KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi"

Transkripsi

1

2 KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri gorontalo Jl.Jendral Sudirman No.6 Kota Gorontalo ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yakni(1) bagaimanakah kemampuan menentukan topik makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(2) bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi masalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(3) bagaimanakah merumuskan masalah makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(4) bagaimanakah kemampuan mengembangkan gagasan dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(5) bagaimanakah kemampuan menggunakan bahasa indonesia dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perolehan kemampuan mahasiswa yang berkategori baik atau nilai 35 sebanyak 14 orang, yang berkategori cukup atau memperoleh nilai 25 sebanyak 57 orang, dan kategori kurang atau memperoleh nilai 15 sebanyak 59 orang, sehingga secara keseluruhan dengan mengacu pada standar bahwa kemampuan mahasiswa dikatakan berhasil bila minimal memenuhi kriteria cukup dan maksimal kriteria baik. Dengan demikian, kemampuan mahasiswa dalam penyusunan makalah sebesar 54,62% (diperoleh dari akumulasi kategori baik dan kategori cukup yakni sebanyak 14 dan 57 orang). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kemampuan menyusun karya ilmiah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia universitas negeri gorontalo dapat dikategorikan kurang mampu. Kata kunci: kemampuan, menyusun, karya ilmiah, mahasiswa. Salah satu karya ilmiah yang sering kali ditulis atau disusun seorang mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas perkuliahan. Penyusunan karya ilmiah itu dianggap sebagai hal yang sulit

3 bagi mahasiswa. Sulit karena mahasiswa harus menuangkan gagasan-gagasan secara sistematis, logis, dan inovatif. Berdasarkan hasil observasi hanya sedikit mahasiswa yang memahami proses penyusunan makalah secara lengkap. Biasanya yang diketahui hanyalah judul, kemudian mencari materi dan menyusun, tanpa melakukan analisis secara lengkap, sehingga seringkali makalah yang disajikan tidak memenuhi sebagai syarat karya ilmiah. Sebagaimana dinyatakan oleh Pateda (2004:121) bahwa satu tulisan ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan, baik tanggung jawab ilmiah, tanggung jawab moral, maupun tanggung jawab teknis. Tanggung jawab mengandung pengertian pula buku acuan, sumber data adalah hasil kerja keras, hasil pergumulan antara idealisme, kemampuan intelektual, kesungguhan, situasi lapangan dan diri sendiri, serta tanggung jawab moral sebagai ilmuan. Penulisan karya ilmiah bukan sekadar mempertimbangkan aspek moral, hukum, dan ilmiah, melainkan juga mempertimbangkan aspek isi dan format. Langan (dalam Pateda, 2004: ) mengembangkan sebuah gagasan yang berisi syarat penulisan karya ilmiah, yakni: komunikatif, bernalar, ekonomis, berdasarkan landasan teori yang kuat, relevan dengan ilmu yang dibahas, didukung data yang meyakinkan, ditopang oleh kepustakaan mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan. Unsur komunikatif dalam karya ilmiah artinya sebuah tulisan ilmiah sebaiknya mampu dibaca tanpa harus membutuhkan penafsiran lebih mendalam bagi pembaca, atau dengan kata lain setiap ide atau gagasan tertulis tidak memaksa pembaca untuk berpikir secara berlebihan untuk menafsirkan maksud dan tujuan tulisan. Karya ilmiah juga tidak terlepas dari landasan teori. Konsep yang hendak dibangun bukan hanya isi pikiran penulis, melainkan berangkat dari teori yang relevan dan mudah ditelaah oleh penulis itu sendiri. Melalui teori, karya ilmiah benar-benar mampu menyajikan masalah dengan logika dan struktur yang sangat lengkap, sehingga relevansi keilmuan yang dibangun tetap konsisten pada bidang masalah yang digarap.

4 Sehubungan dengan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) deskripsi kemampuan menentukan topikmakalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(2) deskripsi kemampuan mengidentifikasi makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(3) deskripsi kemampuan merumuskan masalah makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(4) deskripsi kemampuan mengembangkan gagasan dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(5) deskripsi kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini diidentifikasikan untuk menentukan topik, menentukan identifikasi masalah, merumuskan masalah, gagasan masalah dan penggunaan bahasa. Yang dimaksud dengan kemampuan dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo memilih tema, menentukan topik, identifikasi masalah, dan merumuskan masalah dalam penyusunan atau penulisan makalah secara ilmiah. Karya ilmiah dalam penelitiani ini adalah makalah yang ditulis oleh mahasiswa dalam rangka tugas pada mata kuliah Menulis Karya Ilmiah Tahun Akademik 2012/2013. Menurut Djunaedi (2002:13) bahwa ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

5 Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Cholid, dkk (2001:9) bahwa sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Menurut Susilo (1995:11) bahwa karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. Seperti dikemukakan oleh Chaer (2007:4-5) bahwa dalam memperoleh pengetahuan yang benar, ada dua jenis kegiatan yang dilakukan: (1) kegiatan yang bersifat ilmiah, dan (2) kegiatan yang bersifat nonilmiah. suatu kegiatan ilmiah dilakukan melalui penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori ilmiah tertentu. Teori ini berkembang melalui penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasar atas data empiris, konsistensi teori, dan kemantapan internal bila melakukan kajian yang sama. Kegiatan nonilmiah dilakukan tanpa adanya teori dan prosedur tertentu, melainkan hanya berdasarkan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan atau coba-coba, dan pendapat otoritas ilmiah/pikiran kritis. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. Menurut pemahaman penulis bahwa bahasa baku dan keefektifan penulisan mencakup hal-hal berikut. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

6 Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. Hal ini seperti dikemukakan pula oleh Poewadaminta (1997:38) bahwa struktur karya ilmiah meliputi: judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka. METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yakni menggambarkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah. Oleh karena itu, jenis penelitian ini dianggap valid untuk menggambarkan kemampuan mahasiswa menyusun makalah di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Populasi Menurut Sugiyono (2010: 80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2011/2012. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 81). Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan pada mahasiswa Angkatan 2011/2012 Kelas C dengan jumlah 26 orang. Teknik pengumpulan data rubrik penilaian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh

7 Sugiyono (2010:148) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, atau dengan kata lain fenomena ini disebut variabel penelitian. Sehubungan dengan itu, instrumen penelitian ini adalah portofolio menyusun karya ilmiah (makalah). Makalah-makalah tersebut digunakan sebagai variabel penelitianyang dinilai dan diberikan presentase yang sesuai. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tesdengan menggunakan teknik skala. Skala adalah alat untuk mengukur rentang nilai. Dalam hal ini, digunakan skala penilaian berskala seratus (10-100). Pemberian nilai ini disesuaikan dengan empat indikator penelitian.berikut tabel rubrik penilaian tes kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah. HASIL DAN PEMBAHASAN Menulis karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh mahasiswa, termasuk pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Subjek penelitian ini ialah mahasiswa angkatan 2011/2012 tentang kemampuan menentukan topik, identifikasi masalah, menentukan masalah, pengembangan gagasan, dan penggunaan bahasa.kelima indikator ini mejadi fokus penelitian ini, sehingga data dapat dideskripsikan sebagai berikut. Kemampuan Menentukan Topik dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Setelah mahasiswa memilih tema tulisan, berikutnya harus bisa menentukan topik. Topik biasanya dirumuskan dalam sebuah formulasi judul tulisan. Rumusan judul ini harus singkat, padat, jelas, dan mewakili masalah atau variabel yang dibahas atau diulas. Topik juga harus mencerminkan klasifikasi kajian, baik itu kajian kualitatitf atau kajian kuantitatif. Ada beberapa keunikan yang ditemukan ketika melakukan pengumpulan data terhadap kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik. Ditemukan hampir semua judul yang ditulis oleh mahasiswa sebenarnya bukan merupakan judul yang baik, tetapi mirip kalimat biasa. Selain itu, judul yang dirumuskan kurang relevan dengan tema yang seharusnya melandasi tulisan mahasiswa. kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik setelah memilih tema makalah yang ditulis. Kemampuan mahasiswa Angkatan 2011/2012 sangat

8 bervariasi dengan rata-rata pencapaian sebesar 25,38 atau sebanyak 23 orang berkategori baik dan cukup. Kemampuan mahasiswa dipengaruhi oleh pemahaman terhadap rumusan topik atau substansi tulisan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik berbeda-beda, dengan pengelompokkan; 3 orang atau 11,54% berkategori baik, 20 orang atau 76,92% berkategori cukup, dan 3 orang atau 11,54% berkategori kurang. Kemampuan Mengidentifikasi Masalah dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Identifikasi masalah dapat dikatakan sebagai proses mengenal atau menafsirkan masalah-masalah lain dari masalah pokok. Untuk dapat mengidentifikasi masalah, perlu kemampuan untuk memperkirakan masalahmasalah yang bisa saja muncul dengan tema yang dibahas. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2011/2012 seperti masih kurang memahami cara mengidentifikasi masalah dalam karya ilmiah. Ada kemungkinan disebabkan oleh keraguan dan penafsiran mahasiswa tentang identifikasi dan rumusan masalah yang tidak bisa dibedakan. Bila dibandingkan dengan dua indikator sebelumnya, kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam memberikan identifikasi cukup rendah. Hal ini sebagaimana rata-rata capaian hanya sebesar 17,69. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan mahasiswa dalam memberikan identifikasi masalah dalam makalah lebih banyak berkategori cukup. Kemampuan mahasiswa yang berkategori baik berjumlah 7 orang atau 26,92%, dan kemampuan mahasiswa berkategori kurang 19 orang atau 73,08%. Kemampuan Merumuskan Masalah dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Menentukan masalah atau kemampuan merumuskan masalah dalam penulisan karya ilmiah merupakan salah satu persyaratan utama, guna memperoleh kerangka proses penjabaran gagasan atau ide sesuai dengan teoriteori yang diterapkan. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya atau

9 pernyataan yang membutuhkan tindakan-tindakan ilmiah. Hasil rumusan masalah harus mewakili atau mencerminkan judul atau variabel-variabel yang ditulis. Rumusan masalah juga tidak boleh terlalu banyak, dan dapat saja berubah setelah melakukan penelitian atau pengumpulan data, tergantung pada fakta atau data di lapangan. kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam merumuskan masalah sangat bervariasi dengan rentang skala nilai terendah sebesar 15 dan tertinggi 35. Capaian kemampuan ini ditentukan oleh hal-hal tertentu yang akan dibahas pada bagian pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan mahasiswa yang mencapai kategori baik sebanyak 7 orang atau 26,92%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 12 orang atau 46,15%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 7 orang atau 26,92%. Kemampuan Mengembangkan Gagasan dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Kemampuan mengembangkan gagasan dalam penulisan karya ilmiah merupakan hal penting untuk memperoleh keutuhan ide.pengembangan gagasan yang paling umum dikenal ialah pengembangan induktif dan deduktif. Pola pengembangan induktif ialah pengembangan paragraf dari hal-hal umum ke halhal khusus, sedangkan pola pengembangan deduktif ialah pengembangan paragraf dari hal-hal khusus ke hal-hal umum. Selain itu, dalam pengembangan gagasan juga dikenal adanya kohesi dan koherensi sebagai keutuhan dan hubunganhubungan antara kalimat-kalimat serta keterkaitan antara alinea yang satu dengan alinea yang lainnya, sehingga keseluruhan akan membentuk sebuah wacana dan mengandung gagasan produktif. kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam mengembangkan gagasan sangat bervariasi dengan rentang skala nilai terendah sebesar 15 dan tertinggi 35. Capaian kemampuan ini ditentukan oleh hal-hal tertentu yang akan dibahas pada bagian pembahasan hasil penelitian.

10 kemampuan mahasiswa yang mencapai kategori baik sebanyak 1 orang atau dengan persentase 3,85%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 9 orang atau dengan persentase 34,62%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 16 orang atau 61,54%, sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan gagasan masih dianggap rendah. Kemampuan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Kemampuan menggunakan bahasa dalam makalah dianggap sebagai persyaratan mutlak.melalui penggunaan bahasa yang baik dan benar, isi atau materi yang dikembangkan justru lebih bernilai dan ilmiah. Pemakaian bahasa Indonesia dalam makalah merupakan persyaratan mutlak. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca mampu menangkap informasi yang disajikan dalam makalah. Penggunaan bahasa Indonesia tidak sekadar baik dan benar, melainkan didukung oleh kemampuan untuk menerapkan Ejaan yang Disempurnakan, memahami pedoman pembentukan istilah, serta memahami kosakata baku sesuai yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam menggunakan bahasa terkategori masih rendah secara klasikal. Hal ini sesuai dengan rata-rata capaian hanya mencapai 20,77. Capaian kemampuan ini ditentukan oleh hal-hal tertentu yang akan dibahas pada bagian pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan penelitian diperoleh informasi bahwa persentase kemampuan mahasiswa yang mencapai kategori baik sebanyak 3 orang atau 11,54%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 9 orang atau dengan persentase 34,62%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 14 orang atau 53,85%, sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa masih dianggap rendah. PEMBAHASAN Menulis karya ilmiah berupa makalah pada dasarnya merupakan proses pembiasaan yang diberikan kepada mahasiswa, untuk menyikapi masalah atau

11 fenomena kebahasaan atau kesastraan, dengan menggunakan sudut pandang atau teori yang sesuai. Dalam penulisan, mahasiswa dituntut untuk mengetahui kejelasan struktur penulisan, dimulai dari menentukan topik, menentukan judul, mengidentifikasi masalah-masalah, dan merumuskan masalah secara tepat. Sebagaimana dinyatakan oleh Pateda (2004:121) bahwa satu tulisan ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan, baik tanggung jawab ilmiah, tanggung jawab moral, maupun tanggung jawab teknis. Tanggung jawab mengandung pengertian pula buku acuan, sumber data adalah hasil kerja keras, hasil pergumulan antara idealisme, kemampuan intelektual, kesungguhan, situasi lapangan dan diri sendiri, serta tanggung jawab moral sebagai ilmuan. Dengan kata lain penulis harus mengindahkan norma sosial yang berlaku, norma agama, hukum, dan peraturan yang berlaku. Bila tidak, tulisan ilmiah itu akan menimbulkan keresahan yang mengakibatkan penulisnya harus berurusan dengan pihak penegak hukum. SIMPULAN Kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik dikelompokkan menjadi; 3 orang atau 11,54% berkategori sangat baik, 20 orang atau 76,92% berkategori baik, dan 3 orang atau 11,54% berkategori cukup. Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah dalam makalah lebih banyak berkategori cukup. Kemampuan mahasiswa yang berkategori baik berjumlah 7 orang atau 26,92%, dan kemampuan mahasiswa berkategori kurang 19 orang atau 73,08%. Kemampuan mahasiswa dalam merumuskan masalah yang mencapai kategori baik sebanyak 7 orang atau 26,92%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 12 orang atau 46,15%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 7 orang atau 26,92%. Kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan gagasan, sebanyak 1 orang atau 3,85% berkategori baik, 9 orang atau 34,62% berkategori cukup, dan 16 orang atau 61,54% berkategori kurang. Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa dalam klasifikasinya sebanyak 3 orang atau 11,54% berkategori baik, 12 orang atau 34,62% berkategori cukup, dan 14 orang atau 53,85% berkategori kurang. Kemampuan kumulatif mahasiswa yang berkategori baik atau nilai 35 sebanyak 14 orang, yang berkategori cukup atau memperoleh nilai 25 sebanyak 57 orang, dan kategori

12 kurang atau memperoleh nilai 15 sebanyak 59 orang, sehingga secara keseluruhan dengan mengacu pada standar bahwa kemampuan mahasiswa dikatakan berhasil bila minimal memenuhi kriteria cukup dan maksimal kriteria baik. SARAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat sulit untuk dipenuhi oleh mahasiswa, atau dengan kata lain tidak semua mahasiswa mampu menulis. Dalam dunia akademik, mahasiswa senantiasa diberikan tugas-tugas berupa menulis makalah, baik sebagai tanggung jawab akademik maupun ilmiah. Untuk meningkatkan kemampuan menulis pada mahasiswa terutama dalam memilih tema, menentukan topik, identifikasi masalah, dan merumuskan masalah, diperlukan langkah-langkah yang bisa menjadi solusi atau saran. 1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebaiknya secara berkesinambungan melatih dan mengasah kemampuan menulisnya, terutama dalam menulis karya ilmiah, dengan dasar pengembangan pada mata kuliah menulis. 2) Para pendidik atau dosen pengampu mata kuliah dapat memberikan bimbingan secara teratur dan individual kepada mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan menulisnya, baik dari segi struktur, isi, dan pengembangan materi yang disajikan dalam makalah. 3) Peneliti lanjutan dapat meneruskan kajian terhadap kemampuan menulis karya ilmiah, baik di perguruan tinggi maupun di tingkat pendidikan dasar dan menengah. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul a. Kajian Bahasa. Struktur Internal, Pemakaian, dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul b. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta Rineka Cipta Cholid, Narbuko,dkk Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara Djunaedi Suplemen Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Edisi Kedua-Juni Yogyakarta: PPs Perencanaan Kota dan Daerah, UGM Pateda, Mansoer a. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Gorontalo: Viladan Pateda, Mansoer b. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Gorontalo: Viladan Poewadaminta Karang Mengarang. Yogyakarta: UP. Karyono

13 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Susilo Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Duta Wacana

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu karya ilmiah yang sering kali ditulis atau disusun seorang mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas perkuliahan. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. oleh mahasiswa, termasuk pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. oleh mahasiswa, termasuk pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Menulis karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh mahasiswa, termasuk pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

Indriaty Matoka. (Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia) Pembimbing I : Dr. Fatmah AR. Umar, M. Pd. Pembimbing II: Salam, S. Pd, M.

Indriaty Matoka. (Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia) Pembimbing I : Dr. Fatmah AR. Umar, M. Pd. Pembimbing II: Salam, S. Pd, M. BENTUK PENALARAN DALAM SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN ILMU HUKUM KEMASYARAKATAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Indriaty Matoka (Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia) Pembimbing I : Dr. Fatmah AR. Umar,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan kalimat secara efektif

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan secara efektif dan analisis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seluruh aktivitas menulis, baik menulis puisi, novel, komentar di facebook, atauun karya ilmiah merupakan suatu proses kreatif. Selama

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 FOKUS KAJIAN 1. Makna karya ilmiah 2. Jenis-jenis karya ilmiah 3. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 1 Kode / SKS : PB012101 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Peranan dan fungsi bahasa Indonesia Sub Instruksional Khusus

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota

Lebih terperinci

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH Dosen : Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd. Rizski Audina 16210356 Eltria Anita Johan 16210436 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG 2017 Pengertian Karya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH METODOLOGI PENULISAN ILMIAH Pertemuan Ke-2 Karya Ilmiah :: Noor Ifada :: noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 POKOK BAHASAN Pengertian Karya Ilmiah Jenis Karya Ilmiah Sikap Ilmiah

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. BAHASA INDONESIA Modul ke: PENULISAN KARYA ILMIAH Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Karya Ilmiah Adalah hasil kreasi manusia yang didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

Lebih terperinci

MATERI KARYA TULIS ILMIAH

MATERI KARYA TULIS ILMIAH MATERI KARYA TULIS ILMIAH A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH MENULIS MAKALAH Makalah: Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Dalam arti lain makalah juga bermakna sebagai tulisan resmi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia

Lebih terperinci

SILABUS, RPP, RPS BAHASA INDONESIA. Program Studi Informatika FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

SILABUS, RPP, RPS BAHASA INDONESIA. Program Studi Informatika FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS PGRI SEMARANG SILABUS, RPP, RPS BAHASA INDONESIA Program Studi Informatika FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS PGRI SEMARANG RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Jl. Sidodadi Timur No. 24 - Dr. Cipto Semarang,

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli. Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).

Lebih terperinci

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Melalui pendidikan, manusia yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya, manusia yang tidak bisa apa-apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa di sekolah bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa. Keterampilan tersebut terdiri dari empat aspek, yaitu mendengar, berbicara, membaca,

Lebih terperinci

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

Teknis Penulisan Karya Ilmiah

Teknis Penulisan Karya Ilmiah Modul ke: Teknis Penulisan Karya Ilmiah Silahkan mencoba menulis karya ilmiahsesuai dengan sistematika yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Sifat dan Bentuk Karangan

Sifat dan Bentuk Karangan Sifat dan Bentuk Karangan by webmaster - Wednesday, December 02, 2015 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=51 Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam

Lebih terperinci

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti A. Pendahuluan Format proposal penelitian biasanya sudah ditetapkan dalam rambu-rambu tawaran penelitian oleh pihak pemberi dana, oleh karena itu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia SKS : 3 Semester : 1 Kode MK : UNI612106 I. DESKRIPSI Mata kuliah ini adalah mata kuliah pengembangan kepribadian bahasa Indonesia. Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE Seriati, Cristanto Syam, Martono Pascasarjana Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak e-mail: Seriati.afhun@gmail.com

Lebih terperinci

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi PEMILIHAN TOPIK DAN OUTLINE PENULISAN KARYA ILMIAH Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang PENDAHULUAN Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jadi, syarat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Berdasarkan penelitian tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Berdasarkan penelitian tersebut BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian ini dilaksanakan di Gugus VIII Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran menulis

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

PKKF12102 BAHASA INDONESIA

PKKF12102 BAHASA INDONESIA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PKKF12102 BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN. Dwi Harsono

ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN. Dwi Harsono ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN Dwi Harsono ARTIKEL ILMIAH Karya tulis lengkap (KBBI) Suatu penyampaian ide dan gagasan tentang obyek kajian tertentu kepada pembaca menggunakan bahasa tulis dan mengikuti

Lebih terperinci

TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK

TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK PENGANTAR UMUM DAN KONTRAK BELAJAR Penjelasan umum tentang mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) Penjelasan Umum Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi

Lebih terperinci

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA oleh I Gede Tunas Adiyasa, NIM 0812011039 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan 18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

ABDUL JAMIL, S.KOM., MM TATA TULIS KARYA ILMIAH TAHUN AKADEMIK 2016/

ABDUL JAMIL, S.KOM., MM TATA TULIS KARYA ILMIAH TAHUN AKADEMIK 2016/ KONSEP KARYA ILMIAH ABDUL JAMIL, S.KOM., MM TATA TULIS KARYA ILMIAH TAHUN AKADEMIK 2016/2017 2016 1. Pengertian Karya Ilmiah >>Karya tulis ilmiah=karya ilmiah= Scientific paper Menurut Robert Day and Barbara

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF Moh. Mahmud Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAHASA TATA TULIS ILMIAH

BAHASA TATA TULIS ILMIAH BAHASA TATA TULIS ILMIAH BAHASA KARYA TULIS ILMIAH Syarat Keabsahan Baku Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga,

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SARI JAMANIAH NIM 100388201239

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 1 KODE / SKS : PP000108 / 2 Pertemuan 1 2. 3 Pokok Bahasan dan TIU Peranan dan fungsi bahasa Indonesia Agar memahami peran dan fungsi bahasa secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA 0 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI

Lebih terperinci

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Aas Asiah   Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu gabungan huruf, kata, dan kalimat yang menghasilkan suatu tuturan atau ungkapan secara terpadu sehingga dapat dimengerti dan digunakan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Intelektual dan Penulisan Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Intelektual dan Penulisan Karya Ilmiah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Intelektual dan Penulisan Karya Ilmiah Kemampuan berpikir analitis dan sintetis merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap intelektual (ilmuwan, cendekiawan) termasuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008) dalam bukunya yang berjudul Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008) dalam bukunya yang berjudul Metode 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2008) dalam bukunya yang berjudul Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak dapat berjalan baik, tanpa adanya kerja sama dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak dapat berjalan baik, tanpa adanya kerja sama dengan berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan merupakan bidang garapan yang menyangkut kepentingan segenap kalangan masyarakat yang lebih diprioritaskan untuk masa depan bangsa. Oleh

Lebih terperinci

Kritik sastra. Kelas XII Bahasa Semester 2

Kritik sastra. Kelas XII Bahasa Semester 2 Kritik sastra Kelas XII Bahasa Semester 2 Standar Kompetensi 9.2. penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Kompetensi Dasar 9. menulis esai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah A. Konsep Dasar Karya Ilmiah BAB 8 KARYA TULIS ILMIAH A. Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah B. Tahapan Penulisan C. Sistematika D. Bahasa karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi.

Bahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi. Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Oleh: Dudun Ubaedullah

Oleh: Dudun Ubaedullah Oleh: Dudun Ubaedullah Definisi Karya Ilmiah Rangkaian kegiatan penulisan secara sistematis yang didasari atas hasil penelitian dengan metode ilmiah untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang menulis paragraf telah dilakukan sebelumnya. Namun untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung 1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia Paragraf atau sering disebut dengan istilah alenia, dalam satu sisi kedunya memiliki pengertian yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto (2010: 2), penelitian

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian,

Lebih terperinci

TULI SAN POPULER & ARTI KEL I LMI AH

TULI SAN POPULER & ARTI KEL I LMI AH JURNAL ILMIAH, DAN METODOLOGI PELATI HAN PENULI SAN ARTI KEL I LMI AH Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2008 PRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. Menyusun suatu gagasan menjadi rangkaian bahasa tulis yang teratur,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam hal menciptakan keahlian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan tersebut dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan.

Lebih terperinci

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel KARYA TULIS ILMIAH Untuk mengungkapkan pikiran secara sistematis sesuai dengan kaidah keilmuan Untuk menyajikan nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoritis hasil pengkajian dan penelitian ilmiah Mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian terhadap Penelitian yang Relevan Sebelumnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian terhadap Penelitian yang Relevan Sebelumnya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian terhadap Penelitian yang Relevan Sebelumnya Sepanjang hasil penelusuran dan pengetahuan penulis, kajian tentang kemampuan menyusun karya ilmiah pada mahasiswa Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan urutan perolehan keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang terakhir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di

Lebih terperinci

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan

Lebih terperinci

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4 PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4 PERJALANAN PENELITIAN I. Menentukan apa II. Merencanakan bagaimana III. Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 Perencanaan penelitian Pelaksanaan Penelitian MENENTUKAN. APA? RESEARCH

Lebih terperinci