PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya)

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7.

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Persentase guru SD adalah perbandingan antara jumlah

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER

2009/ / /2012 (1) (2) (3) (4) 01. Sekolah/ Schools. 02. Kelas/ Classes

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi

Jenis Industri/Type of Industries Sub-District

1,526 1, ,024 Sumber : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya Source : Scout Associations, Branch of Surabaya City

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) (Studi kasus pelaksanaan PRONA di Kelurahan Pulorejo, Mojokerto) SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District ###

Arrowiyah Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si. Seminar Tugas Akhir SS091324

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang parkir di tepi jalan umum kawasan Alun-alun Gresik) SKRIPSI

OLEH : RENDRA KURNIAWAN NPM

Tabel : Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors (1) (2) (3)

PENGARUH RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KREMBANGAN SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Kenaikan jumlah lansia: 1990 ke tahun 2000 = 34,5% 2000 ke tahun 2010 = 32,8%

Implementasi Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima di Sentra PKL Jalan Dharmawangsa Kota Surabaya

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur.

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( )

PEMBINAAN DINAS KOPERASI UMKM PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) LAPANGAN KARAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO KOTA SURABAYA SKRIPSI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO. (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo) SKRIPSI

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

KUALITAS PELAYANAN PAJAK BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) SAWAHAN SURABAYA S K R I P S I

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

8, ,403 Sumber : Kantor BAPEMAS dan KB Kota Surabaya Source : National Family Planning Coordinating Board Office of Surabaya City

BAB I PENDAHULUAN. adalah terjadi perubahan mendasar terhadap tatanan pemerintahan. Yaitu dengan

Rendra Suprobo aji

PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MANDIRI JENJANG SD THN 2016 ( Guru kelas I, IV dan Agama )

PERAN PIMPINAN DALAM MELAKSANAKAN PENGAWASAN MELEKAT DI KANTOR DINAS TENAGA KERJA PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi

LAMPIRAN Nomor : 005/ / /2012 Tanggal : 04 Mei NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II GAMBARAN UMUM. merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. II-1

KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L. Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM :

KATA PENGANTAR. skripsi ini, serta sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada. Penyusunan skripsi dengan judul STRATEGI KEPALA INSTALASI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Di Sentra PKL Viaduk Gubeng Kota Surabaya). SKRIPSI

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH (RSDK) DI KELURAHAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA

PUTUSAN Nomor 31/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB III PRAKTIK JUAL BELI ROTI SEMI KEDALUWARSA DI CV. SURYA GLOBAL SURABAYA. berikut akan dipaparkan profil CV. Surya Global sebagai berikut:

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA

SKRIPSI. Oleh : ADI ATMOKO NPM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

KONSEP COMPACT CITY SEBAGAI SALAH SATU KONSEP INOVATIF PERENCANAAN TATA RUANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA DI SURABAYA

PELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Pemodelan Kasus Tindak Pidana di Kota Surabaya dengan Pendekatan Regresi Spasial

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya

KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN YANG BERBELANJA PADA PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus Pada Konsumen Pasar Soponyono Rungkut) SKRIPSI

Transkripsi:

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur Oleh : MUHAMAD ERVAN SANTOSO NPM. 0541010095 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA SURABAYA 2011

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA ( STUDI KASUS DI KECAMATAN TAMBAKSARI SURABAYA). Penulisan proposal skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar dan tidak akan terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Hartono Hidayat, Msi. selaku dosen pembimbing dengan penuh kesabaran yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, arahan dan bantuan kepada penulis sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Disamping itu penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Bapak DR. Lukman Arif, MSi, selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Ibu Dra. Diana Hertati, Msi, selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 5. Bapak Ir. Hidayat Syah, MT selaku Kepala Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Surabaya yang telah membantu penelitian saya MAJU TAK GENTAR. 6. Ibu Yustisia selaku bidang sarana dan prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya 7. Keluargaku tercinta, terima kasih atas doa restu, perhatian dan kasih sayang serta finansialnya. 8. Semua teman-teman angkatan 45 yang telah membantu pemikiran dan waktu luang. 9. ALL CREW C123 penyemangatku dan menemaniku dalam pengerjaan laporan skripsi. Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mohon adanya kritik dan saran demi kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga proposal skripsi ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan bagi yang memerlukan. Surabaya, Juni 2011 Penulis

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Manfaat Penelitian... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu... 8 2.2. Landasan Teori... 11 2.2.1. Pengertian Peran... 11 2.2.2. Peran Pemerintah Dalam Mewujudkan Lingkungan Yang Bersih... 12 2.2.3. Pengawasan... 14 2.2.3.1. Pengertian Pengawasan... 14 2.2.3.2. Macam-macam Pengawaasan... 16 2.2.4. Koordinasi... 17 2.2.4.1. Arti dan Pentingnya Koordinasi... 17 2.2.4.2. Tipe-tipe Koordinasi... 19 2.2.4.3. Sifat-sifat Koordinasi...20 2.2.4.4. Tujuan Koordinasi... 20 2.2.4.5. Syarat-syarat Koordinasi...21 2.2.4.6. Cara-cara Melakukan Koordinasi...22 2.2.5.Kebersihan... 23 2.2.5.1. Pengertian Kebersihan... 23 2.2.6. Permasalahan Sampah... 24

2.2.7. Pengelolaan Sampah Oleh Pemerintah... 29 2.2.7.1. Sistem Pengelolaan Sampah... 29 2.2.7.2. Sistem Pembuangan Akhir Sampah... 33 2.2.8. Sarana dan Prasarana Kebersihan... 36 2.3. Kerangka Berpikir... 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 39 3.2. Fokus Penelitian... 40 3.3. Sumber Data... 42 3.4. Teknik Pengumpulan Data... 43 3.5. Analisis Data... 44 3.6. Keabsahan Data... 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan... 50 4.1.1. Visi dan Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya... 53 4.1.2. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya... 54 4.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya... 56 4.1.4. Komposisi Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya... 65 4.2. Hasil Penelitian... 69 4.2.1. Koordinasi... 69 4.2.1.1. Tujuan Koordinasi... 76 4.2.1.2. Cara-cara Melakukan Koordinasi... 77 4.2.2. Pengawasan... 79 4.2.2.1. Cara-cara Pengawasan... 81 4.2.2.2. Bentuk Pengawasan... 82 4.3. Pembahasan... 84 4.3.1. Koordinasi... 84 4.3.1.1. Tujuan Koordinasi... 86

4.3.1.2. Cara-cara Mengadakan Koordinasi... 88 4.3.2. Pengawasan... 90 4.3.2.1. Cara-cara Pengawasan... 91 4.3.2.2. Bentuk Pengawasan... 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 96 5.2. Saran-saran... 97 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Volume Sampah Yang Dihasilkan Berdasarkan Kecamatan di Kota Surabaya....... 6 Tabel 4.1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Unit Kerja.. 65 Tabel 4.2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin... 66 Tabel 4.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 66 Tabel 4.4. Komposisi Pegawai BerdasarkanPangkat/ Golongan. 67 Tabel 4.5. Sarana dan Prasarana 68

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Kerangka Berpikir...38 Gambar 2 Analisis Model Interaktif Miles dan Hubberman..46 Gambar 3 Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.55

ABSTRAKSI MUHAMAD ERVAN SANTOSO, 0541010095, PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA, SKRIPSI 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode analisis data penelitian adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini digambarkan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikannya. Penelitian ini menggunakan 1 (satu) variable yaitu peran Dinas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud peran adalah bagian yang harus dilaksanakan atau perangkat tingkah yang diharapkan oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan memperhatikan fenomena yaitu semakin bertambahnya penduduk Surabaya otomatis menimbulkan banyak juga sampah yang dihasilkan dari aktifitas-aktifitas penduduk Surabaya. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari-hari. Pengolahan sampah di kota Surabaya saat ini belum dikelola secara maksimal, pengelolaan yang ada saat ini hanya terbatas pada pengolahan sampah secara konvensional yaitu hanya diangkut dari tempat penghasil sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan kemudian hanya dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Jumlah sampah yang dihasilkan kota Surabaya saat ini adalah sekitar 9.675 m3/hari dan yang masuk ke TPA adalah sekitar 6.064 m3/hari, itu berarti pengolahan sampah yang ditujukan untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA belum dilakukan secara optimal. Di Kecamatan Tambaksari, ditemukan fakta tentang minimnya alat pengolah sampah seperti takakura atau komposter. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan koordinasi dan pengawasan tentang pemanfaatan dan pengangkutan sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dalam Pengelolaan Kebersihan Pemerintah Kota Surabaya di Kecamatan Tambaksari adalah untuk mendeskripsikan bagaimana koordinasi yang dilakukan dan mengetahui model pengawasan yang dilakukan dalam pengelolaan kebersihan di Kecamatan Tambaksari Surabaya. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya yang utamanya menangani kebersihan serta kader lingkungan Kecamatan Tambaksari Surabaya. Fokus pertama, adalah koordinasi, cara-cara mengadakan koordinasi yang dilakukan dan tujuan dalam koordinasi tersebut. Fokus kedua, adalah cara-cara pengawasan yang dilakukan dan bentuk pengawasan. Hasil dari penelitian ini mengenai koordinasi dan pengawasan sudah berjalan dengan baik dilihat dari adanya kegiatan pemanfaatan sampah oleh masyarakat dan pengangkiutan sampah yang rutin dilakukan setiap hari oleh Dinas. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya sudah menjalankan perannya tapi masih memerlukan pengawasan yang lebih.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan situasi dan kondisi pemerintahan Indonesia dewasa ini, tidak terlepas dari pengaruh dan maraknya tuntutan profesi. Salah satu dampaknya adalah terjadi perubahan mendasar terhadap tatanan pemerintahan, yaitu dengan adanya perubahan Undang-Undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan tersebut diharapkan mampu memberikan wewenang untuk daerah dalam peningkatan pembangunan. Berdasarkan prinsip Undang-Undang diatas, pelaksanakan Pemerintahan Daerah secara luas, nyata dan tanggung jawab dititik beratkan pada daerah kabupaten dan kota, bukan kepada Daerah Propinsi. Kebijakan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penyelenggaraan pemerintah akan berjalan efektif dan efisien jika antara yang memberikan pelayanan dan perlindungan dengan yang diberi pelayanan dan perlindungan berada dalam jarak hubungan yang relatif dekat. Harapan yang ingin didapatkan pemerintah daerah adalah agar dapat melaksanakan fungsi pemerintahan umum dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan tepat. Penyelenggaraan pemerintah di daerah sebagaimana tertuang dalam pasal 20 ayat 3 tentang Asas Penyelenggaraan Daerah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Selanjutnya menurut Pasal 151 ayat 2 Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang perencanaan pembangunan daerah

menyebutkan bahwa rencana kerja satuan kerja perangkat daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Tuntutan akan pembangunan yang membawa ke situasi yang lebih baik, merupakan konsekuensi logis dari dinamika kehidupan masyarakat yang selalu ditandai dengan adanya perubahan. Perubahan sosial merefleksi proses transformasi, ada perubahan sosial yang meliputi institusi tertentu termasuk juga hubungan diantara institusi tersebut. Pemerintah Kota Surabaya dalam pembangunan Kota Surabaya dilaksanakan oleh beberapa dinas-dinas yang diwilayah Kota Surabaya. Dalam Pasal 2 Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 91 Tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas Kota Surabaya, Dinas yang ada di Pemerintah Kota Surabaya ada 18 Dinas, diantaranya adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Berdasarkan peraturan Wali Kota Surabaya No 91 Tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (1) merumuskan kebijakan teknis di bidang kebersihan dan pertamanan, (2) menyelenggarakan urusan kebersihan dan pertamanan, (3) pembinaan dan pelaksanakan tugas, (4) pengelolaan ketatausahaan, (5) pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Peran institusi penanggulangan sampah dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah sangat penting dalam mengatasi berbagai permasalahan

mengenai pengelolaan kebersihan. Apalagi dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, maka dalam pelaksanaan prinsip otonomi yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab dititik beratkan pada Pemerintah Kota / Kabupaten sebagai titik sentral dalam penyelenggaraan sistem desentralisasi. Sebagai konsekuensinya, maka urusan - urusan Pemerintahan akan lebih banyak diserahkan kepada Pemerintah Kota / Kabupaten. Untuk mewujudkan suatu lingkungan yang bersih, maka tidak akan terlepas kaitannya dengan masalah sampah yang dari hari ke hari semakin menumpuk. Makin menumpuknya volume sampah tersebut karena adanya pertambahan penduduk yang semakin meningkat dan disertai juga dengan adanya aktivitas manusia yang semakin berkembang dan pembangunan yang dilakukan juga terus meningkat, sehingga sisa atau bekas makanan dan sisa barang industri yang biasa kita kenal sebagai sampah akan semakin bertambah pula. Surabaya sebagai kota terbesar ke dua setelah Jakarta, bahwa beban yang ditanggung oleh pemerintah daerah / kota sangat berat. Salah satu dampak dari pembangunan kota Surabaya adalah terjadinya pertambahan penduduk yang semakin pesat, yang diantaranya dapat diakibatkan oleh besarnya arus urbanisasi dan pertumbuhan alami (kelahiran) penduduk kota Surabaya itu sendiri, yang mengakibatkan semakin banyak juga sampah yang dihasilkan oleh masing-masing penduduk yang ada di kota Surabaya. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti akan menghasilkan buangan atau sampah. Semakin bertambahnya penduduk Surabaya otomatis menimbulkan banyak juga sampah

yang dihasilkan dari aktifitas-aktifitas penduduk Surabaya. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari-hari. Pengolahan sampah di kota Surabaya saat ini belum dikelola secara maksimal, pengelolaan yang ada saat ini hanya terbatas pada pengolahan sampah secara konvensional yaitu hanya diangkut dari tempat penghasil sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan kemudian hanya dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Jumlah sampah yang dihasilkan kota Surabaya saat ini adalah sekitar 9.675 m3/hari dan yang masuk ke TPA adalah sekitar 6.064 m3/hari, itu berarti pengolahan sampah yang ditujukan untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA belum dilakukan secara optimal. (http://anggrass.wordpress.com/2011/01/11/bertambahnya-sampah-akibat-pertambahan-pendudukdi-surabaya/) Masyarakat yang kurang memahami lingkungan banyak yang menyemarinya dengan sampah. Dan di kota-kota besar seperti Surabaya pada musim penghujan sering terkena banjir. Dikarenakan dari masyarakat yang membuang sampah yang sembarangan seperti, membuang sampah di selokan, sungai, dan tempat umum lainnya. Faktor penyebab terjadinya banjir dan kesehatan masyarakat Kecamatan Tambaksari menurun dikarenakan kurangnya tingkat kesadaran untuk menjaga lingkungaan, kurangnya partisipasi masyarakat, sistem pengawasan yang dilakukan, kurangnya koordinasi, pemberdayaan kelembagaan dalam pengaturan tempat pembuangan sampah http://lugitaherwani.wordpress.com/2010/03/31/lingkungan Koordinasi dan pengawasan sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Dengan koordinasi dan pengawasan yang baik maka

akan tercipta suatu perilaku masyarakat yang mendukung dan berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan terutama dalam hal kebersihan lingkungan. Menurut Terry, (2001 : 124) koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Diperlukan koordinasi yang lebih di Surabaya terutama di Kecamatan Tambaksari untuk menciptakan suatu lingkungan yang bersih. Dengan lingkungan yang bersih kesehatan masyarakat akan lebih meningkat. Selain itu juga diperlukan adanya pengawasan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap aktivitas masyarakat dalam kegiatan pembuangan sampah. Agar masyarakat tidak lagi membuang sampah secara sembarangan. Dan pengawasan yang lebih pada petugas kebersihan agar benarbenar melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat menciptakan lingkungan yang bersih. Menurut Siagian (2003 : 112) yang menyatakan bahwa pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pemerintah Kota Surabaya, khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kebersihan khususnya masalah sampah. Dengan melakukan koordinasi dan pengawasan yang lebih optimal dalam pengelolaan kebersihan.

Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan sampah yang dihasilkan oleh setiap Kecamatan di kota Surabaya sebagai berikut : Tabel 1.1 Volume sampah yang dihasilkan berdasarkan Kecamatan di Kota Surabaya No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga Volume sampah (m3/hari) Surabaya Pusat 1. Tegalsari 31,605 404.54 2. Genteng 18,751 240.01 3. Bubutan 31,683 405.54 4. Simokerto 26,500 339.20 Surabaya Utara 5. Pabean Cantikan 23,731 303.76 6. Semampir 43.044 550.96 7. Krembangan 30,990 396.67 8. Kenjeran 29,037 371.67 9. Bulak 8,954 114.61 Surabaya Timur 10. Tambaksari 61,006 780.88 11. Gubeng 43,092 551.58 12. Rungkut 24,891 317.68 13. Tenggilis Mejoyo 14,429 184.69 14. Gunung Anyar 12,311 157,58 15. Sukolilo 26,390 337.79 16. Mulyorejo 21,496 275.15 Surabaya Selatan 17. Sawahan 58,049 743.03 18. Wonokromo 49,704 636.21 19. Karangpilang 19,135 244.93 20. Dukuh Pakis 15,532 198.81 21. Wiyung 16,676 213.45 22. Wonocolo 20,647 264.28 23. Gayungan 11,929 152.69 24. Jambangan 11,299 144.63 Surabaya Barat 25. Tandes 24,217 309.98 26. Sukomanunggal 24,129 308.85 27. Asemrowo 8,754 112.05 28. Benowo 11,161 142.86 29. Pakal 9,296 118.99 30. Lakarsanti 13,365 171.07 31. Sambikerep 14,183 181.54 TOTAL 755,914 9,675.70

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan, 2009 Diolah oleh Badan Lingkungan Hidup, 2009 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa volume sampah terbanyak di Surabaya, baik Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan dan Surabaya Barat, volume sampah terbanyak yaitu di Surabaya Timur tepatnya di Kecamatan Tambaksari yaitu 780.88 m3/hari dengan jumlah rumah tangga 61,006 orang. Beberapa upaya dan program-program yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam pengelolaan kebersihan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Masalah sampah memang memerlukan perhatian yang lebih dari Pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai instansi Pemerintah Kota yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kebersihan. Dengan latar belakang seperti yang telah dijelaskan diatas dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN di PEMERINTAH KOTA SURABAYA ( Studi kasus di Kecamatan Tambaksari Surabaya) 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu Bagaimanakah Peran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dalam Pengelolaan Kebersihan di Pemerintah Kota Surabaya (studi kasus di Kecamatan Tambaksari Surabaya).

1.3. Tujuan Penelitian Mengetahui Peran Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam Pengelolaan Kebersihan di Pemerintah Kota Surabaya (studi kasus di Kecamatan Tambaksari Surabaya). 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai wawasan dan pengalaman serta menambah pengetahuan tentang Peran Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam Pengeloaan Kebersihan di Pemerintah Kota Surabaya. 2. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan dan informasi yang berarti bagi instansi yang berkaitan mengenai meningkatkan kebersihan, khususnya bagi Dinas Keberihan dan Pertamanan dalam Pengelolaan di Pemerintah Kota Surabaya. 3. Bagi Fakultas Sebagai referensi yang dapat dimanfaatkan oleh penelti lainnya yang ingin mengembangkan pokok kajian serupa dimasa mendatang, serta untuk memberikan tambahan literatur bagi perpustakaan.