BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta, 2014.

BAB IV PENERAPAN SISTEM TARGET COSTING PADA BIAYA PRODUKSI. A. Penerapan Sistem Target Costing Pada Biaya Produksi

Henditia Wahyu Kumalasari Praktisi Ekonomi Jatim


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 1. PENDAHULUAN

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

Sejarah Berdirinya Home Industry Aryani Art

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut

LAMPIRAN. 1. Barang apa saja yang ada di Toko Besi Pintantohadi? 2. Apa saja kegiatan planning atau perencanaan yang terjadi di Toko Besi

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta 2016

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA

DAFTAR HASIL WAWANCARA. Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. CV. Langgeng Jaya merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTEK WANPRESTASI PEMESANAN BARANG DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BAK TRUK DI C.V SUMBER JATI BATANG DAN TIGA PUTRA WELERI

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat PT. ISTANA KERAMIK

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ada dua macam jenis data, antara lain:

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan perkembangan perusahaan. produksi furniture baik indoor furniture maupun garden furniture.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. Seiring dengan berkembangnya bisnis cuci mobil di kota Jakarta,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kebutuhan akan sebuah komputerisasi. sangatlah penting bagi tiap - tiap perusahaan agar mereka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

BAB I PENDAHULUAN. masalah keterlambatan selesainya produk yang diakibatkan banyaknya waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada jaman seperti ini keberadaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan hal

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.

Transkripsi:

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha kecil menengah yang berawal pada tahun 1987 ketika Bapak Daeri bersama dengan tiga saudaranya memiliki modal dan ingin mendirikan usaha kayu gergajian yang bertempat di Jl. Sekar Putih Gg Macan No. 11 Kota Mojokerto. 1 Usaha dagang Tiga Putra memproduksi beberapa jenis kayu gergajian, daun pintu, dan bahan bangunan. Bapak Daeri mendirikan usaha tersebut dengan tujuan untuk mencari laba dan untuk meningkatkan taraf ekonomi dengan usahanya sendiri. Sebagai pemilik Bapak Daeri sudah mempunyai pengalaman di bidang kayu gergajian sejak tahun 1980. Selama 7 tahun beliau bekerja di produksi kayu gergajian dan mengasah kemampuannya dengan mempelajari teknik-teknik membuat daun pintu sendiri dengan beberapa desain. Bapak Daeri mempunyai keinginan untuk memperbesar usaha produksi kayu gergajiannya dan berkeinginan juga agar hasil produksi kayu gergajiannya bisa di ekspor dan menghasilkan keuntungan yang besar. 1 Daeri, Wawancara, Mojokerto, 1 November 2014 46

47 Usaha kayu gergajian yang dimiliki Bapak Daeri cukup berkembang terbukti sekitar awal tahun 1990 beliau mampu membeli tempat usahanya tersebut, karena pada awalnya beliau masih menyewa lahan tersebut sebagai tempat usahanya. Bapak Daeri kemudian mulai menata dan mengelola tempat usahanya menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena tempat tersebut telah ia miliki sendiri. Periode awal usaha milik Bapak Daeri mengalami kendala terkait dengan SDM. Ketika pesanan tidak terlalu banyak, beliau mampu mengatasi permintaan yang datang. Namun ketika pesanan melimpah, beliau kesulitan memenuhinya sehingga perlu menarik karyawan yang dapat membantunya. Pekerja yang beliau dapatkan pertama kali masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya dan tentunya sudah berpengalaman dalam usaha yang sama sehingga pemilik tidak perlu kesulitan lagi dalam melatih pekerjanya. Tempat usaha yang dimiliki Bapak Daeri terbilang kecil jika dibandingkan dengan usaha-usaha kayu gergajian lainnya yang rata-rata memiliki gudang yang besar dan dapat menampung bahan baku serta persediaan dengan skala besar. Namun lokasinya yang strategis berada di seberang jalan dapat dengan mudah terlihat oleh konsumen sehingga mereka tidak kesulitan dalam menemukan tempat usaha ini. Sejak tahun 1987 hingga saat ini, pencatatan yang dimiliki UD. Tiga Putra masih terbilang sangat sederhana. Beliau hanya memiliki catatan gaii karyawan dan catatan atas transaksi. Bapak Daeri hanya mencatat sesederhana mungkin dan hanya dirinya sendiri yang mengetahui skema atas pencatatan yang Beliau lakukan.

48 Untuk sistem pembayaran gaji yang diberikan kepada karyawannya dibayarkan per bulan. Usaha tersebut mengalami kendala pada tahun 2010 ditandai dengan penurunan omset, yang diakibatkan oleh naiknya harga bahan baku dan berkurangnya jumlah pesanan yang diterima, sulitnya pangsa pasar tersebut ditandai dengan banyaknya pesaing usaha di bidang jasa pembuatan daun pintu (gawangan gundul) yang mulai menjamur di wilayah UD. Tiga Putra berdiri. Hingga saat ini UD. Tiga Putra mengalami masalah dalam pemaksimalan laba pada produk kayu gergajian yaitu produk kusen ukuran balok 6 x 12 cm, keuntungan yang diharapkan dari penjualan per unit produk adalah 25 % dari harga jualnya. Kenyataannya laba yang didapat dari penjualan per unit produk masih jarang yang menjangkau 25 % dari harga jual produk tersebut. Bahan baku utama yang digunakan oleh Usaha Dagang Tiga Putra didapat dari sebuah perusahaan supplier kayu di wilayah Gresik. Kayu yang diambil untuk bahan baku pembuatan produk kayu gergajian yaitu kayu asli dari Kalimantan. Sehingga kualitas produk tersebut tidak diragukan lagi. Proses produksi dimulai dari pagi hari dibuka pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Berbeda jika pesanan daun pintu (gawangan gundul) yang diterima banyak, proses produksi terus dilakukan biasanya hingga malam hari atau lembur. Seiring berjalannya usaha tersebut UD. Tiga Putra terus melakukan perbaikan produk. Pemilik terus mengupayakan perbaikan kualitas dengan mengontrol dan ikut membantu dalam pembuatan

49 produk kayu gergajian agar dapat mendapat kepercayaan lebih dari para pelanggan dan kepuasan pelanggan tetap terjaga. 2 Proses produksi untuk membuat produk kusen balok ukuran membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam, proses produksi yang dimulai pukul 08.00 dimulai dengan tahap persiapan kayu untuk mendapatkan kayu sesuai dengan pesanan konsumen. Kayu disortir untuk memastikan kualitasnya bagus. Selanjutnya, proses pemotongan kayu untuk mendapatkan ukuran panjang dan lebar daun pintu yang akan dibuat, tahap pemotongan kayu ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Tahap selanjutnya yaitu proses pengamplasan yang bertujuan untuk memperhalus permukaan kayu serta menghasilkan tekstur dasar pada jenis kayu tersebut, pada tahap pengamplasan ini membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Tahap berikutnya adalah tahap pembentukan desain kayu melewati proses profil yang membutuhkan waktu 30 menit, kemudian masuk pada tahap finishing, daun pintu dipelitur dan dipernis agar mengkilat. Untuk pembuatan kusen, kayu akan melalui proses pengeboran untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada saat potonganpotongan kayu direkatkan, proses pengeboran ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Kayu yang sudah melewati proses pengeboran akan melalui tahap selanjutnya yaitu proses pengamplasan. Setelah mendapatkan hasil satu set daun pintu (gawangan gundul) yang baik maka siap untuk dijual. 3 2. Struktur Organisasi 2 Tarno, Wawancara, Mojokerto, 1 November 2014 3 Hendro, Wawancara, Mojokerto, 1 November 2014

50 Usaha dagang Tiga Putra belum membuat struktur organisasinya secara formal. Karena karyawannya sendiri hanya berjumlah 4 orang dan masih ada hubungan kekerabatan. Struktur di bawah ini merupakan gaambaran struktur organisasi yang dibuat berdasarkan deskripsi dan keterangan dari karyawan UD. Tiga Putra : PEMILIK DAERI ADMINISTRASI SLAMET KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN HENDRO WAWAN DWI TARNO Gambar 3.1 Struktur Organisasi 4 B. Biaya Produksi Usaha Dagang Tiga Putra Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini salah satunya adalah data mengenai biaya produksi dari UD. Tiga Putra Kota Mojokerto yang terdiri atas : 1. Biaya Bahan Baku Langsung 4 Slamet, Wawancara, Mojokerto, 1 November 2014

51 Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk membuat satu set daun pintu antara lain kayu balok, dempul, lem kayu, dan paku. Berikut ini adalah rincian atas biaya-biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh UD. Tiga Putra : Tabel 3.1 Daftar Harga Kayu 5 Jenis Kayu Harga Kayu 8 x 12 per 4 meter Kayu Kamper Rp 250.000 Kayu Meranti Rp 170.000 (sumber : deskripsi wawancara) Perhitungan biaya bahan baku yang digunakan pada produk kusen ukuran balok 6 x 12 cm sebagai berikut : a. Daun pintu dengan kusen gundul Tabel 3.2 Biaya Bahan Baku Daun Pintu dengan Kusen Gundul Jenis kayu Nilai Satuan Kayu Jumlah Kayu Total Nilai Kayu Kamper Rp 250.000 2 Rp 500.000 Meranti Rp 170.000 2 Rp 340.000 (diolah dari berbagai sumber) b. Daun pintu dengan kusen kisi-kisi per lubang 5 Daeri, Wawancara, Mojokerto, 1 November 2014

52 Tabel 3.3 Biaya Bahan Baku Daun Pintu dengan Kusen Kisi-kisi Jenis kayu Nilai Satuan Kayu Jumlah Kayu Total Nilai Kayu Kamper Rp 250.000 2 Rp 500.000 Meranti Rp 170.000 2 Rp 340.000 (diolah dari berbagai sumber) 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja yang dibayarkan oleh UD. Tiga Putra tergantung pada jumlah pesanan yang diterima, satu orang akan dibayar Rp 20.000 sampai Rp 80.000 untuk pengerjaan per satu lubang kusen yang terselesaikan untuk satu set daun pintu. Metode penggajian tersebut dapat dikategorikan sebagai biaya tenaga kerja variabel. Range biaya Rp 20.000 sampai Rp 80.000 per lubang kusen tersebut disesuaikan pula dengan tingkat kerumitan model yang dikerjakannya. Rincian untuk tenaga kerja sebagai berikut: Tabel 3.4 Biaya Tenaga Kerja 6 Jenis Daun Pintu (Kusen) Biaya Daun Pintu (Kusen) Gundul Rp 20.000 Daun Pintu (Kusen) Kisi-kisi Rp 30.000 (sumber : deskripsi wawancara) 3. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead yang akan dikeluarkan UD. Tiga Putra antara lain biaya bahan baku tidak langsung, biaya listrik, telepon, biaya angkut pengiriman serta biaya lain-lain. Khusus untuk biaya angkut pengiriman 6 Slamet, Wawancara, Mojokerto, 15 November 2014

53 dalam periode satu bulan produksi biasanya UD. Tiga Putra melakukan pengiriman sebanyak lima kali. Perhitungan biaya-biaya overhead pabrik dari UD. Tiga Putra sebagai berikut : Tabel 3.5 Biaya Overhead Pabrik 7 Bahan Harga Keterangan Lem Kayu merk Prima Sentosa Rp 60.000 Digunakan untuk dua bulan Dempul 5 kg Rp 110.000 Digunakan untuk dua bulan Paku 7-10 cm 2 kg Rp 24.000 Digunakan untuk tiga bulan (sumber : deskripsi wawancara) Keterangan : a. Pembuatan satu buah daun pintu memerlukan bahan baku dua buah kayu ukuran per 4 meter, b. Untuk perhitungan bahan baku lem kayu, paku, dan dempul untuk digunakan pada setiap lubang kusen pada daun pintu sebagai berikut : 1) Biaya untuk lem kayu 5 kg sebesar Rp 60.000, dimana lem tersebut habis pakai dalam waktu dua bulan, untuk rata-rata setiap bulannya UD. Tiga Putra memproduksi 20 buah kusen, jadi : a) 5 kg = 5.000 gram seharga Rp 60.000, b) 60.000 : 2 = Rp 30.000 yang diperlukan dalam 1 bulan, c) 30.000 : 20 = Rp 1.500 biaya bahan baku lem kayu untuk pembuatan satu buah lubang kusen pada daun pintu. 7 Daeri, Wawancara, Mojokerto, 15 November 2014

54 2) Biaya untuk dempul 5 kg seharga Rp 110.000, di mana dempul tersebut habis pakai dalam waktu 2 bulan, untuk rata-rata setiap bulannya UD. Tiga Putra memproduksi 20 buah kusen, jadi : a) 5 kg = 5.000 gram seharga Rp 110.000, b) Rp 110.000 : 2 = Rp 55.000 yang diperlukan dalam 1 bulan, c) Rp 55.000 : 20 = Rp 2.750 biaya bahan baku dempul untuk pembuatan satu buah lubang kusen pada daun pintu. 3) Biaya untuk paku 7-10 cm sejumlah 2 kg seharga Rp 24.000, dimana paku tersebut habis pakai selama 3 bulan, untuk rata-rata setiap bulannya UD. Tiga Putra memproduksi 20 buah kusen, jadi: a) Total 2 kg = 2.000 gram seharga Rp 24.000, b) Rp 24.000 : 3 = Rp 8.000 yang diperlukan dalam 1 bulan, c) Rp 8.000 : 20 = Rp 400 biaya bahan baku paku yang digunakan untuk pembuatan satu buah lubang kusen pada daun pintu. Tabel 3.6 Daftar Biaya Bahan Baku Tidak Langsung untuk Setiap Pembuatan Satu Lubang Kusen Pada Produk Daun Pintu Bahan baku tidak langsung Kusen gundul (tunggal) Kusen kisi-kisi (tiga lubang) Dempul Rp 2.750 Rp 8.250 Lem kayu Rp 1.500 Rp 4.500 Paku Rp 400 Rp 1.200 Total Rp 4.650 Rp 13.950 (diolah dari berbagai sumber) 4. Biaya Listrik dan Telepon

55 Tabel 3.7 Biaya Listrik dan Telepon 8 Biaya per Bulan Total Produksi per Bulan Listrik Rp 150.000 20 unit Telepon Rp 100.000 20 unit (sumber : deskripsi wawancara) Keterangan : a. Biaya listrik pada UD. Tiga Putra masih menyatu dengan listrik rumah pribadi, tetapi untuk setiap bulannya UD. Tiga Putra membebankan biaya listrik tersebut pada produk daun pintu Rp. 150.000 per bulan, b. Biaya telepon per bulan Rp 100.000, c. Rp 150.000 + Rp 100.000 = Rp 250.000, d. Rp 250.000 : 20 unit = Rp 12.500 / unit, e. Maka biaya listrik dan telepon dibebankan Rp 12.500 untuk tiap unit produk. 5. Biaya Pengiriman Tabel 3.8 Biaya pengiriman per bulan 9 Biaya satu kali kirim Jumlah pengiriman per bulan Total biaya Biaya pengiriman Rp 100.000 5 Rp 500.000 (sumber : deskripsi wawancara) Keterangan : a. Rp 500.000 : 20 unit = Rp 25.000 / unit, 8 Slamet, Wawancara, Mojokerto, 16 November 2014 9 Slamet, Wawancara, Mojokerto, 16 November 2014

56 b. Maka biaya angkut pengiriman dibebankan Rp 25.000 untuk tiap unit produk. Dari pendeskripsian data di atas maka biaya yang diperlukan untuk membuat produk daun pintu jenis pertama yaitu dengan kusen gundul diperlukan biaya sebesar : 1. Untuk kusen gundul dengan bahan kayu kamper : Biaya bahan baku langsung Rp 500.000 Tenaga kerja langsung Rp 20.000 Biaya overhead pabrik Rp 17.150 Biaya pengiriman Rp 25.000 Rp 562.150 2. Untuk kusen gundul dengan bahan kayu meranti Biaya bahan baku langsung Rp 340.000 Tenaga kerja langsung Rp 20.000 Biaya overhead pabrik Rp 17.150 Biaya pengiriman Rp 25.000 Rp 402.150 Biaya yang diperlukan untuk membuat produk daun pintu jenis kedua dengan kusen kisi-kisi diperlukan biaya sebesar : 1. Untuk kusen kisi-kisi dengan bahan kayu kamper Biaya bahan baku langsung Rp 500.000 Tenaga kerja langsung Rp 30.000

57 Biaya overhead pabrik Rp 26.450 Biaya pengiriman Rp 25.000 Rp 581.450 2. Untuk kusen kisi-kisi dengan bahan kayu meranti Biaya bahan baku langsung Rp 340.000 Tenaga kerja langsung Rp 30.000 Biaya overhead pabrik Rp 26.450 Biaya pengiriman Rp 25.000 Rp 421.450