MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN P

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS PELATIHAN ASESOR

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

Pedoman BNSP 301 Rev DAFTAR ISI

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

PANDUAN MUTU PIHAK 1. Disahkan Oleh : Direktur LSP STMIK IKMI CIREBON

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

LSP-P1 SMKN 9 Bandung. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang memuat penerimaan permohonan sampai penerbitan sertifikasi kompetensi

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

PEDOMAN PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PENINGKATAN PERAN ASESOR,MASTER, DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI DALAM PROSES PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN (MPA)

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

B N S P M O D U L P MENGASES KOMPETENSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

LSP Teknologi Informasi Indonesia

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

9/26/2017. Jenis pekerjaan yang dihormati karena memiliki standar teknis spesifik atau etika profesi yang tinggi

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

FORMULIR PENDAFTARAN

TIK.JK JUDUL UNIT

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

Labibah Zain. 12 Januari 2012 di Menara Penninsula Hotel Jakarta dan materi ini adalah. BELUMFINAL karena masih harus masuk Tim Perumus.

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO

LSP PUSTAKAWAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN : MANFAAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP JENJANG KARIR PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

=================================== Pengembangan Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

Prosedur Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Mengacu pada PBNSP 201, 202, 206, 208, 210 dll

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT TERAMPIL

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

DAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

FORMULIR PENDAFTARAN

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT AHLI

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

Komite Akreditasi Nasional

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

Ir. Drs, Asrizal Tatang, MT Ketua Komisi Pelaksanaan Sertifikasi BNSP

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

Transkripsi:

MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN P.854900.041.01.

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN TP1. Menentukan pendekatan asesmen TP2. Mempersiapkan rencana asesmen/rpl. TP3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen. TP4. Mengorganisasikan asesmen.

ACUAN NORMATIF Regulasi teknis: PP 23/2004 tentang BNSP PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang SKKNI PERMENAKERTRANS 08/2012 tentang sistem sertifikasi Standar: P.854900.41.01: Merencanakan dan mengorganisasikan asesmen. Pedoman-pedoman BNSP terkait.

DESKRIPSI UNIT Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan mengorganisasikan proses asesmen, termasuk Recognition of Prior Learning / Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi.

PENGGUNAAN UNIT Seluruh jenis tujuan asesmen (Sertifikasi, RPL, RCC reasesmen, dll). Aspek kritis pada unit ini adalah pengembangan suatu rencana asesmen yang akan digunakan sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen berbasis kompetensi. Kontekstualisasi tolok ukur asesmen dan perangkat asesmen.

PENGGUNAAN UNIT (Lanjutan) Memberikan gambaran yang jelas tentang tanggung jawab asesor ataupun personil terkait lainnya. Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada konteks sebuah strategi asesmen.

Gambaran Umum Lingkup Kompetensi Asesmen

ASSESSMENT CONCEPTS TAA04 Units of Competency Assessment Strategy And System Assessment Plan Assessment Method and Tools TAAASS501B: Lead And Co-odinate Assessment System And Services TAACMQ501B: Develop Training and/or Assessment Organizational Policies And Procedures TAACMQ503B: Lead And Conduct Training and/or Assessment Evaluations TAADES501B: Design And Develop Learning Strategies TAAASS401C: Plan And Organize Assessment Developing Assessment Tools TAAASS403B: Develop Assessment Tools TAAASS301B: Contribute Assessment Assessment of Competence TAAASS402C: Assess Competence Assessment Validation TAAASS404B: Participate In Assessment Validation

PENTING Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus memberikan bukti: Mengembangkan Rencana Asesmen. Mengorganisasikan sumberdaya material dan manusia untuk mendukung proses asesmen. Minimum 2 kali pengalaman membuat perencanaan dan pengorganisasian asesmen.

Apa itu kompetensi Knowledge, Skills and Attitudes yang diperlukan oleh individu agar sukses menangani pekerjaannya Key Points: Knowledge: know why Skills: know how Attitude: how should

KOMPETEN Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan, yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang ditetapkan.

SKILL WORK PLACE ATTITUDE KNOWLEDGE

DIMENSI KOMPETENSI Task Skill Melaksanakan tugas individu Task Management Skills Contingency Management Skills Job/Role Environment Skills Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan Kemampuan merespon dan mengelola kejadian ireguler dan masalah Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja

COMPETENCY-BASED ASSESSMENT (CBA) Proses pengumpulan bukti-bukti dan membuat keputusan-keputusan tentang apakah kandidat mencapai atau tidak kompetensi. Asesmen berbasiskan standar Berbasiskan kriteria Berbasiskan Bukti Partisipatori

Sistem Pelatihan Kerja Nasional

Klasifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) L i s e n s i LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 VET LSP-Profisiensi S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i Sertifikasi Profisiensi Profesi: Memenuhi bukti kompetensi & terpelihara Memenuhi permintaan klien Memenuhi regulasi Profesi di perusahaan & Jejaring Memenuhi permintaan asesmen dari klien Profesi di perusahaan tempat kerja : Memastikan & memelihara kompetensi tenaga kerjanya Peserta didik, Alumni dan Profesi Memastikan & memelihara kompetensi peserta didikmya Profesi: Memenuhi persyaratan surveilance LSP Memelihara kompetensi

Sistem Nasional Sertifikasi Profesi

Sertifikasi dan Ketelusuran Kesesuaian

Harmonization On Conformity Assesssment and Its Traceability

Jenis-jenis Skema Sertifikasi Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional Skema Sertifikasi berdasarkan Paket Kompetensi (Cluster)

Pengembangan Skema Sertifikasi (PBNSP 201)

Skema Sertifikasi Kompetensi Generik

MENENTUKAN TP 1/ELEMEN 1 PENDEKATAN ASESMEN

1. Menentukan Pendekatan Asesmen 1.1 Mengidentifikasi/mengkonfirmasi Asesi, kemudian menetapkan/mengkonfirmasi tujuan dan konteks asesmen/rpl kepada orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum/ organisasi/ etika. 1.2 Membuat keputusan jalur asesmen, apakah asesmen dilakukan melalui RPL, jalur pembelajaran dan asesmen atau pendekatan kombinasi. 1.3 Mengakses strategi asesmen dan bila perlu menggunakannya untuk memandu pengembangan rencana asesmen. 1.4 Mengidentifikasi/mengkonfirmasi dan mengakses Acuan pembanding asesmen/rpl.

1.1 Mengidentifikasi peserta sertifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen Adalah lingkungan dimana hal itu akan dilakukan, baik yang akan dilakukan di tempat kerja maupun di suatu lingkungan yang disimulasikan. Sebagaimana halnya dengan tujuan asesmen, diperlukan diskusi dan konfirmasi konteks asesmen ini dengan setiap orang yang terlibat didalam proses.

Cara mengidentifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen Mengakses dan mempelajari form aplikasi permohonan sertifikasi yang diajukan peserta yang berisikan data-data peserta, tujuan asesmen serta konteks asesmen termasuk buktibukti yang dikumpulkan. Mengakses dan mempelajari skema sertifikasi terkait Mendiskusikan dan mengklarifikasi tujuan dan konteks asesmen dengan peserta, tim asesor dan pihak-pihak lain

1.2 Memaparkan semua komponen unit kompetensi Asesmen direncanakan dan diorganisasikan harus diarahkan kepada acuan pembanding asesmen. Jika mengidentifikasi unit-unit kompetensi sebagai acuan pembanding, pendekatan asesmen harus merefleksikan seluruh bagian dari unit

Cara mengonfirmasikan metode dan perangkat asesmen 1. Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan 2. Menetapkan perangkat asesmen berdasarkan pilihan metode asesmen 3. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan pihak terkait

1.3 Tujuan dan Jalur Asesmen Cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia adalah: Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah tersedia (bila ada) Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan Mengakses skema sertifikasi Adapun cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia adalah : Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah tersedia (bila ada) Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan Mengakses skema sertifikasi

1.4 Mengkonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen Acuan pembanding asesmen adalah kriteria terhadap peserta sertifikasi yang diases (atau pembelajaran sebelumnya yang direkognisi. Pada sektor pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagian besar acuan pemanding adalah unitunit kompetensi.

Cara untuk mengkonfirmasi acuan pembanding asesmen: 1. Mengakses dan mempelajari daftar unit kompetensi yang diajukan oleh peserta dalam form aplikasi 2. Mengakses skema sertifikasi dan mengidentifikasi daftar unit kompetensi yang dipersyaratkan 3. Mengidentifikasi acuan pembanding lain, dapat mencakup standar/spesifikasi produk, standar kinerja, standar kurikulum/silabus dan lain-lai 4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding dengan pihak terkait yang dapat mencakup peserta, tim asesor, LSP, TUK, komite skema dan lain-lain

Penugasan

TP 2/ELEMEN 2 MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN

TP2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN 2.1 Interpretasi Acuan pembanding asesmen guna menentukan bukti dan jenis-jenis bukti yang diperlukan sesuai dengan aturan-aturan bukti. 2.2 Apabila standar kompetensi digunakan sebagai acuan pembanding, Paparkan semua komponen standar kompetensi untuk menetapkan dan mendokumentasikan bukti yang akan dikumpulkan. 2.3 Interpretasi setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan proses asesmen. 2.4 Memilih metode asesmen/rpl dan perangkat asesmen berdasarkan bukti yang akan dikumpulkan untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen.

TP2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN (Lanjutan) 2.5 Identifikasi bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan dalam pengumpulan bukti dan dokumentasikan. 2.6 Klarifikasi peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses asesmen, mintakan persetujuan dan dokumentasikan. 2.7 Tentukan jangka waktu dan periode waktu pengumpulan bukti dan semua informasi dan dokumentasikan. 2.8 Konfirmasikan rencana asesmen dengan personel yang relevan.

Mempersiapkan rencana asesmen 2.1 Interpretasi acuan pembanding guna menentukan bukti dan jenis bukti. Bukti: suatu bahan yang dikumpulkan dalam rangka membuktikan pencapaian kompetensi asesi sebagaimana dipersyaratkan unit/sejumlah unit standar kompetensi. Jenis-jenis bukti: Langsung Tidak langsung Tambahan

JENIS BUKTI BUKTI LANGSUNG Bukti yang diperoleh /dikumpulkan dari hasil pengamatan/observasi langsung selama asesi melakukan aktifitas kerja baik pada saat sedang bekerja di tempat kerja yang sebenarnya ataupun yang disimulasikan. Contoh : Pengamatan pada saat Asesi bekerja di tempat kerjanya. Pengamatan pada saat asesi mendemontrasikan, mempraktekan, mensimulasikan.pengamatan terhadap hasil kerja yang sedang dilakukannya.

JENIS BUKTI BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN) Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi Praktek, Project Work Project Work Simulasi pesawat jatuh

JENIS BUKTI BUKTI TIDAK LANGSUNG Bukti kompetensi asesi diperoleh/dikumpulkan dari laporan pihak ketiga. Contohnya : Mengkaji laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber

JENIS BUKTI TAMBAHAN Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai bukti pendukung dari kinerja yang telah ditunjukkan oleh asesi. Contohnya : Hasil tanya jawab yang dikembangkan berdasarkan pengetahuan kompetensi yang digali dari : Kriteria unjuk kerjanya Kompetensi terkait dari pengalaman asesi baik pengalaman pendidikan/pelatihan, pengalaman kerja dan pengalaman hidup

Mempersiapkan rencana asesmen 2.1 Interpretasi acuan pembanding guna menentukan bukti dan jenis bukti. Aturan-aturan bukti: Sahih/valid, apabila bukti : memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik pada kondisi kerja real ataupun simulasi

Aturan-aturan bukti (Lanjutan): Otentik, apabila bukti : asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud dapat diakui/diverifikasi Terkini, apabila bukti : mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi memenuhi standar keterkinian Memadai, apabila bukti : mendemonstrasikan kompetensi setiap saat mendemonstrasikan kompetensi secara berulang tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi

Cara untuk menginterpretasikan acuan pembanding asesmen Menyiapkan acuan pembanding yang sudah ditetapkan, mencakup : unit-unit kompetensi, SOP/prosedur kerja terkait, spesifikasi produk, standar kinerja dan lain-lain Mendeskripsikan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk setiap KUK Mengkaitkan bukti-bukti yang sudah disiapkan peserta dengan setiap KUK/Elemen

Mempersiapkan rencana asesmen 2.2 Memaparkan semua komponen standar kompetensi Deskripsi unit Elemen-elemen Kriteria unjuk kerja Batasan variabel, mencakup :Konteks variable, Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang diperlukan, Norma dan standar Panduan penilaian, mencakup : Konteks penilaian, Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, Sikap kerja yang diperlukan, Aspek kritis

Mempersiapkan rencana asesmen 2.2 Memaparkan semua komponen standar kompetensi (lanjutan) Dimensi Kompetensi: melaksanakan tugas-tugas individu (task skill) mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan (task management skill) merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin (contingency management skill) memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan kerja (job/role environment skill), termasuk bekerja dengan orang lain.

Mempersiapkan rencana asesmen 2.3 Menginterpretasikan setiap dokumen terkait Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan rencana asesmen untuk kemudian diinterpretasikan sesuai dengan dengan kebutuhan

Cara menginterpretasi dokumen terkait: 1. Mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen terkait yang dibutuhkan. 2. Menginterpretasikan dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan kebutuhan

Mempersiapkan rencana asesmen 2.4 Mengkonfirmasi metode dan perangkat asesmen Metode-metode asesmen mencakup : melaksanakan aktifitas kerja sebenarnya (mengobservasi Peserta sertifikasi di tempat kerja mereka); melaksanakan aktifitas terstruktur (memfasilitasi simulasi atau bermain peran); mendengarkan/membaca apa pendapat orang lain tentang Peserta sertifikasi (laporan pihak ketiga); bertanya kepada Peserta sertifikasi (memfasilitasi pertanyaan lisan dan tertulis) mengkaji bukti-bukti historis sehubungan pembelajaran Peserta sertifikasi sebelumnya; dan mengkaji item-item yang diproduksi Peserta sertifikasi (produk, proyek, portofolio)

Mempersiapkan rencana asesmen 2.4 Mengkonfirmasi metode dan perangkat asesmen (Lanjutan) Perangkat asesmen mencakup : profil-profil ukuran kinerja yang dapat diterima; template dan proformas pertanyaan dan aktifitas yang spesifik daftar cek bukti dan observasi daftar cek evaluasi dan contoh pekerjaan; materi asesmen mandiri

Empat Prinsip Asesmen Valid Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk dinilai. Reliabel Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang Fleksibel Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diases. Adil. Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.

Cara untuk mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan Menetapkan perangkat asesmen bedasarkan pilihan metode asesmen Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan pihak terkait

Mempersiapkan rencana asesmen 2.5. Bahan dan sumber daya fisik. Bahan dan sumber daya fisik pada proses asesmen dibutuhkan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan asesor dalam melaksanakan asesmen

Cara mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik asesmen Mengakses dan mempelajari unit kompetensi pada bagian batasan variabel mengenai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan Mengkonfirmasikan bahan dan sumber daya fisik dengan pihak TUK untuk kebutuhan kontekstualisasi

2.6 Mengklarifikasi peran dan tanggung jawab orang yang terlibat Klarifikasi dengan pihak-pihak yang terlibat mengenai peran dan tanggung jawabnya masing-masing harus dilakukan untuk memastikan bahwa mereka memahami, mendukung serta memberikan persetujuan terhadap perencanaan yang sudah disiapkan

Cara mengklarifikasi pihak-pihak yang terlibat Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam asesmen Menjelaskan dan mendiskusikan peran dan tanggungjawab masing-masing pihak dalam proses asesmen

2.7 Menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen Ada dua hal yang perlu ditentukan mengenai waktu pelaksanaan ini, yaitu kapan akan dilaksanakan (periode waktu/hari dan tanggal) serta berapa lama pelaksanaannya (jangka waktu)

Cara menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen Merencanakan jadwal asesmen yang Merencanakan mencakup hari, jadwal tanggal, asesmen waktu dan durasi yang mencakup asesmen hari, tanggal, waktu dan durasi asesmen Mengkonfirmasikan jadwal asesmen dengan Mengkonfirmasikan pihak-pihak yang terlibat jadwal asesmen dengan Mendokumentasikan rencana asesmen dengan pihak-pihak yang terlibat pengisian bagian 2 pada form perencanaan dan pengorganisasian asesmen Mendokumentasikan rencana asesmen dengan pengisian bagian 2 pada form perencanaan dan pengorganisasian asesmen

2.7 Menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen Ada dua hal yang perlu ditentukan mengenai waktu pelaksanaan ini, yaitu kapan akan dilaksanakan (periode waktu/hari dan tanggal) serta berapa lama pelaksanaannya (jangka waktu)

2.8 Mengkonfirmasikan rencana asesmen Personil yang harus dikonfirmasikan: manager/kepala bagian sertifikasi LSP lead asesor kompetensi tim asesor kepala/koordinator TUK manager/supervisor perusahaan (TUK Mandiri)

Cara mengkonfirmasikan rencana asesmen Mengidentifikasi personil relevan yang akan dimintakan konfirmasinya Menjelaskan dan mendiskusikan rencana asesmen dengan personil relevan yang sudah ditentukan

Aktifitas

TP 3/ELEMEN 3 KONTEKSTUALISASI DAN PENGKAJIAN RENCANA ASESMEN

3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen 3.1 Identifikasi/ klarifikasi karakteristik asesi dan setiap kelonggaran yang diperlukan untuk penyesuaian yang wajar dan/atau kebutuhan-kebutuhan spesifik dengan orang yang relevan, dan kemudian dokumentasikan. 3.2 Bila diperlukan, Kontekstualisasikan standar-standar kompetensi, untuk mencerminkan lingkungan tempat pelaksanaan asesmen, sesuai dengan panduan kontekstualisasi. 3.3 Tentukan metode dan perangkat asesmen, bila perlu disesuaikan guna menjamin penerapan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan.

3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen (Lanjutan) 3.4 Tinjau perangkat asesmen yang disesuaikan untuk memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih dapat terpenuhi. 3.5 Perbaharui rencana asesmen perbaharui, sebagaimana diperlukan, untuk merefleksikan kebutuhan kontekstualisasi yang sedang berjalan, perubahan dalam persyaratan sumberdaya organisasi atau perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen. 3.6 Simpan dan telusuri rencana asesmen sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen maupun persyaratan hukum/organisasi/etika

3.1 Mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik peserta sertifikasi tingkat pengalaman kerja mereka; tingkat dan pengalaman asesmen sebelumnya; tingkat kemampuan berbahasa, baca tulis dan hitung mereka; setiap ketidakmampuan fisik yang berdampak terhadap asesmen mereka; setiap ketidakmampuan intelektual yang berdampak terhadap asesmen mereka; setiap kondisi medis yang berdampak terhadap asesmen mereka; setiap perbedaan pada kemajuan belajar mereka; kepercayaan dan spiritual mereka; latarbelakang budaya, imej dan persepsi mereka; dan usia dan jenis kelamin mereka.

cara untuk mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik peserta 1. Mengidentifikasi kebutuhan khusus peserta pada saat pendaftaran atau pada aktifitas konsultasi pra asesmen. 2. Melakukan penyesuaian yang beralasan terhadap metode dan perangkat asesmen sesuai dengan kebutuhan peserta (bisa mengacu ke tabel karakteristik). 3. Memastikan penyesuaian yang dilakukan tetap memelihara integritas acuan pembanding dan memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti.

3.2 Kontekstualisasi acuan pembanding asesmen Unit-unit dapat dikontekstualisasi untuk mengakomodasi persyaratan spesifik industri.

Cara untuk mengkontekstualisasi acuan pembanding Mengidentifikasi kondisi tempat kerja terkini yang mencakup regulasi, perkembangan sistem dan teknologi (termasuk peralatan dan perlengkapan) serta standar yang belum tercakup pada unit kompetensi. Menetapkan penyesuaian yang diperlukan pada unit, khususnya pada bagian batasan variabel dan panduan penilaian.

3.3 Pengkajian perangkat dan metode asesmen Menyesuaikan metoda dan perangkat asesmen untuk memastikan bahwa metode dan perangkat asesmen: mencakup unit-unit yang dikontekstualisasi membolehkan penyesuaian beralasan yang diidentifikasi untuk Peserta sertifikasi menggabungkan aktifitas asesmen terintegrasi; dan memiliki kapasitas untuk mendukung proses RCC.

Cara untuk mengkaji metode dan perangkat asesmen Mengidentifikasi penyesuaian/kelonggaran yang dilakukan terhadap peserta yang memiliki kebutuhan spesifik Mengidentifikasi penyesuaian unit-unit kompetensi khususnya pada batasan variabel dan panduan penilaian terhadap lingkungan kerja asesmen Melakukan penyesuaian terhadap metode dan perangkat asesmen berdasarkan hasil kontekstualisasi peserta dan unit kompetensi

3.4 Mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan Penyesuaian yang dilakukan terhadap perangkat asesmen harus tetap mengacu dan memenuhi spesifikasi standar kompetensi yang menjadi acuan pembanding asesmen

Cara untuk mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan Mengkaji perangkat asesmen yang telah dilakukan penyesuaian Memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih terpenuhi sesuai dengan penerapan validitas pada prinsip asesmen dan aturan bukti

3.5 Memperbaharui rencana asesmen Untuk memastikan hal itu merefleksikan setiap kebutuhan kontekstualisasi yang ada, setiap perubahan persyaratan organisasi dan setiap perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen

Cara untuk memperbaharui rencana asesmen Mengidentifikasi metode dan perangkat asesmen yang telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik peserta dan kontekstualisasi unit standar kompetensi. Memasukkan hasil penyesuaian metode dan perangkat asesmen kedalam perencanaan asesmen.

3.6 Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen Rencana asesmen yang sudah didokumentasikan haruslah disimpan sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang berlaku di LSP, TUK maupun tempat relevan lainnya serta dapat ditelusuri dan diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka penggunaan maupun kaji ulang rencana asesmen dalam rangka perbaikan atau penyesuaian

Cara Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen Mengidentifikasi rencana asesmen yang telah diperbaharui/di-update Mendokumentasikan hasil pembaharuan rencana asesmen sesuai dengan prosedur yang berlaku di LSP

Aktifitas

TP 4/ELEMEN 4 MENGORGANISASIKAN ASESMEN

4. Mengorganisasikan asesmen/rpl 4.1. Mengatur persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya fisik yang telah teridentifikasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen maupun persyaratan hukum/organisasi/etika 4.2. Bila diperlukan, organisasikan dan atur dukungan spesialis apapun yang dibutuhkan untuk asesmen sesuai dengan persyaratan hukum/organisasi/etika 4.3. Organisasikan peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses asesmen 4.4. Menetapkan Strategi komunikasi efektif dengan orang yang terlibat dalam proses asesmen guna mendorong terjadinya arus komunikasi yang teratur dan didapatkannya umpan balik 4.5. Mengkonfirmasikan penyimpanan rekaman asesmen dan pelaporannya

4.1 Mengatur persyaratan bahan dan sumber daya fisik Informasi mengenai kebutuhan bahan dan sumber daya fisik sudah ditetapkan pada perencanaan asesmen seperti yang tercantum pada form FR.MMA.01.

Cara mengatur persyaratan bahan dan sumber daya fisik Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik yang diperlukan untuk proses asesmen seperti yang tercantum pada form MMA.01 bagian 2. Mengatur penggunaan bahan dan sumber daya fisik berdasarkan metode asesmen yang digunakan Memastikan bahan dan sumber daya fisik tersedia dan dalam kondisi siap untuk digunakan

4.2 Mengatur dukungan tenaga ahli/ spesialis Mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan dalam proses asesmen, diantaranya: masukan dari lead assessor dan tim asesmen; masukan dari pengembang kebijakan dan para ahli keselamatan; masukan dari otoritas regulasi; bantuan dari pihak ketiga; dukungan untuk mengendalikan atau mengisolasi peserta sertifikasi dan asesor; dan pengembangan aktifitas asesmen online.

Cara mengatur dukungan tenaga ahli/ spesialis Mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan dalam proses asesmen, diantaranya: Mengidentifikasi kemungkinan adanya kebutuhan tenaga ahli/spesialis dalam proses asesmen Menjelaskan dan mendiskusikan dengan tenaga ahli terkait mengenai bentuk dan pengaturan dukungan yang diperlukan

4.3 Mengorganisasikan peran dan tanggung jawab personil Pengorganisasian tersebut dapat mencakup pengaturan kegiatan lead asesor/asesor, peserta sertifikasi, pihak TUK, pihak industri/perusahaan/organisasi serta pihak relevan lainnya

Cara mengorganisasikan peran dan tanggung jawab personil Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap personil yang terlibat dalam proses asesmen Mengatur penerapan peran dan tanggung jawab setiap personil Menjelaskan dan mendiskusikan pengaturan peran tanggung jawab tehadap setiap personil

4.4 Menetapkan Strategi Komunikasi Efektif Dalam mengorganisasikan seluruh personil yang terlibat diperlukan suatu koordinasi diantara mereka dengan menerapkan strategi komunikasi yang efektif.

Cara menetapkan Strategi Komunikasi Efektif Mengidentifikasi berbagai strategi komunikasi yang dapat diterapkan dalam proses asesmen (sebelum, selama dan setelah proses asesmen) Menggunakan strategi komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan setiap personil yang terlibat Mengatur strategi komunikasi yang tepat antar personil yang terlibat

4.5 Mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan asesmen Rekaman asesmen serta laporan asesmen merupakan dokumen yang penting dalam sistem asesmen dan sertifikasi kompetensi, terutama sebagai acuan dalam pengambilan keputusan sertifikasi oleh LSP serta ketelurusan terhadap setiap kegiatan asesmen yang tellah dilaksanakan

Cara mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan asesmen Mengidentifikasi setiap rekaman dan laporan asesmen yang perlu disimpan/ didokumentasikan oleh LSP. Mengkonfirmasikan dengan pihak terkait di LSP bahwa rekaman dan laporan asesmen telah disimpan/didokumentasikan di LSP sesuai dengan prosedur yang berlaku

Aktifitas

TERIMA KASIH

SELAMAT MENCOBA

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI Jl. Haryono MT Kav 59 Jakarta Selatan, DKI Jakarta 2015