BAB IV ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan Awalnya pada tahun 1997 ibu Aryani pemilik dari home industry aryani art hanya sebagai distributor enceng gondok untuk para pengerajin Jogjakarta. Enceng gondok yang diperdagangkan adalah yang memiliki ukuran 60cm-70cm dan berasal dari rawa pening. Enceng gondok yang telah dikeringka, dikumpulkan dan dihargai Rp. 1000/kg oleh para nelayan kemudian dikirim oleh beliau ke Jogjakarta. Beliau menjual enceng gondok tersebut dengan harga 5000/kg. Hal tersebut semakin berkembang, karena permintaan akan enceng gondok meningkat pesat di daerah Jogjakarta sehingga pada tahun 1999 beliau memutuskan untuk menjual enceng gondok basah. Hampir setiap hari beliau mengirimkan 2-4 truk enceng gondok basah ke Jogjakarta dan mengupah warga Desa Siliran, Kulonprogo untuk menjemurnya. Sembari mengawasi dan menunggu enceng gondok kering, beliau belajar membuat kerajian enceng gondok dari para perajin Jogjakarta. Dari sinilah kemudian ibu aryani menekuni industry kerajian tangan. Awalnya pada tahun 2000 beliau menekuni keranjang dan box tisu, tetapi kemudian beliau merambah mebel. Hal tersebut dilakukan karena adanya peluang dan keuntungan yang lebih besar dibanding memproduksi keranjang dan boks tisu ataupun sebagai distributor enceng gondok. Sehingga pada tahun 2000 didirikan 17

2 home industry Aryani Art yang terletak dijalan Fatmawati 181 Lopait, Tuntang Kab. Semarang dan dibuatlah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dengan mempekerjakan warga sekitar yang terus diberi pelatihan atas keterampilanya, home industry aryani art mampu memproduksi kerajian tangan yang berkualitas. Hingga sekarang home industry aryani art terus berkembang dengan menghasilkan kerajian tangan yang berkualitas sehingga dapat menembus pasar internasional yaitu Malaysia dan Perancis. Dalam mengembangkan usahanya, Home Industry Aryani Art menambah jenis kerajian tanganya yaitu : 1. Mebel yang memiliki bahan dasar enceng gondok dan pandan 2. Pintu yang memiliki bahan dasar rotan dan pandan 3. Sekat ruang yang berbahan dasar pandan 4. Gebyok (hiasan pengantin) yang berbahan dasar pandan dan rotan Saat ini produksi utama dari Home industry Aryani Art adalah empat macam produk kerajian tangan diatas. Sedangkan kerajian lain berupa keranjang, vas bunga, box tisu dan macam kerajian yang lain hanya diproduksi dengan jumlah yang relative kecil dan sebagian merupakan produk titipan. 18

3 Struktur Organisasi dan Job Diskripsi Bagan 1 Struktur Organisasi Home Industry Aryani art Sumber : Home Industry Aryani Art Tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut : 19

4 1. Pemilik Pemilik memiliki peran dalam penyediaan modal usaha. Seluruh modal usaha hanya berasal dari pemilik, tidak ada pihak lain yang menyalurkan modal dalam Home Industry Aryani Art.Selaian itu pemilik juga berperan dalam memberi pengarahan desain bagi para pengerajin. Pengembangan desain dilakukan pemilik dengan cara mengunjungi pengerajin di Jogjakarta untuk melakukan studi banding serta membeli majalah kerajinan. Selain itu pemilik melakukan kontrol kualitas akhir dalam proses produksi kerajinan tangan. 2. Pelayanan Bagian pelayanan berperan sebagai penjaga toko dan melayani para konsumen yang datang mengunjungi toko Aryani Art. Hanya terdapat satu pelayan toko. Pelayan memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai dengan hari minggu mulai pukul wib sampai wib. Sistem gaji untuk pelayan dilakukan tiap bulan dengan besarnya gaji yang dibayarkan sebesar enam ratus ribu rupiah. 3. Pembukuan Semua pendapatan dari transaksi penjualan dan pengeluaran dari proses produksi, akan dicatat oleh bagian pembukuan. Bagian pembukuan setiap hari merekab semua transaksi yang terjadi dengan mencocokan bukti 20

5 yang ada. Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home industry aryani art. Laporan yang dibuat adalah laporan penjualan dan pengeluaran untuk proses produksi. Bagian pembukuan memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai dengan hari minggu mulai pukul wib sampai dengan pulul wib. Sistem gaji untuk bagian pembukuan dilakukan setiap bulan dengan besarnya gaji yang dibayarkan kurang lebih sebesar enam ratus ribu rupiah. 4. Produksi Bagian produksi adalah bagian dimana kerajian dibuat, mulai dari kegiatan membuat desain kerangka, penganyaman hingga finishing. a. Bagian Desain / Kerangka Pada bagian ini terdapat dua karyawan., yaitu karyawan bagian membuat kerangka dari besi dan karyawan yang membuat kerangka dari kayu. Mereka membuat kerangka sesuai dengan desain yang telah ditentukan sebelumnya. Mereka memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin hingga hari minggu mulai pukul wib sampai dengan pukul wib. Serta jam lembur pulul wib wib. Kebutuhan lembur disesuaikan dengan kebutuhan produksi yang ada. Sistem pengupahan dilakukan secara borongan yang dibayarkan setiap minggu oleh pemilik. Besarnya upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah produk 21

6 yang dihasilkan karyawan dan tingkat kesulitan. Pada bagian desain atau kerangka ini upah yang dibayarkan kepada tiap karyawan berkisar antara Rp Rp tiap minggu. b. Penganyaman Home industry Aryani Art memiliki empat pengerajin anyaman. Mereka semua memiliki tanggung jawab untuk melakukan semua kegiatan anyaman sesuai produk yang ingin dihasilkan. Mereka memiliki tujuh hari jam kerja mereka mulai dari pukul wib wib. Serta jam lembur pulul wib wib. Sistem pengupahan dilakuan secara borongan dan dibayarkan setiap minggu. Besarnya upah yang didapat oleh setiap pengerajian anyaman ini berkisar antara Rp sampai Rp tiap minggu. c. Finishing Terdapat dua keryawan dalam bagian ini. Mereka berperan dalam proses akhir produksi kerajian tangan. Dari proses melapisi kerajian dengan sending kemudian melakukan pengecatan serta melapisi seluruh bagian anyaman dengan melamin agar semua kerajian yang telah diproduksi menjadi awet dan terlihat menarik. Mereka memiliki tujuh hari jam kerja mereka mulai dari pukul wib wib. Serta jam lembur pulul wib wib. Sistem pengupahan dilakuan secara 22

7 borongan dan dibayarkan setiap minggu. Besarnya upah yang didapat oleh setiap pengerajian anyaman ini berkisar antara Rp sampai Rp tiap minggu. 5. Transportasi Bagian ini tidak hanya bertugas mengirimkan kerajian tangan yang telah dipesan atau dibeli oleh para pelanggan tetapi juga mengambil bahan baku dari para supplier. Serta bertugas dalam kegiatan transportasi lainnya. Bagian ini memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai dengan hari minggu mulai pukul wib sampai dengan pukul wib. Sistem gaji untuk bagian transportasi dilakukan setiap bulan dengan besarnya gaji yang dibayarkan sebesar Rp Proses Produksi Dalam memproduksi produk kerajian tangan, home industry aryani art memiliki berbagai tahap produksi. Tahap-tahap tersebut dibagi menjadi tiga bagian utama yang bisa dilihat dalam gambar proses produksi dibawah ini : 23

8 Bagan 2 : Proses Produksi Kerajian Tangan pada Home Industry Aryani Art Sumber : Home Industry Aryani Art 24

9 1. Proses Desain dan Kerangka Bagian pertama adalah membuat kerangka atupun desain produk. Desain produk yang telah di pilih kemudian dibuat kerangka. Kerangka produk bisa berupa besi dan kayu. Bahan besi : Besi batangan berukuran 6 inch ataupun 10 inch di ukur kemudian dipotong menggunakan alat pemotong besi, kemudian besi tersebut digabungkan dengan bagian lain mengunakan perekat berupa pakan las dengan menggunakan alat las berdaya 900 watt. Bila ingin membentuk besi tersebut digunakan alat berupa kunci besi, palu dan tang hingga membentuk kerangka yang diinginkan. Kerangka yang telah jadi kemudian di cat dan dikeringkan. Bahan kayu : Kayu harus dihaluskan terlabih dahulu mengunakan pasah dan amplas. Kemudian barulah diukur sesuai dengan kebutuhan atau desain yang telah ditetapkan. Untuk mengabungkan tiap bagian digunakan paku dan lem. Bagian yang tidak rata pada kayu akan ditutup dengan dempul. Dempul juga digunakan untuk melapisi kayu sebelum kayu tersebut di cat. Kemudian kayu dicat dan dikeringkan. 25

10 2. Proses penganyaman Setelah kerangka selesai dibuat, proses penganyaman dilakukan. Enceng gondok, pandan, dan rotan dianyam sesuai pola yang telah ditetapkan. Penganyaman dilakukan oleh para pengerajin secara manual menggunakan tangan mereka dan bukan menggunkan mesin. Enceng gondok, pandan dan rotan langsung dianyaman kedalam kerangka tanpa di ukur terlebih dahulu seberapa panjang yang dibutuhkan atau sesuai dengan ukuran kerangka yang ada. Sehingga saat terjadi kelebihan ukuran, para perajin langsung memotong bagian tersebut menggunakan gunting dan membuang bagian tersebut. Tidak adanya proses pengukuran antara bahan baku yang dibutuhkan pada tiap kerangka yang ada, menyebabkan banyaknya sisa bahan yang terbuang. Selain itu pengerajin juga mambuat hiasan untuk sekat, pintu dan gebyok. Hiasan dapat berupa pola bunga, hewan atau berbentuk pola yang lainnya. Dalam tahap penganyamanan masih sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan adanya pengerjaan ulang. Kesalahan tersebut berupa anyaman yang kurang rapi dan rapat. 3. Bagian Finishing Pada bagian ini, produk kerajian tangan yang selesai dianyam akan melalui tahap finishing. Tahap finishing dibagi menjadi 3 tahap yaitu : 26

11 Tahap melapisi dengan sending Pertama pekerja membuat campuran tinner dan sending, campuran tersebut kemudian dimasukan pada alat semprot (spet) yang dihubungan dengan kompresor berdaya 1500 watt untuk melapisi seluruh bagian anyaman. Sending sendiri digunakan untuk menutup pori-pori enceng gondok,pandan dan rotan agar bahan tersebut awet. Sedangkan tinner digunakan sebagai pelarut sending. Setelah melalui tahap ini kerajian di jemur dibawah terik matahari sampai kering. Tahap pengecatan Hal yang pertama dilakukan dalam proses ini adalah pemilihan warna cat. Cat kemudian dicampur dengan tinner. Capuran tersebut dimasukan dalam alat semprot (spet) yang dihubungan dengan kompresor berdaya 1500 watt kemudian disemprotkan keseluruh bagian yang ingin diberi warna tersebut. Setelah rata barulah kerajian tersebut dikeringkan. Tahap melapisi dengan melamin Setelah kering masuklah dalam tahap pelapisan menggunkan melamin. Seperti halnya sending, melaminpun dilarutkan menggunakan tinner, kemudian campuran tersebut disemprotkan pada semua bagian anyaman. Melamin berguna untuk membuat kerajian menjadi mengkilap dan tahan lama. 27

12 Dari semua tahap produksi yang ada, tahap finishing dan anyaman adalah tahap yang paling sering terjadi kesalahan sehingga harus dilakukan pengerjaan ulang. Kesalahan yang terjadi pada tahap finishing adalah warna cat yang kurang cocok dengan yang tidak sesuai dengan standart, ketidaksempurnaan dalam tahap finishing serta perlakuan saat pengiriman produk yang mengakibatkan warna menjadi rusak. Sedangkan pada tahap anyaman yang sering terjadi adalah pemakaian bahan baku yang kurang bagus kalitasnya, ketidakrapian dalam proses penganyaman serta kesalahan penganyaman. Identifikasi Biaya Kualitas pada Home Industry Aryani Art Dalam hasil wawancara yang telah dilakuan serta analisis pada laporan keuangan serta laporan harga pokok produksi Home Industry Aryani Art, dapat dilakukan pengelompokan biaya kualitas sebagai berikut : 1. Biaya Pencegahan Merupakan semua biaya yang dikeluarkan home industry aryani art dalam upaya mencegah terjadinya kerusakan produk. Biaya ini meliputi : a. Biaya pemeliharaan mesin Biaya yang dikeluarakan oleh perusahaan berkaitan dengan pemeliharan mesin-mesin produksi. Pemeliharaan mesin dalam Home Industry aryani art dilakukan secara berkala tiap bulannya. Biaya pemeliharaan tersebut meliputi pembelian oli untuk alat kompresor, pembelian mata pisau untuk 28

13 alat pemotong besi dan biaya service pada alat kompresor bila mengalami kerusakan kecil. b. Biaya Desain dan Pelatihan Biaya desain yang dikeluarkan oleh Home Industry Aryani Art untuk membeli petunjuk desain berupa majalah majalah desain, contoh barang desain serta biaya studi banding desain dengan para pengerajin di Jogjakarta. Untuk kegiatan studi banding ke Jogjakarta dilakukan setiap tiga bulan sekali. Sedangkan biaya pelatihan yang dikeluarkan berupa biaya lembur untuk pelatihan pembuatan desain baru untuk para pengerajin dan bagian desain/kerangka. 2. Biaya Kegagalan Internal Seluruh biaya yang dikeluarakan karena terjadi produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan terjadi dalam lingkup perusahaan sebelum dikirimkan kepihak konsumen. a. Sisa bahan Biaya yang timbul untuk bahan baku yang dibuang dan tidak dimanfaatkan kembali oleh Home Industry Aryani Art. Untuk bahan penolong tidak ada biaya bahan sisa yang terjadi. b. Biaya Pengerjaan Kembali atau Aktivitas Rework Merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk atau bagian dari produk yang cacat atau rusak, agar barang tersebut sesuai 29

14 dengan standart yang diharapkan dan dapat memuaskan pelanggan. Yang termasuk didalamnya adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya lembur tenaga pengerajin dan biaya lembur tenaga finishing. 3. Biaya Kegagalan Eksternal Jumlah biaya yang ditanggung oleh home industry Aryani Art karena adanya kerusakan yang ditemukan setelah produk diserahkan kepada pelanggan. a. Biaya Garansi Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kembali produk yang masih berada dalam masa garansi. Home industry Aryani Art memberikan garansi untuk mebel selama satu tahun, kemudian gebyok dan pintu selama enam bulan dan sekat memiliki masa garansi selama tiga bulan. Termasuk didalamnya adalah biaya transportasi untuk mengambil dan mengantar kembali produk yang diperbaiki. Pada Home Industry Aryani Art hanya perdapat kegiatan penilaian produk akhir yang dilakuakan sendiri oleh pemilik. Sehingga dalam kegiatan penilaian ini tidak terdapat alokasi biaya penilaian. Laporan Biaya Kualitas Setelah mengidentifikasi semua biaya kualitas yang ada dalam Home Industry Aryani Art, dilakukan pengukuran pada tiap tiap goloangan biaya kualitas dan kemudian disusunlah laporan biaya kualitas secara terpisah untuk mempermudah analisis. Dibawah ini adalah laporan biaya kualitas Home Industry Aryani Art : 30

15 Tabel 1 Biaya Kualiatas Pada Home Industry Aryani Art Bulan Januari 2010 Desember 2010 Klasifikasi Biaya Pencegahan Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Okrtober November Desember Pemeliharaan Mesin 167, , , , , , , , , , , ,000 Biaya Desain dan Pelatihan 1,885, , ,500 1,678, , ,000 1,455, , ,000 1,345, , ,000 Total Biaya Pencegahan 2,052, , ,000 1,895, , ,000 1,622, , ,000 1,512, , ,000 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 814,000 1,204,000 1,224, ,000 1,140,500 1,320, ,500 1,189,500 1,330,000 1,029,000 1,206,500 1,445,500 Kegiatan Rework 872,425 1,980,675 1,257,175 1,097,687 1,295,437 1,648, ,075 1,063,300 1,168, ,537 1,437,075 1,621,950 Total Biaya Kegagalan Internal 1,686,425 3,184,675 2,481,675 2,061,687 2,435,937 2,969,375 1,482,575 2,252,800 2,498,437 1,443,537 2,643,575 3,067,450 Biaya Kegagalan Eksternal Biaya Garansi 822,500 1,551, , ,500 1,992,000 1,945, ,550 1,486, , ,350 1,536,700 1,817,100 Total Biaya Kegagalan Eksternal 822,500 1,551, , ,500 1,992,000 1,945, ,550 1,486, , ,350 1,536,700 1,817,100 Totab Biaya Kualitas 4,560,925 5,125,550 3,818,925 4,609,687 5,144,937 5,311,562 3,245,375 4,146,050 3,781,812 3,202,987 4,738,275 5,356,550 Sumber : Data yang Telah Diolah. 31

16 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya kualitas mengalami fluktuasi setiap bulannya. Biaya kualitas yang paling besar terjadi pada bulan desember yaitu sebesar Rp dikarenakan adanya peningkatan biaya kegagalan yang begitu besar, sedangkan biaya kualitas yang paling kecil terjadi pada bulan oktober yaitu sebesar Rp Untuk mempermudah analisis dapat menggunakan tren untuk masing masing kategori biaya kualitas yang dinyatakan dalam persentase dari penjualan. Dibawah ini adalah tabel presentase kategori kategori biaya kualitas terhadap penjualan : Tabel 2 Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan Home Industry Aryani Art Periode Biaya Pengendalian Biaya Kegagalan Januari 2.39% 2.92% Februari 0.40% 4.86% Maret 0.54% 2.62% April 1.81% 2.58% Mei 0.78% 4.81% Juni 0.39% 4.79% Juli 1.57% 1.57% Agustus 0.37% 3.37% September 0.36% 2.56% Okrtober 1.67% 1.87% November 0.49% 3.68% Desember 0.43% 4.46% 32

17 Grafik 1 Grafik Tren Multiperiode Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% Biaya Pengendalian Biaya Kegagalan 0.00% Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Okrtober November Desember Biaya pengendalian pada Home Industry Aryani Art terdiri dari biaya pencegahan saja, sebab kegitan penilaian tidak menimbulkan biaya penilaian. Sedangkan biaya kegagalan, terdiri dari biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Dari Grafik di atas terlihat bahwa setiap terjadi kenaikan biaya pengendalian maka biaya kegagalan akan mengalami penurunan begitu juga sebaliknya, bila biaya pengendalian mengalami penurunan maka biaya kegagalan akan meningkat. Kecuali untuk bulan juni, biaya pengendalian mengalami penurunan tetapi biaya kegagalan tidak mengalami peningkatan tetapi mengalami penurunan pula. 33

18 Besarnya Penurunan dan peningkatan biaya pengendalian dan biaya kegagalan secara nominal dan persentase pada Home Industry Aryani Art dapat diketahui melalui tabel perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Dibawah ini adalah tabel perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan Home Industry Aryani Art : 34

19 Tabel 3 Perbandingan Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan Bulan Januari 2010 Desember 2010 Bulan Biaya Pengendalian Januari 2,052,000 peningkatan/ penurunan _ persentase Biaya Kegagalan Peningkatan / Penurunan Persentase - 2,508, Februari 389,500 1,662,500 81% 4,736,050 2,227,125 89% Maret 651, ,500 67% 3,167,925 1,568,125 33% April 1,895,500 1,244, % 2,714, ,738 14% Mei 717,000 1,178,500 62% 4,427,937 1,713,750 63% Juni 397, ,000 45% 4,914, ,625 11% Juli 1,622,250 1,225, % 1,623,125 3,561,437 67% Agustus 407,000 September 464,000 1,215,250 57,000 75% 3,739,050 14% 3,317,812 2,115, , % 11% Okrtober 1,512,100 1,048, % 1,690,887 1,626,925 49% November 558, ,100 63% 4,180,275 2,489, % Desember 472,000 86,000 15% 4,254, ,275 17% Terlihat bahwa pada setiap kenaikan biaya pengendalian, maka biaya kegagalan akan mengalami penurunan biaya begitu pula bila biaya pengendalian turun maka biaya kegagalan akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain antara biaya pencegahan dan biaya kegagalan memiliki perbandiangan yang terbalik. Hal 35

20 tersebut sesuai dengan pernyataan Hansen dan Mowen mengenai biaya kualitas yang optimal yaitu tingkat mutu yang dapat diterima (acceptable quality level). Adanya hubungan biaya biaya tersebut dibuktikan dengan mengunakan uji korelasi pearson, dengan hasil dibawah ini : Tabel 4 Correlations BiayaPengendalian BiayaKegagalan BiayaPengendalian Pearson Correlation (**) Sig. (2-tailed).002 N BiayaKegagalan Pearson Correlation -.802(**) 1 Sig. (2-tailed).002 N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari uji tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan negatif antara biaya pengendalian dengan kegagalan ( -.802) dan hubungan antara keduanya signifikan (0.002) Tebel perbandingan biaya pencegahan dan biaya kegagalan juga menunjukan bahwa besarnya kenaikan ataupun penurunan biaya pengendalian masih lebih besar dari pada kenaikan ataupun penurunan biaya kegagalan. Dengan kata lain biaya pengendalian yang dikeluarkan Home Industry Aryani Art belum mampu menekan biaya kegagalan yang terjadi. 36

21 Perbandingan Biaya Kualitas Terhadap Penjualan Tabel 5 Total Biaya Kualitas terhadap Penjualan Home Industry Aryani Art Periode Penjualan Biaya Kualitas Persentase dari Penjualan Januari 86,500,000 4,560, % Februari 97,500,000 5,125, % Maret 121,000,000 3,818, % April 105,000,000 4,609, % Mei 92,000,000 5,144, % Juni 102,500,000 5,311, % Juli 103,500,000 3,245, % Agustus 111,000,000 4,146, % September 129,500,000 3,781, % Okrtober 90,500,000 3,202, % November 113,500,000 4,738, % Desember 109,500,000 5,356, % 37

22 Grafik 2 Grafik Trend Multiperiode Total Biaya Kualitas 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% persentase dari penjualan persentase dari penjualan Dari tabel dan grafik tersebut dapat diketaui bahwa besarnya biaya kualitas pada Home Industry AryaniArt lebih dari 2,5% pada tiap bulannya.. Biaya kualitas yang paling tinggi terjadi pada bulan mei yaitu sebesar 5,59% dan biaya kualitas yang paling rendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 2,92%. Mengacu pada prinsip yang berlaku umum, bahwa biaya kualitas hendaknya kurang dari 2,5% maka dapat dinyatakan bahwa biaya kualitas pada Home Industry Art masih terlalu besar dan Home industry Aryani Art memiliki kesempatan untuk meningkatkan laba dengan cara mengurangi biaya kualitas. 38

Sejarah Berdirinya Home Industry Aryani Art

Sejarah Berdirinya Home Industry Aryani Art 10 METODE PENELITIAN Metode penelitian digunakan untuk memahami objek penelitian dan dapat mengarahkan peneliti dalam melakukan analisis, sehingga dapat memberikan solusi dalam menjawab persoalan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

ANALISIS DATA. 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. 21 ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. 22 No Nama Pelanggan Tabel 4.1 Nama Pemesan Tahun 2011 Alamat Pelanggan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

Uraian Tugas 1. Pemilik Pemilik UKM Ridho Jaya juga bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Dimana tugas pimpinan pada UKM Ridho Jaya ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan produksi yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan sabut kelapa. Usaha ini terletak di Desa Telaga

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Ardy Craft merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang industry kerajinan tradisional yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah di bahas dalam bab empat mengenai akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan dalam menilai efektivitas biaya produksi pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan 81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes didirikan oleh Bapak Zul sejak tahun 1998. Pada mulanya bapak Zul hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja membuat sepatu di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi cocopress, keset kaki dan cocopeat yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang produksi pembuatan keset kaki dari sabut kelapa dan serat sabut yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV Surya Gemilang Jaya Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel seperti meja,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan menggunakan teori-teori yang relevan sebagai dasar analisis, penulis menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha pembuatan keset kaki dari sabut kelapa yang dikelola oleh Bapak Yatno dimana Beliau merupakan pemilik usaha tersebut.

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA A. Perusahaan Batik UD. Al- Mubarok 1. Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Batik UD. Al- Mubarok Awal

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT Sejarah Singkat PT Starlight PT Starlight adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan mobil. PT Starlight didirikan pada tanggal 20 Agustus 2004. Produk utama penjualan PT Starlight

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Pusaka Bakti merupakan usaha pembuatan keset kaki dari sabut kelapa yang dikelola oleh Bapak Suyanto, dimana Beliau merupakan pemilik usaha tersebut.ud

Lebih terperinci

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 94 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. X, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara 1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan baru yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan baru yang bergerak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia bisnis menunjukkan kemampuan yang sangat pesat, salah satunya ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan baru yang bergerak pada berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk memberikan desain interior yang baik bagi rumah serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk memberikan desain interior yang baik bagi rumah serta dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri mebel merupakan salah satu sektor industri yang terus berkembang di Indonesia. Pada era sekarang, mebel kayu telah menjadi kebutuhan wajib yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

Buchari. et al. Peningkatan Mutu Produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok

Buchari. et al. Peningkatan Mutu Produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok PENINGKATAN MUTU PRODUK KELOMPOK USAHA PENGRAJIN ECENG GONDOK DI DESA SEMULA JADI KEC. DATUK BANDAR TIMUR KOTA TANJUNG BALAI DENGAN PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI PADA PROSES FINISHING PRODUK Buchari, Afan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan usahanya dengan efektif dan efisien. menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik, harga yang terjangkau

BAB I PENDAHULUAN. melakukan usahanya dengan efektif dan efisien. menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik, harga yang terjangkau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang dihadapi perusahaan dalam dunia usaha dan industri pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT Sejarah Singkat CV Transit CV Transit adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan sepeda. CV Transit didirikan pada tanggal 20 Juni 1995. Produk utama penjualan CV Transit ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Satuan pengamatan dan Satuan Analisis Dalam sebuah penelitian tidak terlepas dari satuan pengamatan dan satuan analisis karena hal tersebut akan memberikan informasi atau data

Lebih terperinci

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan Kerajinan dari Bahan Alam Oleh Maria Etik Sulistiyani Pembuatan Produk Kerajinan dari bahan alam Tanah Liat Serat Kayu Bambu Kulit Logam Batu Rotan Kemasan Produk Berdasarkan teknik, bahan, alat, dan prodesur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk mebel merupakan salah satu produk yang paling sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Industri logam jalan Mahkamah Medan adalah suatu usaha yang tergolong dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN GAMBARAN PERUSAHAAN

LAMPIRAN GAMBARAN PERUSAHAAN LAMPIRA GAMBARA PERUSAHAA A. Sejarah Perusahaan Perusahaan Genteng ATI yang beralamatkan di Tegal Mulyo, Karanggeneng, Boyolali ini didirikan oleh Bapak Suratin Hadi Mulyono pada tahun 1987 yang mana pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta, 2014.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta, 2014. 72 DAFTAR PUSTAKA Alimuddin, Analisis Pendekatan Target Costing Sebagai Alat Penilaian Efisiensi Produksi Semen Pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangke, Skripsi Universitas Hasanuddin : Makassar, 2012.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1. Latar Belakang Instansi/Perusahaan UD. Moh Anwar merupakan salah satu home industry yang bergerak dalam bidang furniture. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO A. Gambaran Singkat Perusahaan PT. Integra Indocabinet pertama kali didirikan pada tahun 1989, berlokasi di desa Betro kecamatan Sedati

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah UKM Pembuatan Sepatu Maju Bersama Bogor adalah salah satu kota dengan sentra pembuatan Sepatu yang cukup besar setelah Cibaduyut,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan 67 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan menggunakan pendekatan target costing ini, maka dapat diberi kesimpulan bahwa agar industri ini

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN

Bab 1.  PENDAHULUAN Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas merupakan hal yang paling penting bagi sebuah perusahaan untuk tetap eksis. Untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menumpuknya hasil penebangan pohon menghasilkan limbah potonganpotongan yang tidak terpakai misalnya, hasil pemotongan kayu gelondongan yang diambil tengahnya,

Lebih terperinci

DAFTAR HASIL WAWANCARA. Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan

DAFTAR HASIL WAWANCARA. Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan DAFTAR HASIL WAWANCARA Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan informan utama. Informan kunci merupakan orang yang menjadi narasumber yang mengetahui seluruhnya mengenai objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Nanjung Furniture didirikan tahun 1982 oleh Dra. Nani Suryani Joko. Beralamat di Jalan Soekarno Hatta No. 618 Bandung. Nanjung Furniture memiliki beberapa cabang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Jaya Logam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan sparepart boiler. Perusahaan tersebut didirikan oleh pemiliknya yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Grootwatch merupakan salah satu industri kreatif yang sedang berkembang dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang terbuat dari

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten 1 Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana Ahli Madya Program

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan. BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 46 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan pada PD. Anugerah Hero 5. Sejarah perkembangan usaha PD. Anugerah Hero adalah usaha perorangan yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu yang berlokasi

Lebih terperinci

Ada dua macam jenis data, antara lain:

Ada dua macam jenis data, antara lain: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian objek yang digunakan oleh penulis adalah UD. Mebel Hakaem 11 yang terletak di Jl. Raya Jepara-Kudus ds. Troso RT 009/ 010 Pecangaan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV ATLAS didirikan pada tahun 1998 di Jalan Leuwi Anyar nomor 123 RT/RW 01/05 Kelurahan Sukamanah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam upaya perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam upaya perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam upaya perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha sekarang ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan tajamnya persaingan dalam dunia usaha guna mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara agraris, dimana penduduknya sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan sangat besar dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Finishing Bumper

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Finishing Bumper BAB IV PEMBAHASAN Selanjutnya setelah pada bab sebelumnya menguraikan tentang perencanaan maka pada bab ini adalah tahap pelaksanaan pengerjaan. Berikut disampaikan proses, hasil, dan pembahasan pada pengerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri tahun 1990 dan berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut memproduksi sepatu,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

Kerajinan dari Limbah Organik

Kerajinan dari Limbah Organik Kerajinan dari Limbah Organik Oleh : Maria EtikSulistiyani Perhatikan aktivitas berikut ini Limbah adalah suatu bahan yang terbuang dari aktivitas makhluk hidup sehari-hari. Limbah dihasilkan dari suatu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BE YOUNG SALON. 1. Latar Belakang Berdirinya Be Young Salon

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BE YOUNG SALON. 1. Latar Belakang Berdirinya Be Young Salon BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BE YOUNG SALON A. Gambaran Singkat Tentang Be Young Salon 1. Latar Belakang Berdirinya Be Young Salon Be Young Salon merupakan sebuah usaha perseorangan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PECAHAN INDUSTRI KACA UNTUK PEMBUATAN KERAJINAN MINIATUR

PEMANFAATAN PECAHAN INDUSTRI KACA UNTUK PEMBUATAN KERAJINAN MINIATUR USULAN PROGRAM KREATIF MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN PECAHAN INDUSTRI KACA UNTUK PEMBUATAN KERAJINAN MINIATUR BIDANG KEGIATAN : PKM-K Diusulkan oleh : KETUA : VINA ANGGIYANI (6101414021) ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Penentuan harga pokok produksi metode job order cost pada perusahaan Tegel Karya Indah Sukoharjo Upik Yuli Asri F 3300041 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Konveksi Indra bergerak dalam pembuatan celana jeans.konveksi berskala industry rumahan (Home industry) ini berdiri pada tahun 1999 yang didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci