Benar! Lanjutkan Klik di sini

Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5

Uji Kompetensi Klik Uji Kompetensi

Referensi Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press. Samad, Daniel. 1997. Dasar-Dasar Meresensi Buku. Jakarta: PT Gramedia. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Erlangga.

Penyusun PENYUSUN Nama : NURHADI, S.Pd. Institusi : SMA N 1 Boja E-mail : mrnurhadiboja@gmail.com