TEORI VITRUVIUS : 3. FIRMITAS KEKUATAN

dokumen-dokumen yang mirip
NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

Progdi Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Materi Kuliah ESTETIKA BENTUK

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB II LANDASAN TEORI

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

UTS SPA 5 RAGUAN

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB II LANDASAN TEORI

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

PENGANTAR VEGETASI LANDSCAPE PENGELOMPOKAN VEGETASI BERDASAR PEMBENTU DAN ORNAMENTAL SPACE

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

2. Sejarah Desain Interior

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB VI KESIMPULAN. VI. 1 Kesimpulan. VI.1.1 Karakter Pelingkup Ruang Jalan Seturan VI-1

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB III Membuat Sketsa

Komposisi dalam Fotografi

ARL 200 ADISTI RIZKYARTI A

02FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

ELEMEN RUANG SKALA BENTUK

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Menggambar Arsitektur

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI. Kesatuan/unity Keselarasan/harmony Keseimbangan/balance Proporsi /Proportion Irama/Rhytm Tekanan/Emphasize

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

BAB III TINJAUAN KHUSUS

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB III ELABORASI TEMA

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION

TATANAN ELEMEN VISUAL GEDUNG BALAI KIRTI YANG KONTEKSTUAL DI KOMPLEK CAGAR BUDAYA ISTANA BOGOR JURNAL ILMIAH

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI PENUTUP. karakter arsitektural ruang jalan di koridor Jalan Sudirman dan Jalan

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

Jawa Timur secara umum

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

KOMPOSISI FASAD MASJID AL MUBAROK DI NGANJUK

Analisa Karakter Fasade Bangunan. Kerangka Analisa Karakter Fasade Bangunan

<101> Koridor yang panjang. Lebar Void memungkinkan penerimaan cahaya pada R.Pamer. Penyewa Utama. Potongan Membujur.

dan perancangan konsep perencanaan 45 I BAB 4 Sehingga akan menimbulkan kemudahan akses terhadap perencanaan fasilitas panggung terbuka

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

BAB I PENDAHULUAN. karena itu untuk dapat mendukung berbagai perkembangan anak diperlukan suatu

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

KOMPOSISI WARNA Semester Ganjil DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Konstruksi Rangka. Page 1

Dasar Dasar Desain 1

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

TEORI ARSITEKTUR 1 CIRI VISUAL BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB III LANDASAN TEORI

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang

PENYEDIAAN BAHAN PAMERAN. CARTA atau BUKU SKRAP

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam

Transkripsi:

PENGANTAR ARSITEKTUR TEORI VITRUVIUS : 1. VENUSTAS KEINDAHAN 2. UTILITAS FUNGSIONAL 3. FIRMITAS KEKUATAN oleh : Ririn Dina Mutfianti

PEMAHAMAN VENUSTAS DALAM DESAIN PADA DASARNYA DESAIN DAPAT DIPAHAMI DENGAN MEMAHAMI : UNSUR DESAIN AZAS DESAIN PRINSIP DESAIN KRITERIA DESAIN

UNSUR DESAIN BAGIAN TERKECIL DARI PEMBENTUKAN DESAIN TITIK Diwujudkan secara visual oleh bentuk lingkaran (2D) atau bola (3D) GARIS Diwujudkan secara a visual oleh oe bentuk persegi panjang yang panjangnya sangat lebih panjang dari lebarnya Pada tampak bangunan biasanya berwujud : kolom, balok, tepian plat yang diekspose, kusen pintu dan jendela.

UNSUR DESAIN BAGIAN TERKECIL DARI PEMBENTUKAN DESAIN BIDANG Diwujudkan secara visual oleh bentuk bentuk permukaan Bentuk dasar bidang : segitiga sama sisi, bujur sangkar dan lingkaran. Pada Bangunan yang dapat dianggap sebagai bidang adalah permukaan dinding, jendela, pintu RUANG Diwujudkan secara a visual oleh bentuk yang berongga maupun pejal Bentuk dasar ruang : limas, kubus dan bola Pada Bangunan terwujud oleh bentuk dasar bangunan dan ruang ruang tambahan seperti canopi, teras, balkon.

UNSUR DESAIN BAGIAN TERKECIL DARI PEMBENTUKAN DESAIN WARNA Warna dasar : Primer, sekunder dan tersier Vl Value Intensitas TEKSTUR = karakter permukaan Tekstur Riil : karakter permukaan yang sesungguhnya Tekstur Visual : karakter permukaan yang terlihat seperti aslinya

AZAS DESAIN DASAR DALAM MENATA UNSUR DESAIN PERULANGAN Pengulangan utuh suatu unsur desain, baik bentuk, dimensi, arah, posisi, warna dan tekstur. KEMIRIPAN Pengulangan ga sebagian a besar keadaan unsur desain tertentu. IRAMA Kemiripan berpola yang kemudian dapat diulang atau tidak diulang. Dapat bersifat klimaks atau anti klimaks atau monoton

PRINSIP DESAIN HAKIKAT PENATAAN DALAM DESAIN TERDAPAT : KESEIMBANGAN Rasa yang diakibatkan oleh sumbu keseimbangan AKSENTUALITAS/PENEKANAN unsur desain menonjol atau yang lain daripada unsur desain terpakai yang lain, serta dapat dikenali secara langsung dan cepat dalam usaha menangkap makna tampilan obyek desain

PRINSIP DESAIN HAKIKAT PENATAAN DALAM DESAIN TERDAPAT : PROPORSI Ketepatan perbandingan bentuk, dimensi, arah dan posisi antara unsur unsur desain terpakai SKALA makna perbandingan antara obyek desain dengan pengamat yang mengakibatkan suasana menjadi dekat (intim), manusiawi (formal) atau menakutkan (monumental)

KRITERIA KEBERHASILAN DESAIN DESAIN DIANGGAP BERHASIL bila memiliki: UNITY atau KESATUAN Rasa kesatuan yang ditimbulkan oleh penataan unsur desain yang menggunakan ketepatan azas desain dalam menyelesaikan prinsip desain agar konsep desain dapat diaktualisasikan

KRITERIA KEBERHASILAN DESAIN DESAIN DIANGGAP BERHASIL bila memiliki: COMPLEXITY atau KERAGAMAN Ketepatan penggunaan jumlah unsur desain baik bentuk, dimensi, arah dan posisi terhadap usaha mengaktualisasi kan konsep desain

KRITERIA KEBERHASILAN DESAIN DESAIN DIANGGAP BERHASIL bila memiliki: iii INTENSITY atau INTENSITAS Tingkat penyelesaian desain atas makna dari konsep desain yang ingin diaktualisasikan

STUDI KASUS : MALL di EX MARDI SANTOSO IDENTIFIKASI BANGUNAN : PENGEMBANGAN BANGUNAN EX RUMAH SAKIT MARDI SANTOSO Jalan Bubutan Surabaya. Bangunan terdiri dari 2 layer yaitu : a. Bangunan Depan (Foreground) adalah bangunan cagar budaya yang tidak boleh dirobohkan atau dihilangkan. b. Bangunan Utama adalah bangunan baru yang mengisi di belakang bangunan lama dan menyertakannya dalamkeseluruhan estetika bangunan baru seutuhnya. c. Fungsi bangunan : Bangunan Perdagangan Mall d. Konsep bangunan sebagai bangunan Mall/perdanganan di tengah kota : Megah

UNSUR DESAIN GARIS pada bangunan sebelah atas, memberi kesan ringan BIDANG PERSEGI pada sisi sebelah kiri bang, memberi kesan menutup dan mengakhiri bidang bangunan BIDANG PERSEGI pada sisi sebelah tengah kiri BIDANG PERSEGI pada sisi GARIS BERPOLA pada sisi sebelah bang, memberi kesan sebelah tengah kiri bang, bawah bangunan, terdiri dari perlunakan kekakuan terdiri dari banyak bidang banyak bidang persegi memberi oleh bentuk bidang persegi memberi kesan kuat kesan kuat terhadap keseluruhan yang lain terhadap keseluruhan tampilan bangunan tampilan bangunan

UNSUR DESAIN BIDANG PERSEGI pada sisi sebelah atas bang, memberi kesan kuat pada bangunan GARIS pada bangunan sebelah atas, memberi kesan ringan BIDANG PERSEGI pada sisi sebelah kanan bang, memberi kesan menutup dan mengakhiri bidang bangunan BIDANG PERSEGI pada tengah kanan bangunan, memberi kesan perlunakan kekakuan oleh bentuk bidang yang lain Bidang menutup memberi kesan kuat untuk area foreground

UNSUR DESAIN WARNA oranye pada bangunan sebelah atas, mempertegas bentuk garis WARNA oranye pada BIDANG PERSEGI sisi sebelah kiri bang, memberi kesan pengakhirian yang berkesan WARNA hijau pada BIDANG PERSEGI sisi sebelah tengah kiri WARNA putih GARIS WARNA putih BIDANG PERSEGI bang, memberi kesan BERPOLA pada sisi sebelah pada sisi sebelah tengah kiri bang, perlunakkan kekakuan bawah bangunan, memberi memberi kesan kuat, perlunakan oleh bentuk bidang kesan kuat namun klasik terasa dilakukan dengn sengaja dengan memecah bidang berwarna yang lain putih menjadi beberapa bidang kecil

UNSUR DESAIN DASAR MERUANG berbentuk kubus Mengesankan kekakuan DASAR MERUANG berbentuk kubus Sebenarnya mengesankan kekakuan Rangkaian bentuk garis yang berjajar, berulang banyak, akan mengesankan bidang panjang.

AZAS DESAIN PERULANGAN GARIS. Baik dimensi, posisi dan warna diulang secara sempurna PERULANGAN BIDANG. Baik dimensi, posisi dan warna diulang secara sempurna KEMIRIPAN BIDANG Persegi. Warna dan jenis bidang sama, a, perbedaan ada di dimensi dan posisi PERULANGAN GARIS YANG MEMBENTUK SISI BIDANG KEMIRIPAN BIDANG Persegi. Dimensi dan posisi sama, perbedaan hanya pada warna yaitu putih dengan merah KEMIRIPAN BIDANG Persegi. Warna dan jenis bidang sama, perbedaan ada di dimensi dan posisi

AZAS DESAIN HARMONI LARAS UNSUR DESAIN TERPAKAI adalah garis yang membentuk sisi bidang dan bidang yang secara tekstur terbagi menjadi beberapa bentuk persegi. Warna terpakai terdiri dari satu warna yaitu PUTIH. AZAS DESAIN TERPAKAI adalah Kemiripan pada dimensi garis yg membentuk bidang serta sub sub bidang hasil pemecahan bidang besar. Perubahan bentuk yang terjadi tidak TIBA TIBA.

AZAS DESAIN HARMONI KONTRAS kekontrasan di sisi kanan bangunan terdiri dari banyak warna, banyak tekstur dan bahan kekontrasan di sisi kiri kekontrasan di sisi tengah bangunan terdiri dari warna bangunan terdiri dari warna putih, hijau dan coklat gelap, putih, biru dan coklat gelap, dengan tekstur dan bahan yang dengan tekstur dan bahan beragam yang beragam

PRINSIP DESAIN GARIS KESEIMBANGAN KESEIMBANGAN dalam posisi tampak depan. KESEIMBANGAN dalam posisi blok tampak atas. Secara keseluruhan KESEIMBANGAN telah tercapai AKSENTUALITAS/ PENEKANAN pada tampilan bangunan ada pada bidang yang berwarna, karena AKSENTUALITAS/ PENEKANAN pada tampilan dominasi keseluruhan tampilan depan bangunan adalah pada bentuk berbeda di berwarna putih dua tempat. Penekanan untuk menunjukkan posisi pintu masuk.

PRINSIP DESAIN PROPORSI Bangunan terdiri i dari 3 komponen utama yaitu 2 kubus dan 1 susunan bidang yang meruang dan panjang di foreground. Dua kubus atau dua persegi telah proporsional oleh dimensi yang sama. Tetapi terganggu oleh tampilan dari susunan bidang yang meruang dan panjang. Bagian tampilan bentuk kubus besar memecah permukaannya menjadi sub sub bentuk dari berbagai dimensi, posisi, tekstur dan warna. Usaha memecah bentuk besar menjadi sub sub bentuk yang lebih kecil telah membuat keseluruhan bentuk tidak lagi kontras. Bagian depan adalah dlh susunan bidang yg meruang dan panjang. Hal ini menyebabkan keseluruhan bentuk jadi tidak proporsional. Ketidak sesuaian proporsi terletak pada bentuk dan dimensi bidang ini terhadap tampilan bangunan utama yang berbentuk kaku dan berdimensi besar, sedang tampilan bidang ini berdimensi kecil, panjang dan luwes.

PRINSIP DESAIN Tinggi bangunan utama ( H1) Tinggi bangunan di depan (H2) Tinggi manusia (H3) SKALA Skala antara bangunan dengan pengamat adalah : a. Bila manusia dianggap h3 = 1,70 b. Bangunan diatas = 7 lantai, bila 1 lantainya diasumsikan 4.00, maka tinggi bangunan h1 adalah 7 x 4,00 = 28,00 Maka skala antara bangunan dengan pengamat adalah 28,00 : 1,70 = 15 : 1 Maka skala antara bangunan dengan pengamat disini adalah monumental

KRITERIA KEBERHASILAN DESAIN UNITY (KESATUAN DESAIN) Terjadi oleh penggunaan unsurunsur desain yang ditata menggunakan azas desain dalam memenuhi prinsip desain agar tercapai kesesuaian hasil dengan makna yang terkandung dl dalam konsep desainya. Pada ulasan terdahulu, telah dianalisis bahwa : a. Unsur desain terpakai adalah garis, bidang dan ruang b. Menggunakan azas desain perulangan dan kemiripan dengan penataan yang menggunakan harmoni kontras pada bangunan utama dan laras pada bangunan latar depan (foreground). c. Telah memenuhi prinsip desain : keseimbangan, aksentualitas, proporsi dan skala d. Terpenuhinya makna kemegahan yang ingin dihadirkan oleh konsep desainnya.

KRITERIA KEBERHASILAN DESAIN COMPLEXITY (KERAGAMAN) Ketepatan penggunaan jumlah (kuantitas) unsur desain baik bentuk, dimensi, i arah dan posisi ii terhadap usaha mengaktualisasi kan konsep desain Pada ulasan terdahulu, telah dianalisis bahwa : a. Unsur desain terpakai adalah garis, bidang dan ruang b. Penggunaan bentuk kubus sebagai bentuk dominan dan monumental berusaha mengurangi kesan kaku dengan cara pemecahan permukaan kubus menjadi sub sub bentuk yang lain. c. Pemecahan bentuk yang dilakukan sangat kompleks mulai dari dimensi, arah, posisi, warna serta tekstur yang terjadi oleh bahan material yang berbeda. d. Konsep kemegahan dapat dicapai dengan skala yang monumental serta gabungan warna hijau dan biru dipermukaan yang luas.

KRITERIA KEBERHASILAN DESAIN INTENSITY (INTENSITAS) Tingkat penyelesaian desain atas makna dari konsep desain yang ingin diaktualisasikan Tingkat penyelesaian Desain dapat dilhat dari : a. Pemilihan jenis bahan finishing b. Pemilihan elemen pendukung (bisa jadi tambahan unsur desain) c. Pemilihan warna yang sesuai dengan konsep d. Pengerjaan dan ketelitian penyelesaian finishing bahan

TUGAS 3 : VENUSTAS 1 KELOMPOK TERDIRI DARI 4 5 ORANG JENIS TUGAS : MENGANALISIS BANGUNAN KOMERSIAL (BANGUNAN BERLANTAI LEBIH DARI 4 LANTAI) DIANLISIS SESUAI CONTOH MATERI KULIAH. FORMAT KERTAS A3 FULL COLOUR OUTLINE : a. Kata Pengantar b. studi pustaka c. Analisis Venustas 1) unsur Desain 2) Azas Desain 3) Prinsip Desain 4) Kriteria Desain